Ibadah Minggu IFGF Palembang, 17 April 2016

IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
17 APRIL 2016

By: Ps. Robert Lie

Perfect zone. Tuhan tidak membawa kita ke tempat yang biasa, tapi Tuhan mau bawa kita ke perfect zone dimana ada mujizat, berkat, dan juga bahkan kehadiran Tuhan yang nyata. Untuk engkau masuk ke sini, ada 2 hal yang harus kita lakukan dan 2 hal yang akan Tuhan lakukan. Ada 3 zona sebelum engkau masuk dalam perfect zone, yaitu comfort zone, learning zone, testing zone.

1. Untuk engkau masuk dalam perfect zone, awalnya engkau harus keluar dari comfort zone, daerah dimana engkau terlena, "tertidur" karena kenyamanan. Ketika gereja mulai berani keluar dari comfort zone, mereka akan mulai dibawa Tuhan ke perfect zone. Miliki kerelaan untuk membayar harga, itulah keluar dari comfort zone. Punya hati untuk rela membayar harganya, keluar dari kenyamananmu.

2. Setelah keluar dari comfort zone, masuk ke learning zone, artinya hati yang mau dididik Tuhan. Banyak orang yang tidak dewasa karena tidak membiarkan dirinya dididik dan diajar oleh Tuhan. Memang tidak enak dididik Tuhan, keras, tapi itu membuat kita semakin dewasa.

3. Setelah dari learning zone, Tuhan akan bawa ke testing zone. Murid tugasnya belajar, buka hati untuk diajar, tapi guru yang akan mengujinya. Di lembah pengujian inilah yang menentukan apakah engkau akan masuk dalam perfect zone atau harus mengulang lagi.

4. Di perfect zone ada hal-hal yang ajaib, tapi engkau harus lulus dalam testing zone. Engkau tidak akan masuk dalam perfect zone kalau engkau tidak memutuskan untuk keluar dari comfort zone.

Kejadian 12:1-3
1: Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
2: Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
3: Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

Ini baru Firman Tuhan kepada Abraham, tapi belum jadi nyata. Tapi yang pasti Abraham disuruh pergi, namun tidak tahu pergi ke mana. Di saat ini umur Abraham 75 tahun dan disuruh keluar dari comfort zone, ini tidak mudah.

Kejadian 12:4–5
4: Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.
5: Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ.

Abraham tidak tahu harus kemana, tapi dia tetap taat sekalipun umurnya sudah tua. Butuh iman, butuh kerendahan hati kalau mau keluar dari comfort zone. Learning zone itu juga dimana Tuhan izinkan segala sesuatu terjadi, dan sekalipun engkau salah ambil keputusan, ujungnya akan Roma 8:28, bisa menjadi pembelajaran yang baik.

Ketika Abraham keluar dari comfort zone, dia masuk ke learning zone, dan ada hal yang bisa kita pelajari:
1. Abraham adalah suami yang tidak bertanggungjawab, dia takut mati

Kejadian 12:10-13
10: Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.
11: Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai, isterinya: "Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya. 
12: Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya. Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup.
13: Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau."

Di situ Abraham takut mati sehingga dia berkata kepada Sarai kalau dia adalah adiknya agar dia tidak dibunuh. Istri tunduk pada suami, tapi suami juga mengasihi istri seperti dirinya sendiri. Lakukan bagianmu, maka Tuhan akan lakukan bagiannya. Sekalipun Abraham melakukan kekonyolan, tapi Sara tetap tunduk.

Kejadian 12:14-16
14: Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik, 
15: dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya. 
16: Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.

Abraham melakukan kekonyolan, kalau saat itu Tuhan tidak turun tangan, rencana Tuhan rusak pada saat itu. Abraham sebelum menjadi bapa orang beriman pun dia melakukan kesalahan-kesalahan, tapi Sara tidak komplain, dia nurut, sehingga Tuhan bela. Kalau engkau berbuat salah, jangan marah, janga putus asa,  tapi bertobat, perbaiki diri, karena itu learning zone kita.

Kejadian 12:17-20
17: Tetapi TUHAN menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun, demikian juga kepada seisi istananya, karena Sarai, isteri Abram itu.
18: Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata: "Apakah yang kauperbuat ini terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu?
19: Mengapa engkau katakan: dia adikku, sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang, inilah isterimu, ambillah dan pergilah!"
20: Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya.

Kejadian 15:1-2
1: Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."

Di Kejadian 12, imannya masih full ketika dia disuruh keluar, tapi di Kejadian 15 ini berbeda, ketika ditemui Tuhan, bahkan Abraham berkata negatif, dia komplain.

Kejadian 15:2-3
2: Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu." 
3: Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku."

Sebelum menjadi bapa orang beriman Abraham melalui learning zone. Sama seperti hidup kita, seringkali kita melakukan kekonyolan, tapi kalau engkau terus belajar dan belajar, engkau akan semakin dewasa.

Kejadian 15:4-6
4: Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu."
5: Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
6: Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran

Abraham memang sempat tidak percaya, berkata negatif, tapi saat itu Abraham bertobat, dan Tuhan selidiki hati Abraham, sehingga di ayat 6 dikatakan Tuhan memperhitungkan semuanya sebagai kebenaran.

Kejadian 15:18-21
18: Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:
19: yakni tanah orang Keni, orang Kenas, orang Kadmon,
20: orang Het, orang Feris, orang Refaim,
21orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus itu."

Ketika Abraham bertobat, Tuhan membuat re-covenant dengan Abraham dan kembali memberkati Abraham. Seharusnya setelah ini Abraham percaya kepada Tuhan dengan sungguh, tapi setelah 10 tahun kemudian, dia melakukan kesalahan lagi karena seolah-olah mereka masih belum mendapatkan janji Tuhan, dan bahkan dampak dari kesalahannya bagi dunia masih dirasakan hingga sekarang.

Kejadian 16:1-2
1: Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
2: Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.

Di sini Sara salah mengambil keputusan, dan juga Abraham salah karena dia mendengarkan apa yang dikatakan Sara, padahal dia sudah sering bertemu Tuhan dan mendengar janji-janji Tuhan.

Kejadian 16:3-4
3: Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan ,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
4: Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.

Padahal Tuhan sudah katakan kalau dari rahim Sara akan keluar anak perjanjian itu, tapi Sara dan Abraham salah mengambil keputusan. Sekalipun Sara salah mengambil keputusan, kalau Abraham tetap percaya pada Tuhan, dia tidak akan menghampiri Hagar. Abraham baru bisa mendapatkan Ishak setelah proses 25 tahun, kenapa sampai selama itu? Karena cara hidup Abraham yang seperti itu. Kita tidak mengahkimi Abraham, tapi kita belajar dari kehidupan Abraham. Setelah kejadian ini, selama 14 tahun Tuhan tidak menemui Abraham hingga Abraham berumur 99 tahun.

Kejadian 17:1-5
1: Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
2:  Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak."
3: Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya:
4: "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
5: Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.

Setelah 14 tahun melakukan kesalahan, Tuhan mendatanginya dan membuat perjanjian baru dengan Abraham, mengubah namanya dari Abram menjadi Abraham. Namun dari titik ini ada beban yang berat di pundak Abraham karena dia disebut sebagai bapak banyak anak namun kalau orang lihat secara jasmani, Abraham pun bahkan belum mendapatkan Ishak. Seharusnya di pasal ini, Abraham harusnya sudah tidak ragu lagi dengan Tuhan, tapi apa yang terjadi?

Kejadian 17:15-19
15: Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.
16: Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."
17: Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"
18: Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
19: Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.

Seharusnya dari ayat tadi Abraham sudah percaya kepada tuhan, tapi apa yang terjadi?

Kejadian 18:1-2
1: Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. 
2: Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah,

Tuhan mengutus malaikatNya untuk mengokohkan perjanjianNya. 

Kejadian 18:10-12
10: Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.
11: Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
12: Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?" 

Sara tertawa saat itu, namun Tuhan berkata lagi:

Kejadian 18:13:-14
13: Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
14. Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."

Tuhan mengokohkan lagi janjiNya, bahkan Dia memberi tahu mereka kalau akan keluar anak laki-laki dan diberi nama Ishak. Tapi apa yang terjadi?

Kejadian 20:1-4
1: Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing.
2: Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: "Dia saudaraku," maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara.
3: Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya: "Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami."
4: Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: "Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah?

Padahal Tuhan berkata sebelumnya kalau tahun depan, mereka akan mendapatkan anak. Tapi Abraham jatuh lagi di tempat yang sama, dia berkata kalau Sara itu saudarinya. Namun karena kebaikan Tuhan, Abimelekh belum meniduri Sara dan akhirnya Sara dikembalikan kepada Abraham.

Kejadian 20:11
11: Lalu Abraham berkata: "Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku.

Abraham berkata semuanya itu karena Abraham takut mati. Namun setelah kejadian ini:

Kejadian 21:1-3
1: TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.
2: Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.
3: Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.

Abraham tahu kalau semuanya ini bisa terjadi bukan karna kekuatannya, tapi karena tangan Tuhan yang tetap menjaga mereka dan perjanjiannya. Kita pun bisa lulus karena tangan Tuhan, karena kemurahan Tuhan, tidak akan pernah bisa dengan kekuatan kita. Kita tidak punya iman yang cukup sampai semuanya itu jadi, tapi Tuhan yang bantu kita sampai kita mampu membayar semua harganya.

Kejadian 22:1-2
1: Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
2: Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Inilah testing zone untuk Abraham. Analoginya seperti ketika engkau cicilan rumah / apartemen selama 25 tahun, lalu ketika semua selesai, Tuhan minta semua itu diberikan untuk persembahan. Tuhan seolah-olah membuatnya 0 lagi, tapi itu tidak menghancurkannya, itu menambah valuenya. Dari satu hal ini, kita bisa lihat kalau Abraham sangat beriman, kalau Abraham tidak melakukan hal ini, semuanya tidak akan bisa terjadi sampai sekarang ini. Namun semua tetap berada di dalam pengendalian Tuhan.

Kejadian 22:3
3: Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.

Abraham tidak menunda lagi ketika malamnya Tuhan berfirman, karena keesokan paginya mereka langsung berangkat.

Kejadian 22:7-10
7: Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
8: Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
9: Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
10: Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.

Ketika itu Ishak bertanya dimana korbannya, tapi Abraham berkata Tuhan yang akan sediakan. Ketika sudah di puncak gunung, memang belum ada korbannya, Abraham mengikat Ishak dan bahkan hingga Abraham sudah mengambil pisau untuk menyembelih anaknya, tapi apa yang terjadi?

Kejadian 22:11-14
11: Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
12: Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
13: Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
14: Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

Jehovah Jireh terjadi ketika ada seseorang yang berani mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan.

Kejadian 22:16-18
16: kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri demikianlah firman TUHAN :Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
17: maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
18: Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.

Kalau hari-hari ini anak-anak Tuhan menguasi banyak bidang di dunia, menjadi berkat di bangsa-bangsa, adalah karena benih dari perjanjian antara Tuhan dengan Abraham. Ketika itu bahkan Tuhan bersumpah kepada Abraham. Sumpah itu harus terjadi dan itu hanya bisa batal kalau orang yang bersumpah itu mati. Namun berita baiknya, Tuhan kita itu tidak bisa mati, sehingga sumpah itu akan terus berlaku hingga kekekalan, dan siapapun kita yang ditebus darah Yesus, masuk dalam keturunan Abraham, kita akan diberkati. Memang dahulu Abraham pernah melakukan kekonyolan, tapi perbuatannya di pasal 22 inilah yang harus membuat kita sangat respect karena apa yang dilakukannya ini.

Apapun yang kita alami di learning zone, kesalahan atau kekonyolan apapun yang kita lakukan, never give up, jangan putus asa, terus belajar hingga engkau lulus dari testing zone dan masuk dalam perfect zone. Izinkan dirimu dididik dan diajar Tuhan. Sekalipun seolah-olah hidupmu belum berubah bahkan sepertinya bertambah buruk, terus mengucap syukur, belajar dan perbaiki diri di learning zone ini,

Kalau engkau mau masuk dalam perfect zone, ada 3 hal yang harus engkau perhatikan:
1. Miliki kerendahan hati yang cukup
2. Nurut dengan Tuhan
3. Jangan kecewa


- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -
- THE GREAT AWAKENING IN ALL NATIONS -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: