Ibadah Minggu IFGF Palembang, 22 Juni 2014
IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
22 JUNI 2014
By: Ps. Pendy Sofian
YESUSKU BESAR.. TUhan akan genapi begitu banyak perjanjian Tuhan dengan setiap pribadi kita, di gereja kita.
Tuhan akan genapi setiap janji itu dengan segera! Jangan sampai bulan ini lewat begitu saja tanpa engkau mengalami kalau Yesus itu besar, dahsyat, ajaib.
Tuhan akan genapi setiap janji itu dengan segera! Jangan sampai bulan ini lewat begitu saja tanpa engkau mengalami kalau Yesus itu besar, dahsyat, ajaib.
Ketika Tuhan nyataan hal-hal yang besar, kebesaranNya, kekuasanNya, pasti akan melewati masalah yang mustahil, masalah yang besar, karena kalau hanya hal sepele dan engkau bisa melewatinya, engkau tidak bisa mengalami yang namanya kebesaran Tuhan. Kalau engkau ingin meihat Yesusmu besar jangan heran jga kalau ada masalah yang besar yang terjadi dalam kehidupanmu. Tanpa hal-hal yang mustahil, tidak ada yang namanya mujizat. Jangan putus asa kalau masalahmu tambah besar, tambah tidak selesai, karena sebenarnya itu adalah momen dimana Tuhan akan lakukan mujizat dan nyatakan kebesaranNya.
Markus 4:35-41
35: Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
36: Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
36: Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
37: Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
38: Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
39: Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
39: Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
40: Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
41: Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
41: Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
Ayat 35:
35: Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
Mereka bertolak ke seberang itu karena perintah Tuhan. Dan ketika mereka mengikuti perintah Tuhan, saat itu suasananya masih dalam keadaan yang baik, mereka berjalan bersama Tuhan, mereka mengikuti Tuhan, dan saat itu juga mereka tidak membantah Tuhan, mereka taat. Tapi di tengah perjalanan, ada badai besar yang bahkan hampir menenggelamkan kapal itu. Tidak ada jaminan kalau engkau berjalan bersama Tuhan itu semuanya akan lancar, mulus, tidak ada masalah sama sekali. Tuhan tidak pernah janji kalau tidak ada badai dalam hidup kita. Di awal tahun ini Tuhan sudah berkata kalau tahun ini sulit dan Tuhan akan membuat perbedaan antara orang yang benar-benar dengan Tuhan dan yang tidak. Tuhan tidak berjanji kalau semuanya akan mudah, tapi Tuhan tetap akan menyatakan kemuliaanNya dan kebesaranNya.
Ayat 37:
37: Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur
masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
Danau Galilea itu terkenal dengan fenomena badai yang tiba-tiba, dan sebagian dari para murid itu profesinya adalah nelayan. Badai itu bukan sesuatu yang mengejutkan untuk mereka, tapi suatu saat bisa terjadi badai di danau tersebut. Pada mulanya mereka tidak membangunkan Tuhan, mereka berusaha dengan sekuat mereka untuk mempersiapkan perahu itu untuk menghadapi badai, dan ini wajar, karena mereka nelayan dan mereka mengerti mengenai hal ini. Perahu mereka itu besar, dan ketika badai itu terjadi, mereka tidak berfokus ke Tuhan, karena Tuhan juga tidur di buritan kapal. Seringkali kehidupan kita juga seperti itu, di awal badai, kita lakukan apa yang kita bisa, melakukan dengan kekuatan dan pikiran kita sendiri untuk mengatasinya, namun ketika badai itu sudah menjadi besar dan tidak bisa kita atasi, baru kita mencari Tuhan, dan kurang lebih para murid mengalami yang seperti ini.
Kalau engkau berjalan bersama dengan Tuhan, mengikuti setiap perintah Tuhan, sekalipun ada badai, itu tidak akan membuat engkau mati. Stop fokus dengan kekuatanmu, tapi carilah Tuhan. Kalau engkau ada dalam masa-masa seperti ini dan engkau sudah tidak bisa handle semuanya, cepat stop, dan cari Tuhan, itu cara terbaikmu untuk bisa selamat.
Ada badai kedua yang mereka alami, dan posisinya ketika itu Tuhan sudah melakukan mujizat 5 roti 2 ikan, dan Tuhan tidak ikut ketika mereka disuruh Tuhan menyebrang. Ketika badai itu terjadi, tidak ada Tuhan dalam kapal itu, namun Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka, dan Tuhan nyatakan diriNya kepada mereka dengan berjalan di atas air. Selalu ada jaminan kalau badai tidak akan membunuh orang yang takut akan Tuhan, tapi itu akan diizinkan bahkan seolah-olah mungkin akan menenggelamkanmu, menggoncangkan engkau, membuat engkau sepertinya hampir mati, namun tetap engkau tidak akan mati, karena ada jaminan dari Tuhan. Ikuti Tuhan dengan segenap hatimu, dan yakin kalau badai itu tidak akan membunuhmu.
Dari badai tersebut, Tuhan mau menyatakan kebesaranNya pada para murid di saat itu. Tuhan itu tahu kalau akan ada badai yang terjadi di danau tersebut, namun Dia tidak "mencegah" untuk para murid tidak mengalami badai, bahkan Tuhan mengizinkan agar para murid mengalami badai itu, dan itu tetap saja tujuannya untuk menyatakan kebesaranNya. Tuhan tahu akan ada badai, justru Tuhan menyuruh mereka maju. Badai itu adalah "panggung" Tuhan untuk menyatakan kebesaranNya. Bahkan para murid mengatakan kalau "siapakah orang ini", dan kekaguman ini tidak keluar ketika Tuhan hanya menyembuhkan orang sakit, dll.
Kuatkan iman dan kepercayaanmu kepada Tuhan! Setiap badai yang dialami para murid, itu selalu jadi tempat mujizat Tuhan yang luar biasa. Dalam hidupmu, badai akan menjadi ajang Tuhan menyatakan kebesaranNya dalam hidupmu. Tuhan itu tidak jahat, tapi Tuhan mau menyatakan diriNya, siapa yang kita sembah, siapa yang kita puja.
Mujizat Tuhan tidak hanya terjadi ketika badai, namun ketika badai itu sudah selesai, Tuhan mengusir roh jahat yang ada di dalam orang gila. Setelah badai itu berlalu, ada tujuan yang besar yang Tuhan mau nyatakan. Ketika Tuhan sudah menyembuhkan orang gila, namun Tuhan Yesus diusir lagi dari tempat itu, dan Dia kembali lagi naik ke perahu. Bahkan "hanya" untuk 1 orang, Tuhan tetap mati-matian untuk ke sana, untuk menyembuhkan orang itu, dan ketika engkau sudah melewati badai ini, engkau akan mulai masuk dalam pelayanan jiwa-jiwa.
Tidak ada badai apapun yang akan menenggelamkan engkau, tapi lewat badai ini Tuhan akan bawa engkau terbang dalam badai Tuhan. Ketika Tuhan berperang ganti kita, Tuhan akan kalahkan semua musuh, dan Dia berikan kemenangan untuk kita. Badai pasti perlalu. Badai pasti berlalu. Tidak ada tempat yang SELALU ada badai, karena mungkin memang ada badai, namun badai itu pun PASTI berlalu. Tuhan itu bukan hanya Tuhan yang bisa memberkati orang lain, tapi Dia juga Tuhan yang bisa memberkati engkau. Tuhan bukan hanya Tuhan yang menggenapi perjanjianNya dengan orang lain, tapi Tuhan juga adalah Tuhan yang akan menggenapi perjanjianNya dengan kita.
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -
0 komentar: