KKR IFGF Palembang - Ps. Robert Liardon (30 April 2015)

KKR IFGF PALEMBANG
30 APRIL 2015

By: Dr. Roberts Liardon

Yohanes 4:34
34: Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Banyak orang yang tidak benar-benar menyelesaikan apa yang benar-benar Tuhan suruh untuk dia selesaikan. Bagaimana caramu menjaga apimu tetap menyala itu yang jadi masalah, karena banyak orang yang berapi-api hanya di awal bertobat saja. Tuhan ingin kita lebih berapi-api lagi sekalipun sudah menikah dan memiliki anak. Yesus berkata, itu adalah pekerjaanNya untuk melakukan kehendak Dia yang mengutus Yesus. Lakukan bagianmu dan selesaikan semuanya. Bukan nabi atau orang lain, tapi apa yang Yesus perintahkan itu yang engkau lakukan dan selesaikan!

Biar kita menjadi generasi yang tidak hanya melakukan apa yang Tuhan perintahkan, tapi juga menyelesaikan apa yang Tuhan perintahkan! FINISH YOUR JOB! Engkau tidak akan menjadi musuh bagi orang lain, sehingga engkau bertanding dengan mandat yang Tuhan berikan dalam hidupmu dan engkau selesaikan!

Roma 11:29
29: Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.


Ada 2 hal: kasih karunia dan panggilanNya.
Seringkali kita berbicara mengenai panggilan namun tidak terlalu jelas, tapi ketika Alkitab berkata mengenai ini, ini adalah tanggungjawab yang Tuhan berikan pada kita untuk kita lakukan. Panggilan dari Tuhan adalah sebuah undangan (bukan perintah) dari Tuhan untuk seseorang dan menjawab satu pertanyaan dari Tuhan, "Apakah engkau mau bekerja untukKu?". Engkau bisa berkata ya atau tidak. Seseorang yang berkata ya, harus melakukan tugas khusus dari Tuhan selama di bumi yang mungkin tidak dilakukan orang lain. Kalau orang ini berkata tidak, apa yang akan terjadi? Apa yang tidak akan terjadi? Orang yang berkata ya, melakukan dengan hati dan pikiran yang mengerti apa yang Tuhan katakan, dan inilah yang dikatakan menyelesaikan panggilan yang Tuhan mau. Mungkin ada mengalami yang baik, ada yang mengalami yang tidak enak, tapi jangan menyerah!

Panggilan Tuhan itu bukan perintah, tapi undangan. Tuhan bertanya pada kita, apakah kita bersedia bekerja untuk Tuhan. Engkau bisa berkata ya atau tidak, itu pilihanmu. Kalau engkau berkata tidak, engkau tidak kehilangan keselamatanmu, karena itu dijamin dari iman dan kepercayaanmu kepada Kristus. Kalau engkau berkata tidak pun Roh Kudus tidak meninggalkanmu, janji-janji Tuhan dalam Alkitab juga tetap milikmu karena engkau adalah anak-anak Tuhan, tidak juga membuat iblis memiliki akses lebih cepat padamu ketika engkau berkata tidak, tapi Tuhan akan mencari orang lain yang akan berkata ya atas panggilanNya itu.

Rencana Tuhan juga tetap akan terjadi sekalipun dengan ataupun tanpa diri kita. Ketika engkau berkata tidak, ya Tuhan akan mencari orang lain yang mau melakukan panggilan Tuhan itu. Apa yang akan terjadi kalau engkau berkata ya atas panggilan Tuhan itu? Engkau harus berkata dengan pikiran dan hati yang jernih, engkau tidak bisa menjawab karena engkau harus, tapi karena engkau memang mau melakukan dan bekerja bagi Tuhan.

Biar setiap kita tidak hanya memulai melakukan apa yang jadi panggilan Tuhan, tapi juga engkau menyelesaikan semuanya itu. Ketika engkau bekerja untuk Tuhan, mungkin engkau tidak menjadi terkenal. Banyak anak muda yang ingin menjadi terkenal, 7 dari 10 anak muda di Amerika ingin menjadi terkenal. Banyak yang hanya ingin terkenal. 90% dari panggilan Tuhan tidak ada hubungannya dengan ketenaran. Apakah engkau tetap mau dan bisa bekerja bagi Tuhan sepanjang hidupmu sekalipun engkau tidak akan menjadi terkenal? Bisakah engkau tetap bersukacita sekalipun engkau terus bekerja dan bekerja namun tidak menjadi terkenal sama sekali? Kalau engkau bekerja bagi Tuhan, nilai itu berbeda di dalam Kerajaan Allah, karena nilainya itu ketika engkau menyelesaikan pekerjaan Allah. Banyak orang yang merasa hebat karena terkenal / populer, tapi dalam Kerajaan Allah tidak seperti itu. Yang membuat engkau besar di dalam Kerajaan Allah yaitu engkau menyelesaikan pekerjaanNya, dan itu yang membuatmu terkenal dan menjadi penting di mata Tuhan. Panggilan Allah tidak dikerjakan untuk ketenaran, tapi bagaimana kita menyelesaikan pekerjaan kita. Tepuk tangan terbesar itu datang bagi orang yang bekerja kepada Tuhan bukan dari bumi ini, tapi dari surga! Kalau engkau mau cari tepuk tangan yang besar di bumi, jangan bekerja untuk Tuhan!

Taat pada pekerjaan dan panggilan yang Tuhan tugaskan bagi kita dan selesaikan semuanya! Generasi yang baru ini sedang muncul, bekerja dari hati yang murni dan pikiran yang jernih! Jangan sampai ada yang bekerja dan menjadi marah kepada Tuhan karena merasa melakukan yang salah. Engkau memilih, engkau mau, dan engkau melakukannya bukan karena engkau harus! Yesus menyelesaikan pekerjaanNya, dan biar kita mencontohNya. Ketika keadaan baik engkau taat, sekalipun dalam keadaan buruk engkau juga tetap taat. Ada hari yang baik, ada hari yang penuh tantangan, ada hari yang mungkin membosankan, namun yang penting engkau tetap bangun dan selesaikan semuanya, itulah melakukan panggilan Tuhan di setiap harinya.

Panggilan Tuhan adalah sebuah undangan dari Tuhan untuk kita, bertanya pada kita, apakah kita mau bekerja bagi Tuhan dan mau melakukan apa yang Tuhan mau kita lakukan, dan tidak gagal. Banyak orang memulai, tapi tidak banyak yang menyelesaikan. Kenapa banyak yang tidak menyelesaikan? Karena mereka setengah hati, mereka tidak suka, mereka merasa tertipu, mereka merasa harus melakukan itu, melakukan sekedarnya, tidak melakukan hal besar yang Tuhan perintahkan. Engkau harus hidup memiliki pandangan yang lebih besar dan itu dimulai dar pengertian yang benar. Ketika engkau mendengar suara Tuhan, apakah engkau mau melepaskan tanggungjawab duniamu dan melakukan dengan penuh waktu bagi Kerajaan Tuhan di dunia ini? Tugas dan tanggungjawab kita adalah seumur hidup kita.

Ketika engkau menerima panggilan Tuhan, ada hal yang kita perlu, yaitu uang. Setiap kita memerlukan uang untuk melakukan segala sesuatu, dan itu menjadi bagian hidup kita. Apakah seorang pekerja Tuhan sepantasnya miskin? Banyak yang terlalu memikirkan uang, dan itu menjadi seperti suatu standar agar panggilan itu dipenuhi. Dalam Kerajaan Tuhan hanya ada satu Artinya, yaitu Kristus, dan kita itu hanya bintang kecil di bawah Bintang yang Besar yaitu Kristus itu. Apakah menjadi kaya menurut Alkitab? Dalam perjanjian baru, itu dikatakan FULLY SUPPLIED. Seringkali kita mau hal-hal yang lebih besar dari apa yang kita butuhkan agar kita bisa sombong dengan apa yang dimiliki itu. Engkau ambil porsi yang cukup, dan sisanya adalah membangun dan memberkati bangsa-bangsa dengan berkat yang dari Tuhan itu.

Ada liburan secara rohani dimana engkau tidak melayani, engkau hanya terima dan menikmati apa yang diberikan, ada liburan "mickey mouse" dimana engkau dan keluargamu nikmati liburanmu, dan adalah liburan dengan engkau menikmati rumahmu, kotamu sendiri. Engkau bisa tinggal di suatu tempat dan engkau tidak menikmati tempat dimana engkau tinggal itu.

Kenapa banyak pengkhotbah melakukan kesalahan yang besar? Karena mereka capek, tidak pernah menikmati liburan, bukan salah iblis, karena ketika engkau merasa capek tapi engkau tidak berhenti dan menikmati liburanmu untuk beberapa waktu. Banyak yang tidak mengerti hal ini dan pada akhirnya mereka capek dan melakukan kesalahan.

Engkau bisa penuh dengan kuasa, penuh iman, tapi juga engkau tetap bisa melakukan kesalahan.

Kisah Para Rasul 9:15
15: Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.

Paulus memiliki 3 panggilan, kepada bangsa lain, raja-raja (pemerintah), dan orang Yahudi. Ada hukum Alkitab ketika Tuhan berkata itu hal yang pertama Dia katakan, baru yang kedua, dan baru yang ketiga. Panggilan Paulus yang terpenting itu adalah bagi bangsa-bangsa lain, dan Paulus memiliki pengaruh yang sangat bahkan paling besar yang memiliki pengaruh bagi bangsa lain. Selain itu, dia juga memiliki dampak yang besar juga kepada politisi dan pemerintah, karena inilah panggilan kedua Paulus. Panggilan Paulus yang ketiga yang terkecil di antara ketiga panggilan ini adalah bagi orang-orang Yahudi. Dan kesalahan Paulus itu ketika dia mengganti-ganti prioritas panggilannya! Paulus tidak bisa membuat pelayanan bagi orang Yahudi itu jadi prioritas utamanya, dan banyak orang yang suka prioritas panggilan Tuhan yang bukan panggilan terutama dalam hidupnya. Bukan berarti engkau bisa mengganti prioritas panggilan karena engkau suka pada panggilan ke sekian yang Tuhan beri dalam hidupnya, misalnya seseorang yang suka pada panggilan yang keempatnya sehingga dia lebih suka melakukan panggilan keempatnya dibandingkan dengan panggilan pertama yang seharusnya diprioritaskan terlebih dahulu untuk dilakukan dalam hidup orang tersebut.

Engkau harus mengetahui prioritas apa yang Tuhan mau atas hidupmu agar engkau bisa menyelesaikan pekerjaanNya itu. Banyak orang yang tidak menyelesaikan tugasnya karena mereka melakukan apa yang sebenarnya tidak ditugaskan dalam hidupnya ini, justru melakukan hal lain yang Tuhan tidak suruh lakukan sekalipun itu adalah pelayanan yang baik. Engkau tidak akan mendapatkan upah untuk melakukan hal yang baik, tapi engkau akan mendapatkan upahmu ketika engkau melakukan apa yang menjadi pekerjaanmu dan menyelesaikannya. Mari kita lakukan apa yang Tuhan suruh untuk kita lakukan!

Apakah engkau mau berkata ya ketika panggilan Tuhan datang dalam hidupmu? Yang penting yaitu hatimu yang terus melakukan dan menyelesaikan tugasmu sepenuhnya dengan sukacita! Ingat, waktu sulit / kesukaran di dalam hidupmu itu hanya sesaat saja, bukan selamanya di dalam hidupmu! Ayub menderita "sesaat" saja dan akhirnya dia mendapatkan hidup yang sehat, baik, luar biasa, dll. Jangan berhenti, terus selesaikan panggilanmu!


- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS PRESENCE BE MANIFESTED IN ALL NATIONS -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: