Ibadah Minggu IFGF Palembang, 17 Juli 2016

IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
17 JULI 2016

By: Ps. Robert Lie

Indonesia akan Tuhan percayakan pada gereja ini, dan akan pergi kepada bangsa-bangsa. Gereja besar itu bukan tergantung dari seating capacity, tapi sending capacity. Yang Kalimantan kemarin baru new beginning, nanti Tuhan akan berikan lebih banyak lagi jiwa kepada kita.

Umat yang layak.
Salah satu tugas pendeta / hamba Tuhan adalah mempersiapkan jemaat menjadi umat yang layak di akhir zaman ini., hidup sesuai kebenaran Tuhan. Datang ke gereja itu cari Tuhan, menyenangkan Tuhan, bukannya mencari berkat, bukan mencari uang dll. Harusnya kita sebagai anak Tuhan itu mencari Tuhan, bukan mencari sandang pangan papan, karena burung saja dipelihara Tuhan. Biar kita menngenal Tuhan yang kita sembah itu.

1. Mengasihi dengan segenap hati
2 Petrus 1:5-8
5: Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
6: dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, 

Yesus berkeliling, berjalan dan berbuat baik, karena iman butuh perbuatan yang penuh dengan kebajikan. Tidak cukup hanya iman. Kalau hidupmu benar, engkau itu pasti diberkati. Rohani juga tidak cukup, tapi harus juga berbuat baik. Berbuat baik itu benar, tapi tetap harus pakai hikmat. Semua harus ada harganya yang dibayar. Banyak yang berkata gerejanya diurapi tapi tidak pergi keluar berkeliling dan berbuat baik. Iman saja tidak cukup, harus ditambah dengan kebajikan. Seperti kita ke gereja, bukannya kita cari berkat, tapi kita cari Tuhan. Kalau kita cari berkat, apa bedanya gereja dengan Gunung Kawi. Tapi memang ketika kita sudah mendapatkan Tuhan, kita kejar Tuhan, Tuhan akan berkati.


2. Mengasihi dengan segenap pengertian
Roma 10:1-3
1: Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.
2: Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
3: Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

Mengasihi dengan pergertian. Kita jangan mengasihi dengan pengertian dan kebenaran diri kita sendiri sehingga tiidak menghakimi orang lain. Jaga hidup nkital kena, karena kita mengasihi Tuhan dengan segenap pengertian yang beberdasarkan kebenaran Tuhan, bukan pengertian kita sendiri..

Ada perumpamaan:
Matius 24:25-51
1. Perumpamaan hamba yang setia dan jahat.
You must pay the cost! Tuhan bisa bawa gereja ini lebih tinggi karena ada pemimpin yang mau mengambil resiko untuk mau bayar harga untuk dibawa masuk lebih tinggi lagi.

2. Perumpamaan tentang 5 gadis bodoh dan bijaksana.
Mereka sudah punya kebenaran kalau Tuhan akan datang tiba-tiba, sehingga gadis yang bijaksana melakukan persiapan, tidak seperti gadis yang bodoh.

3. Perumpamaan tentang talenta
Untuk mengukurnya, kita harus setia dan melipatgandakannya

4. Perumpamaan domba dan kambing
Pada akhir zaman domba dan kambing akan dipisahkan, seperti gandum dan ilalang.


3. Mengasihi dengan segenap kekuatan
Roma 12:3-8
3: Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
4: Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,
5: demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
6: Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
7: Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
8: jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Apa yang Tuhan percayakan untuk kita, lakukan dengan segenap kekuatan kita hingga maksimum.
- Kalau karunia bernubuat, ya bernubuat
- Kalau karunia melayani, ya melayani, layani Tuhan dan sesama, bukan hanya pelayanan di gereja, tapi juga harus keluar dari kotak gereja.
- Kalau karunia mengajar, ya mengajar yang benar, agar yang diajari itu bergantung dengan Tuhan, bukan kepada kita atau hamba Tuhan
- Kalau karunia menasihati, ya dinasehati, kalau ada yang salah pengertian jangan dikompori, tapi dinasehati, diluruskan.
- Kalau karunia membagi-bagikan sesuatu, bagikan dengan ikhlas. Kenapa banyak orang yang tidak bisa menjadi orang yang "punya"? Karena belum punya hati yang berbagi, entah uang, makanan, atau apapun itu.
- Kalau karunia memimpin, pimpinlah orang lain dengan rajin, karena engkau akan bertanggungjawab kepada Tuhan atas yang engkau pimpin.
- Kalau karunia menunjukkan kemurahan hati, lakukan dengan sukacita.

Kalau engkau melakukan sesuatu untuk Tuhan, Dia itu tidak akan pernah berhutang padamu. Ketika engkau membagikan sesuatu atau melakukan apapun, lakukan dengan sukacita. Kasihi Dia dengan segenap hati, segenap pengertian, dan segenap kekuatan.

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: