AoC Bandung, 11 Agustus 2014
AOC BANDUNG11 AGUSTUS 2014
By: Ev. Johan Surja
Biar kita punya hati yang dewasa ketika kita mendengar sebuah kesaksian. Seringkali manusia saling menghakimi ketika melihat seseorang jatuh dalam dosa. Harusnya sebagai seorang saudara, kalau ada seseorang yang jatuh dalam dosa, harusnya kita menggandeng dia, membawa lagi hidupnya kepada Tuhan karena Tuhan merancangkan segala sesuatu untuk kebaikan.
Tuhan Jehovah Jireh, Dia mencukupkan semua keperluan kita, itu artinya Dia bukan memberi apa yang kita mau, tapi Tuhan memberi apa yang kita perlukan!
Kejadian 22:1
1: Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
Dalam bahasa aslinya bukan mencoba, tapi Tuhan ingin membuktikan sesuatu, to proof something, dan bukan hanya membuktikan, tapi Tuhan ingin membanggakan Abraham kepada semua makhluk di muka bumi.
Ayat 2
2: Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
Jangan pernah menuntut sesuatu yang dari Tuhan. Misalnya ketika MAKSIMAL, seringkali kita lupa apakah kita akan mempersembahkan sesuatu, melakukan sesuatu yang maksimal kepada Tuhan dibandingkan dengan apa yang engkau ingin dapatkan yang maksimal dari Tuhan. Jangan pernah tanya apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Banyak yang terjebak dengan apa yang akan kita terima yang maksimal dari Tuhan, dan selalu berpikir mengenai materi, uang, uang, dan uang. Kalau enkau mau mengalami Jehovah Jireh, ini pertama kali muncul di Kejadian 22, dan itu muncul ketika seorang Abraham mendengar suara Tuhan kalau dia harus memberi yang terbaik, anaknya yang dikasihi sebagai korban bakaran, dan itu artinya disembelih terlebih dahulu, baru dibakar.
Ayat 3:
3: Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
Kapan Abraham merespon? Besok pagi langsung dia kerjakan tanpa dia tunda. Dia mempersembahkan yang terbaik, dan dia tidak menundanya. Kalau engkau mau menunda untuk memberi yang terbaik, biasanya akan ada suara kedua, ketiga, dan seterusnya, dan suara itu suara yang akan membuat engkau makin menunda dan menunda dan akhirnya tidak akan jadi memberi yag terbaik itu. Responmu itu harusnya berani untuk langsung memberi, JANGAN TUNDA! Pemberian itu sebenarnya bukan perkara jumlah! Kalau ada tantangan untuk menabur, tabur, tanya Tuhan, kalau engkau tidak ada uang yang banyak, beri apa yang ada yang engkau mau. Jehovah Jireh tidak hanya perkara uang! Tuhan itu bisa memenuhi semua yang kita perlukan, bukan hanya uang!
Ayat 4:
4: Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.
Kadangkala Tuhan mengizinkan kit amenikmati penderitaan yang sangat sakit. Abraham selama 3 hari berjalan, dia akan mempersembahkan anaknya, harus menyembelih, mengorbankan, membakar anaknya, dan itu sangat sakit. Seringkali kita baru mengalami yang sedikit saja sudah teriak-teriak, tapi ini Abraham mengalami hal yang sangat berat.
Ayat 5:
5: Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
Langkah berikutnya untuk menikmati Jehovah Jireh, tinggalkan bujangnya, tinggalkan mental pembantu, tinggalkan mental upahan! Bujang itu pembantu, mental-mental miskin! Orang miskin belum tentu punya mental miskin! Mental miskin itu mental yang hanya memikirkan dirinya sendiri, itu mental miskin, dan itu harus dibuang kalau engkau mau mengalami Jehovah Jireh! Tinggalkan, jangan sampai mental ini ikut!
Ayat 6:
6: Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Kayu itu berbicara tentang iman, apa itu iman?Sekalipun tidak ada dasar untuk percaya, Abraham tetap percaya, itu iman.
Ayat 7-8:
7: Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
8: Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Abraham tidak tahu kalau ada yang akan menggantikan Ishak untuk dikorbankan, tapi Abraham punya iman yang berkata kalau Allah yang akan menyediakan, Tuhan pasti menyediakan korban bakarannya. Ketika imannya bergerak, dia akan bergerak, dan ujungnya ada domba tersangkut dan itulah yang dikorbankan. Pertanyaannya, ketika engkau punya masalah, apapun masalahnya, perkara jodoh, keuangan, keluarga, beranikah engkau berkata Tuhan yang akan selesaikan semuanya sekalipun hari ini matamu masih melihat masalah?
Jehovah Jireh itu juga memiliki arti to see ahead, untuk melihat jauh ke depan, bahwa Tuhan akan menyediakan keperluan kita jauh di depan. Apakah pandangan matamu hanya melihat yang hari ini, yang jadi kenyataan yang engkau lihat sekarang, atau yang di depan engkau lihat? Kalau engkau percaya yang Tuhan katakan hari ini, setiap masalahmu hari ini, Tuhan akan dengan sangat cepat siapkan dan nyatakan kuasaNya, akan ada jalan keluar, penggenapan janjiNya dalam hidupmu dengan waktu yang sangat cepat! Believe something before it becomes a reality.
Ayat 9:
9: Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
Dia membangun mezbah sendiri, karena di gunung itu tidak ada mezbah Artinya ini berbicara mengenai hubunganmu, hidupmu dengan Tuhan. Hari ini, kalau engkau mau mengalami Jehovah Jireh, apakah engkau punya hubungan dengan Tuhan? Bangun mezbahmu! Bangun hubunganmu dengan Tuhan!
Ayat 10:
10: Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
Mungkin orang berpikir "Ah Tuhan pasti cuma ngetes", tapi ketika ini Abraham tidak melihat domba, dia membangun mezbah, mengikat anaknya, dan dia sudah mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tapi Abraham melakukan yang Tuhan katakan, dia lakukan semuanya. Tapi karena dia punya hubungan dengan Tuhan, Abraham bisa mendengar suara yang dari langit itu.
Ayat 11:
11: Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
Di detik-detik yang paling kritis, dia akhirnya bisa mendengar apa yang dikatakan Tuhan, dan pada akhirnya Abraham menyebutkan Tuhan sebagai Jehovah Jireh.
Dengan waktu yang sangat singkat, kalau engkau tangkap dan percaya, engkau akan mengalaminya, engkau akan melihat kemuliaan Tuhan dan penyediaan Tuhan yang sempurna atas hidup kita, tinggal engkau percaya atau tidak! Jangan lihat keadaan hari ini, lihat jauh ke depan kalau Tuhan akan mencukupinya!
Ketika Yesus memerintahkan muridNya untuk menangkap ikan dan mengambil uang yang ada di dalamnya, hanya murid yang mendengar dan melakukan perintah Tuhan untuk memancing ikan itu yang mendapatkan kesempatan untuk dibayar pajaknya, dan dia mengalami Jehovah Jireh.
Ayat 15-18:
15: Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham,
16: kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
17: maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
18: Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."
Jatah bagian kita adalah kita diberkati dengan kelimpahan, asal kita lakukan bagian kita, yaitu mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan. Ketika engkau mempersembahkan dengan iman dan itu sesuatu yang sakit yang engkau berikan, jatah bagianmu adalah jatah bagian seperti Abraham!
By: Ev. Daniel Tjipto
Tidak selalu yang terbaik itu berbentuk harta, tapi mungkin dalam bentuk yang lain. Hari ini Tuhan katakan Tuhan mau buat breakthrough dalam hidupmu, bukan waktunya engkau untuk berhenti dan tidak bisa jalan lagi, bukan waktunya untuk engkau angkat tangan dan give up! Berikan, persembahkan yang menghalangimu itu! Ada yang mungkin masalah keuangan sudah bukan tantangan lagi karena sudah mengerti kalau semua dari Tuhan, tapi mungkin ada yang diminta Tuhan untuk memberikan waktunya untuk Tuhan, dll. Bagi yang menangkap sungguh-sungguh, bulan ini akan menjadi bulan Jehovah Jireh! Ini waktunya masuk titik TOV! Apa yang engkau persembahkan juga bukan yang sembarangan, tapi harus yang terbaik! Ini kesempatan, jangan sia-siakan! Berikan dalam ketepatan! Abraham melakukan TEPAT, tidak dikurangi dan tidak dilebihkan hingga titik terakhir dia akan menyembelih anaknya. Tuhan ingin lihat hingga titik terakhir engkau didapati setia dan lakukan semuanya dengan tepat! Firman akan jadi kenyataan, tidak ada penundaan lagi!
Imam itu tinggal di bait Allah, semua kepenuhan Tuhan harus kita alami!
Abraham mendirikian mezbah, dan zaman dulu mezbah itu didirikan dari batu, dan mezbah itu belum ada ketika Abraham di puncak gunung, dan itu Abraham dan Ishak mencari batu di sekitar situ untuk mendirikan mezbah. Itu batu tidak sembarangan batu, tapi batu yang benar-benar bisa klop, kalau tidak, ketika korban itu ditaruh di atas mezbah, mezbah itu akan hancur, karena itu disusun dengan batu yang sangat tepat, dan ini artinya mengenai ketepatan!
Pada waktu Jehovah Jireh itu hanya dikatakan, tapi tidak melakukan sesuatu, itu percuma. Abraham melakukan step by step dari awal hingga akhir Abraham akan menyembelih Ishak baru Tuhan memanggilnya. Itu artinya ketika manusia melakukan dengan ketepatan, itu baru Bapa beracara! Kalau tidak tepat, ya miss, lewat begitu saja. Kalau tidak punya iman hingga titik terakhir, ya miss, lewat.
Tuhan sangat merindukan Jehovah Jireh ini terjadi dalam hidup kita! Sebenarnya domba itu belum ada di daerah itu, karena mereka mencari batu satu per satu dari sekitar tempat Abraham mendirikan mezbah, dan mereka tidak menemukan domba, dan ketika semuanya sudah dilakukan dengan ketepatan, Tuhan menciptakan sesuatu yang tidak ada jadi ada! Manusia harus melakukan step by step, dengan ketepatan, dengan iman dan kesetiaan hingga garis akhir, baru Jehovah Jireh itu bisa terjadi, bisa menciptakan yang tidak ada pun jadi ada. Domba itu cerewet, tidak mungkin domba itu hanya diam kalau tersangkut, dan salah satu batu pasti ditemukan di semak-semak dimana domba itu tersangkut, dan yang mencari batu ini Abraham dan Ishak, mereka tidak buta, kalau ada domba pun mereka pasti menyadarinya.
Pada suatu hari Smith berkata kepada temannya untuk pergi ke toko sepatu, dimana temannya ini tidak memiliki telapak kaki karena kena bom. Namun akhirnya teman Smith ini pergi ke toko sepatu, dan ketika di toko sepatu, Smith memesankan sepatu dengan ukuran kaki temannya, dan temannya itu pertama kali memasukkan telapak kaki satu, dan ketika dia memasukkan kakinya ke sepatu yang satunya, tiba-tiba telapak kaki itu langsung ada, dan itulah Jehovah Jireh!
Jangan sombong, lakukan bagianmu bersama dengan Roh Kudus!
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -
0 komentar: