AoC Bandung, 25 April 2016

AOC BANDUNG
25 APRIL 2016

By: Ps. Robert Lie

Tidak ada yang bisa masuk ke perfect zone kalau bukan tangan Tuhan yang membawa kita. Sebelum Tuhan membawa kita ke perfect zone, ada 2 bagian yang harus kita lakukan dan ada 2 bagian yang Tuhan lakukan.

1. Keluar dari comfort zone
Tuhan tidak akan bawa engkau masuk dalam perfect zone kalau engkau tidak keluar dari comfort zone. Abraham tidak akan mencapai yang namanya perfect zone di Gunung Moria dan Tuhan hadir secara nyata di hadapan Abraham sebagai Jehovah Jireh. Di perfect zone ada banyak hal yang ajaib, mujizat, berkat, tapi Abraham tidak akan pernah sampai ke sini kalau dia tidak keluar dari comfort zone untuk pergi keluar dari sanak-saudaranya, rela keluar dair kenyamanannya.

2. Learning zone
Dari comfort zone ke learning zone hanya satu langkah, tapi dari learning zone ke zona berikutnya itu panjang.
Perfect zone itu seperti sinyal wifi, semua orang harus tahu password untuk bisa masuk, dan kalau masuk dan berada di dekat router, aksesnya cepat, semakin jauh semakin lambat dan bahkan disconnected. Di perfect zone semua yang engkau butuhkan itu ada, seperti Yohanes 15, ketika engkau ada di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam engkau. Dalam perfect zone, yang tidak mungkin jadi mungkin, yang tidak ada jadi ada, yang tidak bisa jadi bisa.

Abraham seharusnya tidak perlu 25 tahun menunggu janji Tuhan, tapi karena dia berkali-kali salah berbicara, takut mati karena Sara, dll. Yang terakhir ketika dia bertemu 3 malaikat Tuhan yang berkata tahun depan akan melahirkan, apa yang dilakukan Abraham? Kejadian Abimelekh, dia kembali lagi berkata kalau Sara adalah saudarinya karena dia berpikir tidak ada takut akan Tuhan di daerah itu. Sara seharusnya hamil di saat-saat itu tapi justru Abraham membuat keputusan konyol, namun Tuhan tetap turun tangan, penyertaan Tuhan ada.

Miliki hati yang mau dibentuk, dididik, diajar oleh Tuhan,

3. Testing zone
Tugas murid hanya satu, belajar dan belajar. Ujian diberikan oleh guru, bukan murid. Tuhan yang akan membuat kita masuk dalam testing zone, dan yang menentukan kelulusan ya guru, bukan kita. Kalau engkau tidak lulus, ya ulang lagi. Abraham jatuh berkali-kali di testing zone, namun ketika itu, ada tangan Tuhan yang mengangkat Abraham masuk dalam perfect zone.


Beberapa hal yang membuatmu bisa masuk dalam perfect zone, untuk bisa engkau menerima janji Tuhan:
1. Kerendahan hati

2 Tawarikh 7:14
14: dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

Kalau satu bangsa saja merendahkan diri, Tuhan akan pulihkan, apalagi hanya keluarga kita, atau hanya kira pribadi. Rendah hati itu tidak mudah, hanya mudah untuk dikatakan. Kerendahan hati itu juga seperti nabung, ketika engkau tabung, tabung, tabung, dan nanti akan ada hal ajaib yang terjadi ketika itu penuh. Untuk kemuliaan tertentu, dibutuhkan kerendahan hati dalam tingkat tersebut. Kalau engkau mau kemuliaan yang lebih tinggi, terus kerjakan kerendahan hati tersebut. Ketika disakiti orang yang biasa saja dan disakiti oleh orang yang kita kasihi, ketika difitnah beberapa orang dibanding dengan difitnah sangat banyak orang, dibutuhkan kerendahan hati yang berbeda. Mungkin ada yang bertanya kenapa berkatku hanya segini-segini saja? Karena engkau belum bisa dipercaya lebih, kerendahan hati belum cukup, karena jika diberkati lebih, engkau bisa sombong. Kerendahan hati itu seperti tiang untuk menampung berkat, urapan, kemuliaan Tuhan. Tuhan bisa beri kemuliaan yang besar, tapi kalau tidak ada kerendahan hati yang cukup, engkau bisa jatuh, hancur. Terus tambahkan kerendahan hati.

1 Timotius 1:12
12: Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku--

Tuhan akan mempercayakan sesuatu kalau engkau bisa dipercaya hal tersebut. Di terjemahan Amplified Bible, ada kata trustworthy. Itu adalah ketika Tuhan percayakan sesuatu padamu, engkau bisa dipercaya, dan layak dipercaya. Tuhan itu adil, ketika engkau bisa dipercaya, engkau akan dipercayakan. Kalau engkau mau dipercaya, engkau harus jadi orang yang layak dipercaya. Tuhan itu terlalu baik, Dia mempercayakan sesuatu "di depan", ketika Dia melihat engkau belum bisa dipercaya lebih, ya akan stuck. Ketika engkau ditegur, ngucap syukur, rendah hati. Kalau kerendahan hatimu cukup, Tuhan akan percayakan yang lebih besar.

Salah satu definisi kerendahan hati:
- Rendah hati itu ketika engkau rela mengalami hinaan dan tidak marah dan tidak membalas
Yesus ketika dihina, Dia tidak membuat klarifikasi, tidak marah. Banyak yang ketika dikatai orang, kita terlalu cepat bereaksi dan marah, padahal seharusnya itu bisa menjadi "tabungan" kerendahan hati kalau engkau tidak membalas.
- Rendah hati itu ketika engkau rela untuk tidak dikenal orang
Setiap kali setelah Yesus pelayanan, Dia "hilang" dan pergi berdoa. Sedikit saja ada kebanggaan, ya tidak rendah hati. Menjaga kerendahan hati itu tidak mudah. Ada yang berkata hamba yang tidak berguna, tapi maunya di depan, maunya dikenal. Jadi orang yang tidak dikenal orang itu tidak mudah. Contoh ketika ada ratusan jiwa dimenangkan, dan engkau tidak dikenal padahal sebenarnya engkau yang paling banyak bekerja. Apa yang membuat seringkali berkat di depan mata itu hilang? Karena belum layak dipercaya. Berkat Tuhan itu di depan mata, apalagi engkau berada di perfect zone.
- Rendah hati itu rela menjadi pijakan agar orang lain naik dan menjadi besar
Untuk menjadi pijakan bagi orang lain itu tidak enak, apalagi jadi pijakan untuk orang yang menyebalkan. Salah satu cara agar engkau rendah hati ya ketika engkau diberi kondisi untuk rendah hati. Ketika engkau minta kesabaran, ya Tuhan akan beri keadaan dimana engkau harus sabar.

2. Nurut dengan Tuhan
Nurut dengan Tuhan itu tidak enak, menyalibkan daging kita, karena seringkali apa yang Dia katakan itu tidak sesuai dengan pikiran kita.

Ibrani 11:36-37
36: Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan.
37: Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.

Contoh di Alkitab, ada nabi yang disuruh untuk telanjang keliling kota, Nabi Nuh membuat bahtera tapi tidak hujan-hujan, dihina orang, dikatain. Nurut dan kerendahan hati harus berjalan berbarengan, karena tidak bisa taat kalau tidak ada kerendahan hati. Ketika Abraham berada di perfect zone dan dia mengorbankan Ishak, di situlah ada Jehovah Jireh.

3. Jangan kecewa
Kalau Tuhan janji itu tidak akan meleset, tapi banyak janji / berkat itu batal karena engkau kecewa. Kalau engkau kecewa dengan Tuhan engkau itu bunuh diri, tapi kalau engkau kecewa dengan orang lain, itu membuat setan masuk dan bekerja dalam hidupmu. Setan tidak perlu membuatmu kecewa dengan 1000 orang, cukup engkau kecewa dengan 1 orang saja setan bisa masuk dalam hidupmu.

- Yohanes Pembaptis
Bahkan sebelum Yesus melakukan pelayanan, Yohanes Pembaptis kenal Yesus, bahkan dia berkata untuk membuka tali kasutNya pun tidak layak, dia pun berkata kalau memang dia yang harusnya dibaptis oleh Yesus, tapi ketika di penjara, dia bertanya, "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Di sini semuanya berbalik, Yohanes sebenarnya mengharapkan Yesus datang ketika dia dipenjara, tapi dia kecewa karena Yesus tidak kunjung menghampiri Yohanes. Ketika Yohanes kecewa, Yesus berkata kalau "berbahagialah yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku", dan bahkan dikatakan yang terkecil di Kerajaan Surga pun lebih besar dari Yohanes Pembaptis. Ketika engkau kecewa, engkau itu sedang merusak apa yang telah engkau bangun di surga. Kita tidak punya alasan untuk kecewa sekalipun orang lain itu sangat menjengkelkan. Kalau engkau kecewa, yang rugi itu bukan orang yang mengecewakanmu, tapi engkau sendiri yang rugi. Kalau engkau mau tetap kecewa, ya itu pilihanmu. Tidak ada alasan untuk kecewa, karena kecewa membuatmu akan terus masuk testing zone. Engkau tidak akan pernah bisa masuk dalam perfect zone kalau engkau kecewa. Semua yang engkau butuhkan itu ada di perfect zone.


By: Ev. Daniel Krestianto
Untuk masuk dalam perfect zone tidak bisa dengan kekuatan sendiri, tapi dibutuhkan Tuhan yang mengangkat kita. Jangan pernah ingin mmeberikan sesuatu kepada Tuhan yang terbaik dengan cara / pandangan kita sendiri, justru itu busuk di hadapan Tuhan, beri apa adanya, tapi yang penting hatimu mengasihi Tuhan, hatimu bertobat, dan berikan yang terbaik. Jangan pernah ingin kelihatan indah di hadapan manusia, karena itu akan membawa kita menjadi seseorang yang sudah mendapat upah di dunia. Mungkin di mata manusia tidak baik, tapi itu yang terbaik di hadapan Tuhan. Persembahan Habel berbeda dengan persembahan Kain. Persembahan Kain itu yang terbaik di dalam pekerjaannya untuk Tuhan, tapi tetap Tuhan berkata persembahan Habel terbaik di hadapan Tuhan. Yang kita pandang terbaik itu belum tentu, yang penting nurut sama Tuhan, ikuti saja, jangan berkata "tapi kan jelek", artinya engkau masih ingin dipuji manusia. Ini hari-hari dimana ujian itu ada. Banyak orang yang ada dinaikkan di level tertentu, tapi didapati tidak mampu, karena dagingnya masih berjalan, sombong, ingin perfect, hidup dengan caranya sendiri. Berkali-kali Tuhan akan ajari kita, tapi kalau kita tolak karena dasar pikiran kita, jangan sampai kita dipotong oleh Tuhan. Kuncinya satu, yaitu hineni Untuk tinggal di level seperti ini, butuh yang namanya hineni.

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -
- THE GREAT AWAKENING IN ALL NATIONS -

0 komentar:

Ibadah Minggu IFGF Palembang, 24 April 2016

IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
24 APRIL 2016

By: Sdr. Ahan

Kejadian 26:1

Kondisi mereka saat itu adalah kelaparan, mereka mau tidak mau harus keluar, karena sebelumnya mereka berada di comfort zone, sehingga ketika terjadi kelaparan, Tuhan seolah-olah mau agar Ishak keluar.

Kejadian 26:2-3
2: Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: "Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu.
3: Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu.

Dia keluar dari comfort zone nya, dan setelah dia keluar, dia akhirnya menemukan sumur, dan kemudian dia masuk dalam testing zone ketika bertemu Abimelekh. Setelah Ishak, dilanjutkan ke Yakub. Perfect zone Ishak menjadi comfort zone Yakub. Setelah itu Yakub juga masuk dalam learning zone ketika dia keluar dari rumah nya, dikejar Esau, masuk ke rumah Laban, dll hingga akhirnya masuk ke dalam perfect zone nya Yakub sendiri.

Setiap kita memiliki perfect zone masing-masing, tidak sama dengan orang lain, sehingga learning zone juga berbeda-beda. Yusuf juga awalnya dimulai dari comfort zone ketika dia diberi coat of many colors. Setelah itu kita tahu proses-proses yang dialami Yusuf hingga dia jadi penguasa Mesir.

Setelah Yusuf meninggal pun bangsa Israel masuk lagi dalam learning zone, ditindas, dll, sehingga mereka harus keluar dari Mesir, keluar dari comfort zone mereka. Jangan sampai perfect zone orang lain kita gunakan sebagai comfort zone diri kita. Apapun yang kita alami, cari tahu apakah engkau berada di comfort zone, learning zone, testing zone, atau perfect zone? Ketika engkau nyaman berada di dalam perfect zone, lama-lama itu bisa menjadi comfort zone dan akhirnya bisa mati rohani.

Daud ketika sudah masuk dalam perfect zone dan dia akhirnya nyaman di perfect zonenya, itu menjadi comfort zone, dan sehingga ketika suatu saat ada peperangan, dia tidak ikut berperang, dan akhirnya dia jatuh dalam dosa. Hati-hati dengan perfect zone yang menjadi comfort zone.

Untuk masuk dalam perfect zone dibutuhkan kerendahan hati dan Tuhan sendiri. Tinggal dalam Tuhan dan Tuhan di dalam kita, sekalipun engkau berada di learning zone, itu tidak lebih berat dari kemampuan kita, karena kuk yang dipasang itu enak. Belajar untuk tidak menyamankan diri dengan perfect zone.


By: Ps. Pendy Sofian

Waktu hari Selasa kemarin Tuhan beri mimpi kepada ama, di gereja ini tidak ada atap, tapi Tuhan turun dari atas. Tuhan berkata kalau Dia tidak datang secepat itu, tapi artinya berkat akan segera datang dalam hidup kita, uang itu akan segera datang, tapi ingat, jangan berubah setia, jangan berubah hatimu sama Tuhan. Untuk cowok, engkau harus hati-hati, nanti akan ada yang "iseng", dan kalau engku tidak siap, berkat itu akan menghancurkan kehidupanmu. Untuk para istri, doakan para pria, karena tidak ada satu laki-laki pun kebal hal tersebut kecuali benar-benar takut akan Tuhan.

Berkat itu sudah di depan mata, tapi ada 4 hal yang harus kita perhatikan:
1. Kerendahan hati, jangan sombong
Tuhan mau bentuk kita agar tidak sombong ketika punya banyak uang, karena banyak yang sombong ketika berhasil, banyak uang, sehingga Tuhan mau proses agar kita memiliki kerendahan hati. Semua itu karena Tuhan, dari Tuhan.
2. Ketaatan, nurut sama Tuhan
Ngerti ataupun tidak, pokoknya nurut saja. Bagian kita adalah nurut, taat pada Tuhan.
3. Jangan kecewa
4. Kerukunan, kesehatian
Kalau ada kerukunan, kesehatian, maka Tuhan akan mencurahkan berkat di sana. Kalau rumah tanggamu selalu ribut, kantormu ribut, percayalah berkat itu tidak akan dialirkan dalam lingkunganmu itu. Untuk rukun, harua ada yang mengalah kalau memang harus mengalah agar hidup rukun. Tanpa kerukunan, tidak akan ada berkat.

Kalau engkau belum diberkati, coba cek 4 hal tersebut apakah ada yang kurang.

Jangan kecewa. Ini adalah pesan Tuhan untuk gereja-gereja Tuhan hari-hari ini. Banyak hal yang tidak baik terjadi kalau ada kekecewaan. Kekecewaan itu muncul ketika ada jarak antara kenyataan dan pengharapan, mengharapkan A, yang terjadi B.

Kekecewaan itu sangat-sangat tidak baik dalam hidup kita.

Mazmur 31:9-10
9: (10) Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku.
10: (11) Sebab hidupku habis dalam duka dan tahun-tahun umurku dalam keluh kesah; kekuatanku merosot karena sengsaraku, dan tulang-tulangku menjadi lemah.

Ketika itu Daud sedang berada di puncak, sedang dielu-elukan karena telah mengalahkan Goliat, tapi setelah itu tiba-tiba dia harus "jatuh" padahal tidak ada kesalahan yang dilakukan Daud sehingga menjadi buronan.

Ketika engkau kecewa, jiwamu itu akan merana, pikiranmu jadi kacau, perasaan jadi kacau, galau. Kekecewaan itu merusak jiwamu. Ketika engkau kecewa, engkau tidak akan bisa berpikir dengan baik. Tidak hanya merusak jiwa, tubuh jasmanimu pun juga dirusak ketika engkau kecewa.

Ada banyak hal yang terjadi ketika engkau kecewa / sakit hati:
1. Marah selama 5 menit membuat sistem imun turun dan depresi 6 jam
2. Menyimpan dendam dan kepahitan, sistem kekebalan tubuhmu mati.
3. Jika kita serign membiarkan diri kita stress, marah, akan terjadi gangguan pencernaan.
4. Jika sering merasa khawatir, akan mengalami nyeri punggung
5. Tersinggung, insomnia
6. Kebingungan, gangguan tulang belakang bawah
7. Ketakutan berlebihan, penyakit ginjal
8. Berpikir negatif, dispesia (siulit mencerrna)
9. Marah, hepatitis
10. Apatis, penurunan kekebalan tubuh
11. Menganggap remeh persoalan, diabetes
12. Sering merasa kesepian, berkurangnya memeori dan fungsi kontrol tubuh
13. Bersedih dan rendah diri, leukemia

80% penderita kanker punya 1 hal yang sama, yaitu kepahitan.

Di perjanjian baru ada beberapa kali ditulis kata kecewa, dan ada kata-kata yang digandeng oleh kata kecewa, yaitu menolak Tuhan. Seperti ketika Tuhan Yesus ngomong dengan Yohanes, berbahagialah yang tidak menjadi kecewa dan menolak Tuhan. Tuhan Yesus juga memperingatkan itu kepada para murid, karena di depan akan ada yang menyesah, menyakiti para murid dll dan menganggapnya itu sebuah ibadah. Tuhan peringatkan itu, jangan kecewa dan menolak Tuhan.

Belajar ambil keputusan dalam hidupmu, lepaskan kekecewaan, tidak ada sesuatu yang baik terjadi kalau engkau hidup dalam kekecewaan. Kekecewaan itu tidak muncul ketika di posisi baik, tapi seringkali itu muncul ketika kita berada di bawah, ketika kita harus belajar.

Roma 8:28
28: Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Tuhan tidak berjanji kalau semua yang engkau alami akan baik, tidak ada sakit hati, kekecewaan, dll, tapi yang Tuhan janjikan kalau engkau mengasihi Tuhan, apapun yang terjadi itu akan mendatangkan kebaikan untukmu. Bahkan Tuhan Yesus tidak bisa naik ke kayu salib kalau tidak ada pengkhianatan Yudas. Suatu saat bisa ada orang yang seperti Yudas masuk dalam hidupmu, tapi engkau tidak boleh kecewa. Ketika Yusuf bertemu dengan saudara-saudaranya di Mesir, Yusuf masih "mengerjain" mereka, dipenjara dahulu, dll. Kalau tidak ada istri Potifar, Yusuf mungkin hanya jadi managernya Potifar. Dalam hidup kita, bukannya Tuhan jahat, tapi itu sebenarnya untuk mendatangkan kebaikan dalam hidupmu.

Jangan kecewa. Kalau Yusuf kecewa dengan saudara-saudaranya, dia tidak akan kerja di rumah Potifar dengan baik, dia tidak belajar apapun. Justru di rumah Potifar dia belajar manajemen, dia belajar memimpin anak buah, belajar bahasa dan tulisan Mesir. Seringkali kejadian tidak enak dalam hidup kita itu karena Tuhan ingin kita belajar banyak hal. Penjara Yusuf bukanlah penjara sembarangan, tapi dia berada di penjara khusus tahanan raja. Raja tidak mengurusi tentang maling ayam atau hal-hal kecil, dan yang masuk dalam tahanan raja itu artinya orang besar dan berpengaruh dan raja yang memasukkan tahanan ke situ, karena tahanan khusus raja, tapi di sanalah dia belajar tentang politik Mesir, belajar sikapnya Firaun, karena dia bertemu pada orang-orang yang memang biasa berhadapan dengan Firaun. Yusuf tidak pernah kecewa sama Tuhan, dan kita bisa lihat bagaimana Tuhan menyertai Yusuf.

Penyertaan Tuhan dalam hidupmu bukan berarti hidupmu akan selalu enak. Penyertaan Tuhan untuk Yusuf itu membuatnya masuk ke sumur, masuk ke penjara, tapi penyertaan Tuhan itu tidak lepas dari hidup Yusuf hingga dia masuk dalam destiny yang terbesar di zaman itu. Tetaplah percaya semua itu baik. Kalau ada yang tidak enak terjadi dalam hidup kita, itu adalah masa dimana Tuhan didik engkau. Jangan kecewa, karena itu menggagalkan semua rencana Tuhan di hidupmu. Seringkali yang tidak fair itu kecewanya dengan manusia tapi yang jadi korban, yang ditolak adalah Tuhan. Kalau engkau sekalipun tidak bisa melihat tangan Tuhan, percayalah pada hati Tuhan.

Bagaimana caranya agar tidak jadi kecewa? Jangan mengandalkan manusia. Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia. Ketika engkau mengandalkan manusia, ketika kita mengandalkan pertolongan manusia siapapun itu, entah orang tua, saudara, pendeta, nabi Tuhan, dll.  Jangan pernah mengandalkan manusia, jangan pernah berharap pada manusia. Taruh pengharapanmu pada Tuhan! Tuhan bisa tolong hidupmu dengan berbagai macam cara.


- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -
- THE GREAT AWAKENING IN ALL NATIONS -

0 komentar:

AoC Bandung, 18 April 2016

AOC BANDUNG
18 APRIL 2016

By: Pdt. Tjinarko

Kuasa kebangkitan itulah yang mengalahkan maut. Bahkan kuasa kebangkitan Yesus itulah yang juga ditakutkan iblis. Ini memberikan kemenangan untuk manusia, memberi jaminan yang pasti, membuat pemulihan.

Yohanes 20:19-23
19: Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
20: Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. 
21: Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
22: Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.
23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."

Di ayat 21 dikatakan kalau Tuhan berikan SHALOM (damai sejahtera).

Kuasa kebangkitan bukan hanya memberikan kekuatan. Angkau 5 dalam huruf Ibrani itu Ha, Hashem. Kalau rumahmu ada Tuhan, pasti ada kehidupan. Yesus tahu murid-muridNya selama mengikutinya bukan melihat yang kekal, tapi melihat apa yang ada di sekitarnya. Kita dilahirkan di dalam roh, mati di salam roh. Seseorang yang punya iman tidak akan takut apapun yang akan terjadi. Kalau engkau takut, itu adalah jendela dimana iblis bisa lemparkan panah. Bagaimana caranya agar tidak kena? Baca Firman! Miliki keintiman dengan Tuhan agar ketakutan itu disingkirkan dalam hidupmu.

Ketika engkau menjadi orang-orang percaya, jangan mudah putus asa!

Filipi 4:13
13: Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Kalau engkau berada di suatu situasi yang tidak mungkin, itulah yang namanya korban. Kalau belum sakit, ya bukan korban. Thomas diberikan shalom agar tidak mudah putus asa. Mungkin di tengah perjalanan ada jalan buntu, jangan putus asa! Ada yang namanya terobosan, itu menarik jiwa-jiwa dari tangan iblis, dan terobosan dalam melewati musuh. Kalau dalam usaha, bukan terobosan, tapi Tuhan buka jalan untuk mengembang ke kiri dan ke kanan. Ketika Tuhan membuka pintu, tidak ada yang bisa meutup, dan sebaliknya. Dalam hidup kita itu namanya chronos, tapi di dalam itu ada kairos demi kairos, kesempatan demi kesempatan.

Yesus ingin menguatkan murid-muridNya. Kenapa di Alkitab sering angka 40? Kenapa angka 40 Yesus baru ke surga? Angka 4 itu bahasa Ibrani dalet, artinya pintu. Ada pintu berkat, kutuk, kematian, kehidupan, tinggal mau ke pintu mana? Kita bersama Yesus ke pintu berkat, pintu kehidupan.

Memberikan kekuatan di dalam kekecewaan. Kejahatan manusia (Yudas) diizinkan Tuhan untuk menggenapi rencanaNya. Ketika melihat Yesus mati, Yudas kecewa, dia buang 30 keping uang perak, itulah uang harga budak. Setelah itu Yudas gantung diri, dan sampai hari ini tanah di sana tidak ada bangunan apa-apa. Kekecewaan murid-muridNya itu ketika melihat Yesus mati. Orang kalau kecewa kepada apa yang dia imani, sangat mencintai apa yang dia sukai, akhirnya akan muncul kebencian yang sangat kuat. Petrus ketika itu kecewa, dan dia pergi menangkap ikan, lalu Yesus datang, bertanya apakah ada lauk. Lalu Petrus menangkap ikan 153 ikan, 1 = Aleph, 5 = Ha, 3 = Gimmel, atau kalau diartikan secara terpisah adalah Allah memberikan berkat, atau dalam bahasa Ibrani 153 Aku adalah Elohim (Allah). Seringkali kita menginginkan sesuatu rencana yang baik tapi tiba-tiba terjadi yang tidak baik, itu Tuhan izinkan untuk memproses kita. Seringkali kita menjadi kecewa karena hal tersebut, padahal sebenarnya ada rencana Tuhan, dan ada hal yang mungkin tidak baik yang mau Tuhan hindarkan dari hidup kita.

Seringkali ketika kita mengalami yang tidak enak, engkau akan kecewa, marah, berkata kenapa seperti ini, kenapa ini, kenapa itu, kenapa Tuhan, kenapa seperti ini, dll. Tuhan itu punya rencana yang luar biasa yang seringkali belum bisa kita mengerti, tapi itu demi kebaikan. Kita diutus meneruskan visi Tuhan, belajar melakukan apa yang Tuhan mau. Singkirkan rasa takut, keputusasaan, dan kekecewaan dalam hidupmu! Kuasa kebangkitan memberikan jaminan kepastian! Shalom itu Tuhan berikan untuk kita!


By: Ev. Daniel Krestianto

Tuhan mau untuk kita next level. Kita tidak seperti biasa, kita beri persembahan korban. Korban. Sesuatu yang keluar bukan karena kebiasaan, tapi benar-benar karena kita mengasihi Tuhan, ketaatan. Jangan sampai kita kehilangan kairos. Ambil dan tangkap. Jangan sampai pelajaran ini hanya berlalu, tangkap dan jadilah pelaku-pelaku Firman. Yang tidak pergi ke NTT, benar-benar dukung doa! Jangan hanya jadi penonton, ayo ikut ambil bagian. Lakukan dalam ketepatan, jadi bendahara-bendahara Tuhan.

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -
- THE GREAT AWAKENING IN ALL NATIONS -

0 komentar:

Ibadah Minggu IFGF Palembang, 17 April 2016

IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
17 APRIL 2016

By: Ps. Robert Lie

Perfect zone. Tuhan tidak membawa kita ke tempat yang biasa, tapi Tuhan mau bawa kita ke perfect zone dimana ada mujizat, berkat, dan juga bahkan kehadiran Tuhan yang nyata. Untuk engkau masuk ke sini, ada 2 hal yang harus kita lakukan dan 2 hal yang akan Tuhan lakukan. Ada 3 zona sebelum engkau masuk dalam perfect zone, yaitu comfort zone, learning zone, testing zone.

1. Untuk engkau masuk dalam perfect zone, awalnya engkau harus keluar dari comfort zone, daerah dimana engkau terlena, "tertidur" karena kenyamanan. Ketika gereja mulai berani keluar dari comfort zone, mereka akan mulai dibawa Tuhan ke perfect zone. Miliki kerelaan untuk membayar harga, itulah keluar dari comfort zone. Punya hati untuk rela membayar harganya, keluar dari kenyamananmu.

2. Setelah keluar dari comfort zone, masuk ke learning zone, artinya hati yang mau dididik Tuhan. Banyak orang yang tidak dewasa karena tidak membiarkan dirinya dididik dan diajar oleh Tuhan. Memang tidak enak dididik Tuhan, keras, tapi itu membuat kita semakin dewasa.

3. Setelah dari learning zone, Tuhan akan bawa ke testing zone. Murid tugasnya belajar, buka hati untuk diajar, tapi guru yang akan mengujinya. Di lembah pengujian inilah yang menentukan apakah engkau akan masuk dalam perfect zone atau harus mengulang lagi.

4. Di perfect zone ada hal-hal yang ajaib, tapi engkau harus lulus dalam testing zone. Engkau tidak akan masuk dalam perfect zone kalau engkau tidak memutuskan untuk keluar dari comfort zone.

Kejadian 12:1-3
1: Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
2: Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
3: Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

Ini baru Firman Tuhan kepada Abraham, tapi belum jadi nyata. Tapi yang pasti Abraham disuruh pergi, namun tidak tahu pergi ke mana. Di saat ini umur Abraham 75 tahun dan disuruh keluar dari comfort zone, ini tidak mudah.

Kejadian 12:4–5
4: Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.
5: Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ.

Abraham tidak tahu harus kemana, tapi dia tetap taat sekalipun umurnya sudah tua. Butuh iman, butuh kerendahan hati kalau mau keluar dari comfort zone. Learning zone itu juga dimana Tuhan izinkan segala sesuatu terjadi, dan sekalipun engkau salah ambil keputusan, ujungnya akan Roma 8:28, bisa menjadi pembelajaran yang baik.

Ketika Abraham keluar dari comfort zone, dia masuk ke learning zone, dan ada hal yang bisa kita pelajari:
1. Abraham adalah suami yang tidak bertanggungjawab, dia takut mati

Kejadian 12:10-13
10: Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.
11: Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai, isterinya: "Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya. 
12: Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya. Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup.
13: Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau."

Di situ Abraham takut mati sehingga dia berkata kepada Sarai kalau dia adalah adiknya agar dia tidak dibunuh. Istri tunduk pada suami, tapi suami juga mengasihi istri seperti dirinya sendiri. Lakukan bagianmu, maka Tuhan akan lakukan bagiannya. Sekalipun Abraham melakukan kekonyolan, tapi Sara tetap tunduk.

Kejadian 12:14-16
14: Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik, 
15: dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya. 
16: Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.

Abraham melakukan kekonyolan, kalau saat itu Tuhan tidak turun tangan, rencana Tuhan rusak pada saat itu. Abraham sebelum menjadi bapa orang beriman pun dia melakukan kesalahan-kesalahan, tapi Sara tidak komplain, dia nurut, sehingga Tuhan bela. Kalau engkau berbuat salah, jangan marah, janga putus asa,  tapi bertobat, perbaiki diri, karena itu learning zone kita.

Kejadian 12:17-20
17: Tetapi TUHAN menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun, demikian juga kepada seisi istananya, karena Sarai, isteri Abram itu.
18: Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata: "Apakah yang kauperbuat ini terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu?
19: Mengapa engkau katakan: dia adikku, sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang, inilah isterimu, ambillah dan pergilah!"
20: Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya.

Kejadian 15:1-2
1: Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."

Di Kejadian 12, imannya masih full ketika dia disuruh keluar, tapi di Kejadian 15 ini berbeda, ketika ditemui Tuhan, bahkan Abraham berkata negatif, dia komplain.

Kejadian 15:2-3
2: Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu." 
3: Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku."

Sebelum menjadi bapa orang beriman Abraham melalui learning zone. Sama seperti hidup kita, seringkali kita melakukan kekonyolan, tapi kalau engkau terus belajar dan belajar, engkau akan semakin dewasa.

Kejadian 15:4-6
4: Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu."
5: Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
6: Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran

Abraham memang sempat tidak percaya, berkata negatif, tapi saat itu Abraham bertobat, dan Tuhan selidiki hati Abraham, sehingga di ayat 6 dikatakan Tuhan memperhitungkan semuanya sebagai kebenaran.

Kejadian 15:18-21
18: Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:
19: yakni tanah orang Keni, orang Kenas, orang Kadmon,
20: orang Het, orang Feris, orang Refaim,
21orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus itu."

Ketika Abraham bertobat, Tuhan membuat re-covenant dengan Abraham dan kembali memberkati Abraham. Seharusnya setelah ini Abraham percaya kepada Tuhan dengan sungguh, tapi setelah 10 tahun kemudian, dia melakukan kesalahan lagi karena seolah-olah mereka masih belum mendapatkan janji Tuhan, dan bahkan dampak dari kesalahannya bagi dunia masih dirasakan hingga sekarang.

Kejadian 16:1-2
1: Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
2: Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.

Di sini Sara salah mengambil keputusan, dan juga Abraham salah karena dia mendengarkan apa yang dikatakan Sara, padahal dia sudah sering bertemu Tuhan dan mendengar janji-janji Tuhan.

Kejadian 16:3-4
3: Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan ,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
4: Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.

Padahal Tuhan sudah katakan kalau dari rahim Sara akan keluar anak perjanjian itu, tapi Sara dan Abraham salah mengambil keputusan. Sekalipun Sara salah mengambil keputusan, kalau Abraham tetap percaya pada Tuhan, dia tidak akan menghampiri Hagar. Abraham baru bisa mendapatkan Ishak setelah proses 25 tahun, kenapa sampai selama itu? Karena cara hidup Abraham yang seperti itu. Kita tidak mengahkimi Abraham, tapi kita belajar dari kehidupan Abraham. Setelah kejadian ini, selama 14 tahun Tuhan tidak menemui Abraham hingga Abraham berumur 99 tahun.

Kejadian 17:1-5
1: Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
2:  Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak."
3: Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya:
4: "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
5: Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.

Setelah 14 tahun melakukan kesalahan, Tuhan mendatanginya dan membuat perjanjian baru dengan Abraham, mengubah namanya dari Abram menjadi Abraham. Namun dari titik ini ada beban yang berat di pundak Abraham karena dia disebut sebagai bapak banyak anak namun kalau orang lihat secara jasmani, Abraham pun bahkan belum mendapatkan Ishak. Seharusnya di pasal ini, Abraham harusnya sudah tidak ragu lagi dengan Tuhan, tapi apa yang terjadi?

Kejadian 17:15-19
15: Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.
16: Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."
17: Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"
18: Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
19: Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.

Seharusnya dari ayat tadi Abraham sudah percaya kepada tuhan, tapi apa yang terjadi?

Kejadian 18:1-2
1: Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. 
2: Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah,

Tuhan mengutus malaikatNya untuk mengokohkan perjanjianNya. 

Kejadian 18:10-12
10: Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.
11: Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
12: Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?" 

Sara tertawa saat itu, namun Tuhan berkata lagi:

Kejadian 18:13:-14
13: Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
14. Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."

Tuhan mengokohkan lagi janjiNya, bahkan Dia memberi tahu mereka kalau akan keluar anak laki-laki dan diberi nama Ishak. Tapi apa yang terjadi?

Kejadian 20:1-4
1: Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing.
2: Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: "Dia saudaraku," maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara.
3: Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya: "Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami."
4: Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: "Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah?

Padahal Tuhan berkata sebelumnya kalau tahun depan, mereka akan mendapatkan anak. Tapi Abraham jatuh lagi di tempat yang sama, dia berkata kalau Sara itu saudarinya. Namun karena kebaikan Tuhan, Abimelekh belum meniduri Sara dan akhirnya Sara dikembalikan kepada Abraham.

Kejadian 20:11
11: Lalu Abraham berkata: "Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku.

Abraham berkata semuanya itu karena Abraham takut mati. Namun setelah kejadian ini:

Kejadian 21:1-3
1: TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.
2: Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.
3: Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.

Abraham tahu kalau semuanya ini bisa terjadi bukan karna kekuatannya, tapi karena tangan Tuhan yang tetap menjaga mereka dan perjanjiannya. Kita pun bisa lulus karena tangan Tuhan, karena kemurahan Tuhan, tidak akan pernah bisa dengan kekuatan kita. Kita tidak punya iman yang cukup sampai semuanya itu jadi, tapi Tuhan yang bantu kita sampai kita mampu membayar semua harganya.

Kejadian 22:1-2
1: Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
2: Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Inilah testing zone untuk Abraham. Analoginya seperti ketika engkau cicilan rumah / apartemen selama 25 tahun, lalu ketika semua selesai, Tuhan minta semua itu diberikan untuk persembahan. Tuhan seolah-olah membuatnya 0 lagi, tapi itu tidak menghancurkannya, itu menambah valuenya. Dari satu hal ini, kita bisa lihat kalau Abraham sangat beriman, kalau Abraham tidak melakukan hal ini, semuanya tidak akan bisa terjadi sampai sekarang ini. Namun semua tetap berada di dalam pengendalian Tuhan.

Kejadian 22:3
3: Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.

Abraham tidak menunda lagi ketika malamnya Tuhan berfirman, karena keesokan paginya mereka langsung berangkat.

Kejadian 22:7-10
7: Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
8: Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
9: Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
10: Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.

Ketika itu Ishak bertanya dimana korbannya, tapi Abraham berkata Tuhan yang akan sediakan. Ketika sudah di puncak gunung, memang belum ada korbannya, Abraham mengikat Ishak dan bahkan hingga Abraham sudah mengambil pisau untuk menyembelih anaknya, tapi apa yang terjadi?

Kejadian 22:11-14
11: Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
12: Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
13: Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
14: Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

Jehovah Jireh terjadi ketika ada seseorang yang berani mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan.

Kejadian 22:16-18
16: kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri demikianlah firman TUHAN :Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
17: maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
18: Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.

Kalau hari-hari ini anak-anak Tuhan menguasi banyak bidang di dunia, menjadi berkat di bangsa-bangsa, adalah karena benih dari perjanjian antara Tuhan dengan Abraham. Ketika itu bahkan Tuhan bersumpah kepada Abraham. Sumpah itu harus terjadi dan itu hanya bisa batal kalau orang yang bersumpah itu mati. Namun berita baiknya, Tuhan kita itu tidak bisa mati, sehingga sumpah itu akan terus berlaku hingga kekekalan, dan siapapun kita yang ditebus darah Yesus, masuk dalam keturunan Abraham, kita akan diberkati. Memang dahulu Abraham pernah melakukan kekonyolan, tapi perbuatannya di pasal 22 inilah yang harus membuat kita sangat respect karena apa yang dilakukannya ini.

Apapun yang kita alami di learning zone, kesalahan atau kekonyolan apapun yang kita lakukan, never give up, jangan putus asa, terus belajar hingga engkau lulus dari testing zone dan masuk dalam perfect zone. Izinkan dirimu dididik dan diajar Tuhan. Sekalipun seolah-olah hidupmu belum berubah bahkan sepertinya bertambah buruk, terus mengucap syukur, belajar dan perbaiki diri di learning zone ini,

Kalau engkau mau masuk dalam perfect zone, ada 3 hal yang harus engkau perhatikan:
1. Miliki kerendahan hati yang cukup
2. Nurut dengan Tuhan
3. Jangan kecewa


- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -
- THE GREAT AWAKENING IN ALL NATIONS -

0 komentar:

AoC Bandung, 11 April 2016

11:51:00 , 0 Comments

AOC BANDUNG
11 APRIL 2016

By: Ev. Iin Tjipto

Memang engkau akan mengalami kegoncangan, tapi itu akan jadi tanda kebangkitan dan tuaian besar! Salah satu guncangan besar adalah ketika Pak Petrus Agung dibawa pulang. Memang Pak Agung pulang karena sudah sampai di garis akhir, tapi alasan lain adalah agar muncul banyak Petrus Agung lainnya dan kita mengalami Tuhan masing-masing secara pribadi.

Kalau engkau bisa tangkap ini, engkau akan punya kebenaran yang luar biasa. Mungkin engkau sudah berdoa, pelayanan, peperangan, tapi kenapa belum terima, malah rasanya kena serang, rugi, dll? Jangan pernah tiru luarnya tapi tangkap valuenya! Selama engkau tiru luarnya dan engkau nilai luarnya, engkau tidak akan menang. Tapi kalau engkau bisa tangkap valuenya, engkau akan terima terobosan.

Dalam nama Yesus saya tangkap valuenya dan tidak tiru luarnya.

Siapa orang yang selalu meniru luarnya tapi tidak menangkap dalamnya? Saul.

1 Samuel 10:26-27
26: Saulpun pulang ke rumahnya, ke Gibea, dan bersama-sama dengan dia ikut pergi orang-orang gagah perkasa yang hatinya telah digerakkan Allah.
27: Tetapi orang-orang dursila berkata: "Masakan orang ini dapat menyelamatkan kita!" Mereka menghina dia dan tidak membawa persembahan kepadanya. Tetapi ia pura-pura tuli.

Saul orang yang sangat minder, dan ketika orang banyak menghina dia, dia tetap terlihat cool. Dia tiru bagaimana raja-raja yang kelihatannya cool, tenang, dan alkitab berkata kalau Saul pura-pura tuli, tapi dalamnya tidak pernah kuat. Dia simpan ini sebagai luka, kepahitan, hingga dia ingin membuktikan diri siapa dia. Banyak yang ketika mengalami masalah memang diam dari luarnya, cool, tapi sebenarnya yang di dalamnya gunung merapi. Daud ketika mengalami apapun dia bercerita kepada Tuhan, bahkan minta Tuhan selidiki hatinya karena dia tahu kalau seringkali dia juga tidak kenal hatinya sendiri. Jangan biarkan sedikitpun akar kepahitan, akar curiga ada di dalam kita. Minta diajari agar kita bisa melihat dengan benar dan mengerti semua perhitungan Tuhan. Jangan biarkan benih apapun di dalam sampai merusak hidupmu. Jangan pura-pura cool, tapi minta Tuhan beresi hati kita. Kalau hanya pura-pura cool, dalamnya amsiong, ujungnya tidak akan tahan dan akan keluar aslinya.

1 Samuel 13:8-14
8: Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.
9: Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.
10: Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.
11: Tetapi kata Samuel: "Apa yang telah kauperbuat?" Jawab Saul: "Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas,
12: maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."
13: Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.
14: Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."

Saul mempersembahkan korban. Sebelum kejadian ini Saul tahu bahwa Samuel mempersembahkan korban dan orang Filistin kocar-kacir sehingga ketika itu ia berpikir kalau Tuhan suka korban, dia bakar korban dan guntur akan turun, sehingga orang Filistin kocar-kacir. Dia mempersembahkan korban dan dimaki oleh Samuel. Mungkin dalam hatinya berkata apa yang salah dengan mempersembahkan korban. Tapi tetap lagi, jangan lihat luarnya, tapi lihat valuenya.

Tuhan itu bukannya suka dengan korban bakaran dll, tapi yang Tuhan cari adalah ketika engkau tidak punya apa-apa, bahkan engkau tidak bisa makan dari apa yang sisa. Habel itu sangat sayang dengan dombanya, dan dia tahu kalau domba itu harus dia persembahkan. Pada waktu Habel mengorbankan anak dombanya itu, tidak ada yang namanya tertawa, pamer, yang ada hatinya hancur, menangis, seperti membunuh anaknya sendiri, dan itulah korban. Korban adalah pada waktu Daniel dikatakan kalau ada yang berani doa harus masuk gua singa, dan Daniel tetap berdoa sekalipun dia tahu harus masuk gua singa, dan dia tidak tahu kalau akan ditolong Tuhan, bahkan mungkin dia benar-benar akan mati, itulah korban. Sadrakh Mesakh Abednego juga seperti itu, bahkan kalau Tuhan tidak tolong, mereka juga tidak akan menyembah patung Nebukadnezzar.

Kalau yang namanya korban, Saul akan berkata sekalipun rakyat meninggalkan dia, dia akan tetap menunggu Tuhan, sekalipun kalau orang Filistin mau membunuh aku, aku akan tetap menunggu sampai saatnya Tuhan berkata. Korbannya sama, tapi keadaan bisa berbalik 180 derajat. Tapi justru Saul terbalik, dia mengumpulkan rakyat dan dia mengadakan kebaktian, membuat korban agar tentara musuh berserak. Itu bukan korban, tapi dia mencari keuntungan, adat, liturgi, tapi bukan korban. Banyak orang bisa berdiri di mezbah, ada yang menaikkan korban, ada yang naik gengsi. Ada yang menari kebiasaan, tidak ada yang terjadi, tapi ada yang menari dan mendapat terobosan. Kenapa ada yang menari tidak terjadi apa-apa bahkan mengalami hal yang jelek, tapi ada yang mengalmai terobosan? Jangan lihat luarnya, tapi lihat dalamnya. Ada yang mau mempersembahkan sesuatu agar menuai 100x ganda, "memancing" Tuhan. Engkau bisa lakukan tindakan profetik apapun, kalau engkau tangkap valuenya, akan terjadi hal yang ajaib, tapi kalau engkau hanya tiru luarnya, nothing happen.

1 Samuel 14:24,29-30
24: Ketika orang-orang Israel terdesak pada hari itu, Saul menyuruh rakyat mengucapkan kutuk, katanya: "Terkutuklah orang yang memakan sesuatu sebelum matahari terbenam dan sebelum aku membalas dendam terhadap musuhku." Sebab itu tidak ada seorangpun dari rakyat yang memakan sesuatu.
29: Lalu kata Yonatan: "Ayahku mencelakakan negeri; coba lihat, bagaimana terangnya mataku, setelah aku merasai sedikit dari madu ini.
30: Apalagi, jika sekiranya rakyat pada hari ini boleh makan dengan bebas dari jarahan musuhnya, yang telah didapatnya! Tetapi sekarang tidaklah besar kekalahan di antara orang Filistin."

Dia mengikhtiarkan puasa, tapi dia dikatakan mencelakakan rakyat. Dia mempersembahkan korban kehilangan tahta. Sekali lagi, jangan tiru luarnya, tapi lihat dalamnya, karena ini adalah kesalahan ribuan orang Kristen. Saat Saul melihat musuh mendesak dan rakyat terdesak, dia berpuasa namun sebenarnya " mogok makan" untuk mendesak Tuhan, bukannya puasa untuk mencari Tuhan, menyelaraskan diri, mendekatkan diri kepada Tuhan. Dia mogok makan agar memaksa Tuhan menolong dia.

Kalau engkau puasa, apa untungnya Tuhan? Tidak ada. Karena puasa bukan soal makan, tapi puasa itu bagaimana mendidik diri menyelaraskan diri kepada Tuhan. Kalau sering nonton TV, mulai puasa nonton, baca Alkitab, dengar Firman. Kalau engkau rakus, ingin makan terus, belajar puasa, agar engkau tahan uji. Banyak anak Tuhan punya persoalan dan berpuasa seminggu agar Tuhan jawab, itu bukan menggentarkan hati Tuhan, tapi pemberontakan karena ngotot maunya sendiri bukan maunya Tuhan. Tuhan ada suruh puasa buah, itu untuk mendetox kita. Engkau makan apapun boleh, semaunya, tapi dalam sebulan engkau ambil 3 hari 3 malam benar-benar makan buah saja, maka engkau akan sehat. Kalau engkau ikuti Tuhan, bukan puasa maksa Tuhan, akan terjadi sesuatu. Puasa itu untuk menyelaraskan.

Banyak orang tanpa sadar membuat peraturan, taurat, hukuman, dan itu mencelakai diri. Banyak hamba Tuhan yang melindungi jemaat dengan tidak boleh mendengar orang lain, hanya boleh ke gerejanya saja, maksudnya baik, tapi sebenarnya itu mencelakai jemaatnya sendiri.  Kalau hatimu terbuka, engkau akan mendapatkan berkat besar. Banyak orang yang membuat peraturan tapi sebenarnya mencelakai. Jangan buat peraturan yang mencelakai rakyat.

1 Samuel 15:8-11
8: Agag, raja orang Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, tetapi segenap rakyatnya ditumpasnya dengan mata pedang.
9: Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka.
10: Lalu datanglah firman TUHAN kepada Samuel, demikian:
11: "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.

Sebelumnya ketika perang yang pertama, Saul mengeluarkan perintah tidak boleh makan, menjarah, tapi ditumpas habis, dan dimarahi karena mencelakai negeri. Tapi perang yang kedua dia terbalik, semua yang baik, gendut, bagus, diambil sepuasnya, dan akhirnya dia dikatakan sudah berbalik dari Tuhan. Engkau bisa bayangkan bagaimana frustasinya Saul. Dia tidak pernah bisa tangkap hati Tuhan, dia hanya tangkap perintah, hukum, suara, tapi tidak menangkap hatinya.

Banyak yang mungkin ketika disuruh ke NTT, yang ditangkap adalah perintah, tapi tidak menangkap hati Tuhan, kerinduan Tuhan, jiwa-jiwa, dan ujungnya beban, setoran, ujungnya hanya pamer. Engkau harusnya tangkap hati Tuhan kalau Tuhan tidak rela mereka masuk dalam kegelapan dan ujungnya kepada kebinasaan. Harusnya engkau juga tangkap inilah kesempatan untuk engkau berkorban. Banyak yang hanya menangkap suara dari teguran, tapi tidak menangkap intinya. Ada beberapa orang ekstrim, tidak mau nonton, baca koran, hanya mau baca Alkitab hingga bodoh, tidak tahu apa yang terjadi, ditipu berkali-kali dia marah. Lalu mungkin berubah jadi baca koran, youtube, dll, sehingga tidak baca Firman lagi. Ada yang pelayanan sampai 5x seminggu hingga gagal dalam sekolah, dll. Ada yang bahkan tidak bisa pelayanan, tidak sempat. Ada yang ekstrim memberi 50% hingga keluarga kepahitan karena tidak bijak, ada yang bahkan baru memberi 10% saja terus kekurangan dll. 

Ketika engkau main peraturan, maka Kristen akan sama seperti semua agama. Tidak ada agama apapun yang menyelamatkan,hanya hubungan dengan Tuhan, engkau mengerti hatiNya, itu yang membuat engkau masuk dalam Kerajaan Surga.

Matius 7:22-23
22: Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23: Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Ini terjadi karena orang itu tidak mengenal Tuhan. Banyak yanga hanya menangkap perintah, tapi tidak menangkap value di dalam perintah tersebut. Cek dan ricek hatimu, karena seringkali kita tidak mengenal hati kita sendiri. Belajar mengerti hati Tuhan dan mengerti hati kita sendiri. Kenali dirimu. Engkau bisa jadi imam, tapi kapan terakhir engkau angkat pendamaian dengan air mata? Pendamaian itu artinya engkau beridri di hadapan Tuhan dan manusia, dan engkau berkata berapapun harganya agar orang itu didamaikan. Kapan terakhir engkau berkata engkau berharap diangkat di awan-awan bersama jiwa yang engkau topang, tapi kapan engkau topang jiwa-jiwa, kapan engkau topang kotamu, kapan engkau buat tindakan profetik dengan pengertian, kapan engkau mengangkat mahkota dengan gentar akan Tuhan, kapan terakhir engkau bermain musik dan bertanya melody surga, atau bahkan engkau tidak pernah berdoa itu. Yang keluar apakah hanya melody dan bukan mezbah? Dari mezbah akan terus keluar korban ucapan syukur, suakcita, korban ketaatan.

Kalau engkau bisa tangkap, jangan pernah tiru dan lakukan yang diluarnya, tapi tangkap yang di dalamnya, maka hidupmu akan berbeda, akan berubah. 

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -
- THE GREAT AWAKENING IN ALL NATIONS -

0 komentar: