Ibadah Minggu IFGF GISI Palembang, 30 Juni 2013

11:26:00 0 Comments

IFGF GISI PALEMBANG
30 JUNI 2013
By: Ps. Pendy Sofian


Ulangan 11:22-25
22: Sebab jika kamu sungguh-sungguh berpegang pada perintah yang kusampaikan kepadamu untuk dilakukan, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan berpaut pada-Nya,
23: maka TUHAN akan menghalau segala bangsa ini dari hadapanmu, sehingga kamu menduduki daerah bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari padamu.
24: Setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu, kamulah yang akan memilikinya: mulai dari padang gurun sampai gunung Libanon, dan dari sungai itu, yakni sungai Efrat, sampai laut sebelah barat, akan menjadi daerahmu.
25: Tidak ada yang akan dapat bertahan menghadapi kamu: TUHAN, Allahmu, akan membuat seluruh negeri yang kauinjak itu menjadi gemetar dan takut kepadamu, seperti yang dijanjikan TUHAN kepadamu.

Tuhan berkata kepada bangsa Israel kalau segala bangsa apapun yang menghalangi engkau sekalipun lebih dahsyat atau lebih hebat dari engkau akan Tuhan halau semuanya.. Tapi syaratnya yaitu yang di ayat 22, berpegang pada perintah Tuhan dan dilakukan dengan mengasihi Tuhan..

Pola bangsa Israel berperang yaitu seringkali yang jadi faktor penentunya bukan kekuatan mereka sekalipun mungkin kekuatan mereka bisa lebih kuat.. Kekuatan persenjataan tidak mempengaruhi apakah bangsa Israel bisa menang perang atau tidak. Tidak tergantung juga dengan musuhnya, apakah musuh itu lebih kuat atau tidak, itu tidak menentukan. Yang menentukan yaitu respon hati mereka kepada Tuhan ketika mereka berperang.. Ketika mereka mulai berbalik dari Tuhan, sekalipun musuhnya paling lemah, mereka akan tetap kalah. Namun ketika kembali ke Tuhan, musuh sehebat apapun mereka tetap menang...
Sikap hati kita yang akan menentukan apakah kita akan menduduki tanah perjanjian atau tidak.


Yosua seharusnya bisa menguasai semua daerah yang dijanjikan (yang abu-abu), namun Yosua tidak menggenapi keseluruhannya (dia hanya bisa menduduki bagian yang warna merah). Baru ketika zaman Daud dia bisa menduduki semuanya, karena dia melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan di zamannya.

Hakim-Hakim 2:20-21
20: Apabila murka TUHAN bangkit terhadap orang Israel, berfirmanlah Ia: "Karena bangsa ini melanggar perjanjian yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyang mereka, dan tidak mendengarkan firman-Ku,
21: maka Akupun tidak mau menghalau lagi dari depan mereka satupun dari bangsa-bangsa yang ditinggalkan Yosua pada waktu matinya,

Setelah Yosua mati, bangsa Israel berbalik dari Tuhan, Tuhan tidak mau lagi menghalau bangsa-bangsa lain yang ditinggalkan Yosua, bahkan Tuhan sengaja meletakkan bangsa-bangsa di sekitar Israel untuk mengetahui apakah bangsa Israel akan berjalan menurut Tuhan atau tidak.

Ketika engkau masuk tanah perjanjian, itu hanya bisa dilakukan dengan sikapmu ke Tuhan, seperti bangsa Israel dahulu.. Ketahui batasmu, namun jangan pakai caramu atau pikiranmu sendiri. Bangsa Israel tetap harus berperang, harus tetap latihan, pegang senjata, menggunakan senjatanya, tapi bukan itu faktor utama apakah mereka akan bisa menduduki tanah perjanjian atau tidak.

Bagaimana sikap hati bangsa Israel itulah yang akan menentukan!
Di masa padang gurun itulah bangsa Israel membersihkan hati bangsa Israel.
Ketika engkau berjumpa dengan Yesus, Dia akan bawa engkau masuk ke tanah perjanjian.
Banyak yang hidup di tanah perjanjian, tapi hidupnya masih diperbudak, tidak bisa menikmatinya..

Pengurapan Tuhan atas hidupmu tidak membuat setiap janji dalam hidupmu jadi, tapi cuma sebatas mengembalikan kondisimu seperti semula. Engkau butuh "Daud" yang dapat menggenapi semuanya, sikap hati seperti Daud..
Daud dan Saul punya sikap hati yang berbeda. Dua-duanya berasal dari latar belakang kehidupan yang cukup sama. Saul lahir dengan latar seperti "bukan siapa-siapa", karena suku Benyamin sudah hampir musnah. Dia punya sikap hati yang minder padahal dia punya tubuh yang lebih besar dari orang-orang Israel. Tapi ketika dia sudah menjadi raja, dia lebih memilih ditinggal Tuhan dibandingkan dengan ditinggal rakyatnya.
Kalau engkau ingin menduduki hingga menggenapi semua rancangan Tuhan, miliki sikap hati seperti Daud yang tetap memilih Tuhan lebih dari yang lain sekalipun ditinggal orang lain, dipermalukan, tapi tetap memilih Tuhan di atas segalanya.

Yang paling sulit itu sebenarnya memperluas kapasitas hati kita, dibandingkan dengan perluasan kapasitas yang lain. Selama hatimu siap, Tuhan akan mudah memberkati engkau dengan hal yang besar. Banyak yang hatinya tidak siap, tidak tulus, sehingga ketika akan terima berkat besar malah berkat itu akan membuatnya jadi lebih miskin. Tidak semua orang sudah siap menerima berkat yang besar dalam kehidupannya.

Cek hatimu, hatimu itu seperti Saul atau Daud?
Ini adalah momen dimana Tuhan akan membersihkan hatimu hingga engkau bisa berkata kalau engkau cuma kepingin Tuhan, bukan yang lain.

Tuhan punya rancangan yang luar biasa dalam hidupmu. Mungkin engkau hidup di tanah perjanjian, tapi baru menduduki sedikit dari tanah perjanjian.. Engkau tidak akan bisa menggenapi semuanya kalau engkau tidak bisa memiliki hati seperti ini, menginginkan Tuhan lebih dari yang lain, lebih dari emas perak dan permata, lebih dari gengsimu, dll.

-------------------------------------------------------------------------------------------

By: Ps. Robert Lie

Tuhan tetap ingat perjanjianNya. PerjanjianNya tetap berlaku sekalipun engkau belum lulus ujian dari Tuhan..
Tuhan tidak pernah membatalkan perjanjianNya, kecuali engkau berpaling dari Tuhan.
Ujung-ujungnya berbicara tentang hati. Kalau hatimu tidak berpaling, semua yang tidak mungkin akan jadi mungkin, yang tidak ada akan jadi ada.
Selama engkau belum berubah, perjanjian Tuhan tidak akan berubah. Tuhan mau habiskan keinginan dunia kita..Otak kita harus "dibuang" kalau mau ikut Tuhan!

Yohanes 15:2
2: Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

Markus 4:19
19: lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Ada 3 hal yang bisa menghimpit setiap firman yang kita terima itu jadi batal:
1. Kekuatiran dunia
2. Tipu daya kekayaan
3. Hal-hal lain (ingin ini, ingin itu, dll)

Lebih susah untuk jagi hati ketika kita diberi semuanya dibandingkan ketika kita tidak punya apa-apa..
Jangan "ngakali" Tuhan.. Kalau Tuhan yang ngomong, pasti ada, kalau Tuhan ngomong bener, pasti bener!

Apa yang menghimpit dirimu? Kekuatiran? Tipu daya kekayaan? Keinginan lain?
Kalau Tuhan suruh pakai baju apa, hargaii.. Bagaimana Tuhan mau buat mujizat kalau dalam hal kecil saja engkau tidak taat?
Masuk kedalaman itu tidak mudah.. Apakah engkau siap ketika Tuhan lepaskan masa depanmu, keinginanmu, proyekmu? Ngomong memang gampang, "aku tidak ingin yang lain kecuali Engkau, buat hatiku melekat ke Tuhan", tapi siapkah engkau ketika Tuhan lepaskan yang lain?

Semua karunia, skill, talenta hanya akan membawamu ke puncak, tapi karakterlah yang membuat engkau bertahan di puncak dan tinggal di puncak tersebut.

Bulan depan: Janji Tuhan akan membawa kita ke puncak-puncak tertinggi dengan anugrahNya.

Tuhanlah yang beri kakayaan, kesehatan, dll. Hati-hati ketika engkau sudah diberkati Tuhan, jangan berubah.. Jangan ngakali Tuhan dengan apapun, ikuti apa yang Dia mau.

Lagu: Lekatkan Hatiku

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: