Ibadah Minggu IFGF Palembang, 10 Mei 2015
IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
10 MEI 2015
By: Ps. Pendy Sofian
Mazmur 92:12
12: Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
13: mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
Kalau engkau hidup benar, ada janji Tuhan kalau kita akan bertunas seperti pohon korma dan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon. Pohon itu bertumbuh sendiri, tidak bisa kita paksa untuk berbuah dan bertumbuh saat itu juga, karena proses pertumbuhan hingga pohon berbuah itu adalah proses alami. Selama pohon itu berada dalam lingkungan yang baik dan subur, dia akan bertumbuh dan berbuah secara rohani. Untuk kita orang Kristen, pertumbuhan itu sesuatu yang alami juga, selama kita mendapatkan Firman Allah yang cukup, berada di hadirat Tuhan, kita akan tumbuh dan berbuah.
Pohon korma itu biasa tumbuh di padang gurun, dan pohon itu menjadi berkat yang luar biasa ketika mereka berjalan di padang gurun, karena artinya di sekitar pohon korma selalu ada oase, dan buah pohon korma itu memberi kekuatan yang luar biasa untuk orang yang berjalan di sana. Korma itu memberi kekuatan bagi orang yang letih lesu, dll. Pohon korma tidak bertumbuh dengan mudah, yang pertama digali 2-3 meter ke dalam, ditaruh benih, lalu setelah ditutup dengan tanah, ditutup lagi dengan batu-batu yang besar, sehingga benih pohon korma itu akan terus bertumbuh hingga ke bawah hingga menemukan sumber air, dan ketika pohon ini mendapat sumber air, akar yang kuat, baru dia memiliki kekuatan untuk tumbuh ke atas dan menggeser batu yang di atas tersebut.
Fokus bagaimana menumbuhkan akar kita ke bawah, jangan terlalu fokus dengan apa yang dilihat orang lain, hingga akarmu sangat kuat, fondasimu sangat kuat, dan tinggal tunggu watkunya engkau akan bertumbuh tinggi dan menjadi berkat bagi orang lain. Pertumbuhan yang ke atas berbicara mengenai pelayanan, pekerjaan, bisnis kita, dll. Jangan berusaha membangun apa yang akan dilihat orang lain, karena kalau belum waktunya, engkau tidak akan kuat. Seringkali permasalahan yang Tuhan izinkan terjadi, Tuhan inginkan agar kita terus tumbuh ke bawah, hingga kita sungguh-sungguh melekat kepada Tuhan, memiliki akar yang semakin kuat, masuk dalam hadirat Tuhan, kelompok yang positif dan saling membangun, dan pada waktuNya Tuhan akan bawa engkau tinggi.
Pertumbuhan ke bawah itu berbicara mengenai karakter kita, bagaimana karakter kita kuat di dalam Tuhan. Karunia, skill, talenta bisa membuat kita naik seketika, bisa membuat engkau tinggi, tapi yang membuat engkau bisa bertahan di titik itu adalah karakter. Karakter adalah titik yang membuat seseorang bisa bertahan. Kalau orang diangkat tinggi hingga level 10 tapi hanya memiliki karakter di level 3, hukum gravitasi itu akan berlaku, dan akhirnya orang ini akan turun hingga level 3, dan juga yang lainnya. Banyak yang memiliki karunia hebat, skill hebat, tapi setelah itu hilang, karena karakter. Engkau bisa diangkat Tuhan seketika, tapi tanpa karakter yang kuat, engkau tidak akan bisa bertahan di titik tersebut.
Setiap kali Daniel ditinggikan, dia tidak pernah turun, dan dia bisa bertahan di titik itu karena dia memiliki karakter yang sangat kuat di titik itu. Dengan karunia mengartikan mimpi Nebukadnezar, Daniel diangkat. Ketika anak raja yang naik menjadi raja, Daniel tidak dianggap saat itu, namun dengan karunia yang dia miliki, dia bisa dipromosikan, dan dia tidak turun lagi. Ketika Raja Darius memerintah, Daniel menjadi 3 pengawas dan orang tertinggi, karakter Daniel membuat dia bertahan di titik itu. Bahkan hingga orang-orang mencari kelemahan Daniel, tapi tidak bisa, karena itu karakter Daniel membuat dia tetap bisa bertahan di titik tersebut. Karakter Daniel membuat dia terus bertahan di posisinya. Bangun karakter kita, sehingga ketika Tuhan angkat kita tinggi, kita bisa tetap bertahan di titik tersebut. Setiap kali Daniel diangkat menjadi orang nomor 2, dan sekalipun dia sempat dilupakan karena pergantian raja, tinggal tunggu waktunya Daniel kembali ditinggikan.
Bangun ke bawah, cari Tuhan hingga engkau mendapatkan Tuhan, lingkupi dirimu dengan hadirat Tuhan, hingga engkau menemukan sumber air yang hidup itu. Jangan pernah mempromosikan dirimu, karena barangsiapa meninggikan dirinya, dia akan direndahkan, dan siapa merendahkan dirinya, dia akan ditinggikan. Terus bertumbuh ke bawah, belajar untuk taat, mencari Tuhan. Belajar untuk terus merendahkan diri.
Yusuf mengalami pembentukan karakter yang dahsyat dalam hidupnya hingga dia diangkat naik menjadi orang kedua di Mesir, dan dia tidak hanya menjadi orang dua di Mesir, tapi di seluruh bumi itu karena ketika itu kelaparan melanda seluruh bumi. Ketika Yusuf menceritakan mimpinya da visinya, dia mulai "dihancurkan" Tuhan, dan dia dijual, lalu ketika dia masuk ke rumah Potifar dan akhirnya dia masuk penjara, di penjara itupun ketika dia mengartikan mimpi juru roti dan juru minum, dia meminta untuk mengingat apa yang dia telah lakukan, dan saat itu dia sedang berusaha mengangkat dirinya sendiri. Namun setelah itu Yusuf juga tetap dilupakan, namun dua tahun kemudian, dia mendapatkan proses dan membuat dia memiliki respon yang berbeda ketika mengartikan mimpi Firaun dibandingkan dengan dia mengartikan mimpi juru roti dan juru minum. Ketika itu Yusuf tidak meninggikan dirinya di depan Firaun, karakternya sudah terbentuk dengan sangat baik selama 2 tahun proses itu, dia tidak mengajukan dirinya kepada Firaun, dan ketika Yusuf berhasil naik ke titik itu, dia berhasil berada di titik itu dengan stabil tanpa ada penurunan lagi dalam hidupnya. Karakter membuat engkau bisa bertahan di titik tertinggi.
Ada satu kesamaaan, mereka tetap melayani Tuhan sekalipun posisinya berada di bawah, mereka tetap menggunakan karunia mereka sekalipun mereka berada di posisi yang paling bawah. Yusuf tetap menggunakan kemampuannya sekalipun di rumah Potifar ataupun di penjara. Daniel tetap melayani Tuhan, sekalipun dia tidak dipakai raja, dia tetap menjaga keintimannya dengan Tuhan sekalipun tidak berada di posisi yang paling tinggi dalam hidupnya. Daud tetap melayani sekalipun dia lari dari Saul di Gua Adulam, di titik itu karakternya dibentuk, dia tetap melayani.
Mungkin tidak setiap waktu kondisimu baik, tidak setiap waktu hatimu baik, tapi tetaplah setia melakukan apa yang jadi bagianmu, tetap melakukan pelayananmu sekalipun mungkin engkau berada di titik yang di bawah dalam hidupmu.
Filipi 2:5-11
5: Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
6: yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7: melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8: Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9: Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
10: supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
11: dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Belajar seperti Yesus, bagaimana Dia ditinggikan oleh Tuhan. Sekalipun Dia menyandang status Mesias, Juru Selamat, Dia tidak meminta privilege / fasilitas apapun, bahkan Dia memilih mengosongkan diriNya dan taat hingga mati. Tapi setelah mengalami proses kematian, proses perendahan hati yang sedemikian rupa, di titik itu Bapa meninggikan Yesus di atas segala nama.
Daud, Daniel, Yusuf, dan begitu banyak tokoh besar di Alkitab, mereka bersentuhan dengan yang namanya "kematian", Yusuf mengalami kematian ketika berada di penjara, tidak ada orang yang ingat Yusuf, dan itu adalah kuburannya Yusuf, tempat kematian Yusuf. Daniel masuk dalam kematiannya ketika di gua singa, Sadrakh Mesakh dan Abednego ketika berada di dalam dapur api, Daud dari orang yang ditinggikan oleh manusia, detik itu juga muncul kebencian dari Saul dan Daud masuk dalam proses kematiannya, masuk menjadi buronan nomor satu di bangsa Israel. Tapi orang-orang yang punya karakter, ketika mereka melewati proses kematian di dalam hidupnya, seketika mereka diangkat Tuhan. Ketika melewati proses di penjara, Yusuf diangkat. Ketika Daniel menang di gua singa, dia diangkat jadi nomor 2, Sadrakh Mesakh Abednego diangkat menjadi petinggi, Daud setelah melewati semuanya dan tidak menyentuh otoritasnya, dia akhirnya menjadi orang nomor 1 di Israel. Hanya butuh satu hari untuk Tuhan mengangkat siapapun, namun selama engkau memiliki karakter dan bisa merendahkan diri melewati proses kematian kita, hanya butuh waktu seketika untuk Tuhan bisa meninggikan diri kita, tapi butuh waktu yang tidak sebentar untuk Tuhan membentuk karakter kita.
Seperti apa bentuk promosi dalam hidup Daniel, Daud, dll? Mereka dipromosikan ketika muncul masalah dalam bangsa mereka. Masalah dibuat Tuhan untuk mengangkat dan mempromosikan orang-orang yang memiliki karakter. Setiap masalah yang ada itu didesain agar menjadi titik promosi Tuhan dalam hidupmu. Dimanapun engkau berada, kalau ada sebuah masalah, itu akan menjadi ajang promosi dalam hidupmu. Semua tokoh itu dipromosikan ketika ada masalah besar dalam bangsanya. Jangan komplain ketika ada masalah dalam hidupmu, asalkan engkau tidak menjadi sumber masalahnya. Jangan pernah lari dari masalah!
Jangan bangun pelayananmu untuk dilihat orang, terus merendahkan diri, jangan marah dengan promosi yang terjadi dalam hidup orang lain, jangan berusaha meninggikan dirimu. Jangan bangun apa yang dilihat oleh orang, dan tanamkan, paksakan akarmu hingga bertemu dengan sumber air, paksa dirimu ada dalam hadirat Tuhan, paksa dirimu membaca Firman dll, dan hingga waktunya tiba, hanya perlu waktu sekejap untuk Tuhan meninggikan dirimu.
12: Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
13: mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
Kalau engkau hidup benar, ada janji Tuhan kalau kita akan bertunas seperti pohon korma dan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon. Pohon itu bertumbuh sendiri, tidak bisa kita paksa untuk berbuah dan bertumbuh saat itu juga, karena proses pertumbuhan hingga pohon berbuah itu adalah proses alami. Selama pohon itu berada dalam lingkungan yang baik dan subur, dia akan bertumbuh dan berbuah secara rohani. Untuk kita orang Kristen, pertumbuhan itu sesuatu yang alami juga, selama kita mendapatkan Firman Allah yang cukup, berada di hadirat Tuhan, kita akan tumbuh dan berbuah.
Pohon korma itu biasa tumbuh di padang gurun, dan pohon itu menjadi berkat yang luar biasa ketika mereka berjalan di padang gurun, karena artinya di sekitar pohon korma selalu ada oase, dan buah pohon korma itu memberi kekuatan yang luar biasa untuk orang yang berjalan di sana. Korma itu memberi kekuatan bagi orang yang letih lesu, dll. Pohon korma tidak bertumbuh dengan mudah, yang pertama digali 2-3 meter ke dalam, ditaruh benih, lalu setelah ditutup dengan tanah, ditutup lagi dengan batu-batu yang besar, sehingga benih pohon korma itu akan terus bertumbuh hingga ke bawah hingga menemukan sumber air, dan ketika pohon ini mendapat sumber air, akar yang kuat, baru dia memiliki kekuatan untuk tumbuh ke atas dan menggeser batu yang di atas tersebut.
Fokus bagaimana menumbuhkan akar kita ke bawah, jangan terlalu fokus dengan apa yang dilihat orang lain, hingga akarmu sangat kuat, fondasimu sangat kuat, dan tinggal tunggu watkunya engkau akan bertumbuh tinggi dan menjadi berkat bagi orang lain. Pertumbuhan yang ke atas berbicara mengenai pelayanan, pekerjaan, bisnis kita, dll. Jangan berusaha membangun apa yang akan dilihat orang lain, karena kalau belum waktunya, engkau tidak akan kuat. Seringkali permasalahan yang Tuhan izinkan terjadi, Tuhan inginkan agar kita terus tumbuh ke bawah, hingga kita sungguh-sungguh melekat kepada Tuhan, memiliki akar yang semakin kuat, masuk dalam hadirat Tuhan, kelompok yang positif dan saling membangun, dan pada waktuNya Tuhan akan bawa engkau tinggi.
Pertumbuhan ke bawah itu berbicara mengenai karakter kita, bagaimana karakter kita kuat di dalam Tuhan. Karunia, skill, talenta bisa membuat kita naik seketika, bisa membuat engkau tinggi, tapi yang membuat engkau bisa bertahan di titik itu adalah karakter. Karakter adalah titik yang membuat seseorang bisa bertahan. Kalau orang diangkat tinggi hingga level 10 tapi hanya memiliki karakter di level 3, hukum gravitasi itu akan berlaku, dan akhirnya orang ini akan turun hingga level 3, dan juga yang lainnya. Banyak yang memiliki karunia hebat, skill hebat, tapi setelah itu hilang, karena karakter. Engkau bisa diangkat Tuhan seketika, tapi tanpa karakter yang kuat, engkau tidak akan bisa bertahan di titik tersebut.
Setiap kali Daniel ditinggikan, dia tidak pernah turun, dan dia bisa bertahan di titik itu karena dia memiliki karakter yang sangat kuat di titik itu. Dengan karunia mengartikan mimpi Nebukadnezar, Daniel diangkat. Ketika anak raja yang naik menjadi raja, Daniel tidak dianggap saat itu, namun dengan karunia yang dia miliki, dia bisa dipromosikan, dan dia tidak turun lagi. Ketika Raja Darius memerintah, Daniel menjadi 3 pengawas dan orang tertinggi, karakter Daniel membuat dia bertahan di titik itu. Bahkan hingga orang-orang mencari kelemahan Daniel, tapi tidak bisa, karena itu karakter Daniel membuat dia tetap bisa bertahan di titik tersebut. Karakter Daniel membuat dia terus bertahan di posisinya. Bangun karakter kita, sehingga ketika Tuhan angkat kita tinggi, kita bisa tetap bertahan di titik tersebut. Setiap kali Daniel diangkat menjadi orang nomor 2, dan sekalipun dia sempat dilupakan karena pergantian raja, tinggal tunggu waktunya Daniel kembali ditinggikan.
Bangun ke bawah, cari Tuhan hingga engkau mendapatkan Tuhan, lingkupi dirimu dengan hadirat Tuhan, hingga engkau menemukan sumber air yang hidup itu. Jangan pernah mempromosikan dirimu, karena barangsiapa meninggikan dirinya, dia akan direndahkan, dan siapa merendahkan dirinya, dia akan ditinggikan. Terus bertumbuh ke bawah, belajar untuk taat, mencari Tuhan. Belajar untuk terus merendahkan diri.
Yusuf mengalami pembentukan karakter yang dahsyat dalam hidupnya hingga dia diangkat naik menjadi orang kedua di Mesir, dan dia tidak hanya menjadi orang dua di Mesir, tapi di seluruh bumi itu karena ketika itu kelaparan melanda seluruh bumi. Ketika Yusuf menceritakan mimpinya da visinya, dia mulai "dihancurkan" Tuhan, dan dia dijual, lalu ketika dia masuk ke rumah Potifar dan akhirnya dia masuk penjara, di penjara itupun ketika dia mengartikan mimpi juru roti dan juru minum, dia meminta untuk mengingat apa yang dia telah lakukan, dan saat itu dia sedang berusaha mengangkat dirinya sendiri. Namun setelah itu Yusuf juga tetap dilupakan, namun dua tahun kemudian, dia mendapatkan proses dan membuat dia memiliki respon yang berbeda ketika mengartikan mimpi Firaun dibandingkan dengan dia mengartikan mimpi juru roti dan juru minum. Ketika itu Yusuf tidak meninggikan dirinya di depan Firaun, karakternya sudah terbentuk dengan sangat baik selama 2 tahun proses itu, dia tidak mengajukan dirinya kepada Firaun, dan ketika Yusuf berhasil naik ke titik itu, dia berhasil berada di titik itu dengan stabil tanpa ada penurunan lagi dalam hidupnya. Karakter membuat engkau bisa bertahan di titik tertinggi.
Ada satu kesamaaan, mereka tetap melayani Tuhan sekalipun posisinya berada di bawah, mereka tetap menggunakan karunia mereka sekalipun mereka berada di posisi yang paling bawah. Yusuf tetap menggunakan kemampuannya sekalipun di rumah Potifar ataupun di penjara. Daniel tetap melayani Tuhan, sekalipun dia tidak dipakai raja, dia tetap menjaga keintimannya dengan Tuhan sekalipun tidak berada di posisi yang paling tinggi dalam hidupnya. Daud tetap melayani sekalipun dia lari dari Saul di Gua Adulam, di titik itu karakternya dibentuk, dia tetap melayani.
Mungkin tidak setiap waktu kondisimu baik, tidak setiap waktu hatimu baik, tapi tetaplah setia melakukan apa yang jadi bagianmu, tetap melakukan pelayananmu sekalipun mungkin engkau berada di titik yang di bawah dalam hidupmu.
Filipi 2:5-11
5: Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
6: yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7: melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8: Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9: Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
10: supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
11: dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Belajar seperti Yesus, bagaimana Dia ditinggikan oleh Tuhan. Sekalipun Dia menyandang status Mesias, Juru Selamat, Dia tidak meminta privilege / fasilitas apapun, bahkan Dia memilih mengosongkan diriNya dan taat hingga mati. Tapi setelah mengalami proses kematian, proses perendahan hati yang sedemikian rupa, di titik itu Bapa meninggikan Yesus di atas segala nama.
Daud, Daniel, Yusuf, dan begitu banyak tokoh besar di Alkitab, mereka bersentuhan dengan yang namanya "kematian", Yusuf mengalami kematian ketika berada di penjara, tidak ada orang yang ingat Yusuf, dan itu adalah kuburannya Yusuf, tempat kematian Yusuf. Daniel masuk dalam kematiannya ketika di gua singa, Sadrakh Mesakh dan Abednego ketika berada di dalam dapur api, Daud dari orang yang ditinggikan oleh manusia, detik itu juga muncul kebencian dari Saul dan Daud masuk dalam proses kematiannya, masuk menjadi buronan nomor satu di bangsa Israel. Tapi orang-orang yang punya karakter, ketika mereka melewati proses kematian di dalam hidupnya, seketika mereka diangkat Tuhan. Ketika melewati proses di penjara, Yusuf diangkat. Ketika Daniel menang di gua singa, dia diangkat jadi nomor 2, Sadrakh Mesakh Abednego diangkat menjadi petinggi, Daud setelah melewati semuanya dan tidak menyentuh otoritasnya, dia akhirnya menjadi orang nomor 1 di Israel. Hanya butuh satu hari untuk Tuhan mengangkat siapapun, namun selama engkau memiliki karakter dan bisa merendahkan diri melewati proses kematian kita, hanya butuh waktu seketika untuk Tuhan bisa meninggikan diri kita, tapi butuh waktu yang tidak sebentar untuk Tuhan membentuk karakter kita.
Seperti apa bentuk promosi dalam hidup Daniel, Daud, dll? Mereka dipromosikan ketika muncul masalah dalam bangsa mereka. Masalah dibuat Tuhan untuk mengangkat dan mempromosikan orang-orang yang memiliki karakter. Setiap masalah yang ada itu didesain agar menjadi titik promosi Tuhan dalam hidupmu. Dimanapun engkau berada, kalau ada sebuah masalah, itu akan menjadi ajang promosi dalam hidupmu. Semua tokoh itu dipromosikan ketika ada masalah besar dalam bangsanya. Jangan komplain ketika ada masalah dalam hidupmu, asalkan engkau tidak menjadi sumber masalahnya. Jangan pernah lari dari masalah!
Jangan bangun pelayananmu untuk dilihat orang, terus merendahkan diri, jangan marah dengan promosi yang terjadi dalam hidup orang lain, jangan berusaha meninggikan dirimu. Jangan bangun apa yang dilihat oleh orang, dan tanamkan, paksakan akarmu hingga bertemu dengan sumber air, paksa dirimu ada dalam hadirat Tuhan, paksa dirimu membaca Firman dll, dan hingga waktunya tiba, hanya perlu waktu sekejap untuk Tuhan meninggikan dirimu.
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS PRESENCE BE MANIFESTED IN ALL NATIONS -
0 komentar: