AoC Bandung, 5 Mei 2014

22:53:00 0 Comments

AOC BANDUNG
5 MEI 2014

By: Ev. Johan Surja

Bisakah dalam hidup kita membawa kemuliaan untuk Tuhan?

2 Samuel 6:1-19
1: Daud mengumpulkan pula semua orang pilihan di antara orang Israel, tiga puluh ribu orang banyaknya.
2: Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim.
3: Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru setelah mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu.
4: Uza berjalan di samping tabut Allah itu, sedang Ahyo berjalan di depan tabut itu.
5: Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap.
6: Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir.
7: Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.
8: Daud menjadi marah, karena TUHAN telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang Peres-Uza sampai sekarang.
9: Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada TUHAN, lalu katanya: "Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?"
10: Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu.
11: Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.
12: Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.
13: Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.
14: Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.
15: Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala.
16: Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya.
17: Tabut TUHAN itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN.
18: Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama TUHAN semesta alam.
19: Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, kepada masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.

Ketika Daud mau membawa pulang tabut, dia sudah mempersiapkan semuanya, tapi dengan caranya sendiri, dengan 30.000 orang PILIHAN (spesial, dikuduskan, dll), dengan alat-alat musik, dll..
Pertanyaannya kenapa Tuhan marah ketika Daud sedang mencoba membawa itu? Tuhan tetap tidak berkenan dengan cara manusia, sekalipun semuanya sudah dipersiapkan dengan yang terbaik. Yang Dia mau, yang kita lakukan itu sesuai dengan cara Tuhan, bukan cara kita sendiri sekalipun kita sudah persiapkan dan lakukan yang terbaik.

Tuhan ingin ada special relationship, Tuhan ingin sentuhan yang spesial antara Dia dengan manusia. Pertanyaannya apakah engkau punya persekutuan pribadi yang intim dengan Tuhan? Persekutuan pribadi itu ketika engkau di kamar, di kuliahmu, di pekerjaanmu, dan apakah di sana engkau ada berbicara dengan Tuhan? Kalau tidak ada persekutuan intim, ya tidak ada perkenanan.. Yang engkau lakukan baik itu belum tentu Tuhan berkenan dan Tuhan senang. Tuhan mau ketika kita punya keintiman dan persekutuan pribadi dengan Tuhan..

Uza / Uzi itu artinya strength, kekuatan, kekuatan manusia.. Kalau apa yang engkau lakukan, lakukan apapun, kalau engkau gunakan kekuatan manusia (tidak cuma fisik, tapi juga pikiran manusia), kalau engkau bisnis cuma dengan menggunakan pikiranmu, kemampuanmu, keahlianmu sendiri tanpa melibatkan Tuhan, satu hari engkau akan lihat, engkau seperti Uza, ada sesuatu yang mati dalam hidupmu..

Ketika tabut itu berhenti dibawa, ditaruh, diam di rumah Obed Edom, itu dalam bahasa Ibraninya itu artinya tabut ditaruh di tengah-tengah rumah Obed Edom.. Selama 3 bulan, Obed Edom diberkati dengan sangat luar biasa.. Peneliti sejarah Alkitab itu mengatakan kalau Obed Edom pada masa itu dia bukan orang kaya, justru dia orang yang paling miskin di daerahnya. Ketika ada tabut di TENGAH-TENGAH rumahnya, ada kemuliaan Tuhan, dalam 3 bulan, dia diberkati Tuhan, dan dia menjadi orang yang paling kaya.. Dalam 3 bulan, kalau engkau taruh Yesus di tengah-tengah hidupmu, engkau akan lihat Tuhan ubahkan semuanya dengan cara yang dahsyat.. Pertanyaannya engkau taruh Tuhan di pinggir, atau di tengah-tengah hidupmu?

Kalau engkau datang doa, latihan, dan datang dengan tepat waktu, kenapa? Mungkin ada yang berkata kalau tidak datang, tidak boleh pelayanan.. Mungkin ada yang karena takut ditegur, tidak enak ketika ditegur pemimpin.. Kalau seperti ini sikap hatimu, berarti Yesus bukan jadi pusat hidupmu, tapi karena engkau takut ditegur oleh pemimpin, dan ada roh ingin tampil dalam hidupmu, dan artinya engkau taruh Yesus di pinggir dalam hidupmu.. Engkau datang ibadah pun untuk apa? Supaya diberkati Tuhan? Supaya memenuhi tugas di sekolah? Atau tujuan lainnya?

Ketika Daud mendengar Tuhan memberkati Obed Edom secara luar biasa, akhirnya Daud berangkat dengan cara yang benar, dia menggerakkan seluruh umat Israel, mengerahkan sumber daya secara maksimal untuk Tuhan.. Engkau mau beri untuk Tuhan setengah-setengah saja, atau hidupmu maksimal untuk Tuhan? Apakah kita sudah maksimal dengan Tuhan? Beranikah engkau berkata, semua yang engkau punya itu punya Tuhan? Sikap hati kita, beranikah kita maksimal untuk Tuhan?

Daud mengerahkan semua orang Israel, dan juga imam-imam, serta dia gunakan pakaian yang baru, bukan pakaian raja, tapi baju efod dari kain lenan.. Mungkin kita punya panggilan imam, tapi jangan terjebak dengan kebiasaan, bakar dupa, pendamaian, pentahiran, tapi engkau juga harus belajar punya pikiran, strategi, kecerdasan, dan keahlian seperti raja.. Kita itu imamat yang rajani.. Dasarnya kita memang imam, tapi kita harus juga belajar seperti raja.. Daud menari-nari hingga seperti orang gila, tapi dia berani lakukan itu sekalipun dia raja, dan dia berani menghinakan dirinya sendiri.. Beranikah kita merendahkan diri?

Ketika engkau mendengar suara Tuhan dan engkau tidak lakukan, suatu saat engkau akan kehilangan hal itu.. Belajar untuk mendengar dan lakukan semuanya, sekalipun hal itu akan seperti mempermalukan dirimu.. Tiap 6 langkah Daud mempersembahkan korban, itu artinya tiap langkah manusia, tiap kedagingan, kejelekan kita, kelemahan kita, ketakutan kita, ego kita, atau bahkan kesukaan kita, minta Tuhan sembelih / potong, dan kadang memang menyakitkan, tapi itulah yang engkau harus lakukan..

Obed itu artinya servant, hamba.. Edom, Edam, Damim, itu artinya darah, pengorbanan, dan artinya Obed Edom adalah hamba yang berkorban.. Dia tidak terikat dengan apa yang Tuhan berikan.. Ketika tabut Tuhan dibawa, Obed Edom meninggalkan semua yang sudah Tuhan beri tersebut, dan mengikut iringan tabut tersebut, dan karena dia bukan orang Israel, dia hanya bisa menjadi pintu gerbang, memang dia bukan jadi orang yang penting, tapi dia berani meninggalkan semua kekayaan yang Tuhan beri tersebut, dia tetap kejar sumber berkat itu, karena dia tidak terikat. Pertanyaannya apakah engkau terikat dengan apa yang Tuhan berikan atau tidak? Kalau engkau punya berkat Tuhan yang banyak, apakah engkau terikat dengan hal ini? Atau engkau terikat dengan sumber berkatnya? Terikat dengan uang, anak, suami, dll?

Ketika itu, Daud membagi roti kala, kue yang seperti rambut dikepang. Itu artinya unity, saling bertautan. AoC ini adalah keluarga.. Ternyata roti kepang ini menurut adat orang Yahudi, setiap kali bangsa Israel tahu kalau akan ada masa yang gilang gemilang, akan ada masa panen besar, mereka akan mengadakan perayaan dan salah satu hidangan yang harus ada ya ini, roti kepang.. Orang yang memberikan roti kepang ini atau yang mengadakan perayaan ini, dia tahu bahwa di depan akan ada kemuliaan yang sangat besar.. Ini waktunya kita masuk sebuah masa kemuliaan..


By: Ev. Daniel Krestianto

Tuhan sudah selesaikan semuanya di kayu Salib, dan Tuhan sudah katakan kalau semuanya sudah selesai, sudah genap, sudah dibayar tunai oleh Tuhan, semuanya lunas.. Engkau harus mengerti ini, Tuhan sudah membayar lunas.. Perjanjian itu bisa terjadi kalau 2 belah pihak melakukan bagiannya masing-masing dengan baik.. Yang kita baca setiap hari, itu namanya kitab perjanjian, perjanjian lama, perjanjian baru. Jadi sesungguhnya kita hidup dalam perjanjian, namun apakah kita benar-benar bisa menikmati apa yang dijanjikan? Di pihak Yesus, semua sudah dibayar lunas, sekarang yang jadi pertanyaan itu di bagian kita, apakah sudah dilunaskan atau tidak? Di bagian kita, apakah sudah kita lunasi, atau belum? Kalau belum, ya perjanjian itu, yang kita nantikan, tidak akan bisa terjadi.. Kalau di pihak kita sudah, dan perjanjian itu akan jadi..

Hidup harus dalam ketepatan.. Lihat, Tuhan itu punya tata cara.. Kenapa yang menggotong tabut tidak boleh kereta, harus manusia? Ya yang tadi.. Tapi itu adalah prinsipnya dan tata caranya Tuhan, jangan diubah, harus tepat, kita yang harus ikut Tuhan, bukan Tuhan yang ikut kita..

Harus dengan iman.. Engkau lakukan semua tanpa iman, tidak akan ada gunanya, karena semua yang engkau lakukan tanpa iman itu adalah dosa. Daud tinggalkan rasa malunya, gengsinya, padahal dia bukan seorang penari.. Kalau dia disuruh main musik, bermazmur, dia pasti bisa.. Tapi Tuhan minta dia untuk menari dengan sekuat tenaga, dan itu problem, karena dia disuruh melakukan apa yang dia tidak bisa.. Ini adalah seperti ada tembok di depan Daud dan Tuhan mau agar Daud melompati tembok tersebut.. Tiap orang punya yang namanya kelemahan, harga diri.. Paksakan diri untuk lakukan apa yang Tuhan mau.. Daud pertaruhkan hidupnya saat itu, dia pertaruhkan hidupnya di meja Tuhan, dan setelah kejadian itu dia diangkat Tuhan secara luar biasa.

Jangan lihat orang lain, karena tiap orang itu berbeda-beda, dituntutnya berbeda-beda, karena tiap orang punya kelemahan dan kelebihan yang berbeda. Tuhan ingin untuk engkau melompati tembokmu masing-masing.. Katakan kalau engkau mau sekalipun beresiko engkau akan malu.. Yang Tuhan mau itu yang seperti ini, yang menyerahkan hidupnya 100% untuk Tuhan, tidak berharap pada yang lain, tidak berkiblat pada manusia..

Dibutuhkan iman dan pengertian yang benar.. 3 bulan ke depan, Tuhan akan kerjakan sesuatu yang dahsyat untuk orang yang menangkap apa yang Tuhan mau dan lakukan dengan iman.. Yang tidak mungkin jadi mungkin, yang tidak ada jadi ada.. Jangan ikut-ikutan.. Semua karena Tuhan..
Jangan hidup dengan kuatir, karena kalau engkau kuatir engkau berarti belum kenal dengan Tuhan. Kuasa perkataan itu dahsyat!

Kalau engkau lakukan ini dengan iman, ini sama seperti bangsa Israel keluar dari Mesir, dan mereka bahkan menjarah bangsa Mesir.. Berkati orang yang berbuat jahat dengan engkau, jangan marah dengan mereka, justru Tuhan bongkar kelemahan-kelemahanmu.. Matikan pikiranmu.. Kalau engkau terlalu sayang dengan keluarga, matikan rasa cinta pada keluarga lebih daripada Tuhan.. Matikan cinta uang, matikan kesombongan.. Ini waktunya kita lakukan dengan iman dan pengertian..

Banyak di antara kita yang kehilangan kesempatan di masa-masa yang lalu, berkat dipotong oleh setan, dan hari ini engkau harus tuntaskan, waktu di depan engkau harus tuntaskan, engkau harus ambil, dan kita diciptakan jadi pemenang dan kepala, bukan ekor.. Destinymu seorang yang menguasai dunia bersama dengan Tuhan! Jangan pernah give up! Tidak ada yang namanya give up, bangkitkan rohmu! Tidak mengandalkan kekuatan pribadi seperti Uza, tapi kekuatan Ilahi, Roh Tuhan yang ada dalam hidup kita, dan Roh Tuhan yang lebih besar dari apapun, dan ini yang memampukan, bukan kemampuan kita, semua karena anugrah.. Perkatakan pada jiwamu kalau engkau tidak bisa lakukan apa-apa di luar Tuhan, biar jiwa kita tunduk kepada Roh..

3 bulan ke depan, bahkan dalam hitungan jam, engkau akan lihat kemuliaa demi kemuliaan, semua tergantung imanmu! Pakai seluruh perlengkapan senjata Allah, masuk dalam peperangan, maju dan menangkan semuanya.. Tapi banyak yang sudah kalah sebelum berperang, terintimidasi, tapi Tuhan berkata, bangkitkan imanmu! Rasakan kebaikan di hari-hari lampau, bangkitkan imanmu, perkatakan jiwamu untuk bangkit!

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: