Korban Bagi Allah
Disalin dari buku: "Jalan Keimaman" - Ev. Daniel Krestianto
Pendahuluan
Seorang imam yang bertugas di bait
suci mempunyai tugas untuk menjaga api yang ada di mezbah tetap menyala, dimana
pelita tersebut harus dinyalakan pada saat senja atau jika malam tiba. Dan
sepanjang malam itu pelita harus tetap menyala; dengan kata lain pelita atau
api tersebut tidak boleh padam sampai pagi tiba.
Imamat 24:1-3
TUHAN berfirman kepada Musa:
"Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak
zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan tetap
menyala. Harun harus tetap mengatur lampu-lampu itu di depan tabir yang menutupi
tabut hukum, di dalam Kemah Pertemuan, dari petang sampai pagi, di hadapan
TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.
Jika kita memperhatikan ayat di atas sangat jelas
bahwa Allah menghendaki untuk api tetap menyala di dalam bait suci, dan
ketetapan ini berlaku seccara turun-temurun. Selain menjaga api tetap menyala,
seorang imam yang bertugaspun harus selalu memeriksa bagaimana keadaan pelita
tersebut; apakah sumbu serta kandilnya masih bagus, memeriksa bagaimana warna
yang dihasilkan pelita itu apakah masih menyala dengan baik. Sebab api yang
dihasilkan pelita tersebut ditetntukan dari baik buruknya sumbu dan kandilnya.
Jika
sumbu sudah pendek dan hangus, serta kandilnya sudah kotor, dapat dipastikan
api yang dihasilkan tidaklah baik, sebaliknya jika sumbu tetap terjaga dengan
baik, kandil dalam keadaan bersih, maka api yang dihasilkan pun akan baik pula.
Dengan
begitu ada dua hal yang harus selalu diperhatikan oleh seorang imam yang
bertugas, yakni; sumbu dan minyak di dalam kandil. Anda dan saya adalah bait
Allah, dan bahwa Roh Allah tinggal di dalam kita.
I Korintus 3:16
Tidak
tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam
kamu?
Mungkin
anda bertanya, tapi panggilan saya kan bukan imam dan tidak ada hubungannya
dengan bahasan ini? Jangan salah! Anda dan saya; kita semua adalah imam-imamnya
Tuhan.
I Petrus 2:9
0 komentar: