Ibadah Minggu IFGF Palembang, 16 Maret 2014

15:07:00 0 Comments

IFGF PALEMBANG
MINGGU, 16 MARET 2014

By: Ps. Robert Lie

Tema 1 bulan ini: Hati yang kokoh dan meraih janji

Kalau Tuhan yang berkata, Tuhan yang pasti akan sediakan.
Hati yang kokoh dan meraih janji ini sebenarnya sebuah kalimat yang tidak bisa dipisahkan. Sebelum engkau meraih janji Tuhan dalam hidupmu, hal yang pertama yang akan Tuhan lakukan adalah membuat hatimu kokoh terlebih dahulu. Kalau hatimu belum kokoh, engkau tidak akan bisa meraih janji Tuhan. Hati yang kokoh harus terlebih dahulu jadi dalam hidupmu, baru janji Tuhan itu jadi dalam hidupmu. Tujuannya agar ketika janji itu jadi, kita tidak berkata kalau itu karena kita, dan kita tidak berkata semua itu karena kekuatan kita.

Kadang -kadang apa yang membuat kita tidak menerima janji Tuhan dalam hidup kita? Mungkin engkau pernah dinubuatkan, mungkin engkau pernah didoakan, mungkin engkau pernah terima sendiri melalui mimpi atau doamu sendiri, tapi engkau mungkin berkata, "kenapa kok belum jadi-jadi?", "kenapa janji Tuhan tidak pernah jadi dalam hidup kami?"

Kadang ada 2 hal problem/masalah yang membuat janji Tuhan tidak jadi:
1. Hati kita goyah sehingga kita mulai ragu dengan janji Tuhan
Ketika kita masuk dalam proses waktu penantian, itu berat sekali, dan seringkali dalam masa penantian inilah banyak orang jadi goyah dengan Tuhan dan imannya gugur, dan hatinya mulai ragu dengan janji Tuhan, sehingga ia tidak pernah menerima janji Tuhan dalam hidupnya.
2. Banyak orang tidak berani keluar dari batasan hati, batasan pikiran, karena mereka berpikir Tuhan bisa dicerna dengan otak, padahal Dia membuat yang jauh lebih besar dari yang kita pikirkan atau doakan. Karena Tuhan sanggup membuat jauh lebih besar dari apapun. Kita harus bisa keluar dari batasan-batasan pikiran kita. Untuk kita menerima janji Tuhan, tidak mungkin bisa dengan otak kita, kita harus berani keluar dari batasan kita. Banyak orang tidak menerima janji Tuhan bukan karena Tuhan tidak mau melakukan janjiNya, tapi karena tidak berani keluar dari otak mereka. Mereka memandang Tuhan hanya sebatas dengan otak mereka, padahal Tuhan bisa melakukan lebih dari otak pikiran kita.

Tadi ada tarian hati, artinya hati yang diubahkan oleh Tuhan. Lalu nanti akan masuk gerbang, namun ada harga yang dibayar untuk masuk ke gerbang ini. Masuk gerbang ini, tidak cuma akan mengalami proses demi proses, tapi juga akan ada financial breakthrough. Di dalam Kerajaan Surga, tidak ada yang gratis kecuali keselamatan, karena yang lainnya engkau harus bayar harga, tidak ada yang buy one get one free, itu cuma ada di toko. Begitu banyak keajaiban yang Tuhan beri dan itu keluar dari pikiranmu, tidak bisa engkau pikirkan, susah diterima dengan akal sehat. Setiap kita punya kunci sendiri, dan kita bisa buka dengan cara Tuhan atas pribadi kita masing-masing.

Sebelum Tuhan menggenapi janjiNya dalam hidup kita, Tuhan akan membereskan hati kita terlebih dahulu.

Ketika Musa mati, Yosua dipanggil Tuhan, dan Yosua mendapatkan mandat untuk memimpin bangsa Israel masuk dalam tanah perjanjian, dan ini janji yang sudah ditunggu-tunggu oleh bangsa Israel. Awalnya yang menerima mandat (Musa) pun telah mati, namun mereka belum masuk ke dalam tanah perjanjian. Namun Yosua yang akhirnya mendapatkan dan meneruskan mandat tersebut. Di Yosua 1, Yosua mendapatkan pesan Tuhan yang sama hingga 3x, yaitu KUATKAN DAN TEGUHKAN HATIMU.. Kalau hatimu tidak kokoh, engkau tidak akan pernah bisa meraih janji Tuhan.. Tuhan berkata Yosua bukan yang macam-macam, tapi yang paling penting itu kuatkan dan teguhkan hatimu. Hatimu mau dibuat kokoh oleh Tuhan.. Kalau engkau sakit, hatimu juga harus kokoh hingga janji Tuhan yaitu kesembuhan atas hidupmu itu jadi, sama juga mengenai keuangan. Bisakah kita berkata, apapun yang diambil dari hidup kita, hati kita mau tetap kokoh? Bisakah engkau berkata seperti Ayub, Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan. Bisakah engkau tetap berkata sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya..

Yusuf juga mulanya mendapatkan mimpi, berkas-berkas lain menyembah berkasnya, dll. Namun sebelum semua itu jadi, Tuhan mau mengokohkan hatinya dulu. Sama seperti kita, ketika kita menerima janji Tuhan, ketika kita mengalami hal yang sepertinya sebaliknya dari janji tersebut, apakah engkau memilih untuk tetap menguatkan hatimu? Yusuf mengalami yang namanya dijual, dituduh memperkosa, dikhianati oleh juru roti dan juru minum, namun ujung-ujungnya Tuhan mau mengokohkan hatinya, agar ketika ia mendapatkan janji Tuhan, ia tidak berkata semua karena dia, tapi semua karena Tuhan. Yusuf bisa saja kecewa, tapi dia tidak memilih untuk kecewa, justru dari penjaralah dia kenal dengan Firaun dan akhirnya menjadi penguasa di Mesir.

Abraham mendapatkan janji dari Tuhan
Kejadian 12:1-4
1: Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
2: Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
3: Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
4: Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.

Abraham pertama kali mendapatkan janji Tuhan itu dalam usia 75 tahun. Tuhan buat semuanya ini tujuannya agar ia memiliki hati yang kokoh di hadapanNya..

1. Perjanjian Allah dengan Abraham diteguhkan.
Kejadian 15:4-6
4: Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu."
5: Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
6: Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.

Buat tugu peringatan ketika engkau ditolong Tuhan, agar ketika engkau mengalami hal yang tidak enak, engkau ingat kalau Tuhan pernah menolong hidupmu.. Ketika itu, Abraham sempat ragu, terlihat dari ayat 1 di pasal tersebut.

Kejadian 15:1-3
1: Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."
2: Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu."
3: Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu."

Janji Tuhan belum jadi dalam hidupnya, sehingga ia bertanya kepada Tuhan di ayat 4 tersebut, Tuhan membangun tugu peringatan untuk Abraham.. Dalam hidup kita, ada kalanya kita seperti ini, kita menerima janji Tuhan, di tengah jalan kita ragu. Tuhan akan buat hatimu kokoh, dan ujungnya tergantung hatimu. Ketika Abraham ragu di saat ini, Tuhan membuat re-covenant baru untuk Abraham, dan Abraham percaya kepada Tuhan dan Tuhan memperhitungkannya sebagai kebenaran.

2. Hagar dan Ismail (Manusia)
Kejadian 16:1-4
1: Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
2: Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
3: Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
4: Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.

Di sini dia ragu akan janji Tuhan padahal Tuhan sudah datang langsung kepada Abraham secara langsung. Dari pasal 15 ke 16, Sara tidak beranak, sehingga ia menawarkan Hagar kepada Abraham, hingga akhirnya muncul Ismail, padahal seharusnya tidak perlu. Menurut Sara, ini good idea, padahal Good idea belum tentu God idea. Tuhan sendiri berfirman kepada Abraham kalau keturunan itu akan berasal dari dirinya, bukan Eliezer, dan harusnya Abraham beri tahu kepada Sara, namun dalam perjalanannya pun Abraham ragu, dan saat itu sekitar 85/86 tahun Abraham mendapatkan Ismail.

3. Sunat sebagai tanda perjanjian, Abram menjadi Abraham
Kejadian 17:1-10
1: Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
2: Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak."
3: Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya:
4: "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
5: Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
6: Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
7: Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.
8: Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."
9: Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
10: Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;

Ketika seseorang menerima pemikiran orang dibanding pemikiran Tuhan, ketika Abraham membuat kesalahan, ketika dia mempercayai ide Sara daripada ide Tuhan, dari pasal 16 hingga pasal 17, kurang lebih 14 tahun Tuhan tidak berbicara kepada Abraham. 14 tahun Tuhan tidak berbicara kepada Abraham saat itu. Abraham mendapatkan favor Tuhan, karena ketika Abraham berbuat salah, pada akhirnya pun Tuhan tetap berbicara kepada Abraham.

4. Tuhan mengutus 3 malaikat dan meneguhkan perjanjianNya (Spesifiknya tahun depan Sara akan mempunyai anak / janji digenapi)
Kejadian 18:10-14
10: Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.
11: Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
12: Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"
13: Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
14: Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."

Kenapa Tuhan tidak memberikan Ishak di awalnya? Karena kalau Tuhan beri di awal, Abraham dan Sara bisa menjadi sombong dan merasakan kalau semua karena kekuatannya. Terkadang Tuhan izinkan engkau hingga di titik terendah dan engkau mengalami keajaiban Tuhan, sehingga engkau bisa berkata semua karena anugrah Tuhan.
Sara juga seperti itu, ketika Tuhan berkata, dia sedang mati haid. Tuhan mampu buat yang tidak ada jadi ada, yang mustahil terjadi, Tuhan hanya ingin engkau percaya. Saat itu Sara tidak percaya 100%, hingga dia tertawa. Banyak orang yang ketika menerima janji Tuhan, tidak percaya dengan sungguh, sehingga dia tidak mengalami janji Tuhan.

5. Abraham dan Abimelekh (Tuhan melindungi perjanjianNya)
Kejadian 20:1-5
1: Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing.
2: Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: "Dia saudaraku," maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara.
3: Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya: "Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami."
4: Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: "Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah?
5: Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci."

Hati-hati di titik ketika janji Tuhan sudah di depan mata, karena di titik inilah janji Tuhan sangat rawan untuk hilang karena ketidakpercayaan. Ketika itu Abraham takut karena Sara cantik, sehingga dia berbohong dengan berkata kalau Sara itu saudara Abraham. Ketika itu, Tuhan sudah memberi janji kalau tahun depan ia akan mendapatkan anak, namun saat itu Abraham ragu kalau Tuhan akan melindungi perjanjianNya sehingga dia berbohong kepada Abimelekh. Namun saat itu Abimelekh belum menghampiri Sara, dan Tuhan datang kepada Abimelekh. Kalau ia sudah menghampiri Sara, ia akan mengandung anak Abimelekh, Sara berzinah, dan janji Tuhan jadi kacau. Abraham sangat konyol ketika di titik ini, dia tidak mengakui Sara bahwa dia istrinya. Kalau Tuhan tidak bela Abraham, istrinya pasti sudah ditiduri orang.

6. Ishak Lahir
Kejadian 21
1: TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.
2: Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.
3: Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.
4: Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya.
5: Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.

Dari dia mendapat janji hingga Ishak lahir, dia menjalani 25 tahun proses hingga janji Tuhan jadi nyata. Banyak yang baru 2 tahun, baru 3 tahun menunggu janji Tuhan pun sudah protes, "Katanya saya mau diberkati, dapat jodoh, bla bla bla".. Namun untuk saat ini, Tuhan beri anugrah percepatan, karena terlalu lama kalau engkau harus mengalami proses 25 tahun. Jangan jual Tuhanmu!

Setelah mengalami penggenapan janji, ada lagi hal yang sangat sulit yang aka diuji Tuhan. Finalnya bukan ketika janji Tuhan digenapi, tapi ketika engkau mengalami yang seperti di Kejadian 22.

7. Kepercayaan Abraham diuji
Kejadian 22

Ini hal yang paling tidak mudah. Ketika dia sudah mengalami banyaaaak proses, namun Tuhan meminta hal itu kembali, semuanya dipersembahkan kembali kepada Tuhan. Ini sangat tidak mudah. Saat itu Abraham mau memberi yang terbaik, dan kalaupun ia mempersembahkan Ishak, dia tahu resikonya, belum tentu Sara akan mengandung lagi. Ketika hatimu kokoh, Tuhan itu bukan jahat, itu cuma sebuah tes dari Tuhan.

Ketika Abraham lulus tes ini, Tuhan mengubah janjiNya menjadi sumpah kepada Abraham. Ketika orang bersumpah, kalau dia tidak menggenapinya, dia akan mati, atau sumpah itu bisa batal ketika orang tersebut memang mati. Dari cuma sebuah perjanjian, akhirnya menjadi sebuah sumpah. Namun yang bersumpah kepada Abraham itu adalah Tuhan sendir, dan Tuhan tidak pernah bisa mati, artinya sumpah itu kekal. Ketika Abraham tidak masuk level ini, hatinya tidak kokoh, mungkin di keturunannya yang ke berapa janji Tuhan sudah tidak ada lagi di keturunannya. Kalau janji itu ada batasnya, misalnya ketika Abraham mati, belum tentu Ishak akan seperti Abraham, kalau Ishak mati, belum tentu anaknya menjadi seperti dia, dst.

Kalau kita hari ini menerima janji Tuhan, salah satunya karena Tuhan telah bersumpah kepada Abraham dan keturunannya. Ketika Abraham mati, Ishak pun mulai diberkati Tuhan. Ketika engkau berani mematikan semua kesenangan-kesenangan dunia dan mengikat perjanjian dengan Tuhan, keturuan-keturunanmu pun pasti akan diberkati Tuhan karena perjanjianNya kepada kita. Semua karena janji Tuhan kepada Abraham, hari ini tugas kita hanya percaya..

Ketika engkau mau masuk gerbang ini, engkau akan mengalami proses demi proses, engkau harus terima resikonya. Yang berani dan siap, silahkan masuk, kalau tidak siap, lebih baik tidak usah masuk. Tapi kalau engkau masuk, ujung-ujungnya ada perjanjian Tuhan, ada financial breakthrough.


- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: