AoC Bandung, 14 Juli 2014 (Ferry Effendi - AoC Jakarta)

AOC BANDUNG
14 JULI 2014

By: Pdt. Ferry Effendi

1 Korintus 9:22
22: Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.

Belajar menjadi segala-galanya. Sudahkah kita menjadi segala-galanya bagi sekeliling kita, komunitas kita, keluarga kita, orang tua kita? Jangan hanya Tuhan saja yang jadi segala-galanya, tapi bisakah engkau jadi segala-galanya juga untuk orang lain?

Detik kita berbuah, kita bisa menjadi segala-galanya bagi orang lain. Ketika kita penuh dengan kasih, kita bisa jadi segala-galanya untuk orang lain. Jangan sampai kita dikenal sebagai orang yang paling jelek bagi orang lain. Jangan sampai engkau menjadi cemooh bagi orang lain. Jangan sampai hidup kita jadi egois, tidak mau bergaul, tidak mau jadi berkat bagi orang lain.

Mazmur 1:1-3
1: Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
2: tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
3: Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Berbahagia kalau kita ditanam di tepi aliran air, di sumber kehidupan. Sudahkah engkau ditanam di Sumber Kehidupan? Sampai kita tua pun Tuhan tetap ingin agar kita berbuah, karena ketika kita berbuah, inilah yang terjadi:

Yohanes 15:8
8: Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

Ketika kita berbuah banyak, Tuhan yang dimuliakan. Tuhan mau kita berbuah! Dan ketika kita berbuah, kita dikatakan sebagai murid Tuhan!

Matius 12:33
33: Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.

Kalau engkau berbuah yang baik, Bapa dimuliakan, dan orang akan tahu itu asalnya dari mana. Buah ini begitu penting, berbuah yang baik, banyak, dan memberkati orang. Sudahkan kita berbuah, memberkati banyak orang? Jangan sampai engkau berbuah dan membuat orang "gatal", gatal kupingnya mendengar perkataan kita, dll. Jangan lawan orang lain dengan kekerasan, tapi minta hikmat dari Tuhan.

Yohanes 15:1-5
1: "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
2: Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
3: Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
4: Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
5: Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Di sini dikatakan kalau kita tinggal di dalam Tuhan baru kita bisa berbuah. Jangan keluar dari hadirat Tuhan dan keintiman dengan Tuhan! Ketika kita tidak berdoa, dosa sudah mengintai, hati-hati. Kita tidak berdoa memang Tuhan tetap mengasihi kita, Tuhan tetap baik, kita najis, Tuhan tetap mengasihi kita, tapi ada setan, dia yang akan mendakwa kita, dan mereka yang membuat kita "susah".
Ranting itu kalau tidak menempel pada pokok pohon itu, pasti mati, tidak berbuah. Kalau mau berbuah, menempellah dengan Sumber Kehidupan, dengan Tuhan!

Yohanes 15:7
7: Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Tuhan itu Tuhan yang kaya!

Ada hal yang membuat kita tidak bisa berbuah, yaitu:
1. Kikir
Orang kikir atau orang pelit biasanya tidak akan mau membayar perpuluhan.

2. Malas
Amsal 6:6-9
6: Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:
7: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,
8: ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
9: Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?

Amsal 12:24,27
24: Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
27: Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.

3. Kepahitan
Ibrani 12:15
15: Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.

Kalau engkau sudah menjauh dari kasih karunia, pasti kepahitan akan masuk dalam hidupmu. Kasih karunia itulah yang membawa kita ke dalam pertobatan. Dengan kemampuan kita pun tidak bisa bertobat, hanya karena kasih karunia Tuhan. Jangan sedikit-sedikit tersinggung. Akar pahit akan tumbuh ketika kasih karunia itu hilang dari hidupmu.

4. Melanggar/melawan Otoritas

Tunduk, bukan tanduk! Kalau engkau melawan otoritasmu, malaikat yang menolong hidupmu akan pergi dari hidupmu, artinya malaikat yang menolong hidupmu tidak ada lagi. Ketika engkau melawan, kasih karunia itu pergi dari hidupmu, dan engkau akan hidup dengan kekuatanmu sendiri. Banyak yang pindah-pindah gereja juga karena itu, tidak puas dengan otoritas di atasnya.

Mazmur 92:12-14
12: Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
13: mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
14: Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: