Ibadah Minggu IFGF Palembang, 11 Mei 2014
IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
11 MEI 2014
By: Ps. Pendy Sofian
Tanpa kekudusan, kita tidak akan bisa melihat Tuhan.. Untuk beberapa orang, mungkin ini hal yang paling sulit, bahkan lebih sulit dari menabur dan bayar harga lain secara habis-habisan. Hal ini sangat penting dalam hidup kita, karena apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan apa yang terjadi di minggu depan, karena di minggu depan kita akan lakukan sesuatu.
Yesaya 26:10
10: Seandainya orang fasik dikasihani, ia tidak akan belajar apa yang benar; ia akan berbuat curang di negeri di mana hukum berlaku, dan tidak akan melihat kemuliaan TUHAN.
Kita rindu untuk masuk dan mengalami kemuliaan Tuhan. Di sini dikatakan kalau orang sudah berbuat salah dan dibiarkan saja, dia akan terus berbuat salah dan tidak akan pernah tahu apa yang benar. Ketika ada orang fasik yang ditegur Tuhan, dihajar oleh Tuhan, itu artinya Tuhan sayang dengan orang itu, agar ia tahu apa yang benar dan apa yang salah dari orang itu. Anak kecil adalah salah satu orang yang sering kita beritahu yang mana yang benar dan yang mana yang salah. Namun kadang dalam masa pendidikan itu diperlukan kedisiplian, terkadang harus diberi tahu lebih dari satu kali dan bahkan diberi tahu dengan keras. Bukannya sadis, tapi dia harus diberi tahu, karena kalau dibiarkan saja, dan bahkan mungkin ada suatu kondisi dimana keadaannya akan membahayakan anak itu, dia akan ditegur dan dinasehati secara keras. Allah itu Bapa yang baik, dan terkadang Dia juga lakukan seperti itu dalam hidup kita. Kadang Dia nasehati secara lembut, tapi terkadang Dia juga harus menegur secara keras, dan itu demi kebaikan kita, bukan karena Dia Bapa yang jahat.
Dalam kehidupan kita, banyak hukum yang berlaku. Misalnya ada hukum tabur tuai, ketika engkau memberkati, Tuhan akan membuka tingkap-tingkap langit dalam hidup kita, dan kadang ada suatu saat dimana engkau tidak menabur, tidak perpuluhan, Tuhan akan izinkan proses terjadi dalam hidupmu, yaitu krisis dalam ekonomi, dan ini digunakan Tuhan agar engkau mengerti mana yang benar dan mana yang salah. Lalu misalnya mengenai hukum Roh, ada tabut, jubah, dupa, dan lain-lain, Tuhan akan izinkan kita masuk mengenai hal-hal ini agar kita tidak dipermainkan oleh iblis! Kalau seseorang tidak diproses dalam suatu hal, orang tersebut seringkali tidak tahu mengenai hal tersebut. Misalnya lagi tentang hukum peperangan dan pendudukan. Ada waktunya kita tidak bisa cuma duduk diam dan menang, dan mungkin Tuhan akan izinkan proses agar engkau mengerti kalau doa peperangan dan pendudukan itu pun perlu untuk engkau lakukan agar memperoleh kemenangan demi kemenangan.
Bukan Tuhan jahat tidak mau memberi kemunliaanNya, tapi seringkali kita yang tidak mengerti kalau banyak hukum yang berlaku dalam hidup kita. Setiap kefasikan kita akan dihajar Tuhan agar kita tahu yang mana yang benar dan yang mana yang salah, namun akhirnya kemuliaan Tuhan juga yang akan dinyatakan. Terkadang dalam didikan Tuhan, yang salah itu kita, kita kompromi dengan dosa, memiliki banyak alasan untuk tetap melakukan hal tersebut.
Mazmur 23:4
4: Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
GadaMu dan tongkatMu itu yang menghibur kita. Ketika kita masuk dalam lembah kekelaman, dua hal ini yang akan menyelamatkan kita. Dalam lembah yang sangat gelap, seekor domba tidak tahu yang mana yang jalan yang mana jurang, namun si gembala tahu jalan yang benar, dan kalau ada domba yang melenceng, kepada domba itu akan ditarik dengan tongkat, kalau masih tidak nurut, baru akan dipukul dengan gada. Bukan karena gembala itu jahat, tapi karena dia adalah gembala yang baik, dia tidak mau dombanya salah jalan. Ketika engkau tidak tahu lagi yang mana yang benar dan yang mana yang salah, dan ketika Tuhan arahkan ke jalan yang benar dan engkau tidak menurut, engkau bisa dipukul, dan itu demi kebaikanmu, ingat bukan karena Tuhan jahat, justru karena Tuhan baik sehingga engkau masih dididik dan dihajar..
Seringkali proses demi proses diizinkan Tuhan dalam hidup kita itu agar kita bisa memenuhi setiap destiny Tuhan. Memang ada sakit dalam proses, tapi itu agar kita tetap hidup dan memperoleh kemenangan.
Ibrani 12:1-14
1: Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
2: Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
3: Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
4: Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
Setiap kita punya pertandingan masing-masing, dan kalau engkau merasa sedang sendirian, Tuhan mengingatkan kalau banyak orang kudus yang sedang mensupport engkau. Kalau engkau sedang lemah, fokuskan matamu kepada Tuhan, karena Tuhan sudah berikan jaminan kemenangan dalam hidupmu. Lihat salib Tuhan, apa yang telah Dia lakukan, apa yang telah dikorbankan, apa yang telah Dia tanggung untuk hidupmu..
5: Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
6: karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
Jadi kalau engkau dikasihi Tuhan, jangan kaget kalau engkau suatu saat akan dihajar Tuhan ketika engkau melakukan kesalahan. Tidak mungkin engkau akan menghajar anak orang, namun engkau pasti akan menegur dan menghajar orang yang engkau anggap sebagai anakmu. Sekali lagi, semuanya bukan karena Dia Tuhan yang jahat, tapi agar kita tahu apa yang benar, apa yang salah, dan apa hukum yang berlaku.
7: Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
8: Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
9: Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
10: Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
Semuanya dilakukan agar kita beroleh bagian dalan kekudusanNya, dan ujung-ujungnya agar kita bisa melihat kemuliaan Tuhan.
11: Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
12: Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;
13: dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
14: Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Tanpa kekudusan kita tidak akan bisa melihat Tuhan. Kekudusan itu kalau diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari kita, misalnya seperti seorang anak yang habis bermain-main dengan kotoran, dan tiba-tiba anak itu meminta engkau peluk. Bukannya engkau tidak sayang, tapi karena ada kotoran tersebut yang menghalangi, sehingga itu harus dibersihkan terlebih dahulu. Tuhan itu kudus, dan Tuhan ingin peluk semua kita, tapi ketika ada yang tidak kudus dalam hidup kita, kita juga tidak akan bisa seenaknya datang langsung kepada Tuhan, karena Tuhan itu kudus, 100% kudus, tidak ada yang tidak kudus. Misalnya ketika engkau akan pergi ke pesta, dan tiba-tiba bajumu terkena kotoran burung, kalau engkau melihat persentase, ya 99% bersih dan cuma 1% kotor, namun apakan engkau akan tetap pergi ke pesta dengan sedikit kotoran tersebut? Itu baru kotoran kecil, dan pasti mau tidak mau engkau akan ganti baju yang lain. Sama halnya dengan Tuhan, sekalipun mungkin cuma 1%, tetap saja tidak bisa. Kalau engkau tahu menampilkan yang terbaik dalam sebuah pesta, apakah engkau juga seperti itu untuk datang ke hadapan Tuhan?
Kalau kita bermain-main dalam kekudusan, jangan pernah kita berharap untuk bisa berjalan bersama Tuhan. Kalau kita terus jatuh bangun dalam dosa, bukannya Tuhan tidak mau ajak kita jalan, tapi itu harus benar-benar dibersihkan dari hidup kita. Kalau kita sudah bersih, baru mau Tuhan ajak jalan, tapi kita masuk dan main-main lagi dalam lumpur (dosa, keterikatan, dll), ya jangan salahkan Tuhan kalau engkau tidak pernah bisa berjalan dengan Tuhan dan mengalami kemuliaan Tuhan. Tuhan itu baik, dan seringkali demi kita hidup kudus, kita dihajar Tuhan, agar kita mengerti apa yang benar dan ujungnya bisa berjalan dalam kemuliaan Tuhan.
Tidak ada dosa yang tidak enak, kalau tidak enak itu namanya bayar harga, dan seringkali kita jatuh bangun dalam dosa, dan suatu saat kalau engkau terus jatuh bangun dalam dosa, engkau tidak bisa naik lagi, karena lumpur itu akan membuat engkau tidak bisa naik lagi karena engkau sudah masuk terlalu dalam sehingga engkau tidak bisa mengangkat dirimu lagi keluar dari lumpur. Satu-satunya yang bisa engkau lakukan kalau lumpur itu sudah seleher, engkau cuma bisa gunakan mulutmu untuk menolong engkau, karena tangan dan kakimu pun tidak akan bisa menolong engkau lagi. Kalau engkau tidak teriak, orang lain tidak akan tahu kalau engkau di dalam sana. Kalau engkau cuma diam karena gengsi dan tidak mau agar orang tahu kalau engkau sudah di dalam lumpur itu, ya tinggal tunggu waktunya saja engkau akan mati.
Yang masih bisa menyelamatkan engkau, ya mulutmu, teriak kepada Tuhan, minta tolong kepada Tuhan, karena kalau bukan Tuhan yang angkat, engkau akan mati. Mungkin tidak akan ada yang lihat engkau melakukan dosa, dan engkau jatuh bangun dalam dosa terus-menerus, yang bisa menolong engkau cuma Tuhan, ketika engkau benar-benar teriak minta untuk Tuhan tolong.
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -
0 komentar: