Ibadah Minggu IFGF Palembang, 29 Maret 2015
29 MARET 2015
1 Raja-Raja 18:20-24
20: Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel.
21: Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun.
22: Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya.
23: Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api. Aku pun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api.
24: Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan aku pun akan memanggil nama TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!" Seluruh rakyat menyahut, katanya: "Baiklah demikian!"
Ketika itu, hanya Elia abdi Allah yang masih hidup di zaman itu. Lalu mereka mengadakan kompetisi antara nabi Allah dan Baal, karena saat-saat itu mereka tidak percaya pada nabi Allah, sehingga Elia pun berkata untuk mempersiapkan dua persembahan, dan siapa yang menyambutnya dengan api itulah Tuhan. Nabi Baal sudah melakukan semuanya, namun tidak ada api, lalu Elia pun mulai menyiapkan tiga hal sebelum api Tuhan benar-benar turun.
Ada yang diajak berdoa, dia berkobar-kobar, ada yang ketika melayani, sangat senang, ada yang malas, ada yang sangat berapi-api ketika membaca Alkitab, ada yang ogah-ogahan. Iman timbul dari pendengaran, kenapa kita berdoa teriak-teriak? Agar timbul iman melalui pendengaranmu dari perkataan yang engkau katakan. If you believe, you will receive it! Engkau percaya dan sepakat dengan Tuhan, engkau akan mengalami kesembuhan itu dari Tuhan!
Kalau engkau mau semakin hari dipakai Tuhan semakin dahsyat, engkau tidak hanya harus meminta direction, tapi juga engkau harus meminta correction dari Tuhan.
3 hal yang dilakukan Elia sehingga bisa menurunkan api dari Tuhan:
1. Memperbaiki mezbah Tuhan
1 Raja-Raja 18:30
30: Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu.
Elia melakukan hal ini yang pertama kali sebelum api turun, yaitu memperbaiki mezbah Tuhan. Banyak yang seperti coca-cola, semangat, lalu habis, karena dia tidak memiliki mezbah dalam kehidupannya sehari-hari. Engkau tidak boleh hanya menerima apa yang diberikan Tuhan melalui hamba Tuhan, tapi engkau juga harus belajar bagaimana menjaga api itu agar tetap on fire, dan membuat api itu terus berkobar dan berkembang! Tidak cukup hanya semangat, tapi engkau juga harus memperbaiki mezbah Tuhan. Kita bisa melayani sedemikian bagus, tapi apakah engkau memiliki mezbah Tuhan di rumahmu? Banyak yang sibuk melayani, tapi tidak memiliki waktu pribadi dengan Tuhan, tidak memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Ingat darimana engkau diambil. Tuhan harus tetap jadi yang utama, tapi banyak orang yang menjadikan Tuhan yang "sisa", memberikan Tuhan yang "sisa". Percuma engkau melayani tapi engkau tidak memiliki mezbah Tuhan secara pribadi dalam hidupmu. Tidak cukup hanya mezbahnya, tapi juga harus ada korbannya, persembahannya. Dia bukan Tuhan yang mau mengambil sesuatu dari hidupmu, tapi seringkali Dia hanya mengetes hidupmu, apakah engkau pelit dan hitung-hitungan atau tidak.
2. Pengorbanan
1 Raja-Raja 18:34-35
34: Sesudah itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!" Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya,
35: sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itu pun penuh dengan air.
Pada saat itu, air lebih penting dari makanan / uang, karena saat itu adalah musim kemarau dan 3.5 tahun tidak turun hujan, kemarau panjang. Dalam masa kemarau panjang, maka yang paling berharga adalah air. Elia mengorbankan yang terbaik di masa itu, yaitu air. Dia siram air empat buyung hingga tiga kali, artinya 12, dan artinya itu tidak hanya imamnya yang harus berkorban, tapi semuanya harus berkorban, bukan masalah banyak / sedikitnya, tapi ketika bersatu, barulah akan terjadi suatu kesatuan dan itu akan membuat api Tuhan turun atas hidupmu. Parit yang kosong dipenuhi air, artinya tempat yang kosong dipenuhi dengan pengorbanan semua orang, sehingga api Tuhan turun atasnya. Semua kita punya bagian masing-masing, dan mari berkorban sesuai dengan apa yang Tuhan percayakan dalam hidupmu.
3. Motivasi yang benar
1 Raja-Raja 18:37
37: Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."
Elia tidak meminta untuk mendapat pengakuan dari bangsa Israel, dari Ahab, ataupun dari nabi Baal, tapi dia melakukan smeua itu agar mereka berbalik kepada Tuhan dan mengetahui kalau Tuhan adalah Tuhan yang hidup. Seringkali motivasi kita tidak tulus, ingin dilihat dan orang respect, membuktikan dirinya. Tapi Elia memiliki ketulusan yang luar biasa, dia ingin agar orang mengetahui kalau Tuhan itu Tuhan yang hidup, bukan untuk kepentingan dirinya sendiri. Hati yang tulus dibutuhkan agar kita dibawa Tuhan lebih tinggi lagi.
0 komentar: