Ibadah Minggu IFGF Palembang, 15 Juni 2014
IFGF PALEMBANG
15 JUNI 2014
By: Ps. Robert Lie
Di dalam Alkitab ada kisah mengenai 2 orang janda, dan kedua-duanya ditinggal mati oleh suaminya, mereka mengalami financial problem, dan ini merupakan hal yang sulit dalam hidup mereka.
1 Raja-Raja 17:7-9
7: Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu.
1 Raja-Raja 17:7-9
7: Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu.
8: Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia:
9: "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."
Ketika itu Elia melarikan diri dari Izebel, dia lari ke Sarfat, dan Tuhan berkata kalau ada yang akan memberinya makan. Dia tidak pernah menyangka kalau yang akan memberikan dirinya makanan itu seorang janda yang miskin, karena Tuhan hanya berkata kalau ada seorang janda yang akan memberinya makan.
1 Raja-Raja 17:10-12
9: "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."
Ketika itu Elia melarikan diri dari Izebel, dia lari ke Sarfat, dan Tuhan berkata kalau ada yang akan memberinya makan. Dia tidak pernah menyangka kalau yang akan memberikan dirinya makanan itu seorang janda yang miskin, karena Tuhan hanya berkata kalau ada seorang janda yang akan memberinya makan.
1 Raja-Raja 17:10-12
10: Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."
11: Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
12: Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
Dia tidak memiliki apa-apa selain segenggam tepung dan sedikit minyak, dan ini cukup hanya untuk dirinya dan anaknya makan satu kali dan kemudian mereka mati. Banyak yang ketika mendengar mengenai menabur, langsung pikirannya negatif, "nabur lagi, nabur lagi". Kenapa Tuhan mau menggunakan diri seorang janda untuk memberi makan Elia? Karena Tuhan mau menunjukkan agar Dia bisa melakukan apapun, dari yang tidak ada jadi ada, tidak mungkin jadi mungkin, dan saya percaya keadaan kita tidak ada yang separah janda ini, tidak ada di antara kita yang di sini yang miskin dan hanya bisa makan satu kali lalu mati.
Lalu apa yang Elia lakukan? Elia menyatakan Firman Tuhan dan ini adalah sesuatu yang tidak lazim dan "kejam" secara manusia.
11: Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
12: Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
Dia tidak memiliki apa-apa selain segenggam tepung dan sedikit minyak, dan ini cukup hanya untuk dirinya dan anaknya makan satu kali dan kemudian mereka mati. Banyak yang ketika mendengar mengenai menabur, langsung pikirannya negatif, "nabur lagi, nabur lagi". Kenapa Tuhan mau menggunakan diri seorang janda untuk memberi makan Elia? Karena Tuhan mau menunjukkan agar Dia bisa melakukan apapun, dari yang tidak ada jadi ada, tidak mungkin jadi mungkin, dan saya percaya keadaan kita tidak ada yang separah janda ini, tidak ada di antara kita yang di sini yang miskin dan hanya bisa makan satu kali lalu mati.
Lalu apa yang Elia lakukan? Elia menyatakan Firman Tuhan dan ini adalah sesuatu yang tidak lazim dan "kejam" secara manusia.
1 Raja-Raja 17:13
13: Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
14: Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
15: Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
Kalau engkau berani mengutamakan Tuhan lebih dari semuanya, Tuhan yang akan berani bertanggungjawab atas hidupmu. Kalau engkau berkekurangan pun, pasti ada jalan keluar, karena Yesus kita lebih besar dari segala masalah yang ada, Dia bisa ciptakan dari yang tidak ada jadi ada, tidak mungkin jadi mungkin. Bukan karena apa yang Elia lakukan, karena dia hanya sebagai perantara untuk memberikan Firman Tuhan, tapi yang harus diperhatikan adalah apa yang Tuhan kerjakan atas janda itu. Ketika itu tidak ada hujan, masa kekeringan di Israel, dan mereka tidak bisa bercocok tanam, namun janda sarfat itu sakhirnya mendapatkan tepung dan minyak yang tidak habis-habis hingga waktu Tuhan memberi hujan atas bumi, itu artinya dia dijamin Tuhan hingga masanya mereka bisa bercocok tanam kembali.
Semua kita terbatas, persembahan kita terbatas, tapi kita punya Tuhan yang tidak terbatas, Dia yang bisa menyelesaikan segala perkara yang ada. Tuhan kita tidak pernah bisa masuk logika, karena kalau bisa dibatasi dengan logikan manusia, Dia hanyalah Tuhan yang biasa. 5 roti 2 ikan itu tidak masuk logika, Petrus ketika sudah melakukan semuanya dengan caranya tidak mendapatkan ikan, namun ketika Tuhan yang memerintahkannya menangkap ikan, dia langsung bisa mendapatkan ikan dengan jumlah yang besar, dan ini tidak masuk dalam logika.
14: Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
15: Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
Kalau engkau berani mengutamakan Tuhan lebih dari semuanya, Tuhan yang akan berani bertanggungjawab atas hidupmu. Kalau engkau berkekurangan pun, pasti ada jalan keluar, karena Yesus kita lebih besar dari segala masalah yang ada, Dia bisa ciptakan dari yang tidak ada jadi ada, tidak mungkin jadi mungkin. Bukan karena apa yang Elia lakukan, karena dia hanya sebagai perantara untuk memberikan Firman Tuhan, tapi yang harus diperhatikan adalah apa yang Tuhan kerjakan atas janda itu. Ketika itu tidak ada hujan, masa kekeringan di Israel, dan mereka tidak bisa bercocok tanam, namun janda sarfat itu sakhirnya mendapatkan tepung dan minyak yang tidak habis-habis hingga waktu Tuhan memberi hujan atas bumi, itu artinya dia dijamin Tuhan hingga masanya mereka bisa bercocok tanam kembali.
Semua kita terbatas, persembahan kita terbatas, tapi kita punya Tuhan yang tidak terbatas, Dia yang bisa menyelesaikan segala perkara yang ada. Tuhan kita tidak pernah bisa masuk logika, karena kalau bisa dibatasi dengan logikan manusia, Dia hanyalah Tuhan yang biasa. 5 roti 2 ikan itu tidak masuk logika, Petrus ketika sudah melakukan semuanya dengan caranya tidak mendapatkan ikan, namun ketika Tuhan yang memerintahkannya menangkap ikan, dia langsung bisa mendapatkan ikan dengan jumlah yang besar, dan ini tidak masuk dalam logika.
Selain itu ada lagi kisah mengenai seorang janda dan Elisa, yaitu di 2 Raja-Raja
2 Raja-Raja 4:1-2
2 Raja-Raja 4:1-2
1: Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya."
2: Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah." Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apa pun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak."
2 Raja-Raja 4:2 (BIS)
2: "Bagaimana saya dapat menolong Ibu?" tanya Elisa. "Ibu mempunyai apa di rumah?" "Tidak punya apa-apa," jawab wanita itu, "kecuali minyak zaitun sebotol kecil."
Dalam terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-Hari dikatakan kalau janda itu hanya memiliki minyak zaitun sebotol kecil, tidak ada lagi yang lain. Suaminya meninggal dan meninggalkan hutang yang sangat banyak sehingga anaknya pun harus dijual menjadi budak.
2 Raja-Raja 4:3
3: Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.
Ini juga hal yang tidak masuk akal. Kisah pertama mengenai janda yang akan memberi Elia makan, dan ketika ini janda yang bertemu dengan Elisa juga sama, Elisa berkata kepada janda ini untuk mempersiapkan wadah-wadah yang kosong untuk mengisi minyak. Janda ini tidak peduli dengan apa yang akan dikatakan orang ketika dia meminta bejana-bejana kosong, tapi dia tetap melakukan apa yang disuruh Elisa, untuk mengumpulkan wadah kosong dari tetangga-tetangganya, dan ini dibutuhkan kerendahan hati dan pengorbanan untuk melakukan hal itu.
Kita melayani itu bukan karena persembahan, tapi karena kita cinta pada Tuhan. Kalau kita datang kepada Tuhan, jangan pernah datang dengan tangan kosong! Bukan mengenai berapa besar persembahanmu, tapi berapa persentase persembahanmu dari apa yang engkau miliki. Ada janda yang memberi 2 peser, dan 1 peser itu sejumlah setengah sen, dan 2 peser itu artinya hanya 1 rupiah, namun dia memberi yang lebih besar dari semua orang yang memberi persembahan di saat itu, karena janda ini memberikan seluruh apa yang dia miliki, artinya dia memberi 100%. Masalahnya bukan berapa besar yang engkau beri, tapi masalahnya apakah engkau mau terlibat dalam pekerjaan yang sedang Tuhan kerjakan atau tidak, sekalipun hanya Rp 1000 kalau itu memang yang engkau punya, itu Tuhan perhitungkan sebagai 100%.
Janda yang bertemu Elisa ini suaminya adalah seorang nabi Tuhan, takut akan Tuhan, tapi dia meninggalkan hutang yang sangat banyak. Tujuannya apa sampai dia mengalami seperti itu? Tujuannya agar Tuhan menyatakan kemuliaanNya, sama seperti ketika Musa berhadapan dengan Firaun, dan Tuhan mengeraskan hati Firaun, tujuannya juga agar Tuhan menyatakan kemuliaanNya.
Ketika engkau berani merendahkan dirimu, Tuhan akan nyatakan mujizat dalam hidupmu. Apa kriteria agar kita dipercayakan berkat dari Tuhan? KERENDAHAN HATI. Karena Tuhan tidak mau ketika engkau diberkati Tuhan, dan engkau jadi sombong. Tuhan bisa mengambil semua yang engkau punya dalam satu detik, dan Tuhan juga bisa berkati engkau dengan mudah. Muliakan Tuhan dengan hartamu!
Engkau tidak mengalami yang lebih buruk dari dua janda tersebut, tapi maukah engkau lakukan seperti yang mereka lakukan? Mereka mengalami financial problem, tapi ketika mereka merendahkan hati, melakukan apa yang Tuhan mau, akhirnya mereka mendapatkan financial breakthrough. Mereka bergantung sepenuhnya dengan Tuhan, karena itu mereka bisa mengalami mujizat Tuhan, dan mengalami kalau Tuhan itu Tuhan yang besar.
Ini juga hal yang tidak masuk akal. Kisah pertama mengenai janda yang akan memberi Elia makan, dan ketika ini janda yang bertemu dengan Elisa juga sama, Elisa berkata kepada janda ini untuk mempersiapkan wadah-wadah yang kosong untuk mengisi minyak. Janda ini tidak peduli dengan apa yang akan dikatakan orang ketika dia meminta bejana-bejana kosong, tapi dia tetap melakukan apa yang disuruh Elisa, untuk mengumpulkan wadah kosong dari tetangga-tetangganya, dan ini dibutuhkan kerendahan hati dan pengorbanan untuk melakukan hal itu.
Kita melayani itu bukan karena persembahan, tapi karena kita cinta pada Tuhan. Kalau kita datang kepada Tuhan, jangan pernah datang dengan tangan kosong! Bukan mengenai berapa besar persembahanmu, tapi berapa persentase persembahanmu dari apa yang engkau miliki. Ada janda yang memberi 2 peser, dan 1 peser itu sejumlah setengah sen, dan 2 peser itu artinya hanya 1 rupiah, namun dia memberi yang lebih besar dari semua orang yang memberi persembahan di saat itu, karena janda ini memberikan seluruh apa yang dia miliki, artinya dia memberi 100%. Masalahnya bukan berapa besar yang engkau beri, tapi masalahnya apakah engkau mau terlibat dalam pekerjaan yang sedang Tuhan kerjakan atau tidak, sekalipun hanya Rp 1000 kalau itu memang yang engkau punya, itu Tuhan perhitungkan sebagai 100%.
Janda yang bertemu Elisa ini suaminya adalah seorang nabi Tuhan, takut akan Tuhan, tapi dia meninggalkan hutang yang sangat banyak. Tujuannya apa sampai dia mengalami seperti itu? Tujuannya agar Tuhan menyatakan kemuliaanNya, sama seperti ketika Musa berhadapan dengan Firaun, dan Tuhan mengeraskan hati Firaun, tujuannya juga agar Tuhan menyatakan kemuliaanNya.
Ketika engkau berani merendahkan dirimu, Tuhan akan nyatakan mujizat dalam hidupmu. Apa kriteria agar kita dipercayakan berkat dari Tuhan? KERENDAHAN HATI. Karena Tuhan tidak mau ketika engkau diberkati Tuhan, dan engkau jadi sombong. Tuhan bisa mengambil semua yang engkau punya dalam satu detik, dan Tuhan juga bisa berkati engkau dengan mudah. Muliakan Tuhan dengan hartamu!
Engkau tidak mengalami yang lebih buruk dari dua janda tersebut, tapi maukah engkau lakukan seperti yang mereka lakukan? Mereka mengalami financial problem, tapi ketika mereka merendahkan hati, melakukan apa yang Tuhan mau, akhirnya mereka mendapatkan financial breakthrough. Mereka bergantung sepenuhnya dengan Tuhan, karena itu mereka bisa mengalami mujizat Tuhan, dan mengalami kalau Tuhan itu Tuhan yang besar.
2 Raja-Raja 4:4-7
4: Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!"
5: Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang.
4: Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!"
5: Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang.
6: Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya: "Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir.
7: Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu."
Tuhan tidak pernah hanya melakukan mujizat jangka pendek, tapi Dia lakukan untuk jangka panjang, seperti yang dialami janda ini, tidak hanya untuk makan sekali itu saja, tapi Tuhan juga memberi berkatNya lebih untuk janda dan anak-anaknya hidup. Tidak ada orang yang menabur banyak namun menjadi miskin! Banyak orang Chinese di luar sana yang memberikan uang begitu besar, menabur walau bukan di ladang yang tepat, bukan kepada Tuhan, tapi hukum tetap berlaku, yang menabur akan menuai, dan mereka tidak kekurangan, dan apalagi kita yang menabur kepada Tuhan yang hidup, engkau tidak akan pernah kekurangan, tapi kalau engkau kekurangan, artinya ada yang salah dalam hidupmu. Tidak ada yang akan bisa engkau tuai kalau engkau tidak pernah menabur!
Ada dua prinsip yang hari ini harus kita pelajari:
Prinsip yang pertama:
2 Korintus 9:10
10: Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
Tuhan memberi roti untuk dimakan, dan juga benih untuk ditabur. Kalau Tuhan hanya memberi roti, engkau makan, habis, tidak menghasilkan apa-apa. Tuhan juga tidak hanya memberi benih untuk ditabur, karena kalau hanya mendapatkan benih, tidak ada yang bisa dimakan, tapi Tuhan itu bijaksana, Tuhan memberi benih untuk ditabur dan juga roti untuk dimakan. Benih itu harusnya ditabur dan Tuhan akan melipatgandakannya juga untuk engkau. Kalau engkau mendapatkan uang, engkau harus tanya Tuhan, yang mana yang harus ditabur, yang mana yang boleh engkau nikmati. Kita harus seimbang, ada yang boleh dinikmati, tapi jangan lupa harus ada sebagian uangmu yang ditabur agar dilipatgandakan dan engkau bisa mendapatkan berkat yang lebih besar lagi. Tuhan tidak pernah berhutang dengan engkau! Berdoa pada Tuhan agar engkau bisa mengelola uang yang Tuhan beri, yang mana yang harus ditabur, yang mana yang boleh dinikmati. Yang dilipatgandakan hanya benih, jadi kalau roti yang engkau tabur, itu tidak akan bisa menghasilkan apa-apa, semuanya itu akan sia-sia.
Tidak masalah engkau mau memberi seberapapun, asalkan engkau jangan datang dengan tangan kosong kepada Tuhan. Beri sesuai kemampuan dan kerelaanmu. Kalau engkau memang tidak ada uang, ya tidak apa-apa engkau tidak memberi.
Prinsip yang kedua:
Kejadian 12:1-3
1: Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
2: Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Tuhan tidak pernah hanya melakukan mujizat jangka pendek, tapi Dia lakukan untuk jangka panjang, seperti yang dialami janda ini, tidak hanya untuk makan sekali itu saja, tapi Tuhan juga memberi berkatNya lebih untuk janda dan anak-anaknya hidup. Tidak ada orang yang menabur banyak namun menjadi miskin! Banyak orang Chinese di luar sana yang memberikan uang begitu besar, menabur walau bukan di ladang yang tepat, bukan kepada Tuhan, tapi hukum tetap berlaku, yang menabur akan menuai, dan mereka tidak kekurangan, dan apalagi kita yang menabur kepada Tuhan yang hidup, engkau tidak akan pernah kekurangan, tapi kalau engkau kekurangan, artinya ada yang salah dalam hidupmu. Tidak ada yang akan bisa engkau tuai kalau engkau tidak pernah menabur!
Ada dua prinsip yang hari ini harus kita pelajari:
Prinsip yang pertama:
2 Korintus 9:10
10: Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
Tuhan memberi roti untuk dimakan, dan juga benih untuk ditabur. Kalau Tuhan hanya memberi roti, engkau makan, habis, tidak menghasilkan apa-apa. Tuhan juga tidak hanya memberi benih untuk ditabur, karena kalau hanya mendapatkan benih, tidak ada yang bisa dimakan, tapi Tuhan itu bijaksana, Tuhan memberi benih untuk ditabur dan juga roti untuk dimakan. Benih itu harusnya ditabur dan Tuhan akan melipatgandakannya juga untuk engkau. Kalau engkau mendapatkan uang, engkau harus tanya Tuhan, yang mana yang harus ditabur, yang mana yang boleh engkau nikmati. Kita harus seimbang, ada yang boleh dinikmati, tapi jangan lupa harus ada sebagian uangmu yang ditabur agar dilipatgandakan dan engkau bisa mendapatkan berkat yang lebih besar lagi. Tuhan tidak pernah berhutang dengan engkau! Berdoa pada Tuhan agar engkau bisa mengelola uang yang Tuhan beri, yang mana yang harus ditabur, yang mana yang boleh dinikmati. Yang dilipatgandakan hanya benih, jadi kalau roti yang engkau tabur, itu tidak akan bisa menghasilkan apa-apa, semuanya itu akan sia-sia.
Tidak masalah engkau mau memberi seberapapun, asalkan engkau jangan datang dengan tangan kosong kepada Tuhan. Beri sesuai kemampuan dan kerelaanmu. Kalau engkau memang tidak ada uang, ya tidak apa-apa engkau tidak memberi.
Prinsip yang kedua:
Kejadian 12:1-3
1: Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
2: Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
3: Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
Tuhan memberi janji kepada Abraham agar dia menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Selama perjalanan, dia belum memperoleh janji Tuhan yang sebenarnya, yaitu Ishak, tapi Abraham tetap mendapatkan berkat "remah-remah" dari Tuhan, namun itupun sudah sangat cukup untuk memberkati dan menghidupi hidup Abraham dan keluarganya, salah satunya dari pemberian Abimelekh. Itu semua baru "remah-remah" saja, karena Abraham belum mendapatkan berkat yang sebenarnya, yaitu Ishak. Dalam 25 tahun, Abraham menikmati remah-remah dari Tuhan, dan setelah itu dia mendapatkan berkat yang dijanjikan itu, yaitu Ishak. Namun setelah itu, dia diuji Tuhan di Kejadian 22. Tuhan uji Abraham, apakah dia mau memberikan berkat utama yang sudah diberikan dalam hidupnya. Sama dengan kita, ketika kita sudah mendapatkan berkat utama yang dijanjikan tersebut, dan Tuhan memintanya dari hidupmu, apakah engkau mau memberikannya kepada Tuhan?
Tuhan memberi janji kepada Abraham agar dia menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Selama perjalanan, dia belum memperoleh janji Tuhan yang sebenarnya, yaitu Ishak, tapi Abraham tetap mendapatkan berkat "remah-remah" dari Tuhan, namun itupun sudah sangat cukup untuk memberkati dan menghidupi hidup Abraham dan keluarganya, salah satunya dari pemberian Abimelekh. Itu semua baru "remah-remah" saja, karena Abraham belum mendapatkan berkat yang sebenarnya, yaitu Ishak. Dalam 25 tahun, Abraham menikmati remah-remah dari Tuhan, dan setelah itu dia mendapatkan berkat yang dijanjikan itu, yaitu Ishak. Namun setelah itu, dia diuji Tuhan di Kejadian 22. Tuhan uji Abraham, apakah dia mau memberikan berkat utama yang sudah diberikan dalam hidupnya. Sama dengan kita, ketika kita sudah mendapatkan berkat utama yang dijanjikan tersebut, dan Tuhan memintanya dari hidupmu, apakah engkau mau memberikannya kepada Tuhan?
Apa yang engkau tabur, itu yang akan engkau tuai.
Akhirnya Abraham memberikan Ishak kepada Tuhan, dan apa yang terjadi?
Kejadian 22:14
14: Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
Ada orang-orang yang mendeklarasikan nama Tuhan, Jehovah Jireh, tapi belum mengalami kuasa dari Jehovah Jireh tersebut. Jehovah Jireh ini bisa berlaku dalam hidupmu kalau engkau berani memberikan LEBIH dari sekedar remah-remah.
Kejadian 22:14 (KJV)
14: And Abraham called the name of that place Jehovah jireh: as it is said to this day, In the mount of the LORD it shall be seen.
Engkau bisa mengalami Jehovah Jireh kalau engkau bisa menabur yang terbaik yang engkau punya. Kalau engkau cuma memberi yang remah-remah, ya engkau tidak akan mengalami Jehovah Jireh.
Kejadian 22:14 (NET)
14: And Abraham called the name of that place "The Lord provides." It is said to this day, "In the mountain of the Lord provision will be made."
Ketika engkau bisa memberikan yang terbaik, engkau tidak hanya akan mengalami Jehovah Jireh, tapi juga Dia akan menjadi penyedia semua apapun yang engkau perlukan. Pertanyaannya sederhana, apakah engkau berani memberikan yang terbaik, lebih dari sekedar remah-remah?
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
Akhirnya Abraham memberikan Ishak kepada Tuhan, dan apa yang terjadi?
Kejadian 22:14
14: Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
Ada orang-orang yang mendeklarasikan nama Tuhan, Jehovah Jireh, tapi belum mengalami kuasa dari Jehovah Jireh tersebut. Jehovah Jireh ini bisa berlaku dalam hidupmu kalau engkau berani memberikan LEBIH dari sekedar remah-remah.
Kejadian 22:14 (KJV)
14: And Abraham called the name of that place Jehovah jireh: as it is said to this day, In the mount of the LORD it shall be seen.
Engkau bisa mengalami Jehovah Jireh kalau engkau bisa menabur yang terbaik yang engkau punya. Kalau engkau cuma memberi yang remah-remah, ya engkau tidak akan mengalami Jehovah Jireh.
Kejadian 22:14 (NET)
14: And Abraham called the name of that place "The Lord provides." It is said to this day, "In the mountain of the Lord provision will be made."
Ketika engkau bisa memberikan yang terbaik, engkau tidak hanya akan mengalami Jehovah Jireh, tapi juga Dia akan menjadi penyedia semua apapun yang engkau perlukan. Pertanyaannya sederhana, apakah engkau berani memberikan yang terbaik, lebih dari sekedar remah-remah?
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -
0 komentar: