Ibadah Minggu IFGF Palembang, 28 Juni 2015

IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
28 JUNI 2015

By: Ps. Pendy Sofian

Matius 25:14-15
14: "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
15: Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.

Di ayat 15, dikatakan ada yang diberi 5, 2, dan 1 masing-masing menurut kesanggupannya. Semua hambanya mendapatkan talenta. Kita semua memiliki jatah kemuliaan Tuhan, seperti yang dikatakan di kitab Yesaya, namun yang mungkin membedakan adalah porsinya, namun yang pasti kita diciptakan untuk kemuliaan Tuhan. Setiap orang mendapat minimal ada satu porsi kemuliaan. 1 talenta sama dengan 6000 dinar, dan 1 dinar adalah upah sehari kerja, atau artinya 1 talenta adalah upah selama 16,66 tahun. Talenta itu nilai yang besar! Artinya Tuhan menempatkan nilai kemuliaan yang besar dalam hidupmu sekalipun hanya 1 talenta, karena itu nilainya sudah sangat besar! Namun kita harus mempertanggungjawabkan semua yang sudah dipercayakan itu dalam hidup kita.

Kita tidak hanya cukup menerima dan menjaga talenta seperti hamba yang diberi keperayaan 1 talenta itu. Dia menerima dan menajaga, bahkan mengembalikannya dengan jumlah yang utuh, dia tidak menggunakan talenta itu untuk kepentingannya sendiri, namun pada akhirnya dia dikatakan hamba yang jahat dan malas. Kita tidak cukup hanya sampai di situ, dan kalau kita hanya sampai di situ, itu tidak cukup, tapi harus berlipatkaliganda!

Ayat 21:
21: Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Hambaku yang baik dan setia.

Ayat 26:
26: Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

Hambaku yang jahat dan malas.

Apa yang membedakan, kenapa dikatakan yang 2 hamba baik, 1 hamba jahat. Hamba yang dipercayakan 5 talenta dan menghasilkan 5 talenta, itu 10 talenta bukan kepunyaan si hamba, tapi itu tetap kepunyaan si tuan, dia tidak mendapatkan jatah apapun. Namun yang dipercayakan 1 talenta, hamba itu tahu kalau dia tidak akan mendapatkan jatah apapun dari apa yang dia kerjakan, sehingga dia hanya menjaga dan mengembalikannya kembali. Pekerjaan hamba-hamba ini sebenarnya pekerjaan yang wajar di dunia bisnis, seperti manager yang mengelola sebuah perusahaan hingga perusahaan itu balik modal dan berlipatkaliganda saham yang ada, namun si manager tetap tidak mendapatkan bagian dari saham tersebut, kecuali gaji atau bonus. Minimal ada 1 talenta dalam hidupmu, dan kalau engkau tidak berhasil melipatkgandakan itu, engkau tidak bisa disebut sebagai orang yang baik dan setia.

Kenapa hamba yang baik bisa melakukan yang baik kepada tuannya? Karena ada sikap hati hineni, karena ini kunci untuk hidup dalam kesetiaan, berani bayar harga banting tulang untuk kepentingan tuannya, unntuk kebahagiaan tuannya. Coba cek sikap hatimu, untuk kepentingaen siapa engkau melayani Tuhan, untuk kepentingan sinapa engkau menggunakan talenta yang ada di dalam hidupmu? Hamba di ayat tesebtu melakukan semuanya agar bisa ikut dalam kebahafgiaan tuannya!

Baik kontradiksinya jahat, namun di sini yang agak aneh, dikatakan hambaku yang jahat dan malas, bukannya jahat dan tidak setia. Untuk engkau setia, dibutuhkan yang namanya ketekunan. Hamba itu harus bekerja, harus belajar pengetahuan bisnis, resiko dari bisnis tersebut, prospeknya bagaimana, dll. Untuk kita mengembangkan kemuliaan, tidak bisa dilakukan tanpa ketekunan. Apapun karuniamu, engkau harusnya tidak berada di level yang sama dalam setahun. Engkau harus mengembangkan semuanya minimal 2x lipat dalam jangka waktu setahun!

Lukas 19:16
16: Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.

Berapa banyak kota tidak dimenangkan untuk Tuhan? Karena tidak adanya hamba yang baik dan setia, sehingga kota itu belum bisa dimenangkan. Baik dan setia, mau melakukan segala sesuatu untuk tuannya, untuk kepentingan tuannya. Kalau engkau ingin kotamu dimenangkan, minimal engkau harus memiliki 2 kiteria tersebut, yaitu baik dan setia.

2 Tim 2:11-13
11: Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia;
12: jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita;
13: jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."

2 Tim 2:13 (TSI)
13: Walaupun begitu, kalau kita hidup kurang setia sesuai dengan kehendak-Nya, Dia akan tetap setia menepati segala janji-Nya kepada kita, karena Dia tidak bisa menyangkal perkataan-Nya sendiri.

Akan menepati segala janjiNya. Dikatakan "akan". Tuhan akan tetap setia pada janjiNya hingga engkau bisa menggenapi bagianmu sehingga Tuhan bisa menggenapi janjiNya pada kita. Ketika engkau tidak setia, Tuhan akan tetap pegang perjanjianNya hingga engkau berhasil melakukan bagianmu!

Tuhan itu Bapa yang setia. Anak sulung dan anak bungsu. Ketika anak bungsu itu kembali, bapaknya itu langsung lari, mengejar anak tersebut, lalu memulihkan semua keadaan si anak bungsu itu. Tapi kenapa saat anak itu hilang, bapak itu tidak mengutus anak buahnya untuk mencari anak tersebut? Bukan berarti dia tidak bisa, tapi dia tidak mau, karena kalau dia mengutus anak buahnya, tidak akan terjadi perrobatan yang sejati yang muncul dari anaknya itu. Bapak itu hanya menunggu dengan kesetiannya hingga si anak kembali, dan dengan kesetiannya itu ketika ia bertemu dengan anaknya, dia akan pulihkan semuanya.

Setelah anak itu dipulihkan, apakah yang kira-kira akan dilakukan anak itu? Dia pasti akan bekerja keras jauh lebih giat dari kakaknya, bekerja dengan mentalitas yang berbeda. Dahulu pada awalnya mungkin anak bungsu tidak hanya sekali atau dua kali meminta warisan dari bapaknya itu, mungkin bahkan merengek-rengek hingga akhirnya bapaknya menyerah dan memberikan warisan tersebut, dan setelah ia menerima itu, dia pergi meninggalkan bapaknya. Mungkin engkau juga berdoa mati-matian pada Tuhan, merengek-rengek minta janji Tuhan, namun ketika akhirnya Tuhan genapi janjiNya dan berikan semuanyw, engkau malah menjauh dari Tuhan.

Hamba yang memegang 1 talenta itu sebenarnya masih memiliki waktu sebelum tuannya kembali, dia masih memiliki waktu untuk bertobat dan kembali mengurus dan melipatgandakan apa yang dipercayakan padanya itu, namun dia hanya menguburnya hingga akhirnya dia mengembalikan semuanya itu kepada tuannya ketika ia kembali, dan sebagaimana kita tahu, akhirnya dia dikatakan hamba yang jahat dan malas.

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL THE NATIONS -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: