Ibadah Minggu IFGF GISI Palembang, 7 April 2013
Ibadah Raya IFGF GISI PalembangMinggu, 7 April 2013
Kesaksian Ko Johan:Jangan mengeluh.. Ngucap syukur..
Bahagiakan orang tuamu selama masih hidup..
-------------------------------------------------
By: Pendy Sofian
TERTANAM DENGAN SANGAT KUAT!
Amos 9:15
15: Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka," firman TUHAN, Allahmu.
Ada 2 hal yang bisa kita pelajari:
1. Ketika Dia akan menanam seseorang, Tuhan sendiri yang akan menentukan orang itu ditanam dimana..
2. Tuhan akan menanam orang, namun kuat atau tidaknya orang tersebut akan tergantung pada orang itu sendiri.. Seperti tanaman, yang menentukan dia akan tertanam dengan kuat atau tidak adalah apakah tanaman itu meresponi dengan positif tanahnya, karena yang sangat mempengaruhi kekuatanya yaitu akarnya. Tergantung apakah akarnya mau merambat, mencari sumber air, atau hanya diam saja..Penanam tidak akan pernah bisa menarik akarnya dengan paksa agar bisa bertumbuh, karena ketika akar itu ditarik, ya putus.. Penanam hanya bisa memberi pupuk..Akar itu harus panjang secara alami..
Ada faktor Tuhan, ada faktor dari manusia, apakah dia mau berusaha atau tidak..
Pada tanaman, bagian akar tidak akan terlalu menarik, karena orang banyak hanya melihat buahnya, batangnya, daunnya, jarang orang melihat akar tanaman itu.. Akar itu berbicara tentang bagaimana engkau melekatkan dirimu ke Tuhan, bagaimana engkau berdoa, baca alkitab, hubunganmu dengan Tuhan.. Akar memiliki peranan yang paling penting dalam sebuah tanaman. Kalau tanaman tidak punya daun, namun tetap punya akar, tanaman itu masih bisa tumbuh.. Namun kalau sebaliknya, kalau akarnya yang dipotong, cepat atau lambat tanaman tersebut akan mati..
Mazmur 92:12
12: Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
Pohon kurma ketika akan ditanam, dia akan ditindih dengan batu yang sangat berat. Hal ini menyebabkan tanaman itu tidak akan bisa naik ke atas, sehingga tanaman itu akan menguatkan akarnya, menyebarkan akarnya menuju sumber air hingga kuat, baru dia tumbuh ke atas dan menggulingkan batu tersebut.. Kalau awalnya tidak ditindih dengan batu, mungkin dia memang bisa tumbuh, namun tunggu waktunya ketika badai datang, tanaman tersebut akan bisa mati, karena akarnya belum kuat.
Semakin besar pohon, akarnya akan semakin besar, karena tanaman itu perlu menyerap makanan yang lebih.
Yeremia 17:7-8
7: Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
8: Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Kalau engkau mengandalkan Tuhan, diibaratkan seperti tanaman yang ditanam di tepi aliran air.. Di saat-saat yang masih enak, nyaman, mungkin manusia tidak akan terlalu mengandalkan Tuhan.. Bagaimana agar kita belajar mengandalkan Tuhan? Tuhan akan membawa engkau ke kondisi dimana engkau akan tidak bisa berbuat apa-apa lagi, hanya bisa berserah pada Tuhan.. Di titik inilah Tuhan mendidik seseorang agar bisa mengandalkan Tuhan..
Ketika kita benar-benar dapat mengandalkan Tuhan, maka kita akan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air hingga akarnya mendapatkan tepi batang air..
Mazmur 1:1-3
1: Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
2: tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
3: Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Akarnya bergantung dengan sumber air, bukan dari hujan, sehingga terik juga tidak akan mempengaruhi tanaman tersebut..
Di ayat 1 berkata, "Berbahagialah".. Tidak ada paksaan kalau engkau tidak boleh duduk dengan mereka, namun "berbahagialah".. "Dengan siapa engkau duduk, dengan siapa engkau berjalan, dengan siapa engkau berdiri?" ini berbicara tentang komunitas..
Alkitab tidak berkata kalau kita tidak boleh bergaul dengan siapapun.. Namun seleksi siapa orang yang terdekat dalam hdiupmu, karena orang-orang itu akan mempengaruhi bagaimana hidupmu ke depan..
Ada satu sifat akar yang sangat penting, yaitu akar tidak ada kemampuan untuk menyeleksi apa yang dia serap, karena apapun yang ada di sekitar akar tersebut, apakah itu baik atau tidak, semuanya akan tetap masuk ke tanaman itu..
Berjalan menurut nasihat orang benar, maka engkau akan disebut berbahagia..
Kalau engkau duduk di kumpulan orang pencemooh, tinggal tunggu waktu saja engkau akan jadi bahan cemoohan..
Masuk dalam kelompok orang-orang yang benar..
Ayat yang pertama berbicara tentang komunitas, namun di ayat kedua juga, cari komunitas yang kesukaannya adalah Firman Tuhan, yang kesukaannya itu apa maunya Tuhan..
Ketika kita masuk komunitas, akar kita akan saling berkaitan, sehingga akan jadi lebih sulit dicabut..
Roma 12:15
15: Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!
Kalau komunitasmu bisa seperti ini, berarti komunitasmu ini berhasil..
Ayat 16:
16: Hendaklah kamu sehati sepikir........
Contohnya seperti Tuhan Yesus ketika bertemu dengan Maria dan Martha (cerita tentang Lazarus).. Ketika Maria datang dan berbicara pada Yesus, dikatakan bahwa masygulah hati Yesus.. Ini adalah perasaan galaunya, perasaan kacaunya Maria, perasaan sedihnya Maria, namun ketika Maria bercerita kepada Yesus, Dia langsung bisa ikut merasakan perasaan Maria.. Sehati seperti inilah yang perlu dimiliki oleh kita.. Ketika ada orang yang pikirannya kacau, kalut, ktia juga bisa merasakan pikirannya yang kacau..
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
0 komentar: