AoC Bandung, 25 Agustus 2014 (Ps. Robert Lie - AoC Palembang)

AOC BANDUNG
25 AGUSTUS 2014

By: Ps. Robert Lie
Tanggal 1 setiap awal bulan itu penting, karena ada streaming dan ada arahan untuk bulan itu, dan itu tindakan profetik kita mempersembahkan satu bulan itu ke hadapan Tuhan.

Kalau Tuhan berbicara mengenai Jehovah Jireh, engkau harusnya tahu kalau Tuhan akan memberkatimu, namun sikap hatimu kalau "uang lagi, uang lagi", engkau tidak akan mengalaminya! Bagaimana kita bisa berkata OUR GOD IS A REAL GOD tapi hidup kita tidak menjadi teladan bagi orang lain?

Tuhan tidak menghendaki kita hidup kekurangan, melarat, ataupun pas-pasan!

Yohanes 10:10
10: Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Tuhan tidak pernah janji hidup kita pas-pasan, maksudnya habis bulan habis gaji. Tuhan datang membawa hidup dan kelimpahan! Selain itu Tuhan rela jadi miskin agar kita menjadi kaya!

Seperti janji Tuhan kepada Abraham di Kejadian 12:3

Kejadian 12:3
3: Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

Karena itu, Tuhan tidak menghendaki kita hidup biasa-biasa!

Apakah engkau alami Tuhan Jehovah Jireh? Terkadang kita terlalu mudah ngomong ini, tapi apakah engkau mengalami Jehovah Jireh dalam hidupmu? Seringkali kita maunya melihat hal yang besar-besar mengenai Jehovah Jireh, tapi seringkali kita tidak melihat berkat-berkat yang Tuhan sediakan selama ini, makanan, minuman, bahkan bisa pergi ke Semarang, bisa buat jubah, bisa ikut Retreat, bisa ke Israel, dll. Seringkali manusia terbuai dan terlalu berharap yang sangat besar, mobil mewah, rumah mewah, dll, padahal Tuhan Jehovah Jireh sudah menyediakan semuanya dalam hidupmu.

Panggilan setiap kita adalah untuk jadi berkat dan memberkati!

Zakharia 8:23
23: Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah menyertai kamu!"

Ini tidak hanya mengenai yang supranatural, tapi juga bisa karena engkau tergolong orang yang sukses dari apa yang engkau kerjakan! Ini tidak hanya mengenai yang rohani, karena orang dunia tidak tertarik hal yang rohani, tapi orang dunia akan tertarik ketika seseorang yang berkekurangan hidupnya diubah menjadi sukses! Destiny kita itu besar! Tuhan bukan hanya mencukupi keperluanmu, tapi bahkan menyediakan hal yang tidak engkau pikirkan, dll.

Tapi apa yang menjadi penghambat untuk orang mengalami ini? Karena ada yang tidak berani melakukan apa yang telah dinazarkannya kepada Tuhan.

Bilangan 30:2
2: Apabila seorang laki-laki bernazar atau bersumpah kepada TUHAN, sehingga ia mengikat dirinya kepada suatu janji, maka janganlah ia melanggar perkataannya itu; haruslah ia berbuat tepat seperti yang diucapkannya.

Persis, tepat seperti apa yang orang itu katakan.

Banyak orang yang tidak mengerti mengenai nazar, dan kalau belum mengerti, bagaimana orang bisa melakukan nazar dengan tepat?

Perbedaan Janji, sumpah, dan nazar.
Janji: melibatkan 2 pihak, sebuah perkataan yang diucapkan kepada orang lain, dan dikuatkan dengan sebuah materai, atau sebuah cap legalitas, contohnya ketika membuka usaha dengan seseorang.
Sumpah: biasa dilakukan ketika diangkat menjadi pejabat, misalnya sumpah jabatan, dan sumpah ini kepada banyak orang (rakyat) atau pada orang yang memberikan kepercayaan kepadanya, dan ini tergantung kepercayaannya masing-masing, berdasarkan kitab sucinya masing-masing.
Nazar: sumpah kepada Tuhan, yang diikat dalam nama Tuhan Yesus. Ini melibatkan pihak Tuhan, karena ini pribadi kita yang bersumpah dengan Tuhan.

Nazar itu mendorong permintaan kita hingga kita mengalami terobosan, yang bisa menjebol apa yang mungkin sudah engau doakan dan bahkan engkau puasa namun belum jebol / belum jadi.

Ada harga dari sebuah nazar, dan kita akan belajar dari dua tokoh di Alkitab.
1. Yefta
Hakim-Hakim 11:29-31
29: Lalu Roh TUHAN menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon.
30: Lalu bernazarlah Yefta kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku,
31: maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran."

Ketika Yefta berperang melawan bani Amon, dia mulai bernazar kepada Tuhan, dan masing-masing ada tanggungjawab untuk melakukan kewajibannya. Dari pihak Yefta dia akan memberikan apa yang keluar dari rumahnya kepada Tuhan, dan kewajiban dari pihak Tuhan adalah memberikan kemenangan kepada pihak Yefta. Kalau misalnya Yefta tidak menang perang, dia tidak perlu memberikan apa yang keluar pertama kali dari rumahnya kepada Tuhan, tapi kalau dia menang, dia harus lakukan apa yang menjadi nazarnya itu.

Secara hukum, nazar Yefta ini sebenarnya cacat hukum. Apapun yang keluar dari rumahnya, dia akan persembahkan jadi korban bakaran. Ini sebenarnya tidak jelas.

Ayat 34-36:
34: Ketika Yefta pulang ke Mizpa ke rumahnya, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana serta menari-nari. Dialah anaknya yang tunggal; selain dari dia tidak ada anaknya laki-laki atau perempuan.
35: Demi dilihatnya dia, dikoyakkannyalah bajunya, sambil berkata: "Ah, anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka mulutku bernazar kepada TUHAN, dan tidak dapat aku mundur."
36: Demi dilihatnya dia, dikoyakkannyalah bajunya, sambil berkata: "Ah, anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka mulutku bernazar kepada TUHAN, dan tidak dapat aku mundur."

Dia tidak ada ekspektasi kalau anaknya yang akan keluar, dan inilah yang cacat.

Ayat 37-38:
37: Lagi katanya kepada ayahnya: "Hanya izinkanlah aku melakukan hal ini: berilah keluasan kepadaku dua bulan lamanya, supaya aku pergi mengembara ke pegunungan dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku."
38: Jawab Yefta: "Pergilah," dan ia membiarkan dia pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersama-sama dengan teman-temannya menangisi kegadisannya di pegunungan.

Ketika Yefta mengalami kemenangan, dia sangat sedih karena melihat anaknya yang keluar pertama kali. Anaknya mengerti mengenai nazar ini, sehingga dia meminta waktu untuk bisa menangisi kegadisannya. Tapi sebenarnya anak ini tidak mati, karena dia menangisi kegadisannya, bukan menangisi kematiannya itu. Dalam terjemahan bahasa lain, dikatakan kalau anaknya ini berkata kalau dia tidak akan menikah. Tuhan ketika meminta seseorang membayar nazar saat itu, tidak akan melanggar hukum taurat, karena orang tua tidak boleh mempersembahkan anaknya sebagai korban bakaran, contohnya seperti Ishak yang akan dipersembahkan Abraham.

Zaman dulu ketika dikatakan anak yang dipersembahkan kepada Tuhan, ini artinya seperti Samuel, anaknya akan tinggal dan hidup di Bait Allah. Yefta sedih karena anaknya tidak akan menikah dan dia tidak akan memiliki keturunan lagi. Tuhan tidak jahat, tapi sebenarnya yang salah itu Yefta karena dia tidak jelas dalam bernazar, karena dia tidak memiliki ekspektasi kalau anaknya yang akan keluar, sehingga dia harus menerima konsekuensi dari yang dia katakan.


2. Hana
1 Samuel 1:11
11: Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan
mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya."

Ada perbedaan antara nazar Yefta dan Hana, dan kalau Hana mengucapkan nazarnya secara terperinci. Dia meminta hal yang spesifik, dia mengerti mengenai nazar yang benar, dan dia juga tahu kalau bernazar itu dia harus berkata yang benar dan terperinci. Misalnya ketika engkau bernazar akan memberikan mobil untuk Tuhan kalau Tuhan tolong, itu masih tidak jelas, karena tidak jelas mobil apa, merk apa, jenis apa. 5 tahun setelah Yefta menang atas bani Amon, dia meninggal, itu juga karena hidupnya tidak tentram, karena sering memikirkan mengenai anaknya dan kesalahannya dalam bernazar kepada Tuhan. Tidak seperti Hana, dia bernazar akan memberikan anaknya kepada Tuhan seumur hidupnya, dan ini dia katakan secara spesifik.

Banyak orang yang ngawur berbicaranya kepada Tuhan. Dan selain itu juga banyak yang tidak mengalami Jehovah Jireh karena menunda-nunda nazarnya. Salomo pun bahkan mengatakan (dalam kitab Pengkhotbah) kalau yang menunda-nunda untuk melakukan nazarnya itu disamakan seperti orang bodoh. Tuhan itu seringkali ingin menguji kita, apakah kita mengelola berkat Tuhan dan keuangan itu dengan benar atau tidak. Nazar itu mengikat kita dengan Tuhan untuk Dia melakukan hal yang dahsyat.

Ketika Tuhan melakukan apa yang dinazarkan Hana, Hana tidak kaget. Jehovah Jireh tidak hanya tentang uang, tapi juga semua aspek dalam hidupmu. Ada harga yang mahal kalau engkau mau mengalami keajaiban-keajaiban yang Tuhan beri. Jangan sampai engkau salah berkata-kata kepada Tuhan! Jangan pernah minta fasilitas atau privilege apapun! Ketika engkau melakukan bagianmu, Tuhan juga pasti akan melakukan yang jadi bagianNya atas hidupmu. Kalau engkau sampai tidak mengalami Jehovah Jireh, artinya ada sesuatu yang salah dalam hidupmu! Coba cek hidupmu, apakah engkau benar melakukan apa yang engkau nazarkan kepada Tuhan? Kalau engkau tidak mau bayar harga, engkau tidak akan bisa mengalami keajaiban Tuhan!

Tuhan tidak pernah membatalkan janjiNya kepada Tuhan, tapi yang bisa membuat itu tidak terjadi karena apa yang engkau lakukan dan apa yang jadi keputusanmu. Banyak orang yang sudah diberkati Tuhan tapi tidak bisa mengelolanya, sehingga engkau tidak bisa dipercayakan hal yang lebih besar lagi. Banyak yang tidak mengalami Jehovah Jireh karena tidak jujur mengenai keuangannya.

Semua uang yang diberikan Tuhan kepadamu, ada benih untuk ditabur dan ada roti untuk dinikmati. Hanya benih yang ditabur / ditanam, bukan roti untuk dilipatgandakan. Ada kalanya kita menikmati roti yang Tuhan beri, tapi juga kalau engkau menikmati benih, itu juga salah! Memberkati tidak hanya dengan doamu, tapi dengan keuangan yang ada padamu. Kita ditakdirkan Tuhan untuk memberkati, dan bagaimana engkau bisa memberkati kalau engkau hanya pas-pasan? Memang awalnya harus dimulai melalui pas-pasan, tapi kalau engkau lakukan semuanya dengan setia, engkau pun akan diberkati Tuhan secara ajaib!

Ketika Hana bernazar dengan ketulusan hati dan Tuhan genapi nazarnya, respon Hana itu yang akan menentukan apakah dia akan dibawa ke next level atau tidak, sama seperti kita, kalau respon kita salah, kita akan stuck di titik tersebut! Ketika Samuel lahir, Hana tidak kaget. Ketika Tuhan menggenapi nazarmu, apa yang engkau lakukan?

Hana saat itu kisahnya seperti Abraham yang hampir mengalami kegagalan dalam rencana Tuhan, tapi ujungnya dia tetap mau mempersembahkan Ishak, dan di situlah tes yang sebenarnya. Tuhan tidak mati kalau engkau tidak menggenapi nazarmu, tapi engkau yang akan "mati" ketika tidak menggenapi nazarmu, dan yang rugi adalah engkau sendiri kalau engkau tidak melakukan nazarmu.

Tuhan tidak pernah minta dari apa yang kita tidak punya! Ketika Tuhan minta Ishak, Tuhan sudah siapkan pengganti Ishak. Kalau Tuhan minta sesuatu dari hidup kita, itu sebenarnya ada dalam hidup kita, tidak pernah tidak ada dari hidup kita! Mungkin kita bisa lupa, tapi sebenarnya semuanya ada dalam hidup kita!

Ketika kita menggenapi nazar kita, yang untung itu kita, kenapa?

1 Samuel 2:20-21
20: Lalu Eli memberkati Elkana dan isterinya, katanya: "TUHAN kiranya memberikan keturunan kepadamu dari perempuan ini pengganti yang telah diserahkannya kepada TUHAN." Sesudah itu pulanglah mereka ke tempat kediamannya.
21:Dan TUHAN mengindahkan Hana, sehingga dia mengandung dan melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Sementara itu makin besarlah Samuel yang muda itu di hadapan TUHAN.

Ketika Hana mandul, dan ketika nazarnya digenapi dan Hana memberikan Samuel sebagai nazarnya, kemudian dia diberkati 5 anak. Kenapa 5? Artinya abundant grace, karena ini adalah anugrah. Kalau engkau bisa menggenapi nazarmu, engkau akan hidup dalam abundant grace, anugrah demi anugrah dalam hidupmu. Dia beri yang terbaik, dan Tuhan lipatgandakan apa yang telah dia berikan kepada Tuhan, dia diberkati dengan anugrah yang melimpah dari Tuhan!

Tuhan tidak pernah berhutang!

Selain itu, nama Hana dicatat di dalam Alkitab sebagai contoh yang baik. Apa bedanya dengan Yefta? Ketika dia mengalmai kemenangan, dia merespon dengan sikap hati yang tidak baik, dan bahkan akhir hidupnya juga kurang baik, tidak seperti Hana, dia menggenapkan nazarnya dengan bahagia, sehingga dia mengalami anugrah demi anugrah dari Tuhan.

Hana dan Yefta sama-sama bernazar, sama-sama nazarnya digenapi oleh Tuhan, tapi yang membedakannya adalah responnya. Masalahnya Yefta kecewa, sehingga dia tidak mendapatkan pengganti untuk anaknya itu. Bahkan yang lebih berpotensi untuk memiliki anak itu Yefta dan istrinya, karena Hana mandul, tapi justru Yefta tidak memiliki anak hingga dia mati karena dia kecewa. Ini yang seringkali terjadi pada orang Kristen, sering membuat aturan sendiri, dan dia sendiri yang melanggar, dan ketika tidak digenapi, malah marah.

Sebuah kehormatan kalau engkau bisa melayani Tuhan! Sebuah kehormatan kalau engkau bisa melayani Tuhan sepenuh waktu! Apa yang dipandang rendah oleh manusia, selama engkau sungguh-sungguh dengan Tuhan, engkau akan bisa diangkat oleh Tuhan sendiri selama engkau tidak sombong dan melakukan setiap nazar yang digenapi Tuhan.

Jehovah Jireh tidak dibatasi dengan hal-hal keuangan, tapi juga semua aspek hidupmu. Kalau engkau punya sikap hati seperti Hana, ketika engkau tidak punya dan Tuhan berkati jadi punya, dan engkau kembalikan kepada Tuhan, engkau akan hidup dalam abundant grace dari Tuhan!


By: Ev. Daniel Krestianto
Tuhan lihat hatimu, tidak ada satupun yang terlewat! Tuhan lihat hatimu! Mungkin engkau berkata "kok aku tidak dijamah, tidak dipegang?" Tuhan lihat hatimu, tidak ada satupun yang terlewat, semua dapat bagiannya masing-masing.

Mulai benahi tentang perpuluhan! Ini mengenai Jehovah Jireh! Banyak yang terhambat karena salah dalam perpuluhan! Ada yang salah perpuluhan karena melepaskan perpuluhannya kepada orang yang tidak tepat, dan bahkan ada yang setelah salah perpuluhan ini, orang itu bisnisnya hancur, semua yang dimiliki bahkan hilang. Semua ada aturannya, tapi kesalahannya karena dia menentukan sendiri perpuluhannya kemana, dan itu diperhitungkan sebagai tidak bisa dipercaya dan tidak memiliki karakter. Uang perpuluhan itu ada aturannyanya! Yang penting, jangan terikat dengan keuangan!

Kalau engkau melihat wanita, engkau tertarik, dan hatimu tergila-gila, maaf kata itu artinya engkau sama seperti binatang. Hati-hati! Engkau tawanan Roh Kudus, engkau manusia dan bukan binatang! Destinymu bisa gagal kalau engkau salah memilih jodoh, hati-hati! Engkau ciptaan yang terindah dan termulia, setiap pribadi punya destiny yang luar biasa, jangan rendahkan dan hancurkan dirimu seperti binatang!


- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: