Sion, 16 September 2014 (KKR 6 HT)
SION, 16 September 2014
By: Ev. Iin Tjipto
... (maaf tidak dari awal dikarenakan telat streaming)
Matius 13:57-58
By: Ev. Iin Tjipto
... (maaf tidak dari awal dikarenakan telat streaming)
Matius 13:57-58
57: Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."
58: Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.
58: Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.
1. Kecewa
Kecewa itu kecil, tapi itu luka. Kecewa itu bisa karena engkau mengharapkan SEKARANG terjadi, dan itu tidak terjadi, sehingga engkau bisa kecewa. Mereka yang kecewa, kekuatannya akan disedot habis. Kalau engkau kecewa dengan anak buah, dengan pemimpin, engkau punya pengharapan berbeda dengan kenyataan, kecewa dengan Firman Tuhan, kecewa dengan suami/istri, mulai hari ini katakan kalau Tuhan akan reka-rekakan semuanya untuk kebaikan.
2. Menolak
Ketika engkau akan dikatakan jadi pemimpin, engkau berkata ah tidak mungkin, itu sudah menolak. Ketika dikatakan masa keemasan dan engkau katakan ah itu orang lain, itu juga artinya engkau sudah menolak. Tanpa kita sadar seringkali banyak yang kita tolak, sehingga jatah, anugrah, dan berkat yang besar itu tertunda. Mulai hari ini ambil lagi hal tersebut!
3. Familiar Spirit
Seringkali kita tidak menghargai, tapi orang lain menghargai. Ada familiar spirit, dan ini yang seringkali menjadi penghalang. Ketika engkau menganggap seseorang menjadi sangat familiar atau biasa, engkau hanya bisa menangkap 10% dari apa yang dikatakan orang itu, tapi kalau tidak, engkau bisa menangkap 80% perkataan orang tersebut. Ini bukan dosa, tapi ini merugikan, dan menghalangi begitu banyak yang seharusnya jadi bagian kita! Kita seringkali sudah terlalu biasa dengan jubah, tindakan profetik, doling, dll.
Ketidakpercayaan mereka / kita itu membelenggu supranaturalnya Yesus! Itu membuat Yesus yang luar biasa menjadi biasa. Banyak yang supranatural dalam hidup kita, banyak yang sangat ajaib, dari pujian, doa, sayap, dll, semua itu supranatural, tapi kepercayaan kita yang membuat yang supranatural itu menjadi biasa, dan itu membelenggu yang supranatural! Itu membelenggu yang ajaib, membelenggu semua yanng dahsyat! Biar kita semua sembuh hari ini, terbuka di hadapan Tuhan. Kalau ada di antara kita yang tanpa kita sadari kecewa, menolak, atau terbiasa dengan sesuatu, mari bereskan hari ini, biar kita sembuh hari ini. Mari bersyukur kalau engkau mengalami proses yang sekalipun sepertinya tidak selesai, karena engkau seperti permata yang sedang digosok terus-menerus.
Ketika engkau akan dikatakan jadi pemimpin, engkau berkata ah tidak mungkin, itu sudah menolak. Ketika dikatakan masa keemasan dan engkau katakan ah itu orang lain, itu juga artinya engkau sudah menolak. Tanpa kita sadar seringkali banyak yang kita tolak, sehingga jatah, anugrah, dan berkat yang besar itu tertunda. Mulai hari ini ambil lagi hal tersebut!
3. Familiar Spirit
Seringkali kita tidak menghargai, tapi orang lain menghargai. Ada familiar spirit, dan ini yang seringkali menjadi penghalang. Ketika engkau menganggap seseorang menjadi sangat familiar atau biasa, engkau hanya bisa menangkap 10% dari apa yang dikatakan orang itu, tapi kalau tidak, engkau bisa menangkap 80% perkataan orang tersebut. Ini bukan dosa, tapi ini merugikan, dan menghalangi begitu banyak yang seharusnya jadi bagian kita! Kita seringkali sudah terlalu biasa dengan jubah, tindakan profetik, doling, dll.
Ketidakpercayaan mereka / kita itu membelenggu supranaturalnya Yesus! Itu membuat Yesus yang luar biasa menjadi biasa. Banyak yang supranatural dalam hidup kita, banyak yang sangat ajaib, dari pujian, doa, sayap, dll, semua itu supranatural, tapi kepercayaan kita yang membuat yang supranatural itu menjadi biasa, dan itu membelenggu yang supranatural! Itu membelenggu yang ajaib, membelenggu semua yanng dahsyat! Biar kita semua sembuh hari ini, terbuka di hadapan Tuhan. Kalau ada di antara kita yang tanpa kita sadari kecewa, menolak, atau terbiasa dengan sesuatu, mari bereskan hari ini, biar kita sembuh hari ini. Mari bersyukur kalau engkau mengalami proses yang sekalipun sepertinya tidak selesai, karena engkau seperti permata yang sedang digosok terus-menerus.
Perjamuan: hal yang baru, cinta yang baru sudah Tuhan tanam dalam hidup kita. Biar api cinta, iman, itu kembali dalam hidup kita.
Di saat engkau beku, di saat engkau letih, di saat engkau tidak berdaya, di saat kegagalan, di saat keberhasilan, di saat engkau kehilangan semangat dan api Tuhan, di saat apapun juga, tetap katakan i love You Lord.
Di saat engkau beku, di saat engkau letih, di saat engkau tidak berdaya, di saat kegagalan, di saat keberhasilan, di saat engkau kehilangan semangat dan api Tuhan, di saat apapun juga, tetap katakan i love You Lord.
By: Pdt. Petrus Hadi Santoso
Menjelang Tuhan datang, Tuhan sendiri memulihkan segala sesuatu. Tuhan pulihkan kerohanian kita, jiwa kita, keluarga kita, jasmani kita, dan bonusnya ekonomi kita. Ini adalah sesuatu yang tidak mungkin tidak digenapi dalam hidup kita, tapi engkau harus tahu, kalau setan juga mengerti hal ini, sehingga dia dengan berbagai macam cara mau membuat kita agar tidak mengalami semua itu. Banyak yang tidak mengerti dengan sungguh mengenai kasih setia Tuhan yang ajaib, karena tidak mungkin Tuhan lalai dengan apa yang Dia janjikan.
Ibrani 12:1
1: Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Ada satu hal yang dikatakan beban, ini yang seringklai membuat kita tidak bisa terbang dengan kencang, meraih puncak dengan maksimal, yaitu pengangkatan. Salah satu beban yang seringkali kita tidak sadari adalah sesuatu yang tidak kita kerjakan, sesuatu yang tidak kita lakukan tapi itu bisa menjadi sesuatu beban yang menghalangi kita untuk berlari dengna kencang. Setiap kita tahu kalau banyak saksi yang mengelilingi kita, yaitu orang-orang kudus, yang terus memberi support kepada kita yang merupakan generasi terakhir. Masalahnya seringkali kita tidak sadar mengenai kutuk, karena ini memang ada yang karena kita lakukan, tapi juga ada yang bukan karena apa yang kita lakukan.
Galatia 3:13
13: Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
Tuhan TELAH, bukan akan, menebus kita dari kutuk hukum taurat. Ada 10 hukum taurat, kalau 9 kita lakukan dengan sempurna, 1 tidak kita lakukan, kita tidak bisa selamat, itulah kutuk hukum taurat, karena itu kebaikan manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Karena itu Tuhan disalib untuk menebus kita dari kutuk hukum taurat. Hukumnya tetap berlaku, misalnya hormati ayah ibumu, jangan berzinah, tapi kutuknya tidak berlaku, karena kita tidak bisa lakukan semuanya, dan kita bisa masuk dalam Kerajaan Surga pun karena anugrah Tuhan. Seringkali setan mencari celah agar kita tidak bisa terbang dengan cepat, tidak bisa mendapatkan puncak lawatan, tuaian, dll.
Keluaran 20:1-2
1: Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
2: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
Ini hukum pertama yang ditulis, dan ini yang paling panjang, yaitu ayat 3.
Ayat 3-63: Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
4: Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
5: Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
6: tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
Setan mengerti ayat ini, apa yang dilakukan manusia, kalau dia menyembah berhala, akibatnya akan sampai keturunan yang keempat! Ini adalah benteng perlindungan yang Tuhan jaga buat kita, karena naturalnya orang tua itu lebih sayang kepada cucu dibandingkan dengan anak. Tuhan tahu natural ini, sehingga Tuhan beri ayat ini untuk mencegah agar kita tidak menyembah berhala, karena akibatnya sampai ke anak cucu. Tuhan beri perintah ini di nomor satu, agar kita itu dijaga begitu rupa. Itu sebabnya, di 5-6 tahun ke depan ini, setan mencari celah, 3-4 keturunan di atas kita, kalau mereka menyembah berhala, dinilai membenci Tuhan, akibatnya kepada kita, sekalipun kita tidak melakukanya.
Yohanes 9:1-3
1: Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
2: Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
3: Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
Tuhan Yesus tidak menyangkal dari pikiran para muridnya. Mereka melihat hal yang aneh, karena orang itu buta sejak lahir. Murid-muridNya ini membatasi dengan hal yang sempit, dosanya atau dosa orang tuanya, tapi Tuhan juga tidak menyangkal kalau itu bukan karena dosa. Tuhan itu seringkali seperti dihimpit, "Kenapa Tuhan tidak lakukan ini, padahal aku sudah begini, sudah begitu?"
Ayat 4-6:
4: Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.
5: Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."
6: Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi
Yesus menjawab pertanyaan murid-muridNya dengan perbuatan. Dia tidak iseng ketika Dia menulis di tanah ketika ada perempuan yang bersundal. Ludah yang dilakukan Yesus ini adalah Firman, dan tanah itu adalah dunia orang mati, dan ketika itu diaduk, artinya dilakukan dengan pengertian yang benar. Ada yang memiliki kerinduan yang besar untuk mengikuti Tuhan, tapi tidak bisa melakukan apa yang Tuhan mau. Misalnya di dalam jiwa, suami istri tidak mau ribut, tapi tetap saja ribut. Hal yang aneh-aneh secara jasmani, misalnya sekeluarga sakit-sakitan yang sama, dan banyak anggota keluarga yang sama-sama mengalami yang yang aneh-aneh, itu artinya kutuk. Misalnya BANYAK yang anggota keluarganya meninggal umur 50, itu artinya kutuk. Ada hal ekonomi, semua sudah diatur, sudah bisa manage dengan begitu rupa, tapi tiap mau naik, tiba-tiba jatuh, dan itu berulang-ulang terus, artinya ada kutuk.
Ibrani 12:1
1: Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Ada satu hal yang dikatakan beban, ini yang seringklai membuat kita tidak bisa terbang dengan kencang, meraih puncak dengan maksimal, yaitu pengangkatan. Salah satu beban yang seringkali kita tidak sadari adalah sesuatu yang tidak kita kerjakan, sesuatu yang tidak kita lakukan tapi itu bisa menjadi sesuatu beban yang menghalangi kita untuk berlari dengna kencang. Setiap kita tahu kalau banyak saksi yang mengelilingi kita, yaitu orang-orang kudus, yang terus memberi support kepada kita yang merupakan generasi terakhir. Masalahnya seringkali kita tidak sadar mengenai kutuk, karena ini memang ada yang karena kita lakukan, tapi juga ada yang bukan karena apa yang kita lakukan.
Galatia 3:13
13: Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
Tuhan TELAH, bukan akan, menebus kita dari kutuk hukum taurat. Ada 10 hukum taurat, kalau 9 kita lakukan dengan sempurna, 1 tidak kita lakukan, kita tidak bisa selamat, itulah kutuk hukum taurat, karena itu kebaikan manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Karena itu Tuhan disalib untuk menebus kita dari kutuk hukum taurat. Hukumnya tetap berlaku, misalnya hormati ayah ibumu, jangan berzinah, tapi kutuknya tidak berlaku, karena kita tidak bisa lakukan semuanya, dan kita bisa masuk dalam Kerajaan Surga pun karena anugrah Tuhan. Seringkali setan mencari celah agar kita tidak bisa terbang dengan cepat, tidak bisa mendapatkan puncak lawatan, tuaian, dll.
Keluaran 20:1-2
1: Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
2: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
Ini hukum pertama yang ditulis, dan ini yang paling panjang, yaitu ayat 3.
Ayat 3-63: Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
4: Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
5: Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
6: tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
Setan mengerti ayat ini, apa yang dilakukan manusia, kalau dia menyembah berhala, akibatnya akan sampai keturunan yang keempat! Ini adalah benteng perlindungan yang Tuhan jaga buat kita, karena naturalnya orang tua itu lebih sayang kepada cucu dibandingkan dengan anak. Tuhan tahu natural ini, sehingga Tuhan beri ayat ini untuk mencegah agar kita tidak menyembah berhala, karena akibatnya sampai ke anak cucu. Tuhan beri perintah ini di nomor satu, agar kita itu dijaga begitu rupa. Itu sebabnya, di 5-6 tahun ke depan ini, setan mencari celah, 3-4 keturunan di atas kita, kalau mereka menyembah berhala, dinilai membenci Tuhan, akibatnya kepada kita, sekalipun kita tidak melakukanya.
Yohanes 9:1-3
1: Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
2: Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
3: Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
Tuhan Yesus tidak menyangkal dari pikiran para muridnya. Mereka melihat hal yang aneh, karena orang itu buta sejak lahir. Murid-muridNya ini membatasi dengan hal yang sempit, dosanya atau dosa orang tuanya, tapi Tuhan juga tidak menyangkal kalau itu bukan karena dosa. Tuhan itu seringkali seperti dihimpit, "Kenapa Tuhan tidak lakukan ini, padahal aku sudah begini, sudah begitu?"
Ayat 4-6:
4: Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.
5: Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."
6: Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi
Yesus menjawab pertanyaan murid-muridNya dengan perbuatan. Dia tidak iseng ketika Dia menulis di tanah ketika ada perempuan yang bersundal. Ludah yang dilakukan Yesus ini adalah Firman, dan tanah itu adalah dunia orang mati, dan ketika itu diaduk, artinya dilakukan dengan pengertian yang benar. Ada yang memiliki kerinduan yang besar untuk mengikuti Tuhan, tapi tidak bisa melakukan apa yang Tuhan mau. Misalnya di dalam jiwa, suami istri tidak mau ribut, tapi tetap saja ribut. Hal yang aneh-aneh secara jasmani, misalnya sekeluarga sakit-sakitan yang sama, dan banyak anggota keluarga yang sama-sama mengalami yang yang aneh-aneh, itu artinya kutuk. Misalnya BANYAK yang anggota keluarganya meninggal umur 50, itu artinya kutuk. Ada hal ekonomi, semua sudah diatur, sudah bisa manage dengan begitu rupa, tapi tiap mau naik, tiba-tiba jatuh, dan itu berulang-ulang terus, artinya ada kutuk.
Ayat 7:
7: dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.
Yesaya 10:27
27: Pada waktu itu beban yang ditimpakan mereka atas bahumu akan terbuang, dan kuk yang diletakkan mereka atas tengkukmu akan lenyap."
Isaiah 10:27 (KJV)
27: And it shall come to pass in that day, that his burden shall be taken away from off thy shoulder, and his yoke from off thy neck, and the yoke shall be destroyed because of the anointing.
Dalam bahasa lainnya, itu dilenyapkan dengan pengurapan. Hari ini semua mata akan dibuka oleh Tuhan, beban akan dilepaskan dari Tuhan!
By: Ev. Daniel Krestianto
Daud berasal dari orang yang tidak diperhitungkan, tidak pernah dilihat, tetapi ketika Daud tidak memiliki hati yang pahit, tetap bersukacita dan memiliki keintiman dengan Tuhan, mengucap syukur dan tetap melakukan apa yang Tuhan inginkan, dari yang seperti itu dia menjadi pemimpin sebuah negara! Jangan miliki hati yang pahit.
1 Samuel 16:11
11: Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."
Ketika Samuel datang, dia mau mengadakan pengurapan, Daud ditinggal. Bukan berarti Daud jauh dari tempat itu, tapi Daud berada di dekat tempat Samuel memanggil anak-anak Isai. Daud bisa saja marah, kepahitan, karena dia dinomorduakan, ditinggal. Tapi Daud tidak mau, Daud mengambil sebuah langkah untuk tidak memiliki hati yang pahit. Ketika engkau tidak memiliki hati yang pahit, engkau memiliki kesempatan untuk menjadi seperti Daud ini, bahkan Yesus turun dari keturunan Daud. Tuhan memutarbalikkan keadaannya dari yang tidak dianggap menjadi yang luar biasa.
Buka hatimu, jangan pernah berkata tidak bisa, siapa aku, dll. Daud tidak pernah diperhitungkan! Terus miliki keintiman dengan Tuhan, dan Tuhan akan angkat engkau masuk dalam kemuliaan demi kemuliaan, yang tidak ada menjadi ada, tidak mungkin jadi mungkin.
Tuhan beri benih hari ini, ini benih yang akan membuat engkau menjadi besar, menjadi termahsyur, TOV! Bersihkan hatimu dari setiap kepahitan, dan itu akan membuat engkau menjadi lebih cepat, dipakai Tuhan secara luar biasa, menjadi lebih TOV!
By: Pdt. Petrus Agung Purnomo
Ulangan 1:20-21
20: Ketika itu aku berkata kepadamu: Kamu sudah sampai ke pegunungan orang Amori, yang diberikan kepada kita oleh TUHAN, Allah kita.
21: Ketahuilah, TUHAN, Allahmu, telah menyerahkan negeri itu kepadamu. Majulah, dudukilah, seperti yang difirmankan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu. Janganlah takut dan janganlah patah hati.
Mereka berjalan di padang gurun sekian waktu lamanya (bukan yang 40 tahun), dan tiba-tiba mereka sudah begitu dekat dengan perbatasan tanah Kanaan. Sebetulnya hari-hari ini, banyak orang Kristen sudah di perbatasan antara apa yang selama ini sudah dijanjikan dan kenyataannya. Persoalannya, tidak sedikit karena respon orang tersebut yang salah, seperti mental kembali. Tidak hanya karena kutuk, tapi juga bisa karena responmu, karena titik ini adalah titik yang sangat kritis.
Ayat 22-23
22: Lalu kamu sekalian mendekati aku dan berkata: Marilah kita menyuruh beberapa orang mendahului kita untuk menyelidiki negeri itu bagi kita dan membawa kabar kepada kita tentang jalan yang akan kita lalui, dan tentang kota-kota yang akan kita datangi.
23: Hal itu kupandang baik. Jadi aku memilih dari padamu dua belas orang, dari tiap-tiap suku seorang.
Ini ide mereka, bukan dari Tuhan. Namun yang menjadi masalah, Musa memberi pengakuan kalau hal itu dia pandang baik. Ketika kita dijanjikan sesuatu, dan ketika kita sudah akan menerima itu, jiwa kita seringkali ingin lihat nanti kenyataannya bagaimana, ingin tahu terlebih dahulu. Dan kalau ada yang seperti ini, artinya di dalammu terdapat keraguan dan ketidakpercayaan. Seperti bangsa ini, mereka sudah dijanjikan Tuhan, tinggal mereka masuk, menduduki, tapi mereka malah ingin tahu terlebih dahulu apa yang mereka akan dapatkan, tempatnya bagaimana, dll, dan itu artinya terdapat keraguan dan ketidakpercayaan.
Ayat 24-33
24: Mereka pergi dan berjalan ke arah pegunungan, lalu sampai ke lembah Eskol, kemudian menyelidiki negeri itu.
25: Maka mereka mengambil buah-buahan negeri itu dan membawanya kepada kita. Pula mereka membawa kabar kepada kita, demikian: Negeri yang diberikan TUHAN, Allah kita, kepada kita itu baik.
26: Tetapi kamu tidak mau berjalan ke sana, kamu menentang titah TUHAN, Allahmu.
27: Kamu menggerutu di dalam kemahmu serta berkata: Karena TUHAN membenci kita, maka Ia membawa kita keluar dari tanah Mesir untuk menyerahkan kita ke dalam tangan orang Amori, supaya dimusnahkan.
28: Ke manakah pula kita maju? Saudara-saudara kita telah membuat hati kita tawar dengan mengatakan: Orang-orang itu lebih besar dan lebih tinggi dari pada kita, kota-kota di sana besar dan kubu-kubunya sampai ke langit, lagipula kami melihat orang-orang Enak di sana.
29: Ketika itu aku berkata kepadamu: Janganlah gemetar, janganlah takut kepada mereka;
30: TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukan-Nya bagimu di Mesir, di depan matamu,
31: dan di padang gurun, di mana engkau melihat bahwa TUHAN, Allahmu, mendukung engkau, seperti seseorang mendukung anaknya, sepanjang jalan yang kamu tempuh, sampai kamu tiba di tempat ini.
32: Tetapi walaupun demikian, kamu tidak percaya kepada TUHAN, Allahmu,
33: yang berjalan di depanmu di perjalanan untuk mencari tempat bagimu, di mana kamu dapat berkemah: dengan api pada waktu malam dan dengan awan pada waktu siang, untuk memperlihatkan kepadamu jalan yang harus kamu tempuh."
Kalau engkau membacara mengenai kejadian bangsa Israel ini, jalannya mereka tidak lurus. Banyak orang yang ingin mendapatkan semuanya dengan mudah dan tak ada harga yang harus dibayar, dan menurut Tuhan, inilah kesalahan besar! Segala sesuatu itu ada pengaturan Tuhan! Tuhan menyuruh mereka untuk melakukan sedikit demi sedikit, tidak menghancurkan semuanya sekaligus. Tuhan tidak ingin membuat kita mendapat berkat tapi berkat itu yang akan membunuh hidupmu. Tuhan itu seringkali melatih kita ketika kita mendapat berkat, sehingga kita didapati dapat dipercaya dengan berkat yang lebih besar lagi, namun seringkali pengertian kita yang salah dan akhirnya kita menjadi kecewa.
Jatah besar, pasti ada harga yang harus dibayar. Kalau engkau kecewa, persepsi kita terhadap apa yang Tuhan katakan yang seringkali keliru. Ketika itu bangsa Israel sudah dekat, sudah di perbatasan, lalu mereka mengirim orang untuk melihat Kanaan terlebih dahulu, dan mereka mengambil kesimpulan kalau Tuhan membenci mereka, dan itu yang salah!
Ilustrasinya seperti ini, ada seorang bapak yang memberi nasihat kepada kedua anaknya, yaitu jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang, mau bayar tidak bayar, jangan ditagih. Lalu jangan sampai engkau kena sinar matahari langsung kalau membawa kendaraan, lalu kemudian bapaknya meninggal. Lalu suatu waktu, ibu mereka ingin melihat keadaan mereka. Dia datang pada anak yang pertama, semuanya hancur, dan katanya karena ada hutang dari orang lain tidak boleh ditagih, lalu tidak boleh kena matahari, artinya naik taksi. Lalu ibu ini datang ke anak yang kedua, tapi keadaannya terbalik, dia kaya raya. Yang anak pertama bangkrut karena nasihat ayahnya, yang kedua kaya raya karena nasihat ayahnya. Anak kedua ini tidak pernah menghutangi siapa-siapa, sehingga dia tidak perlu menagih, dna anak ini pergi ke toko paling pagi sebelum matahari terbit, dan tutup di sore hari dan pulang ketika matahari sudah terbenam.
Firman Tuhan yang kita baca ini sama. Tapi seringkali ada mindset yang membuat sebuah ayat yang sama, menjadi hal yang berbeda pada orang yang berbeda. Banyak yang berpikir tidak ada harga yang dibayar, padahal semua ada harga yang harus dibayar dan ada tanggungjawabnya. Peristiwa bangsa Israel itu sebenarnya sangat menyakiti hati Tuhan.
Peristiwa 12 pengintai, 10 berontak dengan memberi kabar buruk, itu menyakiti hati Tuhan. Ketika ditelusuri, perisitwa itu terjadi pada tanggal 9 bulan Yahudi, bulan Av, kisaran pertengahan antara bulan Juli dan Agustus. Dan di tanggal 9 Av tahun 587 SM, tentara Babilon menghancurkan Bait Allah Salomo, tanggal 9 bulan Av tahun 70 Masehi, Roma menghancurkan Bait Allah yang dibangun Herodes, tanggal 9 bulan Av tahun 135, orang Yahudi kalah Final oleh orang Romawi dan mereka dibuang, tanggal 9 bulan Av tahun 1095, perang salib pertama dimulai dan membunuh ribuan orang Yahudi, tanggal 9 bulan Av tahun 1290, orang Yahudi diusir dari Inggris, tanggal 9 bulan Av tahun 1492 orang Yahudi diusir dari Spanyol, tanggal 9 bulan Av 1942, orang Yahudi dipindah dari Camp di Warsawa (Polandia) ke Camp Pembantaian, dibunuh, dan tanggal 9 bulan Av tahun 2005, orang Yahudi diusir dari Jalur Gaza. Inilah efek ketidakpercayaan, efeknya sangat besar! Semakin orang dicintai Tuhan, semakin kecemburuan Tuhan luar biasa. Bangsa Israel harus membayar hal ini dengan 40 tahun di padang gurun.
Kalau engkau meragukan Tuhan, engkau tidak akan ada pegangan lagi sama sekali. Tapi yang kita harus tahu, Tuhan tidak pernah salah. Kalaupun ada salah, bukan karena dari pihak Tuhan, tapi pasti dari pihak kita.
Kalau engkau memberi sebagai orang yang tidak ada kutuk lagi, benih yang engkau tabur akan jadi benih yang luar biasa! Benih itu akan jadi benih unggul, benih yang ajaib.
By: Ev. Nany Susanty
Jangan melihat ke belakang, lihat 5 menit yang ada di depan kita, karena itu masih bisa dikejar. Jangan lihat apa yang sudah kita lakukan, jangan lihat kekecewaan dll yang di belakang, karena semua sudah dituntaskan sekarang, dan sekarang kita memiliki lembaran yang baru. 80% bersama dengan Tuhan kita akan dapat mencapainya dalam waktu 5 menit! Pengangkatan sudah sangat dekat! Percaya dan katakan, kita harus percaya, kalau kita tidak percaya, kita akan rugi sendiri. Jangan lihat yang lama, tinggalkan semuanya.
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -
0 komentar: