Ibadah Minggu IFGF Palembang, 30 Maret 2014

17:34:00 0 Comments

IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
30 MARET 2014

By: Ps. Robert Lie

Banyak otrang yang cuma mengaku berjalan bersama Tuhan, taapi terntyata tidak. Kalau Tuhan tidak mengikat perjanjian dengan engkau, Tuhan juga tidak punya hak untuk melakukan sesuatu atau menggenapi janji.. Kalau engkau memiliki perjanjian dengan Tuhan, Tuhan akan melakukan sesuatu dalam hidupmu dan menggenapi janjiNya..

Amos 3:3
3: Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?

Belum berjanji artinya dibutuhkan sebuah covenant untuk berjalan bersama-sama dengan Tuhan. Siapapun yang tidak mengikat janji dengan Tuhan, sebenarnya tidak ada janji Tuhan yang bisa dia claim.. Do you have a covenant with God? Pernahkan engkau bertemu dengan Tuhan, dan Tuhan berbicara dan mau mengikat perjanjian dengan engkau?
Kalau Tuhan tidak pernah berbicara dalam hidupmu, berarti selama ini kita baru berusaha berjalan bersama Tuhan, pikiranmu dengan pikiran Tuhan, jalanmu dengan jalan Tuhan itu berbeda sekali, tidak akan bisa dengan usahamu sendiri untuk engkau berjalan bersama dengan Tuhan.

Semakin engkau menabur, semakin engkau akan diberkati Tuhan.. Kalau engkau nurut, engkau akan mengalami mujizat Tuhan secara pribadi.

Berjalankah dua orang kalau engkau belum berjanji? Firman Tuhan banyak yang sudah dilepaskan, ada yang percaya ada yang tidak, ada yang merespon ada yang tidak.. Kalau engkau mau mengalami keajaiban Tuhan, engkau harus bayar harga.. Bayar harga, doa cari Tuhan baru hatimu melekat dengan Tuhan.. Profetik itu bagus, tapi di dalam itu harus ada yang namanya bayar harga.. Jangan terlalu profetik namun tidak memperhatikan esensinya.

Apakah engkau sudah bertemu dengan Tuhan dan mengalami perjanjian dengan Tuhan? Nanti akan tergantung responmu.. Tuhan bekerja atas dasar perjanjian, kalau tidak ada perjanjian, Tuhan tidak ada hak untuk melakukan apapun.. Semua ada waktunya, kalau Tuhan suruh, baru lakukan, kalau tidak, yang engkau lakukan akan sia-sia..

Lord, You are so real.. Tuhan itu nyata dalam kehidupan kita.. But do you have a covenant with God? Banyak yang cuma mengaku berjalan bersama Tuhan, tapi sebenarnya hanya berjalan bersama organisasi, gereja.. Kalau kita berjalan bersama Tuhan, every single day in your life is a supernatural, tapi ada perjanjiannya, kalau kita melanggar, perjanjiannya akan batal demi hukum.


Menanti janji Tuhan bukanlah hal yang mudah, ada beberapa yang diperlukan..
1. Roma 5:3-4
3: Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
4: dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5: Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Filipi 3:10
10: Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,


Ini yang suka dilupakan oleh orang Kristen, karena di dalam penderitaan, kita akan disempurnakan seperti Kristus.. Banyak yang cuma berkata mengenai mujizat dan Tuhan, namun tidak ingat mengenai penderitaan.. Jalan menuju kebangkitan cuma melalui kematian. Tuhan akan kondisikan suka tidak suka hingga kedagingan kita mati dan ketika janji Tuhan itu jadi kita berkata, it's not because of me, but because of You, Lord.

Syarat pertama agar kita mendapatkan janji Tuhan dibutuhkan ketekunan, karena itu akan membuat kita tahan uji dan hati kita kokoh sehingga kita bisa meraih janji Tuhan. Abraham dikondisikan hingga dia dan Sara sudah tua baru mereka bisa mendapatkan janji Tuhan itu, sehingga ketika Abraham diminta untuk menyerahkan Ishak, dia bisa melepaskannya karena dia juga tahu semua dari Tuhan.

Ketika mengalami yang tidak enak, tekun saja cari Tuhan, ketika janji Tuhan belum jadi, kita harus tetap bertekun mencari Tuhan.. Banyak yang ketika mengalami tidak enak, meninggalkan Tuhan. Tapi harusnya engkau berkata seperti Ayub, Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan. Ketika engkau mengalami yang sepertinya terbalik dengan janji Tuhan, terus tekun cari Tuhan, dan itu yang akan membuat engkau tahan uji, dan ketika itu fondasimu kuat, baru Tuhan berikan janjiNya. Selalu Tuhan sebelum memberkati kita, Dia ingin membuat kita kokoh terlebih dahulu..

Banyak yang tidak tekun cari Tuhan, ketika tidak bertemu cari Tuhan, berhenti, meninggalkan Tuhan..
Setelah tahan uji, baru kita akan meraih janji.. SIapapun yang mengasihi Tuhan, Tuhan akan mengasihi engkau lebih lagi.. Kalau engkau hitung-hitungan dengan Tuhan hari-hari ini, engkau akan mengalami kesulitan di tahun ini.. Tuhan selalu perhitungkan semua harga yang engkau bayar.. Semua tidak gratisan kecuali keselamatan. Kalau engkau bayar harganya, engkau dapat. Kemakmuran akan terjadi kalau engkau menabur, dan itu akan membuat breakthrough.. No sacrifice, no revival.. Semua ujung-ujungnya kembali ke hati, seberapa engkau cinta ke Tuhan, tergantung cintamu kepada Tuhan.. Kalau engkau mengasihi Tuhan, harga berapapun engkau akan bayar ketika Tuhan minta..

Kesengsaran bagi Kristus akan membuat ketekunan, dan ketekunan itu yang akan menimbulkan tahan uji. Kalau usahamu belum berhasil, belum dapat promosi, terus tekun cari Tuhan..

2. Iman yang teguh
Untuk meraih janji Tuhan itu bukanlah hal yang mudah, selain ketekunan, tapi diperlukan juga iman yang teguh. Banyak yang beriman namun di tengah jalan imannya dilepaskan, karena banyak yang tidak memiliki iman yang teguh. Menanti artinya percaya bahwa Tuhan akan genapi janjiNya, karena Dia Allah yang setia.. Still believe.. Hanya dibutuhkan dasar yang kuat, sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, kita harus tetap percaya.. Tidak goyah dengan apapun, tetap percaya, karena kalau Dia yang berjanji, Dia tidak akan mengingkarinya. Yang melayani pun belum tentu berjalan bersama Tuhan. Ketika disuruh Tuhan melayani dengan cara ini, dan orang itu tidak mau, itu artinya tidak mau dan tidak berjalan bersama dengan Tuhan, karena akhirnya berjalan dengan pikirannya sendiri.

Sukacita Tuhan adalah kekuatan kita. Hati yang gembira adalah obat. Kalau engkau tertawa, engkau gembira, secara profetik engkau melemparkan sakit penyakitmu, dan engkau berkata kalau Tuhan bisa buat jauh lebih besar.. Kalaupun tidak ada dasar, kalau Tuhan yang suruh, tetap lakukan, dan percaya, dan Tuhan buat itu sebagai kebenaran..

Untuk meraih janji Tuhan, dibutuhkan ketekunan dan iman yang teguh, sekalipun tidak ada dasar untuk percaya. Semua itu karena Tuhan, bukan karena usaha manusia.

Dalam waktu penantian, kita harus HATI-HATI!
1. Hati-hati dalam membuat pilihan, termasuk pergaulan
Pilihan untuk bergaul dengan siapa. Dalam menunggu, kita cenderung negatif dan ragu akan janji Tuhan. Pilihan kita untuk bertemu dengan orang yang mau mencari Tuhan atau pergaulan dengan orang yang sama-sama sudah tidak percaya atau yang sudah ragu dengan Tuhan. Pilihannya engkau akan terus tekun, atau engkau mundur? Ketika engkau capek, engkau mundur, engkau akan tambah jauh dengan Tuhan. Di tengah-tengah masa transisi, ini masa yang paling berbahaya.
Kalau engkau bertemu dengan orang yang positif, engkau akan tetap bisa kuat, tapi kalau engkau bertemu dengna orang yang negatif, engkau

2. Hati-hati dalam mengambil tindakan
Bangsa Israel memilih untuk bersungut-sungut, sehingga mereka harus menunggu jadi 40 tahun.. Jangan sampai janji Tuhan yang sebenarnya tinggal sebentar lagi, engkau bersungut-sungut, sehingga engkau makin jauh dengan janji Tuhan. Hati-hati dalam memilih dan membuat tindakan . Menanti bukan hal yang mudah, tapi di sinilah Tuhan sendang perlebar kapasitas iman kita..

Ada tokoh Alkitab yang tidak mudah ketika menunggu janji Tuhan, namun semua sebenarnya sudah ditetapkan Tuhan tepat pada waktunya.

Pengkhotbah 3:11
11: Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Ada banyak pencobaan, proses, tapi apa yang engkau alami tidak sebanding dengan yang dialami tokoh-tokoh Alkitab. Nuh 120 tahun harus menunggu janji Tuhan. 120 TAHUN. Nuh punya semuanya, dia punya ketekunan yang hebat, tapi juga imannya teguh. Dia punya anak istri dan menantu, tapi Nuh bisa memimpin seluruh keluarganya selama 120 tahun untuk tetap menanti janji Tuhan.. 120 tahun itu waktu yang sangat lama. Banyak yang baru 2 tahun sudah pahit dengna Tuhan, menyerah.. Abraham 25 tahun menunggu untuk mendapatkan anak perjanjian dari Tuhan.. Nuh punya iman yang teguh dan sangat tekun dengan Tuhan.. Dia tetap konsisten percaya dengan janji Tuhan sekalipun menunggu 120 tahun. Iu artinya dia menunggu janji Tuhan dan percaya kepada Tuhan selama umur hidupnya.. Ketika mengalami proses, jangan marah dengan Tuhan, karena itu akan menimbulkan ketekunan..

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -

0 komentar:

Ibadah Minggu IFGF Palembang, 23 Maret 2014

00:02:00 0 Comments

IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
23 MARET 2014

By: Ps. Pendy Sofian

Di masa-masa kita berkata mengenai penggenapan janji Tuhan, akan ada fase dimana janji Tuhan digenapi, dan ada fase di antara janji diberikan dengan janji itu digenapi, dan ini merupakan masa yang panjang. Di fase ini ada yang jatuh, ada yang tidak sabar menunggu janji Tuhan tersebut, dan sebenarnya wajar, karena menunggu dan menanti-nantikan janji itu memang tidak enak.. Akan timbul dimana ada masa kita menantikan dan mempertanyakan janji Tuhan.. Seringkali di masa ini banyak mempertanyakan janji Tuhan dan akhirnya orang tersebut jadi orang yang apatis .

Ada yang namanya Saul, dia dipilih oleh bangsa Israel, namun pada akhirnya ada titik fatal ketika pengurapan Saul dipindahkan kepada Daud.. Samuel sempat berkata kepada Saul untuk menunggunya 7 hari, lalu Tuhan yang akan memimpin peperangan tersebut. Namun ketika itu Saul sudah menunggu hingga hari ke-7, Samuel belum juga datang, dan Samuel telah berkata kepada Saul untuk menunggu Samuel untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan, namun ketika Saul melihat rakyat mulai meninggalkan dia, dia akhirnya membakar korban sendiri, dan setelah korban bakaran itu selesai, Samuel datang, sehingga pada saat itu Samuel berkata kepada Saul bahwa ketaatan lebih baik daripada korban bakaran.

Jangan sampai kita tidak sabar menunggu janji Tuhan, jangan sampai kita melakukan apa yang kita pikirkan sendiri, karena akhirnya akan jadi fatal. Setiap Daud mengalami fase-fase penting, dia selalu menunggu Tuhan, menunggu jawaban Tuhan, walau kenyataannya dia juga pernah mengalami posisi yang sangat terdesak sekalipun. Di saat itu, ketika istri-istri mereka diculik, rakyatnya mulai meninggalkan Daud, Daud memilih keputusan untuk bertanya kepada Tuhan. Dia punya hati yang sabar dan tidak gegabah sekalipun dia melihat hal yang tidak enak terjadi dalam kehidupannya. Daud itu bukan seorang nabi, dia bukan orang pelihat ataupun orang yang bisa mendengar suara Tuhan secara audibel, karena pesan-pesan penting dalam hidupnya sebagian besar disampaikan melalui nabi-nabi.

Daud membuktikan sekalipun dia tidak punya karunia setajam Samuel ataupun nabi-nabi lain, tapi dia bisa menjadi the man after His own heart. Daud bisa jadi orang yang paling intim, melebihi nabi-nabi yang pernah melihat dan mendengar Tuhan. Jangan batasi karunia itu sebagai batasan untuk engkau intim dengan Tuhan.

Seringkali pola pikir kita kepada Tuhan akan mempengaruhi bagaimana kita bertindak dengan Tuhan. Perjanjian Tuhan dengan umatnya bukan perjanjian yang selevel, bukan perjanjian bisnis, tapi perjanjianNya itu dengan tingkat yang berbeda. Kalau perjanjian bisnis, kita lakukan bagian kita, Tuhan beri bagianNya untuk kita. Memang ada harga yang harus kita bayar, tapi lebih dari itu, perjanjian Tuhan dengan kita itu seperti perjanjian Bapa dengan anakNya. Misalnya ketika seorang bapak berjanji kepada anaknya, jika ia ranking, dia akan diajak bapaknya ke HongKong. Ketika seorang bapak berjanji seperti itu kepada anaknya, bapak tersebut akan selalu berharap bahwa anaknya akan berhasil dan meraih janji itu. Bapak tersebut pasti akan mendukung anaknya habis-habisan agar anaknya bisa meraih janji tersebut, bapak tersebut tidak mungkin senang ketika anaknya belum bisa mendapatkan janji dari bapak itu. Ketika Tuhan berjanji dalam kehidupan kita, Dia itu Tuhan juga yang selalumendukung kita, bahkan akan melakukan intervensi agar janjiNya tetap jadi dalam hidup kita. Dia Tuhan yang sangat senang jika kita bisa meraih janjiNya.

Tuhan itu bukan seperti penjaga tiket yang di timezone, yang hanya memberi sesuai dengan apa yang engkau bisa, tapi Dia datang sebagai Bapa pada anakNya, Dia akan bertanya, misalnya anaknya ingin suatu hadiah yang memerlukan 1000 tiket, Dia akan membantu kita dalam meraih 1000 tiket tersebut, hingga kita bisa meraih semuanya, baik memberi anak tersebut bermain sangat banyak ataupun bahkan bapak tersebut ikut bermain bersama anaknya untuk mendapatkan tiket dengan jumlah tersebut. Ketika Dia janji sesuatu dalam hidupmu, Dia juga Allah yang akan mendukung engkau hingga engkau bisa mendapatkan semuanya.

Tuhan memproteksi Abraham sedemikian rupa hingga janjiNya tetap jadi atas Abraham.

Kejadian 15:1-6
1: Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar ."
2: Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu."
3: Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku."
4: Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu."
5: Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
6: Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.


Di Kejadian 15:4 itu dikatakan bahwa bukan hambamu (Eliezer) yang akan menjadi ahli waris, tapi anak kandungnya Abraham yang akan menjadi ahli waris. Ini pertama kalinya Tuhan berjanji tentang keturunan kepada Abraham. Ketika Abraham menerima janji ini, inilah keadaannya.

Kejadian 16:1-6
1: Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
2: Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
3: Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
4: Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.
5: Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau."
6: Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.


Tuhan berfirman juga kepada Sara, namun dia punya satu fakta bahwa ia tidak beranak. Lalu ketka Hagar mengandung, Hagar mulai bertindak congkak kepada Sara, karena ketika itu kalau seorang budak bisa melahirkan anak untuk tuannya, budak itu akan naik tingkat, setara dengan nyonyanya, dan tidak bisa dijual lagi. Ketika 86 tahun, Abraham mendapatkan Ismail, dan ia mendapatkan anak kandungnya dia sendiri. Ketika Ismail lahir, dia bangga, karena dia berpikir kalau Ismail itulah yang akan mewariskan semuanya. Dari umur 86-99, Abraham berpikir kalau Ismail lah yang akan jadi keturunannya yang mewariskan janji Tuhan itu, tapi di umur 99 itu Tuhan berfirman berikut.

Kejadian 17:1-14
1: Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
2: Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak."
3: Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya:
4: "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
5: Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
6: Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
7: Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.
8: Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."
9: Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
10: Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
11: haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.
12: Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
13: Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
14: Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."


Ketika itu Tuhan datang kepada Abraham, dan Tuhan mengganti nama Abram menjadi Abraham. Dia tidak menyangkal setiap Firman yang diberikan kepadanya, dia mengaminkan semua Firman tersebut sampai di ayat 14, tapi di ayat 15 terjadi yang demikian:

Kejadian 17:15-17
15: Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.
16: Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."
17: Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"


Abraham tertunduk ketika mendengar tentang Sara, karena dari saat itu dia selalu berpikir kalau anak perjanjiannya itu adalah Ismail. Ketika Abraham ada di posisi ini, dia tidak berada di posisi yang enak, karena dia berpikir Ismail yang akan menjadi keturunannya, namun tiba-tiba dikatakan kalau keturunan yang dijanjikan adalah keturunan yang berasal dari Sara.

Arti nama Sarai dalam bahasa Inggrisnya itu orang yang cerewet, suka berdebat. Makanya ketika itu, dalam perjalanan Abraham, Sarai seringkali cerewet dst. Kenapa Abraham bisa melepas Sara kepada Abimelekh saat itu? Karena dia sudah tidak mengharapkan Sara lagi.
Kejadian 17:18-19
18: Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
19: Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia  menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.


Abraham itu sangat sayang kepada Ismail, bahkan ketika Sara menyuruh Abraham mengusir Hagar, dia sebenarnya tidak mau, dia marah, namun mau tidak mau dia harus mengusirnya.
Ketika engkau mendapatkan janji Tuhan, mungkin engkau bisa seperti Abraham. Mungkin Tuhan janji kemakmuran, kesembuhan, dll. Di tengah janji, mungkin kita mulai berusaha dengan kekuatan kita, dengan pemikiran kita, dan bahkan mungkin ketika engkau melakukan sesuatu dengan caramu sendiri dan itu seperti membuahkan hasil, contohnya seperti Abraham menghasilkan Ismail. Tapi ketika engkau mulai menggunakan pikiranmu sendiri, bergantung dengan orang lain, mulai bergantung dengan hamba Tuhan sekalipun, belum tentu itu cara Tuhan dalam hidupmu. Biarkan Tuhan yang meneguhkan hatimu.

Sebagaimana Tuhan menetapkan kembali perjanjianNya kepada Abraham, begitu juga hari ini, Tuhan mau meneguhkan kembali perjanjianNya kepada kita. Kalau selama ini engkau sudah capek dan engkau sudah lakukan berbagai macam cara, ketika Tuhan datang meneguhkan perjanjianNya, setahun kemudian Abraham mendapatkan janji tersebut jadi nyata dalam hidupnya. Kuatkan dan teguhkan hatimu.. Bertobat kalau engkau melakukan semuanya dengan caramu sendiri.


- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -

0 komentar:

AoC Bandung, 20 Maret 2014 (Perjanjian Garam - Ev. Daniel Krestianto)

21:40:00 0 Comments

AoC Bandung
20 MARET 2014

By: Ev. Daniel Krestianto

Perjanjian garam adalah perjanjian yang luar biasa, dikatakan kalau setiap orang harusnya ada di dalam perjanjian garam, kalau tidak, sangat berbahaya..

Ada 5 hal tentang perjanjian garam, dan 2 hal selalu tentang kehidupan kita:

1. Api Pemurnian
Kita akan digarami dengan api, setiap korban harus digarami. Miliki garam dalam hidup kita sendiri! Salah satu problem manusia, yaitu melempar problem kepada orang lain, menyalahkan orang lain, contohnya Adam. Yang harus diperhatikan / dibenahi dalam kehidupan kita yang pertama kali adalah sikap hati, jangan sampai hati kita menyimpan dendam, menyimpan kesalahan orang lain. engkau harus mengampuni dan melupakan kesalahan orang lain! Bisa tidak bisa, puncaknya akan sebelum April..

Raba, tawanan Roh, Kaleb dan Yosua, dan perjanjian garam. Ini berkesinambungan.. Tuhan ingin supaya kita mendapatkan sesuatu yang maksimal, dan semua janjiNya itu jadi nyata, impian jadi nyata, Firman jadi daging. Semua berbicara tentang iman. Kalau engkau lakukan tanpa iman, akan sia-sia, tapi kalau dilakukan dengan iman, pasti terjadi, percepatan, dan penggenapan itu akan terjadi. Jangan bilang kapan, tapi sekarang akan terjadi! Koreksi hatimu, ampuni orang lain. Kalau garam ada dalam hidupmu, engkau tidak boleh lagi menyimpan kepahitan.

2. Kita harus menjadi garam
Garam dunia.. Engkau harus berfungsi sebagai garam. Kalau engkau tidak berfungsi sebagai garam, percuma, tidak ada gunanya. Makanan kalau tidak ada garam, tidak enak. Kalau racun diberi garam, netral. Ular paling takut dengan garam. Garam itu luar biasa! Kalau garam itu menjadi tawar, tidak ada gunanya lagi. Kala hidupmu saat ini tawar hati, tidak berguna lagi. Walaupun engkau ikut kemana-mana, tapi engkau tawar hati, kecewa, beku, hari ini berubah! Jangan beku! Garam yang ada di dalam hidupmu harus berfungsi!

Ketika engkau melepaskan sesuatu, maka engkau akan menerima pelipatgandaan dari yang engkau lepas. Kalau garam yang ada dalam hidupmu tidak dilepaskan, tidak akan jadi besar. Bagikan, jadi berkat bagi orang lain, maka itu akan kembali berlipat kali ganda dalam hidupmu. Ketika engkau melepas, engkau akan menuai berlipatkali ganda. Tidak perlu komplain! Mengerti kebenaran Firman Tuhan. Banyak anak Tuhan yang kalah dan dipermainkan setan karena tidak mengerti kebenaran Firman. Sebenarnya kalau engkau mengerti Firman Tuhan, hidupmu itu simple, dan pasti kelimpahan! Tidak pernah tidak kelimpahan, percaya tidak percaya terserah engkau, karena ini kebenaran.

Kalau sampai engkau tidak mengalami, something wrong. Orang yang disayang Tuhan pasti hidupnya menggenapi Firman, kalau sampai kekurangan, sampai mengalami yang tidak enak, something wrong, 90% pasti ada salah / lubang yang mungkin engkau tidak tahu atau engkau tidak sadar salahnya dimana, misalnya menggampangkan, tidak serius, karena yang engkau lakukan tanpa iman / serius itu dosa! Pelayanan tanpa persiapan hati, itu namanya menggampangkan, dan itu dosa! Berikan yang terbaik bagi Tuhan! Waspada dan berjaga-jaga.. Firman itu pasti akan digenapi, tidak mungkin Firman itu gagal, tidak mungkin! Tuhan akan selalu mereka-rekakan yang terbaik untuk engkau..

Kalau engkau menyenangkan hati Tuhan, Tuhan pasti akan berkati engkau. Engkau harus sadar bahwa uangmu ya uangnya Tuhan, tidak boleh cinta uang. Jangan kecewa, jangan sayang pada uangmu kalau Tuhan minta. Jadi garam! Kalau orang lain butuh "garam", beri, berkati!

3. Jangan memiliki pikiran "kita bekerja, lalu kita digaji"
Mulai saat ini ubah cara pikirmu, aku bekerja itu aku lakukan apa yang Tuhan suruh untuk aku lakukan. Bekerja dimanapun, jangan pikiran kita akan digaji manusia, tapi pada akhirnya Tuhan sendiri yang nantinya akan gaji dirimu, jangan cari upah. Ubah mindsetmu, jangan engkau berpikir engkau bekerja, engkau dapat upah. Ubah pikiranmu, engkau bekerja, dan engkau hidup dari berkat Tuhan, engkau lakukan yang Tuhan suka, sehingga setan tidak bisa menuntut dan mengambil berkatmu. Ketika engkau terima uang, tanya Tuhan itu uang untuk siapa, untuk engkau, atau untuk orang lain. Jangan bergantung pada orang! Andalkan Tuhan, engkau pasti breakthrough.

4. Persatuan antara Tuhan dengan kita
Tuhan di dalam kita dan kita di dalam Tuhan. Usaha-usahamu yang gagal, yang sudah mati, sudah tidak hidup, bangkrut, beri garam, dalam nama Yesus, Tuhan akan putarbalikkan, itu akan maju lagi, hidup lagi! Ada baiknya satu butir garam engkau makan, supaya hidup kita yang mati-mati itu hidup semua, yang tidak baik itu yang mati, sifat baik dari Yesus yang bangkit. Jadi pelaku Firman, punya iman, aktif dan bekerja, dan garam itu akan membesar dan membesar, sehingga dimanapun engkau berada, engkau akan menggarami, bukan tergarami. Ada penyatuan antara engkau dan Tuhanmu. Semua lakukan dengan iman! Kita bukan jadi ekor, tapi jadi kepala.. Saling mengasihi.. Proses Tuhan itu perlu, ketika engkau diproses, itu artinya engkau sedang digarami. Engkau harus siap, Roh Kudus tidak pernah memaksamu..

5. Membuat Awet
Fungsi garam itu ada 140 ribuan fungsi. Kita semua akan dipakai secara luar biasa. Garam itu simbol kerajaan, simbol kelahiran baru. Perjanjian garam membuat kita memiliki otoritas penuh, karena Tuhan yang jadi pembela kita.

CONFESS:
Hari ini saya akan menerima perjanjian garam atau perjanjian mujizat. Apa yang disentuh jadi hidup dan berkembang di dalam nama Yesus. Aku dan keluargaku menerima perjanjian garam. Hari ini saya terima garam soladium dari surga, saya tidak hidup dari gaji dan hasil pekerjaan, tapi saya hidup dari perjanjian garam dari Tuhan Yesus. Aku adalah garam dunia, apa yang aku sentuh berhasil di dalam nama Tuhan Yesus. Tidak ada lagi keguguran, kemandulan, kegagalan di dalam nama Tuhan Yesus. Semua itu yang jelek, semua berhenti dalam nama Tuhan Yesus. Apa yang aku taburkan sekarang, jadi dan berlipat kali ganda, aku tuai dan sempurna, sampai aku hidup berlimpah-limpah. Di dalam nama Tuhan Yesus, terjadi amin amin amin amin amin amin amin.

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -

0 komentar:

AoC Bandung, 17 Maret 2014 (Ev. Daniel Krestianto)

15:58:00 0 Comments

AoC Bandung
17 MARET 2014

By: Ev. Daniel Krestianto

Jangan pernah berkata “mana Tuhan janjiMu? Kok belum jadi-jadi?” Yang penting itu sebenarnya imanmu, tidak ad lagi yang terlambat, tidak ada yang dibuat lama, ini waktu percepatan, yang tidak ada jadi ada, yang tidak mungkin jadi mungkin, tapi tergantung imanmu cepat atau lambatnya. Semua tergantung imanmu masing-masing, engkau tidak boleh menyalahkan orang lain! Hidup dalam ketepatan.  Makan apel dan coklat, hidup yang sehat, hidup yang sudah diubah oleh Tuhan akan penuh dengan kemanisan, yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang.

Kaleb dan Yosua itu 2 pribadi yang masuk tanah Kanaan. Ketika Tuhan datang, yang terjadi itu sama seperti yang bangsa Israel alami ketika mereka masuk ke Kanaan, tapi Tuhan tidak mau seperti itu, Tuhan mau banyak orang yang masuk dan diangkat, tidak cuma jadi penonton. Setelah pengangkatan terjadi, engkau mau menyesal pun sia-sia, tidak ada gunanya lagi. Tuhan mau genapi Yohanes 10:10, Dia mau genap smuanya.

Yohanes 10:10
10:
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Bagaimana kita bisa menggenapi firman Tuhan seperti Yosua dan Kaleb yang jadi pemenang?

Bilangan 14:24
24:
Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya.

1. Tetapi hambaKu Kaleb..
Banyak orang bisa berkata aku hamba Tuhan, tapi yang trlebih baik kalau Tuhan sendiri yang berbicara, Dia yang sebut namamu kalau engkau adalah hambaNya.. Ini tingkat yang harus kita capai.. Lebih banyak yang cuma jadi upahan, cuma jadi calo surga, tapi sedikit yang dapat dikatakan hamba Tuhan.. Sampai berapa dalam engkau mengerti hineni dan berkarakter hineni? Ke surga itu tidak gandeng-gandengan.. Sudahkan engkau disebut Tuhan hambaNya? Boleh engkau punya jemaat ribuan, bawa jiwa ribuan, tapi satu pertanyaan, di hadapanNya apakah engkau benar-benar dikatakan hambaNya?

Thy will be done, itu bukan kehendak kita, tapi kehendak Tuhan yang jadi. Berapa kali kita yang hanya mementingkan kehendak kita sendiri? Dasar kita adalah hamba, ini syarat untuk diangkat. Kenapa Tuhan ajarkan hineni? Karena ini dasar untuk rapture! Engkau mau bawa jiwa banyak, jemaat banyak, itu terserah engkau, itu memang baik, tapi tetap Tuhan lihat secara pribadi, apakah engkau punya karakter hineni, apakah engkau bisa dikatakan hamba Tuhan atau tidak.. Seorang hamba tidak minta fasilitas, tapi melakukan semua dengan ketepatan.. Belajar setia.. Kalau engkau tidak jadi tawanan Roh, engkau tidak akan bisa jadi hamba..

2. Karena lain jiwa yang ada padanya.
Di dalam jiwa ada kemauan, keinginan, nafsu.. Kenapa dikatakan lain jiwa yang ada pada Kaleb tersebut?

Bilangan 13:30
30:
Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"

Kaleb punya iman, punya pengenalan akan Tuhan, ini yang membedakannya dengan bangsa Israel yang lain. Yang lain cuma mengalami mujizat demi mujizat tapi tidak masuk sampai ke jiwanya, namun Kaleb mengerti dan masuk ke dalam jiwanya kalau Tuhan itu luar biasa, dll.. Beri pengertian ke jiwamu, hingga jiwamu tunduk dan tahu kalau Tuhan itu luar biasa.. Mulai tangkap setiap mujizat, perkatakan kepada jiwamu kalau Tuhan itu ajaib, dll..

Bilangan 13:31-33
31: Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."
32: Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.
33: Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."

Apakah Kaleb berbohong? Tidak. Memang musuh mereka itu raksasa.. Tapi bangsa Israel yang lain ini cuma hidup melalui apa yang dilihat dan didengar sehingga mereka down, tapi Kaleb tidak, jiwanya tetap kokoh.. Tuhan tidak ingin engkau ditinggal, maka dari itu kokohkan imanmu.. Buat jiwamu mengerti kalau Tuhan itu besar dan luar biasa, sampai jiwamu tunduk dan sepakat, tidak kuatir dan tidak takut..

Bilangan 14:24
24:
Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya.


Ikut Yesus sepenuhnya. Makin kita mengerti, sebenarnya banyak yang justru berdiri di 2 perahu sekalipun dibilang orang Kristen. 1 perahu kehendak sendiri, 1 perahu kehendak Tuhan.. Berapa kali ketika kita dihadapkan dengan pilihan kita melakukan apa yang kita suka, tapi ketika mulai ada persoalan, barulah kita mulai teriak-teriak cari Tuhan. Kenapa? Karena kita tidak sepenuh hati dengan Tuhan. Banyak yang ketika uangnya banyak, puji Tuhan, dll, tapi ketika uangnya sedikit, komplain, dll..

Kalau engkau dengan kekasihmu cuma mau yang enaknya aja, itu namanya kurang ajar.. Banyak yang suka sama-sama, tapi ketika sedih masing-masing.. Kalau engkau dengan Tuhan, engkau harus ambil paketnya, dan yang paling tidak enak ya proses.. Proses itu tidak enak, penuh tangisan, tapi yang namanya mau next level tetap pasti ada ujian. Banyak yang maunya terobos saja langsung naik level, itu tidak bisa, semua harus ada proses. Ketika ada proses, memang tidak enak, tapi ngucap syukur, semua baik..

Banyak yang cuma mau berkatnya, tapi kerja kerasnya tidak mau. Bagaimana mau terima berkat kalau tempat / kapasitasmu tidak engkau siapkan? Banyak orang diberkati sebenarnya karena dia seorang upahan, bukan karena dia adalah seorang hamba! Ketika orang itu adalah orang upahan, setelah melakukan kehendak Tuhan, dia akan dapat upahnya, dan artinya selesai urusanmu dengan Tuhan. Kalau jadi upahan itu memang kelimpahan, kalau jadi hamba, tergantung, Tuhan akan berkati sesuai dengan kapasitasnya, diproses dulu, kalau didapati sudah kuat / cukup, baru berkatnya turun, tapi kalau upahan langsung terima berkat setelah melakukan pekerjaan Tuhan..

Berkat Tuhan itu akan percuma kalau itu akhirnya akan menghancurkan hidupmu. Saul dipakai Tuhan scara luar biasa, tidak pernah kalah, tapi akhir hidupunyaa masuk neraka. Saul pilihan Tuhan, sangat dipakai Tuhan, dia diurapi, tapi dia upahan, karena karakternya tidak siap, dan tidak ada proses dalam hidupnya.. Kalau engkau mau jadi hamba, engkau harus siap diproses, dan memang akan ada jaminan Tuhan ketika engkau diproses.. Engkau mau pilih jalanmu sendiri pun itu up to you, tapi tetap bayar harganya masing-masing..


3. Pengikutannya sepenuh hati..
Ini penilaian dari Tuhan, bukan penilaian manusia. Sekali Tuhan nilai, hati-hati, kalau engkau berkata yang salah, setan dengar, engkau dituntut setan, dan itu yang bahaya.. Menjelang Tuhan datang, kita generasi terakhir, Firman akan dipadatkan, Firman jadi nyata dalam percepatan yang dari Tuhan..

Bilangan 14:6-9
6:
Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya,
7:
dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya.
8:
Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
9:
Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka."

Di ayat 9, kata-kata Kaleb yaitu “mereka akan kita telan habis”, MENELAN raksasa. Imannya sangat besar dalam hal ini. Ketika disuruh memilih tanah, dia pun memilih tanah tempat tinggal raksasa.. Dia tetap melekat dengan Tuhan, dia mengerti siapa dirinya, dia lemah, tapi punya Tuhan yang kuat.. Arti nama Kaleb itu anjing, tapi anjing itu setia.. Hati-hati kalau engkau tidak melekat dengan Tuhan.. Jangan jadikan Tuhan sebagai ban serep.. Ketika ada masalah engkau baru panggil Tuhan, itu namanya Tuhan adalah ban serep.. Percaya dan nurut dengan Tuhan, maka engkau akan hidup dalam mujizat demi mujizat..

Bilangan 14:24
24:
Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya.


4. .. dan keturunannya akan memilikinya
Apa yang engkau lakukan, itu akan berdampak bagi keturunanmu, jadi tidak cuma berhenti di dirimu sendir, tapi juga ke keturunanmu. Jangan pernah lihat keterbatasanmu.. Jangan pernah engkau minder.. Jangan pernah engkau rendah diri, tapi melekatlah pada Tuhan, karena siapapun engkau, kalau engkau melekat ke Tuhan, engkau akan jadi berarti. Bisakah untuk engkau meniadakan otakmu untuk tidak hitung-hitungan dengan Tuhan, tundukkan jiwamu untuk engkau tetap melakukan apa yang Tuhan mau? Kejar dan jangan mau tertinggal! Tuhan sedang beracara, jangan gagalkan apa yang Tuhan inginkan untuk jadi atas hidupmu karena otakmu sendiri.. Sinkronkan otakmu dengan Tuhan, sejalankan, seirama dengan otak Tuhan, maka engkau akan lihat yang namanya dari kemuliaan menuju kemuliaan dan seterusnya.. Lakukan, dan percaya.. Yang penting engkau mau! Senangkan hati Tuhan, raih kemustahilan, perkatakan jiwamu kalau Tuhanmu itu besar..

Mengucap syukur kepada Tuhan.. Biar kita mengerti standar Kaleb yang harus kita punyai.. Kita tahu itu susah, tapi minta Tuhan tuntun dan bimbing kami, yang penting engkau mau.. Miliki hati yang benar-benar menangkap apa yang Tuhan mau.. Berani melangkah, karena Tuhan yang pegang tanganmu, berjalan bersama Tuhan, tidak perlu takut, ayo melangkah! Tapi bukan kehendak kita, tapi kehendak Tuhan yang jadi, jangan hitung-hitungan yang berasal dari kekuatiranmu atau ketidakprcayaanmu.. Berani berjalan dengan Tuhan apapun resikonya.. Tuhan tidak pernah menyuruh apa yang kita tidak bisa.. Lakukan semuanya semaksimal mungkin yang engkau bisa..
 

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -

0 komentar:

Ibadah Minggu IFGF Palembang, 16 Maret 2014

15:07:00 0 Comments

IFGF PALEMBANG
MINGGU, 16 MARET 2014

By: Ps. Robert Lie

Tema 1 bulan ini: Hati yang kokoh dan meraih janji

Kalau Tuhan yang berkata, Tuhan yang pasti akan sediakan.
Hati yang kokoh dan meraih janji ini sebenarnya sebuah kalimat yang tidak bisa dipisahkan. Sebelum engkau meraih janji Tuhan dalam hidupmu, hal yang pertama yang akan Tuhan lakukan adalah membuat hatimu kokoh terlebih dahulu. Kalau hatimu belum kokoh, engkau tidak akan bisa meraih janji Tuhan. Hati yang kokoh harus terlebih dahulu jadi dalam hidupmu, baru janji Tuhan itu jadi dalam hidupmu. Tujuannya agar ketika janji itu jadi, kita tidak berkata kalau itu karena kita, dan kita tidak berkata semua itu karena kekuatan kita.

Kadang -kadang apa yang membuat kita tidak menerima janji Tuhan dalam hidup kita? Mungkin engkau pernah dinubuatkan, mungkin engkau pernah didoakan, mungkin engkau pernah terima sendiri melalui mimpi atau doamu sendiri, tapi engkau mungkin berkata, "kenapa kok belum jadi-jadi?", "kenapa janji Tuhan tidak pernah jadi dalam hidup kami?"

Kadang ada 2 hal problem/masalah yang membuat janji Tuhan tidak jadi:
1. Hati kita goyah sehingga kita mulai ragu dengan janji Tuhan
Ketika kita masuk dalam proses waktu penantian, itu berat sekali, dan seringkali dalam masa penantian inilah banyak orang jadi goyah dengan Tuhan dan imannya gugur, dan hatinya mulai ragu dengan janji Tuhan, sehingga ia tidak pernah menerima janji Tuhan dalam hidupnya.
2. Banyak orang tidak berani keluar dari batasan hati, batasan pikiran, karena mereka berpikir Tuhan bisa dicerna dengan otak, padahal Dia membuat yang jauh lebih besar dari yang kita pikirkan atau doakan. Karena Tuhan sanggup membuat jauh lebih besar dari apapun. Kita harus bisa keluar dari batasan-batasan pikiran kita. Untuk kita menerima janji Tuhan, tidak mungkin bisa dengan otak kita, kita harus berani keluar dari batasan kita. Banyak orang tidak menerima janji Tuhan bukan karena Tuhan tidak mau melakukan janjiNya, tapi karena tidak berani keluar dari otak mereka. Mereka memandang Tuhan hanya sebatas dengan otak mereka, padahal Tuhan bisa melakukan lebih dari otak pikiran kita.

Tadi ada tarian hati, artinya hati yang diubahkan oleh Tuhan. Lalu nanti akan masuk gerbang, namun ada harga yang dibayar untuk masuk ke gerbang ini. Masuk gerbang ini, tidak cuma akan mengalami proses demi proses, tapi juga akan ada financial breakthrough. Di dalam Kerajaan Surga, tidak ada yang gratis kecuali keselamatan, karena yang lainnya engkau harus bayar harga, tidak ada yang buy one get one free, itu cuma ada di toko. Begitu banyak keajaiban yang Tuhan beri dan itu keluar dari pikiranmu, tidak bisa engkau pikirkan, susah diterima dengan akal sehat. Setiap kita punya kunci sendiri, dan kita bisa buka dengan cara Tuhan atas pribadi kita masing-masing.

Sebelum Tuhan menggenapi janjiNya dalam hidup kita, Tuhan akan membereskan hati kita terlebih dahulu.

Ketika Musa mati, Yosua dipanggil Tuhan, dan Yosua mendapatkan mandat untuk memimpin bangsa Israel masuk dalam tanah perjanjian, dan ini janji yang sudah ditunggu-tunggu oleh bangsa Israel. Awalnya yang menerima mandat (Musa) pun telah mati, namun mereka belum masuk ke dalam tanah perjanjian. Namun Yosua yang akhirnya mendapatkan dan meneruskan mandat tersebut. Di Yosua 1, Yosua mendapatkan pesan Tuhan yang sama hingga 3x, yaitu KUATKAN DAN TEGUHKAN HATIMU.. Kalau hatimu tidak kokoh, engkau tidak akan pernah bisa meraih janji Tuhan.. Tuhan berkata Yosua bukan yang macam-macam, tapi yang paling penting itu kuatkan dan teguhkan hatimu. Hatimu mau dibuat kokoh oleh Tuhan.. Kalau engkau sakit, hatimu juga harus kokoh hingga janji Tuhan yaitu kesembuhan atas hidupmu itu jadi, sama juga mengenai keuangan. Bisakah kita berkata, apapun yang diambil dari hidup kita, hati kita mau tetap kokoh? Bisakah engkau berkata seperti Ayub, Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan. Bisakah engkau tetap berkata sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya..

Yusuf juga mulanya mendapatkan mimpi, berkas-berkas lain menyembah berkasnya, dll. Namun sebelum semua itu jadi, Tuhan mau mengokohkan hatinya dulu. Sama seperti kita, ketika kita menerima janji Tuhan, ketika kita mengalami hal yang sepertinya sebaliknya dari janji tersebut, apakah engkau memilih untuk tetap menguatkan hatimu? Yusuf mengalami yang namanya dijual, dituduh memperkosa, dikhianati oleh juru roti dan juru minum, namun ujung-ujungnya Tuhan mau mengokohkan hatinya, agar ketika ia mendapatkan janji Tuhan, ia tidak berkata semua karena dia, tapi semua karena Tuhan. Yusuf bisa saja kecewa, tapi dia tidak memilih untuk kecewa, justru dari penjaralah dia kenal dengan Firaun dan akhirnya menjadi penguasa di Mesir.

Abraham mendapatkan janji dari Tuhan
Kejadian 12:1-4
1: Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
2: Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
3: Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
4: Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.

Abraham pertama kali mendapatkan janji Tuhan itu dalam usia 75 tahun. Tuhan buat semuanya ini tujuannya agar ia memiliki hati yang kokoh di hadapanNya..

1. Perjanjian Allah dengan Abraham diteguhkan.
Kejadian 15:4-6
4: Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu."
5: Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
6: Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.

Buat tugu peringatan ketika engkau ditolong Tuhan, agar ketika engkau mengalami hal yang tidak enak, engkau ingat kalau Tuhan pernah menolong hidupmu.. Ketika itu, Abraham sempat ragu, terlihat dari ayat 1 di pasal tersebut.

Kejadian 15:1-3
1: Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."
2: Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu."
3: Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu."

Janji Tuhan belum jadi dalam hidupnya, sehingga ia bertanya kepada Tuhan di ayat 4 tersebut, Tuhan membangun tugu peringatan untuk Abraham.. Dalam hidup kita, ada kalanya kita seperti ini, kita menerima janji Tuhan, di tengah jalan kita ragu. Tuhan akan buat hatimu kokoh, dan ujungnya tergantung hatimu. Ketika Abraham ragu di saat ini, Tuhan membuat re-covenant baru untuk Abraham, dan Abraham percaya kepada Tuhan dan Tuhan memperhitungkannya sebagai kebenaran.

2. Hagar dan Ismail (Manusia)
Kejadian 16:1-4
1: Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
2: Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
3: Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
4: Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.

Di sini dia ragu akan janji Tuhan padahal Tuhan sudah datang langsung kepada Abraham secara langsung. Dari pasal 15 ke 16, Sara tidak beranak, sehingga ia menawarkan Hagar kepada Abraham, hingga akhirnya muncul Ismail, padahal seharusnya tidak perlu. Menurut Sara, ini good idea, padahal Good idea belum tentu God idea. Tuhan sendiri berfirman kepada Abraham kalau keturunan itu akan berasal dari dirinya, bukan Eliezer, dan harusnya Abraham beri tahu kepada Sara, namun dalam perjalanannya pun Abraham ragu, dan saat itu sekitar 85/86 tahun Abraham mendapatkan Ismail.

3. Sunat sebagai tanda perjanjian, Abram menjadi Abraham
Kejadian 17:1-10
1: Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
2: Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak."
3: Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya:
4: "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
5: Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
6: Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
7: Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.
8: Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."
9: Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
10: Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;

Ketika seseorang menerima pemikiran orang dibanding pemikiran Tuhan, ketika Abraham membuat kesalahan, ketika dia mempercayai ide Sara daripada ide Tuhan, dari pasal 16 hingga pasal 17, kurang lebih 14 tahun Tuhan tidak berbicara kepada Abraham. 14 tahun Tuhan tidak berbicara kepada Abraham saat itu. Abraham mendapatkan favor Tuhan, karena ketika Abraham berbuat salah, pada akhirnya pun Tuhan tetap berbicara kepada Abraham.

4. Tuhan mengutus 3 malaikat dan meneguhkan perjanjianNya (Spesifiknya tahun depan Sara akan mempunyai anak / janji digenapi)
Kejadian 18:10-14
10: Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.
11: Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
12: Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"
13: Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
14: Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."

Kenapa Tuhan tidak memberikan Ishak di awalnya? Karena kalau Tuhan beri di awal, Abraham dan Sara bisa menjadi sombong dan merasakan kalau semua karena kekuatannya. Terkadang Tuhan izinkan engkau hingga di titik terendah dan engkau mengalami keajaiban Tuhan, sehingga engkau bisa berkata semua karena anugrah Tuhan.
Sara juga seperti itu, ketika Tuhan berkata, dia sedang mati haid. Tuhan mampu buat yang tidak ada jadi ada, yang mustahil terjadi, Tuhan hanya ingin engkau percaya. Saat itu Sara tidak percaya 100%, hingga dia tertawa. Banyak orang yang ketika menerima janji Tuhan, tidak percaya dengan sungguh, sehingga dia tidak mengalami janji Tuhan.

5. Abraham dan Abimelekh (Tuhan melindungi perjanjianNya)
Kejadian 20:1-5
1: Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing.
2: Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: "Dia saudaraku," maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara.
3: Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya: "Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami."
4: Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: "Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah?
5: Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci."

Hati-hati di titik ketika janji Tuhan sudah di depan mata, karena di titik inilah janji Tuhan sangat rawan untuk hilang karena ketidakpercayaan. Ketika itu Abraham takut karena Sara cantik, sehingga dia berbohong dengan berkata kalau Sara itu saudara Abraham. Ketika itu, Tuhan sudah memberi janji kalau tahun depan ia akan mendapatkan anak, namun saat itu Abraham ragu kalau Tuhan akan melindungi perjanjianNya sehingga dia berbohong kepada Abimelekh. Namun saat itu Abimelekh belum menghampiri Sara, dan Tuhan datang kepada Abimelekh. Kalau ia sudah menghampiri Sara, ia akan mengandung anak Abimelekh, Sara berzinah, dan janji Tuhan jadi kacau. Abraham sangat konyol ketika di titik ini, dia tidak mengakui Sara bahwa dia istrinya. Kalau Tuhan tidak bela Abraham, istrinya pasti sudah ditiduri orang.

6. Ishak Lahir
Kejadian 21
1: TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.
2: Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.
3: Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.
4: Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya.
5: Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.

Dari dia mendapat janji hingga Ishak lahir, dia menjalani 25 tahun proses hingga janji Tuhan jadi nyata. Banyak yang baru 2 tahun, baru 3 tahun menunggu janji Tuhan pun sudah protes, "Katanya saya mau diberkati, dapat jodoh, bla bla bla".. Namun untuk saat ini, Tuhan beri anugrah percepatan, karena terlalu lama kalau engkau harus mengalami proses 25 tahun. Jangan jual Tuhanmu!

Setelah mengalami penggenapan janji, ada lagi hal yang sangat sulit yang aka diuji Tuhan. Finalnya bukan ketika janji Tuhan digenapi, tapi ketika engkau mengalami yang seperti di Kejadian 22.

7. Kepercayaan Abraham diuji
Kejadian 22

Ini hal yang paling tidak mudah. Ketika dia sudah mengalami banyaaaak proses, namun Tuhan meminta hal itu kembali, semuanya dipersembahkan kembali kepada Tuhan. Ini sangat tidak mudah. Saat itu Abraham mau memberi yang terbaik, dan kalaupun ia mempersembahkan Ishak, dia tahu resikonya, belum tentu Sara akan mengandung lagi. Ketika hatimu kokoh, Tuhan itu bukan jahat, itu cuma sebuah tes dari Tuhan.

Ketika Abraham lulus tes ini, Tuhan mengubah janjiNya menjadi sumpah kepada Abraham. Ketika orang bersumpah, kalau dia tidak menggenapinya, dia akan mati, atau sumpah itu bisa batal ketika orang tersebut memang mati. Dari cuma sebuah perjanjian, akhirnya menjadi sebuah sumpah. Namun yang bersumpah kepada Abraham itu adalah Tuhan sendir, dan Tuhan tidak pernah bisa mati, artinya sumpah itu kekal. Ketika Abraham tidak masuk level ini, hatinya tidak kokoh, mungkin di keturunannya yang ke berapa janji Tuhan sudah tidak ada lagi di keturunannya. Kalau janji itu ada batasnya, misalnya ketika Abraham mati, belum tentu Ishak akan seperti Abraham, kalau Ishak mati, belum tentu anaknya menjadi seperti dia, dst.

Kalau kita hari ini menerima janji Tuhan, salah satunya karena Tuhan telah bersumpah kepada Abraham dan keturunannya. Ketika Abraham mati, Ishak pun mulai diberkati Tuhan. Ketika engkau berani mematikan semua kesenangan-kesenangan dunia dan mengikat perjanjian dengan Tuhan, keturuan-keturunanmu pun pasti akan diberkati Tuhan karena perjanjianNya kepada kita. Semua karena janji Tuhan kepada Abraham, hari ini tugas kita hanya percaya..

Ketika engkau mau masuk gerbang ini, engkau akan mengalami proses demi proses, engkau harus terima resikonya. Yang berani dan siap, silahkan masuk, kalau tidak siap, lebih baik tidak usah masuk. Tapi kalau engkau masuk, ujung-ujungnya ada perjanjian Tuhan, ada financial breakthrough.


- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -

0 komentar:

AoC Bandung, 11 Maret 2014 (Pdt. Petrus Hadi)

20:23:00 0 Comments

AoC Bandung
11 MARET 2014

By: Pdt. Petrus Hadi

Mengapa sampai Tuhan mengizinkan iblis membuat Ayub mengalami bencana demi bencana? Hal yang pertama, adalah ayat yang ke-5 bagian terakhir..

Ayub 1:5
5: ..... Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.

Hal yang pertama adalah apa yang dikerjakan Ayub selama ini sesuatu yang monoton, sesuatu yang rutinitas TANPA PASSION..

... (streaming putus)

Di dalam Tuhan, hanya ada YA dan AMIN.. Untuk membuat sesuatu menjadi tepat, harus berdoa, bukannya mungkin, tapi harus benar sesuatu yang mantap Tuhan taruh di hati..

Tuhan melihat apa yang diperbuat Ayub, dikerjakan Ayub selama ini.. Dinilai baik oleh Tuhan, tapi belum benar.. Itu sebabnya dari baik kepada benar, perlu Tuhan melibatkan, mengizinkan iblis ikut ambil bagian.. Itu sebabnya hati-hati kalau hidup kita hanya di rumah, tidak ngapa-ngapain, jangan sampai engkau menjadi seperti Ayub..

Ayub selama ini bahkan dari pasal 1 sampai pasal 41 itu sebuah proses dari baik kepada benar, dari tahu Tuhan menjadi mengenal Tuhan.. Judul dari pasal 42 ini adalah Ayub mencabut perkataannya dan menyesalkan diri..

Ayub 42:1-3
1: Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
2: "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
3: Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.

Ayub membuat keputusan-keputusan tanpa pengetahuan di hadapan Tuhan.. Kalau hidupmu dipenuhi dengan teori, teori, dan teori, hati-hati, nanti Tuhan akan berkata kepada iblis seperti di Ayub pasal 1.. Selama ini kehidupan Ayub hanya dinilai baik oleh Tuhan, tapi dia tidak kenal, dia tidak pernah ngobrol dengan Tuhan.. Ayub tidak pernah lakukan itu..

Orang yang mendengar suara Tuhan itu bukan cuma orang yang mendapatkan penglihatan, tapi cara orang mendengar suara Tuhan itu berbeda, ada yang mendapat suara Tuhan seperti perasaan (tapi bukan perasaan), sehingga bisa tahu itu dari Tuhan atau bukan, harus dilakukan atau bukan.. Jangan menuntut harus mendapatkan penglihatan baru punya hubungan dengan Tuhan, tapi Firman Tuhan, Alkitab, adalah tempat untuk kita berkomunikasi dengan Tuhan..

Ayub 42:4-5
4: Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
5: Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

Hidup kita punya mata hati yang bisa melihat Tuhan.. Betapa mengejutkannya bahwa Ayub hanya mengetahui Tuhan dari kata orang saja, padahal dari pasal 1-41 itu banyak sekali teori-teori, ilmu-ilmu yang dia miliki, namun ternyata itu hanya dia ketahui dari kata orang..
Oleh karena itu, di pasal 42 Ayub sudah punya passion yang berbeda, sekalipun dia belum melihat pemulihan, tapi dia sungguh percaya bahwa rencana Tuhan dalam hidupnya tidak akan bisa gagal.. Pengakuannya lain, ajaib..

Ayub 42:6
6: Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

Banyak orang kalau ngomong, marah, ngomel, menggerutu, ngomongin orang, tapi sebenarnya setiap perkataan yang keluar itu harus dipertanggungjawabkan.. Tangga atau jembatan untuk membuat Ayub mengalami pemulihan nyata yaitu di ayat ini.. Kalau misalnya suami istri yang pernah berkelahi, kalau pernah berkata "Ya cerai sajalah", hati-hati, perkataan itu bukan sekedar perkataan, sekalipun suami istri ini akhirnya sudah baikan, tapi setan akan terus membuat kesempatan sehingga suami istri tersebut mengalami salah paham lagi, dan diserang oleh roh pertengkaran, roh perceraian karena perkataannya tersebut yang belum dicabut.. Misalnya ada orang yang berkata, "Ya bangkrut, bangkrut", kalau engkau sudah pulih pun, kata-kata itu ditangkap iblis, dan akan iblis serang engkau sedemikian rupa sehingga engkau bisa mengalami hal itu lagi..

Ketika seseorang sedang emosi, seringkali perkataan yang keluar itu tidak logis dan tidak sesuai dengan yang kita inginkan, tapi ketika engkau sudah pulih, engkau harus MENCABUT perkataan yang salah tersebut, minta ampun dengan Tuhan, agar engkau tidak bisa dituntut setan lagi.. Jangan anggap perkataan-perkataan yang keluar itu biasa.. Semua perkataan-perkataan yang tidak sesuai dengan yang Tuhan mau, bahkan yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan, karena emosi kita keluarkan perkataan itu, perkataan itu tetap harus dicabut!

Ayub 42:7
7: Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Teman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.

Sebenarnya apakah perkataan-perkataan Ayub benar? Tuhan berkata kalau murkaNya menyala kepada 3 orang itu karena mereka tidak berkata benar, tidak seperti Ayub yang berkata benar.. Dari pasal 2-41 perkataan Ayub itu tidak benar, tapi ketika Ayub mencabut perkataannya dan berkata-kata sesuai dengan Firman Tuhan, perkataan Ayub yang salah itu dihapus oleh Tuhan, bukan dicoret! Semua perkataan-perkataan yang salah itu dihapus, dan yang diingat oleh Tuhan yaitu kata-kata Ayub di pasal 42.. Tuhan itu kalau mengampuni kita, kesalahannya dihapus, kalau manusia berbeda, masih bisa mengungkit-ungkit masa lalu.. Tuhan tidak mencoret kesalahan kita, tapi Tuhan menghapus kesalahan kita ketika kita minta ampun kepadaNya..

Ayub 42:8
8: Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub."

Dalam hidup kekristenan itu ada level rohani, kalau engkau sebagai anak mengatai orang tuamu, itu berat.. Kalau engkau sebagai istri mengatai istri, itu lebih berat dibanding suami mengatai istri, karena ada timbangannya.. Kepada Ayub, Tuhan pun bahkan sempat menantang Ayub, tapi ketika Ayub benar, Tuhan membela Ayub dan berurusan dengan orang yang mengata-ngatain Ayub..

Permasalahannya kalau engkau mau dapat pembelaan Tuhan, apakah engkau didapati benar oleh Tuhan? Tuhan sampai berkata kalau bukan Ayub yang memintakan doa untuk mereka, Tuhan tidak terima.. Kalau engkau berurusan dengan orang yang lebih benar dari dirimu di hadapan Tuhan, engkau yang akan berurusan dengan Tuhan.. Hidup kita harus didapati benar, tidak cuma baik.. EMOSI TIDAK MENYELESAIKAN MASALAH! Ini waktunya pemulihan untuk setiap kita.. Kita harus hati-hati mengenai hal ini..

Ayub 42:9
9: Maka pergilah Elifas, orang Teman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang Naama, lalu mereka melakukan seperti apa yang difirmankan TUHAN kepada mereka. Dan TUHAN menerima permintaan Ayub.

Bukan hanya Ayub, mereka pun juga menikmati impartasi ketepatan..

Ayub 42:10
10: Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.

Tuhan itu kalau bekerja multifungsi, selain dia minta ampun ke Tuhan, Ayub juga mengampuni teman-temannya itu. Kalau engkau mau pemulihan, engkau harus menyesali kekeliruan kita, tidak ada yang benar, yang benar cuma Tuhan. Mau konflik suami istri, anak orangtua, semuanya pasti salah, tidak ada yang benar, mau berapa persen salahnya, tetap saja dua-duanya salah, yang benar cuma Tuhan.. Jangan sampai budaya minta maaf dan memaafkan itu hilang! Jangan bermain-main dengan hal kesia-siaan..

Penilaian Tuhan itu berbeda dengan penilaian manusia. Ada yang berkata merasa sudah mengampuni, tapi sebenarnya belum mengampuni dengan sepenuh hati.. Hati-hati, kalau engkau mau melihat janji Tuhan digenapi, cabut setiap perkataan-perkataan yang salah, dan juga ampuni dengan sepenuh hati..

Ayub 42:11-12
11: Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan bersama-sama dengan dia di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya, dan mereka masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas.
12: TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina.

Ayub yang mulanya memiliki 7000 kambing, 3000 unta, 500 pasang lembu, dan 500 ekor keledai betina, setelah dipulihkan akhirnya ia memiliki 2x lipat dari yang pernah ia miliki..

Ayub 42:13-17
13: Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan;
14: dan anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh.
15: Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki.
16: Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat.
17: Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur.

Pemulihan segala sesuatu sedang terjadi, bereskan hatimu dan kenali Tuhanmu!
Hadapkan hatimu kepada Tuhan, suami istri, anak orangtua, teman.. Minta ampun untuk setiap perkataan sia-sia, setiap perkataan yang salah, yang bercanda ataupun yang keluar karena emosi.. Mampukan kami untuk mengampuni dengan sepenuh hati, biar ketika kita mendengar nama orang yang pernah menyakiti kami, kami tidak merasakan sakit lagi, karena sudah mengampuni dengan sepenuh hati..


By: Bu Linda Hadi

Biar semua selubung diangkat.. Lembutkan hati kami Tuhan.. Buat kami menyadari kekeliruan kami, kesalahan kami, kelemahan kami, pemberontakan kami, kesombongan kami, kekerasan hati kami ya Tuhan.. Hatimu benar di hadapan Tuhan, artinya kita benar-benar menyadari kesalahan dan kekeliruan kita, kekurangan kita, sifat-sifat kita, kekerasan hati kita.. Biar kita mengerti.. Buat kami bertobat, benar-benar menyadari kesalahan kami.. Biar hati kita benar-benar mengenali Tuhan.. Berkata benar.. Banyak orang yang tidak berkata benar..

Ayub 42:7-8
7: Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Teman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.
8: Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub."

Doakan orang yang pernah berbuat salah kepadamu, doakan, karena engkau yang akan menerima berkat yang baik dari orang itu, misalnya orang itu diberkati Tuhan, engkau juga akan menerima berkat tersebut. Setiap orang yang ada ngomongin kita, doakan.. Setiap kita yang mendengar perkataan yang tidak baik, selalu miliki respon, "Mungkin perkataannya bukan seperti itu, maksudnya bukan seperti itu, ..." Berkati orang tersebut, maka berkat orang itu akan berbalik kepada kita.. Biar kita menjaga mulut dan hati kita.. Jaga hati kami Tuhan..


By: Ev. Daniel Krestianto

Biar kita belajar untuk terbuka.. Responi Firman Tuhan.. Periksa hati kita agar kita didapati berkenan di hati Tuhan.. Terjatuh itu wajar, tapi jangan tergeletak! Bangun, lari, kejar ketinggalan! Jangan sampai ada kepahitan, karena itu akan membuat hal yang tidak baik, penyakit, berkat terhambat, dll. Bereskan hati.. Sikap hati harus diperbaiki.. Hari-hari ini, Tuhan sungguh melihat sikap hati kita, apakah kita sudah siap untuk menerima sesuatu yang besar dari Tuhan atau belum. Bagaimana Tuhan bisa memberkati kalau pikiran kita belum berubah? Sikap hati kita harus berubah, baru Tuhan percayakan yang besar.. Pada waktu kita mendapatkan berkat, pertama kali engkau terima berkat, apa yang terlintas di hatimu? Apakah engkau berkata "Puji Tuhan, pekerjaan Tuhan bisa dilanjutkan lagi, pekerjaan Tuhan bisa dikerjakan lagi", atau "Puji Tuhan, aku bisa membeli apa yang aku inginkan".. Kalau engkau punya pikiran "Puji Tuhan, artinya aku boleh membeli ini, aku boleh membeli itu" Sikap hatimu tidak salah, tapi untuk jadi bendahara Tuhan, engkau tidak didapati.. Berkat yang engkau dapat itu bukan untuk kepuasan dirimu sendiri, tapi untuk melakukan yang Tuhan mau.. Bereskan hidupmu.. Koreksi hati.. Jangan kepahitan, jangan mengasihani diri sendiri lebih.. Jangan sedikit-sedikit marah, emosi.. Bertobat! Tawanan Roh tidak seperti itu! Ketika engkau mendapat Firman ini, tidak mudah, langsung ada ujiannya, apakah engkau emosi.. Kalau engkau menang, akan ada hal yang luar biasa.. Jaga hati.. Jaga sikap hati.. Karena tak ada satupun kejadian tanpa seizin Tuhan..

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -

0 komentar: