Ibadah Minggu IFGF Palembang, 27 Desember 2015

IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
27 DESEMBER 2015

By: Ps. Robert Lie


Memberi yang terbaik untuk Tuhan. Naik ke gunung tidak boleh tangan kosong, harus bawa sesuatu untuk Tuhan, beri yang terbaik. Yang terbaik bukan hanya mengenai uang, tapi juga yang lain-lain.

Amos 9
Pembajak disusul penuai, artinya baru saja engkau menabur, engkau mendapatkan percepatan blessing yang luar biasa.

Kita naik gunung, lalu di  atas gunung Tuhan turunkan hujan salju. Apa artinya? Seperti di Ayub 38:22-23.

Ayub 38:22-23
22: Apakah engkau telah masuk sampai ke perbendaharaan salju, atau melihat perbendaharaan hujan batu,
23: yang Kusimpan untuk masa kesesakan, untuk waktu pertempuran dan peperangan?

Perbendaharaan salju, orang yang masuk ke perbendaharaan salju akan tetap bisa hidup bahkan tetap berlimpah sekalipun di masa kesesakan.

Bagaimana memberi yang terbaik untuk Tuhan.

Yohanes 12:1-11
1: Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
2: Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
3: Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
4: Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
5: "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
6: Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
7: Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
8: Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."
9: Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.
10: Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga,
11: sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.

Minyak narwastu, setengah kati, murni.

Semua orang pasti akan memberi persembahan yang terbaik untuk Tuhan, tapi apa barometernya, apa ukurannya kalau kita sudah memberi yang terbaik untuk Tuhan? Dari ayat tersebut, ada 3 hal yang bisa dihat apakah engkau sudah memberi yang terbaik untuk Tuhan atau belum.

1. Memiliki motivasi yang murni
Tidak peduli engkau beri berapapun, apa motivasimu? Karena ingin diberkati, ingin menuai? Atau karena engkau cinta kepada Tuhan? Banyak orang yang berpuasa berdoa agar diurapi dan dipakai Tuhan, apapun itu tetap saja engkau meminta, sekalipun sepertinya baik, ujungnya juga pasti agar dikenal, dilihat orang. Kalau engkau tidak memiliki motivasi untuk meminta kembali, Tuhan pun tahu, Dia itu Allah yang peduli apapun yang memang engkau perlukan, tanpa engkau minta pun Tuhan pasti akan sediakan.

Kenapa engkau belum mendapatkan jodoh? Karena engkau masih mau ini itu, ingin yang seperti ini seperti itu karena itu engkau belum mendapatkan jodoh hingga sekarang. Katakan Thy will be done, apapun yang Tuhan mau, engkau terima.

Miliki motivasi yang murni kepada Tuhan. Dalam peristiwa ini, Yesus berkunjung ke rumah Lazarus. Ketika Yesus diurapi Maria, Maria menggunakan minyak narwastu. Minyak narwastu itu berasal dari rerumputan pegunungan Himalaya, sangat wangi, dan harganya sangat mahal di Palestina, 2 mil dari Yerusalem. Minyak itu dikatakan Yudas dijual 300 dinar. 1 dinar upah 1 hari, artinya minyak ini kurang lebih gaji satu tahun, dan Maria menggunakan minyak yang seharga gaji setahunnya yang harusnya dipakainya untuk menikah, dia pecahkan dan dia berikan untuk mengurapi Tuhan.

Minyak narwastu ini dipakai untuk 3 hal
- Minyak wangi bagi para wanita kaya / pejabat karena mahal. Minyak wangi ini digunakan ketika menjadi pengantin / akan menikah.
- Narwastu murni itu digunakan untuk campuran anggur, agar anggur itu menjadi wangi, dan biasanya hanya disajikan untuk tamu agung raja.
- Dipakai untuk mengurapi orang mati

Pemberianmu harus dengan motivasi yang murni.

Setengah kati minyak narwastu yang MURNI, tidak terkontaminasi dengan apapun. Murni di sini dikatakan genetive feminime tunggal, menyatakan jenis / macam, dan artinya murni, sejati, dan tidak tercampur apapun.

Yudas mengatakan hal yang sepertinya rohani, yaitu minyak itu dijual dan diberikan untuk orang miskin, dan dia mengomentari orang yang memberikan yang terbaik. Yudas pun mengatakan itu karena ada maksud lain. Hidupmu, persembahanmu tidak boleh terkontaminasi.

Memberi itu bukan berdoa. Misal engkau berikan sesuatu, lalu engkau meminta kembali dalam hal yang lain. Atau misalnya ketika engkau memberi uang kepada orang, lalu engkau meminta ditraktir, dll, dan itu bukan memberi, namanya nitip.


2. Tidak menghitung untung atau rugi
Kalau dilihat, setengah kati itu setara dengan setengah kilogram, harganya 300 dinar yang merupakan gaji setahun. 300 dinar setara dengan 55-60 US$ dan itu di zaman Yesus, artinya kalau sekarang itu harganya pasti sangat mahal.
Maria tidak hitung-hitungan dengan Tuhan. Engkau ikut Tuhan tidak boleh hitung untung ruginya.

Mengambil atau "took" di ayat tersebut artinya meraih sesuatu dari suatu tempat yang memang sudah disimpan lama, kalau zaman sekarang mungkin seperti brankas, disimpan di tempat khusus. Maria memberikan minyak yang disimpannya untuk menikah, tapi dia berikan kepada Yesus, dia berikan yang paling terbaik yang dia punya saat itu. Terlalu banyak orang Kristen memberikan yang jelek / kurang baik untuk Tuhan. Kalau engkau mau beri yang terbaik untuk Tuhan, jangan hitung-hitungan. Apa yang engkau bisa berikan yang terbaik untuk Tuhan bukan apa yang engkau terima. Kalaupun engkau diberikan kesempatan untuk menabur, itu artinya Tuhan mau memberkati engkau!


3. Melakukan dengan segenap hati
Maria melakukannya dengan sangat segenap hati. Selain dia mengurapi Yesus, dia bahkan menyeka kaki Yesus dengan rambutnya. Bagi wanita, rambutnya itu adalah mahkotanya. Maria bukan hanya mengurapi Yesus dengan minyak yang dipersiapkan untuk pernikahannya, tapi dia juga melepaskan kehormatannya, menyeka kaki Yesus dengan rambutnya.

1 Korintus 11:5
5: Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.

Sama seperti 24 tua-tua di surga yang melemparkan mahkotanya ke bawah kaki Tuhan, wanita ini juga melepaskan mahkotanya dan menggunakannya untuk menyeka kaki Yesus.

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT AWAKENING AND THE GREAT JUBILEE IN ALL NATIONS -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: