AoC Bandung, 30 Juni 2014

20:30:00 0 Comments

AOC BANDUNG
30 JUNI 2014

By: Ev. Daniel Krestianto

Ibrani 2
1: Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
2: Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,
3: bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan
4: Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.
5: Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini.
6: Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
7: Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat,
8: segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.
9: Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.
10: Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah--yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan--,yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.
11: Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,
12: kata-Nya: "Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat,"
13: dan lagi: "Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya," dan lagi: "Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku."
14: Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
15: dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
16: Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
17: Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
18: Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

Ini yang sedang terjadi hari-hari ini. Di ayat 15 ini yang harus kita alami, dibebaskan dari ketakutan kepada maut. Maukah yang kita baca ini kita alami? Firman ini mengatakan kalau engkau mengalami suatu masalah, jangan pernah give up, karena kalau engkau menang, engkau bisa menolong orang yang bermasalah sama sepertimu. Apakah kita punya hati seperti Kristus atau tidak?

TOV itu ada di Mazmur 73, ada perkara hati yang tulus dan hati yang bersih. Semua orang ingin masuk dalam TOV, tapi ini berkenaan dengan sikap hati, siapkah untuk memiliki hati yang tulus dan bersih? Siapkah untuk hidup seperti Aku hidup, bukan untuk diri sendiri, tapi Aku hidup untuk satu tujuan, menolong, mengcover, mengangkat orang lain?

Kalau engkau menggunakan kekuatan sendiri untuk mencapai TOV, tidak akan sampai, hanya bisa kalau engkau di dalam Yesus. Ketulusan ikut Tuhan itu juga harus dibenahi. Seringkali kita ingin menyenangkan hati Tuhan, ingin destiny kita tercapai, tapi kalau dengan kekuatanmu sendiri, tidak bisa! Pasti akan hancur, pasti engkau akan kalah. Kalau engkau berusaha dengan carmau sendiri, pasti juga akan kalah. Cobalah rendahkan hatimu, justru engkau berkata "aku mau, karena aku mau mengasihi Tuhan". Semua baik, tapi Maria mengambil bagian yang terbaik, karena Maria mengerti bagaimana menyenangkan Tuhan di SAAT ITU. Kalau engkau berpikir dengan caramu untuk menyenangkan hati Tuhan, tidak akan bisa. Mungkin orang lain dan pemimpinmu bisa engkau tipu, tapi Tuhan tidak bisa engkau tipu.

Hari-hari ini justru engkau harus hidup seperti Kristus, dan itu yang sedang Tuhan cari. Hidup seperti Kristus itu apa? Kadang tidak tahu apa-apa, pokoknya lakukan yang sudah dijadwalkan Tuhan dalam hidupmu, yang mungkin melalui pandangan dunia bodoh, tapi kalau memang itu, ya jalani, memang tidak mudah. Yesus tidak berbuat dosa, tapi kenapa Dia mau jalan salib? Orang dunia memandang itu suatu kebodohan, tidak salah kok mau menanggung kesalahan. Kadang kita sudah salah saja masih beralasan untuk menutupi kesalahan dan tidak mau mengakui kesalahan, tapi Yesus tidak seperti itu, bahkan Dia tidak salah tapi Dia mau bayar semuanya. Bagaimana dengan kita?

Ini akhir dari semuanya. Ketika kemarin di Semarang, Paulus mendatangi Bu Iin dan berkata tinggal 5 menit lagi, dan kurang dari 5 tahun Tuhan sudah datang di awan-awan. Kita ini adalah generasi yang kalau di pelari estafet, di tongkat terakhir. Pelari yang membawa tongkat terakhir. Kalau engkau tidak sadar mengenai hal ini, semua pelari sebelum kita akan jadi sia-sia. Sadarlah kalau kita orang yang terakhir. Harus seperti apa? Seperti Kristus, bahkan Yesus yang harusnya derajatnya lebih tinggi dari malaikat, Dia direndahkan "sepertinya" lebih rendah dari malaikat. Belajar rendahkan hatimu sungguh-sungguh, karena nanti Tuhan yang angkat, bukan lagi kita, tapi Tuhan yang menjadikan semuanya. Lakukan semuanya dengan kerja keras, karena masih banyak tugas yang harus kita kerjakan, dan harus hidup dalam ketepatan. Kalau tidak mati daging, tidak mungkin bisa hidup dalam ketepatan!

Kita terlalu dibuai dengan mendewakan tabut, malah kita masa bodoh. Kalau diharuskan doa jam 5, nanti malah datang dengan keharusan, bukan dengan cinta lagi. Banyak harta terpendam di dalam tabut! Seringkali Tuhan mau memberkati kita, tapi kita tidak mau, karena kita terlalu angkuh dan kedagingannya terlalu kuat. Kalau engkau mau diberkati secara luar biasa, hancurkan dagingmu! Ketika engkau minta Tuhan berkati, tanya apa yang harus engkau lakukan. Kemarin yang dilakukan Bu Iin itu benar, tidak dibuat-buat, dan seluruh anggota Bahtera harusnya tidak ada yang mampu dan mati semuanya, karena tidak ada yang berhak satupun masuk TOV, karena kita terlalu menggunakan barometernya uang/berkat. Tidak ada passion yang sesungguhnya! Alasannya Tuhan hanya karena tidak ada lagi generasi yang lain, kita yang terakhir, tapi masih saja waktu itu kita tidak mengerti, hanya omong besar mengasihi Yesus, tapi engkau menagih untuk Yesus diberkati. Engkau tidak sadar, untuk sehat saja itu sudah anugrah, karena kalau karunia kesehatan ini dicabut, semua masuk rumah sakit, tapi semua masih saja menuntut Tuhan mana berkatnya. KehendakNya yang harus jadi, bukan kehendakku. Sejujurnya semua karena anugrah. Ketika kemarin di bilangan 90%, naiknya susah sekali hingga 100%, naiknya sulit sekali, hingga besoknya baru jebol, yang tidak diperkirakan. Kalau tidak karena Tuhan mengasihi kita, tidak mungkin.

Engkau tidak akan bisa maksimal masuk ke surga kalau tanpa karunia. Menjelang Tuhan datang yang kedua kali, gudang-gudang itu harus dibuka agar anak-anak Tuhan terima. Engkau harus kenali Bethelnya pemimpinmu, tapi apakah engkau tangkap itu? Justru orang yang di cabang yang seringkali nangkep, yang bertanya bagaimana cara menyembah Tuhan, dll. Banyak yang sombong, karena engkau sudah punya karunia, dan engkau tidak mau karunia yang lain, engkau sombong, dan harus bertobat! Banyak yang hanya mengurusi soal uang, justru pertolongan Tuhan tidak akan pernah datang dalam hidupmu. Harusnya engkau itu cari si Pembuat Berkat!

Tuhan memiliki kerinduan untuk kita membagi hidup, seperti Tuhan. Bukan lagi waktunya aku, kedagingan! Ayo sejalan dengan Tuhan. Kalau engkau sejalan dengan Tuhan, Firman berkata, Bait Allah itu tidak akan pernah kekurangan / defisit, pasti surplus! Hati-hati, cobalah mengerti saat ini, engkau ada di dekat sumber, bahkan engkau di sekitar sumbernya, engkau di pusat, yang mungkin berkatnya hanya selangkah engkau bisa dapatkan semua, tapi engkau malah cari yang jauh-jauh, ke cabang-cabang. Ini tahun yang luar biasa. Yang penting Yesus sudah beracara full untuk Indonesia, tapi bisakah engkau tangkap ini? Ini waktunya kita semua, karena kita ini orang-orang yang tinggal di Bait Allah, karena pusatnya di sini, mau perang pun tanya ke Bait Allah, siapa yang harus maju, dst. Benahi hidupmu, Tuhan akan pakai engkau semaksimal mungkin, BUKAN SEKEDARNYA! Semua dipakai Tuhan! Kalau engkau mengerti, siapapun engkau, tidak ada yang tidak bisa dipakai, tapi matikan dagingmu, jangan berpikir yang lain, ini waktunya, hanya kurang dari 5 tahun, jangan urusi yang lain, tapi urusi yang benar. Kita ini ada di dekat sumber, mungkin hanya selangkah dan kita dapat semuanya, ayolah berubah, datang kepada Tuhan, bangkit dan berkata aku mau Tuhan, serius dengan Tuhan.

Ibrani 1:1-4
1: Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
2: maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
3: Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
4: jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.

Dimana letak kemenangan Yesus, letak dimana Yesus bisa selesaikan semuanya? Ketika Dia menghancurkan daging, merendahkan diri, dan itu kemenangannya! Kemarin untuk mencapai 100% tidak ada yang lain, HINENI. Detik engkau mulai dengan kekuatan, dengan cara apapun, tidak naik, tapi ketika mulai dengan HINENI, semuanya mulai naik lagi, naik hingga 100%. Banyak anak-anak Tuhan yang belum sadar karena sudah terikat dengan uang, berkat, yang penting harus dapat berkat, bagaiamana hidupnya jika tidak dapat berkat. Detik engkau mengingini, engkau tidak dapat. Caranya bagaimana? Lepaskan. Kan ketika engkau mengingini, engkau tidak dapat. Lepaskan pengampunan dan berkati. Itu sifat Yesus! Titik kemenangannya justru di situ! Sampai lagu yang Oh Jehovah juga, ketika ada masalah, lagu itu lahir.

Bagaimana dengan engkau, masih ingin keinginanmu yang terjadi? Ini sudah generasi terakhir, Yesus sebenarnya tidak usah pilih kita bisa, tapi Yesus sendiri tidak ada generasi lagi, harus generasi ini, mau tidak mau harus generasi ini yang menyelesaikannya, dan berbahagialah kita. Kalau kita hanya diam, melongo, dan melihat saja, ya kelewatan. Mungkin ada yang berkata, aku sudah berkorban, aku sudah lakukan ini, itu, dan itulah engkau selalu minta upah, sedangkan Yesus tidak minta upah sedikitpun, karena itu semua adalah gaya hidupNya! Setiap engkau berbuat baik, pelayanan, jangan pernah minta diupahi! Biar itu semua jadi sikapmu, gaya hidupmu. Kalau Tuhan suruh pelayanan, ya pelayanan, dan memang itu harus engkau lakukan, jangan mengeluh, jangan minta upah. Kalau engkau pelajari, tidak selalu Yesus tidak bawa uang, tapi seringkali Yesus tidak bawa uang. Ketika sudah selesai menyembuhkan orang, Dia pun tidak mendapat imbalan, kenapa? Karena memang itu gaya hidupNya, dan Dia tahu itu sudah ada upahnya, itu sudah terjamin. Contoh seperti penari, mengeluh ketika membuat jubah, uang lagi, uang lagi, itu goblok! Harusnya engkau mengerti, terimakasih Tuhan ada kesempatan untuk aku berkorban buat jubah. Karakter anak-anak Tuhan itu seringkali karakter gembel, misalnya ada orang yang keluar negri, dan minta oleh-oleh ya, itu karakter gembel, dan itu bukan karakter Kristus, karena lebih baik memberi daripada menerima. Memang mungkin engkau main-main, tapi tetap saja itu keluar dari hati. Kalau engkau mengerti, setiap yang engkau lakukan untuk Tuhan, harusnya engkau berusaha, lakukan dan beri yang terbaik, karena itu adalah kesempatan untuk membalas kebaikan Tuhan.

Kalau engkau tidak mau berubah karakternya, Tuhan harus tunggu hingga berapa lama lagi? Semua itu sesuai dengan Firman, ingin Tuhan beri berkat melimpah, tapi engkau tidak memberi perpuluhan, bagaimana bisa? Ketika engkau beri perpuluhan, setan tidak bisa tuntut engkau lagi, dan berkat itu akan turun, lebih dan lebih lagi. Kita itu hidup dalam perjanjian! Seberapa engkau mau diberkati, tapi seringkali berapa orang yang punya iman untuk itu terjadi? Engkau minta Tuhan berkati, tapi engkau tidak pernah berpikir, tidak pernah punya iman seperti itu sudah terjadi, bagaimana itu bisa terjadi?

Seringkali berkatnya bisa seperti air terjun, tapi engkau hanya bawa secangkir kecil, ya artinya jatahmu segitu. Sekarang seberapa kapasitasmu untuk menerima Tuhan berkati engkau? Bangun karakter Kristus, karena Yesus tidak pernah hitung-hitungan tentang uang. Jadi bendahara Tuhan yang benar! Tuhan mau berkati engkau itu sangat mudah, tapi masalahnya wadahmu sudah siap atau belum, karaktermu sudah seperti Kristus atau belum, rendah hati, hineni atau tidak? Engkau direndahkan, itu proses, apakah engkau masih sombong atau tidak, masih bergantung dengan uang atau tidak, dst.

Yang pertama diberkati itu Bait Allah dulu, Rumah Tuhan dulu, baru orang lain. Sadar ini waktunya, Rumah Tuhan terlebih dahulu, harusnya kita semua terlebih dahulu.

Zakharia 3, Yoel 2.
Masalah apapun dalam hidupmu, jangan down, Tuhan tidak pernah tinggalkan engkau, masalah seberat apapun engkau tahu kalau Tuhan ada di sisimu, dan Tuhan akan bawa engkau jadi pemenang, dan engkau bisa menolong orang yang mengalami masalah sepertimu. Jangan hatimu pahit! TOV itu tidak pernah terjadi kalau hatimu tidak bersih, kalau hatimu tidak benar.

Lepaskan berkat, lepaskan pengampunan kepada orang yang mungkin membuat namamu jelek, yang membuat engkau sedih, dll. Besarkan wadah, jangan engkau minta diberkati tapi engkau tidak membersihkan wadahmu. Ada yang akan terima sesuatu yang luar biasa, tapi engkau dihambat dengan pikiranmu yang berkata tidak mungkin, ada yang dihambat dengan kepahitan, kemarahan. Lepaskan pengampunan, bertobat! Tuhan mau lepaskan berkat, Tuhan mau lepaskan berkatNya saat ini. HINENI! Jangan salahkan Tuhan karena engkau tidak bisa memikirkan sesuatu yang mendatangkan berkat itu. Katakan kepada jiwamu, yang tidak mungkin itu mungkin! Engkau yang berkata tidak mungkin, katakan mungkin, jangan batasi Tuhan, bangkitkan imanmu! FIrman Tuhan berkata tidak ad lagi orang miskin di antara kita, ayo bangkitkan imanmu! Jangan bilang mana berkat Tuhan, buang semua kata-kata itu! Perkatakan pada jiwamu itu mungkin! Bukan karena kami bisa, semua karena Tuhan yang mau, karena tidak ada angkatan lagi yang bisa menyelesaikannya, dan karena Tuhan yang mau agar kita selesaikan. Ajar kami untuk tidak sombong dan  ajar kami agar tahu diri Tuhan. Tidak ada yang tidak masuk TOV, semua masuk. Firman jadi nyata, tidak ada lagi yang tertunda, semua mengalir!

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: