Ibadah Minggu IFGF Palembang, 24 Juli 2016
IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
24 JULI 2016
By: Ps. Pendy Sofian
24 JULI 2016
By: Ps. Pendy Sofian
Elia, Eliyahu, Ellijah, artinya Jehovah / Yahweh is My Lord. Dia menyandang nama Jehovah / Yahweh kemanapun dia pergi.
1 Raja-Raja 17:1
1: Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi
Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan
ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan."
Pertama kali Elia muncul, dikatakan kalau tidak akan ada hujan sampai dia berkata hujan. Dia tidak hanya berkata kepada Raja Israel saat itu, tapi sebenarnya Elia mengkonfrontasi yang namanya Baal, dewa yang disembah oleh Izebel, istri Ahab (Raja Israel). Baal (lord) adalah dewa segala dewa, dan Baal itu adalah dewa yang mengatur cuaca, hujan, dll. Itu adalah masa-masa peperangan Elia dengan Baal, dan saat itu Elia harus sungguh-sungguh berdoa untuk hujan tidak turun satu kali pun hingga Elia berkata hujan, karena kalau sampai sekali saja hujan, bangsa Israel bisa berkata Baal adalah Tuhan.
1 Raja-Raja 17:3-6
3: "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
4: Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana."
5: Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
6: Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
3: "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
4: Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana."
5: Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
6: Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
Ketika di Sungai Kerit, tidak ada orang yang menemani Elia, hanya ada gagak yang melayaninya, membawakan makanan. Elia sudah mendeklarasikan peperangan yang sangat dahsyat dengan Baal, sehingga dia benar-benar harus masuk dalam sebuah keintiman dengan Tuhan.
Keintiman tidak dibangun ketika engkau datang ke suatu acara yang besar, tapi keintiman dibangun ketika engkau berdua dengan Tuhan. Pelayanan, doa bersama di gereja, KKR, itu tidak akan menambahkan keintiman kita dengan Tuhan, tapi ketika engkau hanya berdua dengan Tuhanlah keintiman itu akan dibangun.
Ketika engkau pacaran / suami istri, engkau akan bisa membangun suatu hubungan / kedekatan ketika engkau hanya berdua bersama, bukan ketika berjalan bersama-sama dengan orang lain juga. Begitu juga dengan Tuhan, keintiman kita dengan Tuhan hanya bisa dibangun kalau kita berdua dengan Tuhan. Jangan hilangkan waktu berduamu dengan Tuhan, jangan lernah gantikan itu sekalipun bahkan dengan pelayanan, karena itu masa-masa kita menjaga keintiman kita dengan Tuhan. Ketika kita berhasil menjaga keintiman kita dengan Tuhan, kita akan lihat bagaimana Tuhan jagai hidupnkita dengan ajaib.
Sama halnya dengan Elia, dia juga membangun keintiman dengan Tuhan ketika di Sungai Kerit, dan Tuhan memperlakukan Elia dengan berbeda. Burung gagak itu tidak pernah memberikan makan kepada anaknya, tapi ada hal yang ajaib, yaitu burung gagak ini memberikan makanan kepada Elia. Ini memang masa yang tidak mudah, tapi ketika engkau berjalan bersama Tuhan, menjaga keintimanmu dengan Tuhan, akan ada "burung gagak" yang dikirim Tuhan untuk memberi makan hidupmu.
Setelah beberapa lama, Sungai Kerit itu lama-kelamaan makin menyusut. Elia itu melihat dengan mata kepalanya bagaimana sumber kehidupanya itu kering, Israel mulai kekeringan, tapi Alkitab tidak mengatakan bahwa Elia komplain dengan Tuhan. Elia tidak pernah didapati komplain pada saat-saat itu. Selama engkau bisa jaga keintimanmu dengan Tuhan, engkau akan lihat bahwa Tuhan adalah Allahmu, Jehovah is our God. Di tengah-tengah kekeringan di banga Israel yang juga dialami Elia, Elia tidak pernah komplain dengan Tuhan.
Kerit itu artinya cutting off / separation. Ketika engkau berani memisahkan dirimu dari dunia dan memberikan waktu khusus untuk Tuhan, engkau akan lihat bagaimana penyertaan Tuhan yang ajaib dalam hidupmu. Beberapa hamba Tuhan yang besar akan engkau temui pola yang sama, ada waktu untuk mengkhususkan dirinya dengan Tuhan.
1 Raja-Raja 17:7-8
7: Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu.
8: Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia:
7: Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu.
8: Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia:
Di titik-titik terakhir kekeringan, Tuhan perintahkan Elia pergi ke rumah janda Sarfat yang akan memberinya makan. Kita bisa lihat bagaimana Elia baru beranjak dari Sungai Kerit hanya ketika Tuhan menyuruhnya untuk pergi. Di masa-masa kekeringan, dalam masa-masa yang tidak pasti, ada satu hal yang kita bisa pelajari dari Elia, yaitu Elia tidak akan pernah beranjak / pergi kalau Tuhan tidak berfirman atau Tuhan tidak berkata. Jangan buka bisnis baru, jangan buka usaha apapun kalau Tuhan tidak suruh, jangan pindah kerja, jangan pernah bergerak kalau Tuhan tidak ngomong, dll. Ketika Tuhan menyuruh Elia pergi, Elia langsung pergi, Jangan buat keputusan kalau Tuhan tidak "acc", karena engkau seperti nyari "mati", karena tidak ada jaminan untuk usaha apapun, karena sekalipun tahun lalu berhasil, tahun ini belum tentu. Masa-masa ini bukanlah masa-masa yang mudah, karena Tuhan berkata tahun ini cari uang itu susah, kecuali engkau bersandar pada Tuhan, karena Dia Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi satu bulan, bahkan apa yang terjadi besok. Satu-satunya yang bisa engkau andalkan itu hanyalah Tuhan.
Seringkali ketika kita berdoa bertanya kepada Tuhan, memang kita nanya terus-menerus kepada Tuhan, tapi seringkali kita yang tidak sabar menunggu jawaban dan akhirnya kita melangkah sebelum Tuhan menjawab. Seringkali kita berdoa dan berkata, "Kalau Tuhan tidak ngomong, artinya Tuhan setuju", padahal sebenarnya kita yang tidak sabar menunggu Tuhan menjawab kita. Kalau Tuhan diam, itu bukan berarti iya. Setiap kali Elia berdoa, dia selalu berkata "ya Tuhanku, Allahku." atau "Yahweh/Jehovah my Lord". Apapun yang Elia hadapi, dia selalu berkata seperti itu dan Tuhan dengar. Elia menghadapi suatu keadaan kematian dari anak janda sarfat dan Elia berdoa seperti itu, doanya didengar oleh Tuhan, dan kebangkitan dari anak ini adalah mujizat kebangkitan pertama yang dicatat oleh Alkitab, dan ini dilakukan oleh Elia. Banyak hal yang ajaib yang ditawarkan Tuhan untuk kita alami asalkan engkau mengerti kalau Tuhan adalah Allah kita, satu-satunya yang kita andalkan dan tempat kita bergantung. Kalau engkau mengerti mengenai hal ini, doamu itu akan dijawab Tuhan, dan pelajari bagaimana cara Elia hidup, yaitu dia tidak bergerak kalau Tuhan tidak berkata.
Setelah selesai di janda Sarfat, Elia disuruh pergi kepada Ahab dan berkata akan hujan dan menyuruh semua nabi Baal berkumpul.
Setelah selesai di janda Sarfat, Elia disuruh pergi kepada Ahab dan berkata akan hujan dan menyuruh semua nabi Baal berkumpul.
1 Raja-Raja 18:36-38
36: Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
37: Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."
38: Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
36: Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
37: Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."
38: Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
Elia sebenarnya mau berkata agar mereka itu bisa melihat kalau Engkau itu adalah Tuhan, mereka bertobat, bisa dengan Tuhan, bisa melihat lihat bahwa Allah ada, biar bisa kenal Tuhan lebih lagi. Elia tidak berfokus pada dirinya, tapi dia berfokus agar ada pertobatan pada orang-orang yang berada di sekitarnya (bangsa Israel), karena dia mengerti semua itu dari Tuhan dan untuk Tuhan. Biar kita punya mentalitas seperti Elia ketika kita melayani Tuhan, kita ingin agar orang yang datang ke gereja mereka boleh mengalami Tuhan, bertemu Tuhan, tidak peduli sekalipun kita tidak dikenal sekalipun, dan kita akan melihat mujizat demi mujizat yang akan terjadi di tengah-tengah kita.
Ketika Elia sehabis bernubuat, dia pergi ke Sungai Kerit dan menyepi di sana. Seringkali ada pelayan Tuhan sesudah melayani itu ke sana sini, salaman dll agar dikenal orang. Bukan berarti kita selesai pelayanan langsung kabur, tapi engkau sebaiknya tidak betah untuk berada di kerumunan orang itu lama-lama. Ketika engkau betah berlama-lama setelah pelayanan dan banyak pujian yang datang, hati ini bisa dengan mudah berubah dan jadi sombong. Jika ada pujian dari manusia, hati-hati itu bisa membahayakan hidupmu. Belajar bagaimana Elia melayani, Tuhan Yesus melayani, karena setelah mereka melayani, mereka pergi / menghilang dari keramaian agar tidak dipuji. Setiap engkau habis pelayanan, barulah engkau boleh berdoa kalau kami adalah hamba-hamba yang tidak layak, kalau kita bisa melakukan banyak hal itu karena Tuhan, semua dari Tuhan oleh Tuhan, dan untuk Tuhan.
Ketika Elia sehabis bernubuat, dia pergi ke Sungai Kerit dan menyepi di sana. Seringkali ada pelayan Tuhan sesudah melayani itu ke sana sini, salaman dll agar dikenal orang. Bukan berarti kita selesai pelayanan langsung kabur, tapi engkau sebaiknya tidak betah untuk berada di kerumunan orang itu lama-lama. Ketika engkau betah berlama-lama setelah pelayanan dan banyak pujian yang datang, hati ini bisa dengan mudah berubah dan jadi sombong. Jika ada pujian dari manusia, hati-hati itu bisa membahayakan hidupmu. Belajar bagaimana Elia melayani, Tuhan Yesus melayani, karena setelah mereka melayani, mereka pergi / menghilang dari keramaian agar tidak dipuji. Setiap engkau habis pelayanan, barulah engkau boleh berdoa kalau kami adalah hamba-hamba yang tidak layak, kalau kita bisa melakukan banyak hal itu karena Tuhan, semua dari Tuhan oleh Tuhan, dan untuk Tuhan.
Kita hanya bisa bergantung pada Tuhan, dan ketika Dia sudah jadi Tuhan kita, barulah kita bisa melihat Tuhan bekerja dalam hidup kita. Seringkali kita tidak bisa melihat Tuhan bekerja karena kita masih mengandalkan apapun yang lain selain Tuhan di hidup kita, entah kepintaran, entah bisnis, uang, dll, dan wajar kalau Tuhan belum bekerja dalam hidupmu hingga engkau benar-benar mengandalkan Tuhan. Percaya pada Tuhan, janga percaya pada yang lain. Jadikan Dia sandaran kita, pengharapan kita.
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
0 komentar: