Ibadah Minggu IFGF Palembang, 8 Febuari 2015
IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
8 FEBUARI 2015
8 FEBUARI 2015
By: Ps. Pendy Sofian
Imamat 25:8-18
8:
Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali
tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat
puluh sembilan tahun.
9:
Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam
bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya
Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana
di seluruh negerimu.
10:
Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan
kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi
tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah
miliknya dan kepada kaumnya.
11:
Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan
kamu menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu
tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kamu petik buahnya.
12:
Karena tahun itu adalah tahun Yobel, haruslah itu kudus bagimu; hasil
tahun itu yang hendak kamu makan harus diambil dari ladang.
13: Dalam tahun Yobel itu kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya.
14: Apabila kamu menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kamu merugikan satu sama lain.
14: Apabila kamu menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kamu merugikan satu sama lain.
15:
Apabila engkau membeli dari sesamamu haruslah menurut jumlah tahun
sesudah tahun Yobel, dan apabila ia menjual kepadamu haruslah menurut
jumlah tahun panen.
16:
Makin besar jumlah tahun itu, makin besarlah pembeliannya, dan makin
kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya, karena jumlah
panenlah yang dijualnya kepadamu.
17: Janganlah kamu merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takut akan Allahmu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.
18:
Demikianlah kamu harus melakukan ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada
peraturan-Ku serta melakukannya, maka kamu akan diam di tanahmu dengan
aman tenteram.
Tahun Yobel di tahun ini adalah tahun Yobel ke-70 bagi bangsa Israel, yang pertama dialami Yosua ketika masuk dalam tanah perjanjian. Bagi para budak yang memiliki hutang, mereka snagat menunggu tahun Yobel, karena di tahun ini semua hutangnya akan lunas. Setiap 50 tahun mereka merayakan ini, tahun ini yang ke-70 kali mereka merayakan tahun Yobel yang bertepatan dengan Blood Moon. Engkau harus bisa melepaskan yang namanya kekecewaan, sakit hati, kepahitan dalam hidupmu, karena kalau engkau masih memegang hal ini, engkau tidak bisa masuk ke tahun Yobel.
Ketika semua budak bebas di tahun Yobel, sebenarnya itu tahun yang memang menyenangkan bagi para budak, tapi tidak enak bagi para tuannya, karena dia akan kehilangan semua budaknya. Tapi di antara semua budaknya, ada budak yang memutuskan untuk tetap melayani tuannya karena cintanya pada tuannya, yaitu hineni.
Keluaran 21:2:6
2: Apabila engkau membeli seorang budak Ibrani, maka haruslah ia bekerja padamu enam tahun lamanya, tetapi pada tahun yang ketujuh ia diizinkan keluar sebagai orang merdeka, dengan tidak membayar tebusan apa-apa.
3: Jika ia datang seorang diri saja, maka keluar pun ia seorang diri; jika ia mempunyai isteri, maka isterinya itu diizinkan keluar bersama-sama dengan dia.
4: Jika tuannya memberikan kepadanya seorang isteri dan perempuan itu melahirkan anak-anak lelaki atau perempuan, maka perempuan itu dengan anak-anaknya tetap menjadi kepunyaan tuannya, dan budak laki-laki itu harus keluar seorang diri.
5: Tetapi jika budak itu dengan sungguh-sungguh berkata: Aku cinta kepada tuanku, kepada isteriku dan kepada anak-anakku, aku tidak mau keluar sebagai orang merdeka,
6: maka haruslah tuannya itu membawanya menghadap Allah, lalu membawanya ke pintu atau ke tiang pintu, dan tuannya itu menusuk telinganya dengan penusuk, dan budak itu bekerja pada tuannya untuk seumur hidup.
Di tahun ini engkau memiliki janji akan mengalami kemerdekaan. Kalau engkau melihat dari sudut pandang tuannya, ketika engkau melihat ada seorang budak yang datang padamu dan berkata seperti ini, pasti engkau akan mengalami kelegaan dan bahkan budak itu akan menjadi budak kepercayaan bagi tuannya. Di tahun ini Tuhan akan genapi semuanya, tapi setelah digenapi, waktunya Tuhan menunggu, apakah semua yang sudah mengalami penggenapan janji Tuhan itu akan tetap ikut Tuhan atau hilang? Karena tuan tersebut tidak bisa memaksa budak tersebut untuk ikut dia, tapi ketika ada budak yang berkata hineni, mau tetap mengabdi pada tuannya, dia pasti akan menjadi budak yang dipercayai lebih oleh tuannya. Di tahun Yobel, pasti akan sulit untuk tuan mencari budak, karena semua budak mengalami kelepasan, tidak ada hutang lagi, mungkin setelah 2-3 tahun kemudian baru mereka bisa mendapatkan budak. Pilihannya ada di tanganmu, apakah engkau tetap memilih untuk tetap mengikut Tuhan ketika semua penggenapan itu terjadi, atau engkau meninggalkan Tuhan? Banyak yang mengikuti Tuhan karena sedang berada dalam pergumulan, sedang menunggu jawaban dari Tuhan untuk hidupnya. Tapi ketika semua sudah dijawab Tuhan, sudah digenapi Tuhan, apakah dia akan tetap mengikuti Tuhan?
Tahun Yobel di tahun ini adalah tahun Yobel ke-70 bagi bangsa Israel, yang pertama dialami Yosua ketika masuk dalam tanah perjanjian. Bagi para budak yang memiliki hutang, mereka snagat menunggu tahun Yobel, karena di tahun ini semua hutangnya akan lunas. Setiap 50 tahun mereka merayakan ini, tahun ini yang ke-70 kali mereka merayakan tahun Yobel yang bertepatan dengan Blood Moon. Engkau harus bisa melepaskan yang namanya kekecewaan, sakit hati, kepahitan dalam hidupmu, karena kalau engkau masih memegang hal ini, engkau tidak bisa masuk ke tahun Yobel.
Ketika semua budak bebas di tahun Yobel, sebenarnya itu tahun yang memang menyenangkan bagi para budak, tapi tidak enak bagi para tuannya, karena dia akan kehilangan semua budaknya. Tapi di antara semua budaknya, ada budak yang memutuskan untuk tetap melayani tuannya karena cintanya pada tuannya, yaitu hineni.
Keluaran 21:2:6
2: Apabila engkau membeli seorang budak Ibrani, maka haruslah ia bekerja padamu enam tahun lamanya, tetapi pada tahun yang ketujuh ia diizinkan keluar sebagai orang merdeka, dengan tidak membayar tebusan apa-apa.
3: Jika ia datang seorang diri saja, maka keluar pun ia seorang diri; jika ia mempunyai isteri, maka isterinya itu diizinkan keluar bersama-sama dengan dia.
4: Jika tuannya memberikan kepadanya seorang isteri dan perempuan itu melahirkan anak-anak lelaki atau perempuan, maka perempuan itu dengan anak-anaknya tetap menjadi kepunyaan tuannya, dan budak laki-laki itu harus keluar seorang diri.
5: Tetapi jika budak itu dengan sungguh-sungguh berkata: Aku cinta kepada tuanku, kepada isteriku dan kepada anak-anakku, aku tidak mau keluar sebagai orang merdeka,
6: maka haruslah tuannya itu membawanya menghadap Allah, lalu membawanya ke pintu atau ke tiang pintu, dan tuannya itu menusuk telinganya dengan penusuk, dan budak itu bekerja pada tuannya untuk seumur hidup.
Di tahun ini engkau memiliki janji akan mengalami kemerdekaan. Kalau engkau melihat dari sudut pandang tuannya, ketika engkau melihat ada seorang budak yang datang padamu dan berkata seperti ini, pasti engkau akan mengalami kelegaan dan bahkan budak itu akan menjadi budak kepercayaan bagi tuannya. Di tahun ini Tuhan akan genapi semuanya, tapi setelah digenapi, waktunya Tuhan menunggu, apakah semua yang sudah mengalami penggenapan janji Tuhan itu akan tetap ikut Tuhan atau hilang? Karena tuan tersebut tidak bisa memaksa budak tersebut untuk ikut dia, tapi ketika ada budak yang berkata hineni, mau tetap mengabdi pada tuannya, dia pasti akan menjadi budak yang dipercayai lebih oleh tuannya. Di tahun Yobel, pasti akan sulit untuk tuan mencari budak, karena semua budak mengalami kelepasan, tidak ada hutang lagi, mungkin setelah 2-3 tahun kemudian baru mereka bisa mendapatkan budak. Pilihannya ada di tanganmu, apakah engkau tetap memilih untuk tetap mengikut Tuhan ketika semua penggenapan itu terjadi, atau engkau meninggalkan Tuhan? Banyak yang mengikuti Tuhan karena sedang berada dalam pergumulan, sedang menunggu jawaban dari Tuhan untuk hidupnya. Tapi ketika semua sudah dijawab Tuhan, sudah digenapi Tuhan, apakah dia akan tetap mengikuti Tuhan?
Hineni
itu adalah kunci dari tahun ini. Ketika semua yang engkau butuhkan
sudah digenapi Tuhan, engkau belum tentu bisa memastikan dirimu sendiri
untuk tetap mengikuti Tuhan, karena engkau sudah mendapatkan semuanya
dan seolah-olah engkau tidak membutuhkan Tuhan lagi. Namun di sinilah
engkau benar-benar harus memiliki sikap hati hineni.
Melepaskan
sakit hati, kekecewaan adalah kunci pertama sebelum masuk tahun Yobel,
karena ketika seorang budak sakit hati kepada tuannya atau rekan
kerjanya, lalu dia memutuskan keluar dari rumah tuannya, dia tidak akan
bisa mengalami tahun Yobel itu, karena surat pembebasan hanya bisa
diberikan oleh tuannya, dan dia akan tetap menyandang status budak
sekalipun dia keluar dari rumah tuannya itu.
Amazing
God. Kuncinya adalah percaya pada Tuhan. Kalau engkau tidak percaya,
janji Tuhan itu tidak akan terjadi dalam hidupmu, karena percaya itu
sangat mudah untuk dikatakan tapi tidak mudah untuk dilakukan.
Roma 4:13
13:
Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham
dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran,
berdasarkan iman.
Romans 4:13 (The Message)
13:
That famous promise God gave Abraham--that he and his children would
possess the earth--was not given because of something Abraham did or
would do. It was based on God's decision to put everything together for
him, which Abraham then entered when he believed.
Janji
Tuhan diberikan kepada Abraham bukan didasarkan pada apa yang Abraham
lakukan atau apa yang Abraham akan lakukan, tapi itu semua diberikan
kepada Abraham karena memang keputusan Tuhan (God's decision) atas
hidupnya, destiny Tuhan atas Abraham. Setiap kita punya destiny mengapa kita diciptakan, dan hanya engkau saja yang bisa menggenapi destiny Tuhan
atas hidupmu. Bagaimana cara Abraham bisa menerima perjanjian itu?
Ketika dia PERCAYA kepada Tuhan. Ketika Firman Tuhan datang dalam
hidupnya, kalau dia tidak percaya, ya itu tidak akan terjadi dalam
hidupnya. Memang mudah untuk berkata percaya, tapi ketika mimpi itu
seperti tidak terlihat lagi, semua keadaan sepertinya tidak mungkin,
apakah engkau masih bisa percaya? Katakan pada jiwamu, "Hai jiwaku,
percaya pada Tuhan". Kuatkan pikiranmu, hatimu, jiwamu untuk tetap
percaya kepada Tuhan. Kalau engkau tidak percaya, maka tidak akan ada
janji apapun yang akan jadi sekalipun banyak janji yang Tuhan berikan
dalam hidupmu.
Roma 4:16,18
16:
Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih
karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan
hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka
yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, --
18:
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap
juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang
telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
Romans 4:16 (The Message)
16:
This is why the fulfillment of God's promise depends entirely on
trusting God and his way, and then simply embracing him and what he
does. God's promise arrives as pure gift. That's the only way everyone
can be sure to get in on it, those who keep the religious traditions and
those who have never heard of them. For Abraham is father of us all. He
is not our racial father--that's reading the story backwards. He is our
faith father.
Penggenapan
janji Allah dalam hidup Abraham tergantung bagaimana percayanya Abraham
pada Tuhan dan jalan Tuhan, bukan jalannya kita.
Romans 4:18 (The Message)
18:
When everything was hopeless, Abraham believed anyway, deciding to live
not on the basis of what he saw he couldn't do but on what God said he
would do. And so he was made father of a multitude of peoples. God
himself said to him, "You're going to have a big family, Abraham!"
Abraham
memutuskan untuk hidup bukan berdasarkan pada apa yang dia bisa lakukan
atau dia tidak bisa lakukan, tapi dia bergantung pada apa yang Tuhan
bisa lakukan. Sekalipun putus asa, tidak ada jalan keluar, tubuhnya
sudah lemah, istrinya sudah mati haid, di titik itu semuanya hopeless
bagi Abraham. Tapi Abraham memutuskan untuk hidup bukan dengan apa yang
dia bisa lakukan dan apa yang dia tidak bisa lakukan. Seringkali setiap
kita mengukur diri kita sendiri untuk menerima janji Tuhan, tapi
sebenarnya kita tidak akan bisa menggenapi janji Tuhan dengan apa yang
kita lakukan. Abraham tidak melakukan hal itu, tapi dia memutuskan untuk
hidup menurut apa yang Tuhan bisa lakuakn dalam hidupnya. Ketika kita
menghadapi masalah yang sepertinya tidak ada yang bisa dilakukan lagi,
lihat ke atas, jangan lihat ke bawah, jangan lihat masalahmu.
Suatu
saat ketika Abraham berkata dengan Lot untuk memilih tanah, Lot memilih
tanah yang bagus, dan ketika itu Abraham sempat down, dan ada Firman
Tuhan atas Abraham, yaitu Tuhan menyuruhnya untuk melihat ke atas,
melihat ke bintang-bintang, dan Tuhan memberkati Abraham. Secara medis
ketika engkau sedang berada di dalam tekanan, engkau cukup melihat ke
atas, dengan engkau melihat ke atas, otakmu akan mengeluarkan suatu
hormon yang akan membuatmu menjadi lebih rileks. Ketika engkau mengalami
pergumulan yang luar biasa, stop melihat situasimu, stop melihat apa
yang engkau harus lakukan untuk menyelesaikan semuanya, tapi lihat ke
atas, lihat kepada apa yang Tuhan bisa lakukan, bukan apa yang engkau
tidak bisa lakukan atau apa yang engkau bisa lakukan. Abraham tidak
melihat situasinya, tapi dia melihat ke atas, melihat ke Tuhan, tidak
ada yang mustahil bagi Tuhan atas hidupnya.
Salah
satu ujian terbesar di dalam hidup Abraham adalah ketika Ishak akan
diserahkan kepada Tuhan, dan ada satu kunci yang Abraham lakukan dan
katakan sehingga dia bisa lulus dalam ujiannya. Ketika Tuhan memanggil
Abraham, Abraham menjawab ya Tuhan, ini aku Tuhan. Di dalam bahasa
Ibrani, dikatakan Hineni, Here i am, ini aku Tuhan. Dari awal dia
mengalami ujian hingga dia menyelesaikan ujiannya, dia mengawali dan
mengakhirinya dengan kata hineni.
Engkau
akan mengalami ujian seperti ini di tahun ini, engkau akan mengalami
pembebasan dari Tuhan, semuanya sudah digenapi Tuhan, tapi di situlah
ujianmu, apakah engkau tetap memutuskan untuk tetap mengikuti Tuhan atau
tidak, namun kuncinya agar engkau bisa lulus adalah hineni. Bagaimana
seorang budak bisa naik ke level selanjutnya? Ketika semua budak yang
lain pulang, ada seorang budak yang bisa melewati ujian tersebut jika
budaknya berkata hineni, karena dia cinta kepada tuannya. Orang yang
mengalami perbudakan akan memiliki mentalitas budak, sehingga sekalipun
dia mengalami pembebasan, budak itu akan tetap hidup dengan mentalitas
budak, uangnya habis, dan kemudia kembali lagi menjadi budak. Bagaimana
budak bisa lulus dalam ujiannya dan siklus budaknya itu? Dengan hineni. Memang dia masih menyandang status
budak, tapi dia akan diangkat oleh tuannya. dipercayakan lebih lagi
oleh tuannya, dan itu akan memutuskan siklus perbudakan dalam
kehidupannya.
Apa
yang engkau ingin Tuhan lakukan di hari ini? Minta untuk tetap bisa
hineni, tetap memiliki kerendahan hati, karena ketika engkau diberkati
Tuhan secara luar biasa, engkau bisa dengan mudah jauh dari Tuhan karena
seolah-olah engkau bisa tidak memerlukan Tuhan lagi. Seorang tuan akan
siap kehilangan budaknya di tahun Yobel, karena itu ketika di tahun
Yobel, tidak ada yang menanam. Di tahun ke-50, tidak ada yang ditanam,
tanah itu menjadi tanah kudus, bukan hanya karena itu, tapi karena
memang tidak ada lagi budak / pegawai di tahun tersebut. Ini adalah
keputusan yang harus kita ambil masing-masing untuk tetap hineni. Tahun
Yobel adalah tahun pembebasan, tapi ini adalah tahun yang penuh resiko
untuk Tuhan kehilangan anak-anakNya karena semua anakNya mendapatkan apa
yang dikejar. Tuhan tidak bisa memaksa, tapi ini keputusanmu.
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS PRESENCE BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -
0 komentar: