Ibadah Minggu IFGF Palembang, 22 Febuari 2015
IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
22 FEBUARI 2015
By: Ps. Robert Lie
"MENYELESAIKAN PELAYANAN YANG DITUGASKAN"
Kisah Para Rasul 20:18-24
18: Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: "Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini:
19: dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.
20: Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;
21: aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.
22: Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
23: selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.
24: Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
Mengenal Tuhan secara pribadi, mengalami Tuhan secara pribadi. Kita tidak hanya mengenal hadirat Tuhan, tapi juga harus mengalami kalau Tuhan berada di tengah-tengah kita. Setelah kita mengalami, apalagi? Ya melayani. Ketika engkau sudah mengalami Tuhan, masuk dalam kedalaman, ujung-ujungnya itu untuk pelayanan kepada Tuhan, apapun pelayananmu. Bukan suatu beban kalau engkau bisa melayani Tuhan, tapi itu adalah kehormatan bagi kita kalau bisa melayani Raja segala raja. Gereja harus membawa orang tidak hanya mengenal dan mengalami Tuhan, tapi juga bawa mereka untuk melayani Tuhan.
Di Efesus 4 dikatakan kalau kita memiliki tugas dan tanggungjawab masing-masing. Gereja dikatakan gereja sehat kalau jemaatnya mengerti untuk berfungsi sesuai dengan karunia dan kemampuan masing-masing. Gereja dimana ada fungsi yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, membutuhkan "kesembuhan" yang dari Tuhan.
Paulus mengatakan kalau dia adalah tawanan roh, dan ketika dia disuruh ke suatu tempat, dia tahu apa yang akan terjadi di sana, dia tahu dia harus diancam, bahkan diancam nyawanya, namun dia tidak berhenti melayani Tuhan. Banyak kali orang Kristen berkata mau menyenangkan hati Tuhan, tapi ketika mengalami yang tidak enak, orang ini meninggalkan Tuhan, "cuti" pelayanan, dll. Siapa kita sehingga kita bisa melayani Raja segala raja? Pelayanan itu harusnya menjadi sesuatu yang excited untuk hidup kita. Pelayanan bukan sebuah beban, tapi sebuah kehormatan. Paulus mengetahui hal ini sehingga dia pun berani berkata baginya hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Paulus bukan orang bodoh yang berkata "ngawur", bahkan dia adalah ahli taurat, dia berkata semuanya adalah sampah, tidak ada yang bisa membandingkan dengan Kristus. Banyak yang mengalami penderitaan sedikit, susah sedikit, berhenti pelayanan. Paulus tahu penjara menunggunya, dia akan dipukul, dll, tapi ada yang baru mengalami sedikit dan bahkan tidak sebanding dengan yang Paulus alami. Paulus pun tidak mau melayani hanya biasa, tapi menghasilkan buah, bahkan sebelum dia pergi, dia sudah melakukan regenerasi, yaitu Timotius.
Paulus menyelesaikan panggilannya hingga garis akhir. Pelayanan itu identik dengan pengorbanan, tapi apapun yang engkau korbankan, tidak akan pernah sebanding dengan apa yang Tuhan sudah lakukan untuk hidup kita.
2 Korintus 11:23-27
23: Apakah mereka pelayan Kristus? -- aku berkata seperti orang gila -- aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut.
24: Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan,
25: tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.
26: Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu.
27: Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,
Paulus tidak pernah mengeluh mengenai pelayanan sekalipun dia mengalami hal yang seperti itu, tapi sekarang ini banyak yang berkata sudah melayani tapi tidak mendapat ini, mendapat itu, dll. Kalau engkau melayani, sedikit sedikit minta ini, itu, artinya pelayananmu itu tidak ada "value"nya. Kalau engkau melayani Tuhan tanpa engkau komplain atau menuntut apapun, Tuhan tahu untuk memberi yang terbaik untukmu. Jangan kecewa dengan Tuhan, harusnya kita melayani Tuhan. Kita tidak perlu pengakuan dari manusia manapun, yang penting engkau cari Tuhan sungguh-sungguh. Kalau engkau mau melayani, minimal engkau harus bertobat, sungguh-sungguh mencari Tuhan, memperbaiki diri.
Apa yang membuat Paulus bisa menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan? Ada 4 hal yang dilakukan Paulus:
1. Paulus menyadari panggilan pelayanannya
Tahukah engkau kalau engkau dipanggil untuk melayani? Sejak dari kandungan ibu, Tuhan sudah mempersiapkan kita, sudah menyiapkan mandat untuk hidup kita.
Galatia 1:15-16
15: Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,
16: berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;
Sebelum menjadi Paulus, dia adalah Saulus yang mengejar-ngejar pengikut Tuhan sampai pada akhirnya dia mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Paulus menyadari, bukan ketika dia bertemu dengan sinar ketika perjalanan, tapi sebenarnya semua sudah ditetapkan Tuhan sejak kita berada di kandungan ibu kita. Pertanyaannya sederhana, apakah engkau tahu kalau engkau dipanggil Tuhan untuk melayani? Kalau engkau mau menjadi orang yang radikal, engkau harus tahu yang memanggil kita untuk melayani itu bukan pemimpin kita, tapi TUHAN. Paulus tahu yang memanggil dia untuk pelayanan adalah Tuhan, sehingga dia tidak kecewa, tidak komplain, dll. TUHAN punya panggilan untuk kita, Tuhan yang memanggil kita untuk pelayanan.
2. Paulus memilki komitmen yang tinggi dalam melayani
Banyak yang melakukan komitmen hanya ketika semua baik, semua sejalan. Dibutuhkan komitmen yang sangat tinggi untuk melayani. Dalam pelayanan, engkau pasti akan bertemu orang yang membuat engkau mengalami gesekan untuk membuatmu menjadi lebih indah. Bagi Paulus hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan, dan itu adalah komitmen Paulus yang sangat kuat.
Kolose 1:29
29: Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.
Orang yang commit, melakukan dengan segenap hati dan segenap tenaga. Banyak yang pelayanan tidak segenap hati, karena terpaksa, tanpa passion. Apa yang membuktikan Paulus? Dia mencurahkan semua pemikirannya untuk pemberitaan Injil sekalipun akan banyak penganiayaan dalam hidupnya. Orang yang sudah commit, tidak peduli rintangan apapun, dia akan tetap melayani. Komitmen itu ketika engkau mengalami tantangan dalam pelayanan, engkau tidak berhenti dan tetap melayani, kehidupanmu berubah ke arah yang lebih baik. Banyak orang yang dengan mudah menangis ketika altar call, setelah itu, tidak ada perubahan. Komitmen itu diperlukan konsistensi, tidak hanya ngomong saja, tidak hanya melakukan sekali dua kali saja, tapi tetap konsisten.
1 Korintus 15:58
58: Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Semua persekutuan pekerjaan Tuhan tidak akan pernah sia-sia, semua diperhitungkan Tuhan. Jika tidak ada komitmen, akan membuat malas, jenuh, dan ketika ada masalah, ada benturan, dia menjadi malas, bosan, stop, jenuh, dll. Kalau engkau tiba-tiba jenuh, malas, itu artinya passionmu sedang hilang. Orang yang memiliki komitmen, memiliki sasaran yang benar, melakukan semuanya dengan sungguh-sungguh dengan passion yang berbeda dengan orang yang tidak memiliki komitmen. Engkau bisa menipu manusia, tapi engkaut tidak bisa menipu Tuhan.
3. Paulus mengasihi Allah dan mengasihi umat Tuhan
Ini adalah salah satu yang dilakukan oleh Daud, yaitu love God love people. Keberhasilan dalam pelayanan itu adalah dimilikinya hati Allah dalam pelayanan yang berguna untuk mengembangkan orang lain, membangun orang lain. Apa yang membuat Paulus mau ke Yerusalem sekalipun dia mengetahui kalau dia akan didera, dll? Karena dia benar-benar cinta Tuhan dan umat Tuhan.
Filipi 3:7-8
7: Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
8: Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
1 Korintus 9:19
19: Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.
Beranikah engkau berkata seperti itu? Kita tidak dibayar, tapi kita melayani karena mengasihi Tuhan dan umat Tuhan.
1 Korintus 9:19 (BIS)
19: Saya ini bukan hamba siapa pun; saya bebas. Meskipun begitu, saya sudah menjadikan diri saya ini hamba kepada semua orang. Saya lakukan itu supaya saya bisa memenangkan sebanyak mungkin orang untuk Kristus.
Paulus berkata kalau dia bebas, dia tidak dibayar, tapi dia memberikan seluruh hidupnya untuk Tuhan dan jemaat Tuhan, memberikan dirinya untuk menjadi hamba bagi semua orang. Terlalu banyak yang berkata commit, tapi meremehkan komitmen. Apa yang engkau katakan kepada Tuhan, ya pegang hal itu!
1 Korintus 9:19 (TSI)
19: Jadi pekerjaan pelayanan saya bebas dari segala macam pikiran tentang upah jasmani dan tidak berkewajiban kepada siapa pun. Biarpun begitu, saya menjadikan diri saya sebagai hamba yang melayani semua orang, supaya saya bisa memenangkan sebanyak mungkin orang bagi Kristus.
Sekalipun dia disakiti oleh manusia, tapi Paulus tetap melayani Tuhan. Lepaskan hak untuk dihromati, hak untuk dihargai. Miliki dasar yang kuat yaitu mengasihi Tuhan dan sesama.
4. Kerendahan hati yang luar biasa
Efesus 3:7-8
7: Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya.
8: Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,
2 Korintus 10:17
17: "Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
Banyak orang yang memiliki kharisma, karunia yang hebat, tapi tidak memiliki kerendahan hati. Kharisma dan karunia hanya membawamu ke puncak, tapi yang membuatnya bisa tetap bertahan dan bahkan terus naik yaitu kerendahan hati. Kunci keberhasilan adalah kerendahan hati. Kalau engkau mau menjadi yang terbesar, jadilah hamba dan melayani orang lain. Semakin engkau rendah hati, semakin Tuhan akan bawa kita terbang tinggi. Kerendahan hati sangat langka hari-hari ini, seringkali banyak yang merasa dipakai Tuhan karena sudah membayar harga. Kalau engkau bisa dipakai Tuhan itu anugrah, kemurahan Tuhan, dan pekerjaan Roh Kudus di dalam kita. Percuma kita memiliki karunia kalau kita tidak mencerminkan Kristus.
VIDEO CLIP:
Heavenly Hope - https://www.youtube.com/watch?v=Kusgx612VMs
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS PRESENCE BE MANIFESTED IN ALL NATIONS -
0 komentar: