Ibadah Bahtera 11 Juli 2016
By: Pdt. Petrus Hadi Santoso
Matius 15:1-3
1: Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata:
2: "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan."
3: Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
Yesus pernah memberikan musim yang baru, warna yang baru dimana setiap orang harus berjumpa dengan Allah, mengalami perjumpaan, merasakan keagamaan yang nyata. Yesus membawa musim yang baru, yang kala itu setiap orang hanya melakukan semua tradisi mereka. Tidak ada sesuatu yang datang dari Tuhan, tidak ada pergerakan yang muncul dari Tuhan. Setiap sabat ada ibadah, pembacaan Firman, tapi sesuatu yang Ilahi itu menjauh, tidak ada, dan Yesus membawa musim yang baru, membawa setiap orang yang beragama, setiap orang yang mencari Allah menemukan sesuatu yang real, yang ajaib dalam hidupnya.
Hari-hari ini banyak kekristenan yang tawar, membeku, ke gereja hanya kewajiban karena Kristen, kebaktian karena tahu status agamanya. Tuhan ingin membawa musim yang baru agar setiap kita mengalami Yesus yang hidup, Yesus yang kita teriakkan dan yang kita percayai. Tapi Alkitab mencatat, yang menghalangi adalah adat istiadat. Darimana adat istiadat itu muncul?
Matius 15:8-9
8: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
9: Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
Topiknya bukan makanan, tapi cuci tangan sebelum makan, dan itu adat istiadat Yahudi. Secara etika itu tidak salah, tapi ketika sesuatu yang manusiawi mulai menggeser sesuatu yang dari Tuhan, maka kita tidak akan bisa mengalami musim yang baru.
Tuhan mau beri kita 2 sayap walau kecil, tapi dengan kita melakukan Firman dalam sekian waktu, sayap itu mulai membesar, masuk Higher Than Ever, dan ke tempat yang lebih tinggi dari sebelumnya. Sesuatu yang manusiawi bisa menjadi adat istiadat kalau kita tidak memiliki kekuatan membaca Alkitab. Kenali Tuhanmu.
By: Ev. Samuel Tjipto
Segala sesuatu yang dijanjikan itu terjadi. Kita harus mulai masuk ke sesi dimana dunia melihat kita berbeda, mujizat Tuhan it nyata di hidup kita. Di Raja-Raja, ketika Elisa menyuruh Raja Yoas memukul panah, raja itu hanya memukul 5x. Tuhan sudah memberikan banyak hal yang ajaib dan janji dalam hidup kita. Demikian ketika kita diberi tahu untuk melakukan sesuatu, lakukan itu dengan sungguh. Ada koneksi antara dunia dan surga, dan tanpa sadar yang dari surga itu bisa mengalirkan sesuatu hingga di dunia itu terjadi. Ketika kita melakukan yang seolah-olah orang lain tidak anggap, itu sedang terjadi sesuatu di alam roh dan sesuatu akan terjadi di bumi. Ketika Musa angkat tangan, orang Israel menang, dan sebaliknya. Seakan-akan tidak ada hubungan antara Musa mengangkat tangan dengan kemenangan Israel, tapi itulah yang seakan-akan tidak ada hubungan, sebenarnya ada sesuatu yang terjadi di alam roh dan termanifestasi di alam nyata. Apa yang ditanam dalam hatimu, lakukan itu dengan sungguh, dan sesuatu akan terjadi di alam nyata.
By: Beavis Krestianto
1 Samuel 14:1-2
1: Pada suatu hari Yonatan bin Saul berkata kepada bujang pembawa
senjatanya: "Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang
Filistin yang di sebelah sana." Tetapi tidak diberitahukannya hal itu kepada ayahnya.
2: Adapun Saul duduk di ujung Gibea di bawah pohon delima yang di Migron. Dan rakyat yang ada bersama-sama dengan dia itu, kira-kira enam ratus orang banyaknya.
Saul adalah raja yang diurapi Tuhan melalui Samuel, nabi yang sangat terpandang. Tapi di saat itu dia hanya duduk di pohon dan tidak melakukan apa-apa. Kita boleh memiliki kedudukan tinggi, diurapi oleh hamba-hamba Tuhan, dll, tapi kalau kita hanya duduk diam dan tidak melakukan apapun, kita tidak akan menghasilkan lawatan apa-apa, justru akan membuang urapan yang ada di dalam hidupmu.
Lukas 4:18
18: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
Tuhan telah mengurapi kita, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin, dll, untuk lawatan!
1 Samuel 14:6
6: Berkatalah Yonatan kepada bujang pembawa senjatanya itu: "Mari kita
menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang-orang yang tidak bersunat ini. Mungkin TUHAN akan bertindak untuk kita, sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang."
Bahkan Yonatan pun sebenarnya tidak yakin Tuhan akan tolong atau tidak, Yonatan pun tidak mendapatkan Firman untuk dia membantai orang Filistin. Tapi di sana hanya dikatakan mungkin Tuhan akan bertindak untuk kita. Di saat engkau sedang membuang-buang waktu dengan berdebat mendengar suara Tuhan atau tidak, lebih baik untuk kita bergerak, mungkin Tuhan akan bertindak. Saat kita melakukan Firman Tuhan, mau engkau dengar atau tidak dengar Firman Tuhan, mari kita bergerak, itu adalah langkah iman kita, mungkin Tuhan akan bergerak.
1 Samuel 14:14-15
14: Kekalahan yang pertama ini, yang ditimbulkan Yonatan dan pembawa
senjatanya itu, besarnya kira-kira dua puluh orang dalam jarak kira-kira
setengah alur dari sepembajakan ladang.
15: Lalu timbullah kegentaran di perkemahan, di padang dan di antara seluruh rakyat. Juga pasukan pengawal dan penjarah-penjarah itu gentar, dan bumi gemetar, sehingga menjadi kegentaran yang dari Allah.
Di sini baru Allah muncul, ada Firman kalau kegentaran yang dari Allah muncul. Stop banyak berpikir, mari bergerak, mari melangkah, mari melahirkan lawatan, mungkin Tuhan akan bertindak, tapi pasti di akhirnya, kegentaran yang dari Allah itu menyertai setiap gerakan kita.
By: Ev. Stephanie Rachel Purnomo
Ketika kita masuk dalam Higher Than Ever, ada sangat banyak pernyataan Tuhan tentang sayap perjanjian, sayap pelangi, dll. Banyak yang sudah diberikan sesuatu oleh Tuhan, tapi kita tidak pernah berlatih untuk menggunakannya. Misal ketika kita memberikan sepatu, jam tangan, atau apapun kepada seseorang, tapi ketika kita melihat tidak ada kebahagiaan dari orang itu atau bahkan tidak pernah dipakai sampai selamanya, betapa jauh lebih sedih Tuhan yang sudah memberikan yang terbaik untuk kita. Setiap janji Tuhan, kita harus tahu bagaimana cara menggunakannya. Dia Tuhan yang tidak pernah meninggalkan kita. Setiap kita harus melatih iman kita, harus belajar untuk melatih sayap iman kita, bahkan mendengar suara Tuhan pun perlu latihan, agar kita tahu untuk memilah yang mana suara Tuhan yang mana yang bukan. Kita harus berusaha untuk latihan menggunakan sayap kita.
By: Ev. Lanny
Kalau engkau tidak pernah merelakan dirimu dididik, tidak akan pernah ada rencana Tuhan yang akan jadi dalam hidupmu. Ditempeli sayap itu bukan hal yang ringan, tapi kalau kita tidak pernah rela untuk mengemban sayap itu, kita tidak akan bisa terbang. Butuh kerelaan, kalau hanya ngomong itu mudah, tapi banyak hal yang harus engkau korbankan. Kalau engkau pilar, engkau bisa hanya jadi hiasan, tapi untuk jadi pilar yang sejati, akan ada hantaman yang lebih keras untuk ditanam lebih dalam dan tidak tergoyahkan. Relakan dirimu dididik Tuhan. Saat engkau merelakan diri, mau dididik Tuhan, akan ada selubung yang menyelubungi hidupmu, hatimu.
"Merelakan diri." Bagian pilar tidak pernah terlihat dan hanya merelakan diri, hanya Tuhan yang nampak. Merelakan diri untuk dibentuk agar semuanya jadi.
By: Ev. Stephen Timothy
Lukas 5
Ada sebuah kisah dimana Yesus menjumpai murid-muridNya yang sudah semalaman mencari ikan dan tidak mendapatkan ikan satupun. Ketika itu Yesus menyuruh melemparkan jala, dan hingga jala mereka hampir koyak karena begitu banyak ikan. Di depan Tuhan janjikan ada masa yang baru, kita akan mendapatkan lawatan yang begitu besar dan dahsyat ada di dalam hidup kita.
Lukas 5:2
2: Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
Kalau kita pikirkan, jala dilempar ke laut, untuk apa dibasuh? Tapi sebenarnya ketika dikatakan membasuh jalanya, mereka sedang mengecek jala mereka, apakah ada ikatan-ikatan yang hampir koyak atau tidak, kalau ada akan dijahit dengan tali yang baru, dan juga membersihkan jala kalau ada terlilit rumput laut. Untuk kita dipersiapkan menangkap lawatan dan tuaian yang begitu besar, kita harus membasuh jala kita.
Ada banyak yang dulu memiliki cinta mula-mula, memiliki api yang bergelora, keinginan dan dedikasi yang begitu kuat untuk melakukan apa yang jadi perintah dan kehendak Tuhan, tapi seiring waktu jalamu itu menjadi kotor, melihat kenyataan banyak yang menyakiti, banyak yang tidak terjadi, dll. Hari ini Tuhan katakan akan ada pemulihan bagi setiap kita, akan ada jala-jala yang dibasuh kembali. Kita akan dipersiapkan untuk lawatan yang dahsyat, tapi Tuhan mau membasuh jala hidup kita.
Berlari ke altar Tuhan dan tangkap api itu, berdiri di antara yang hidup dan yang mati. Berikan hati yang penuh dengan belas kasihan untuk sebuah dunia yang sedang kehilangan harapan dan tujuan. Kita akan membuat perbedaan, dan membawa harapan bagi tanah dimana kita berada.
By: Ev. Iin Tjipto
Mazmur 2:8-10
8: Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.
9: Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."
10: Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia!
Banyak hal yang sudah mendengar ayat ini tapi tidak banyak yang melakukannya, sampai harus diulang lagi di Wahyu 12. Bukankah otoritas itu sudah Tuhan berikan, wewenang dan kuasa itu juga sudah Tuhan berikan kepada kita, tapi sekali lagi berapa dari kita berani dan sungguh-sungguh memakainya? Banyak anak Tuhan terlalu banyak berpikir, menimbang sangat banyak, sehingga tidak menggunakan otoritas dan menjalankannya.
Gada besi sudah diberikan kepadamu. Otoritas sudah diberikan kepadamu, engkau hitung seperti apapun pasti akan ada perhitungannya, miskin ada untungnya, kaya ada untungnya, engkau di atas bisa jatuh, di bawah juga bisa kepahitan, pelayanan juga ada resikonya. Kalau engkau tidak menggunakan apapun yang ada di hidupmu, kalau engkau terlalu banyak berkata saya tidak mendengar suara Tuhan yang jelas, maka kerugian itu akan ada di pihak Tuhan, pihak gerejaNya, dan di pihak kita. Anak-anak Tuhan punya traktor-traktor besar, tapi terlalu banyak yang berpikir dan ragu-ragu, traktori itu hanya dikagumi, dan hanya dicoba, tapi tidak benar-benar dijalankan. Iblis tidak punya alat secanggih kita, mereka kerja nonstop day by day, karena mereka takut pada Lucifer. Sudah hampir sepertiga yang harusnya ladang milik kita, jarahan, tuaian, lawatan yang jadi milik kita diambil si jelek. Engkaulah raja, hakim, penentu, perkatakan, karena tongkat itu sudah diberikan kepadamu.
Tuhan angkat engkau jadi hakim dan penentu atas bangsa-bangsa dan dunia! Tuhan mau beri sekali lagi hari ini. Hari ini adalah pengurapan raja-raja. Jadilah raja yang menentukan. Gunakan otoritasmu, maka itu akan terjadi! Sudah waktunya kekayaan dunia datang dan untuk Tuhan yang the best! Sudah terlalu lama dunia menggunakan fasilitas yang jadi jatah anak-anak Tuhan, sudah terlalu lama pemujaan yang terbaik untuk dunia dan bukan untuk Tuhan. Sudah waktunya dunia di bawah kaki kita dan semua yang the best hanya untuk Tuhan, raja segala raja.
3 jari berkata sepakat dengan Bapa Putra Roh Kudus, tubuh jiwa roh kita sepakat dan percaya. Pengurapan raja.
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
0 komentar: