Ibadah Minggu IFGF Palembang, 13 September 2015
IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
13 SEPTEMBER 2015
13 SEPTEMBER 2015
By: Ps. Pendy Sofian
Omnipresence adalah sifat Tuhan sendiri. Malaikat, setan, dan orang kudus pun tidak bisa omnipresence. Contohnya ketika Gabriel mau membawa pesan kepada Daniel tapi dihadang oleh penguasa Persia pada saat itu dan kalau misalnya malaikat bisa omnipresence, Malaikat Gabriel tinggal mengeluarkan sifatnya itu dan membaa pesan kepada Daniel. Tapi malaikat dan setan tidak bisa omnipresence, hanya Tuhan yang omnipresence. Tuhan yang omnipresence itu tidak dibatasi oleh ruang, dan juga bahkan Tuhan tidak dibatasi oleh waktu, misalnya ketika Tuhan maju ke masa depan Abraham dan menetapkan dia menjadi bapa segala bangsa, dan kemudian Tuhan kembali ke masa sekarang dan mengatakan kepada Abraham kalau di masa depan dia sudah ditetapkan Tuhan akan menjadi bapa segala bangsa, akan jadi berkat bagi segala bangsa. Misalnya juga ketika Tuhan menetapkan jodohmu di 2 tahun lagi, itu artinya Tuhan sudah maju ke masa depanmu dan menetapkan jodohmu, tinggal engkau sabar menunggu sekalipun sekarang engkau belum melihat jodohmu itu, kecuali kalau engkau tidak sabar menunggu dan engkau menetapkan jodohmu sendiri.
Di gereja mungkin orang bisa merasa kalau Tuhan hadir, namun tidak merasakan kalau Tuhan itu ada di rumahmu, ada ketika engkau sedih dan juga bahkan ketika engkau jatuh dalam dosa sekalipun. Kenapa seringkali kita tidak merasakan kehadiran Tuhan? Karena seringkali kita tidak bisa melihat Tuhan secara fisik sehingga kita tidak tahu kalau sebenarnya Tuhan pun ada dimana engkau berada.
Yusuf berhasil menang dari keadaan ketika dia digoda Istri Potifar, tapi Daud gagal ketika dia melihat Betsyeba dan akhirnya dia menghampirinya bahkan dia merencanakan pembunuhan Uria. Memang sebenarnya saat itu dia sebagai raja bisa memiliki hak untuk mendapatkan istri siapa saja, tapi kesalahannya yaitu ketika Dia merencanakan pembunuhan Uria. Tapi yang mungkin jadi pertanyaannya, kenapa Tuhan tidak mencegah Daud menghampiri Betsyeba? Dan juga kenapa Tuhan tidak mencegah Daud dengan mengirim Uria kembali dan menghampiri Betsyeba sehingga sepertinya Anak yang dikandung Betsyeba adalah anak Uria? Dan kenapa Tuhan mengirim nabinya beberapa saat setelah kematian Uria? Kalau Dia Allah yang omnipresence, kenapa Dia tidak mencegah Daud? Dan juga kenapa Tuhan tidak mencegah Adam dan Hawa melakukan dosa? Karena sekalipun Dia Allah yang omnipresence, Dia tidak menyatakan diriNya dalam segala waktu, segala tempat, ataupun segala situasi apapun sekalipun Dia Allah yanag Maha Hadir. Lalu bagaimana caranya agar Tuhan berkenan untuk menyatakan diriNya pada kita?
2 Tawarikh 16:1-10
1: Pada tahun ketiga puluh enam pemerintahan Asa majulah Baesa, raja Israel, hendak berperang melawan Yehuda. Ia memperkuat Rama dengan
maksud mencegah lalu lintas kepada Asa, raja Yehuda.
2: Lalu Asa mengeluarkan emas dan perak dari perbendaharaan rumah TUHAN dan dari perbendaharaan rumah raja dan mengirimnya kepada Benhadad, raja Aram yang diam di Damsyik dengan pesan:
3: "Ada perjanjian antara aku dan engkau, antara ayahku dan ayahmu. Ini kukirim emas dan perak kepadamu. Marilah, batalkanlah perjanjianmu dengan Baesa, raja Israel, supaya ia undur dari padaku."
4: Lalu Benhadad mendengarkan permintaan raja Asa; ia menyuruh panglima-panglimanya menyerang kota-kota Israel. Dan mereka memukul kalah Iyon, Dan, Abel-Maim dan segala tempat perbekalan kota-kota di Naftali.
5: Segera sesudah Baesa mendengar hal itu, ia berhenti memperkuat Rama; ia menghentikan usahanya itu.
6: Tetapi raja Asa mengerahkan segenap orang Yehuda, yang harus mengangkat batu dan kayu yang dipergunakan Baesa untuk memperkuat Rama itu. Ia mempergunakannya untuk memperkuat Geba dan Mizpa.
7: Pada waktu itu datanglah Hanani, pelihat itu, kepada Asa, raja Yehuda, katanya kepadanya: "Karena engkau bersandar kepada raja Aram dan tidak bersandar kepada TUHAN Allahmu, oleh karena itu terluputlah tentara raja Aram dari tanganmu.
8: Bukankah tentara orang Etiopia dan Libia besar jumlahnya, kereta dan orang berkudanya sangat banyak? Namun TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, karena engkau bersandar kepada-Nya.
9: Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan."
10: Maka sakit hatilah Asa karena perkataan pelihat itu, sehingga ia memasukkannya ke dalam penjara, sebab memang ia sangat marah terhadap dia karena perkara itu. Pada waktu itu Asa menganiaya juga beberapa orang dari rakyat.
2: Lalu Asa mengeluarkan emas dan perak dari perbendaharaan rumah TUHAN dan dari perbendaharaan rumah raja dan mengirimnya kepada Benhadad, raja Aram yang diam di Damsyik dengan pesan:
3: "Ada perjanjian antara aku dan engkau, antara ayahku dan ayahmu. Ini kukirim emas dan perak kepadamu. Marilah, batalkanlah perjanjianmu dengan Baesa, raja Israel, supaya ia undur dari padaku."
4: Lalu Benhadad mendengarkan permintaan raja Asa; ia menyuruh panglima-panglimanya menyerang kota-kota Israel. Dan mereka memukul kalah Iyon, Dan, Abel-Maim dan segala tempat perbekalan kota-kota di Naftali.
5: Segera sesudah Baesa mendengar hal itu, ia berhenti memperkuat Rama; ia menghentikan usahanya itu.
6: Tetapi raja Asa mengerahkan segenap orang Yehuda, yang harus mengangkat batu dan kayu yang dipergunakan Baesa untuk memperkuat Rama itu. Ia mempergunakannya untuk memperkuat Geba dan Mizpa.
7: Pada waktu itu datanglah Hanani, pelihat itu, kepada Asa, raja Yehuda, katanya kepadanya: "Karena engkau bersandar kepada raja Aram dan tidak bersandar kepada TUHAN Allahmu, oleh karena itu terluputlah tentara raja Aram dari tanganmu.
8: Bukankah tentara orang Etiopia dan Libia besar jumlahnya, kereta dan orang berkudanya sangat banyak? Namun TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, karena engkau bersandar kepada-Nya.
9: Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan."
10: Maka sakit hatilah Asa karena perkataan pelihat itu, sehingga ia memasukkannya ke dalam penjara, sebab memang ia sangat marah terhadap dia karena perkara itu. Pada waktu itu Asa menganiaya juga beberapa orang dari rakyat.
Ada kejadian dimana Raja Asa Yehuda mau diserang oleh Raja Baesa Israel. Lalu Asa memberikan persembahan emas kepada raja Aram untuk melepaskan perjanjiannya dengan Israel dan justru berbalik menyerang Israel dan Yehuda menjadi lebih kuat dari Israel. Namun setelah itu pelihat itu datang, berkata kalau dahulu tentara Etiopia dan Libia jauh lebih besar dari Yehuda dan raja Asa ini mengandalkan Tuhan, tapi kenapa sekarang ini Raja Asa justru mengandalkan manusia. Lalu dikatakan kalau mata Tuhan itu menjelajah seluruh bumi.
Memang Dia melihat dan menjelajah seluruh bumi, tapi tidak di semua tempat Tuhan mau menyatakan dirinya. Ketika di awal Raja Asa menghadapi musuhnya yang pertama, dia datang kepada Tuhan dan akhirnya Tuhan membantunya sehingga menang. Namun di saat yang kedua kali ini, kenapa Tuhan tidak menyatakan dirinya kepada Asa, padahal Tuhan itu omnipresence dan tahu semua hal, dan setelah semua kejadian terjadi baru Tuhan berbicara kepada pelihatnya untuk menyatakannya kepada Asa. Namun kalau engkau melihat ayat 9, Tuhan itu sebenarnya menyatakan kuasanya kepada orang yang bersungguh hati kepada Tuhan. Detik ketika Asa tidak mengandalkan Tuhan, dan mengandalkan manusia, Tuhan tidak menyatakan diriNya. Ketika sebuah gereja tidak bersungguh hati kepada Tuhan dan menjadikan Tuhan satu-satunya pengarapan, itu yang akan menghalangi kemaha hadiranya Tuhan. Dia tetap melihat semuanya, tetapi ketika kita tidak bersungguh hati kepada Tuhan, itu yang akan menghalangi Tuhan untuk menyatakan diriNya dalam hidup kita. Ketika mengalami masalah dan seseorang mengandalkan Tuhan, di situ Tuhan akan tolong dan nyatakan diriNya kepadamu, tapi ketika engkau mengandalkan manusia, saat itu juga engkau menghalangi Tuhan untuk bekerja di dalam hidupmu. Kenapa dalam suatu penyembahan atau di dalam gereja ada yang bisa mengalami hadirat Tuhan tapi ada yang biasa saja? Bukannya Tuhan tidak adil, bukannya Tuhan pilih kasih, tapi Tuhan itu adil, Tuhan akan menyatakan diriNya pada siapa yang bersungguh hati kepadaNya.
2 Tawarikh 16:9 (BIMK)
9: Tuhan mengawasi seluruh bumi untuk memberikan kekuatan-Nya bagi orang-orang yang setia kepada-Nya. Engkau telah bertindak bodoh, karena itu mulai sekarang engkau selalu akan mengalami peperangan.”
9: Tuhan mengawasi seluruh bumi untuk memberikan kekuatan-Nya bagi orang-orang yang setia kepada-Nya. Engkau telah bertindak bodoh, karena itu mulai sekarang engkau selalu akan mengalami peperangan.”
Di sini bukan dikatakan mengenai bersungguh hati, tapi mengenai kesetiaan. Tuha hanya mencurahkan kekuatanNya pada orang yang bersungguh hati, setia.
2 Chronicles 16:9 (The Message)
9: God is always on the alert, constantly on the lookout for people who are totally committed to him. You were foolish to go for human help when you could have had God’s help. Now you’re in trouble—one round of war after another.”
9: God is always on the alert, constantly on the lookout for people who are totally committed to him. You were foolish to go for human help when you could have had God’s help. Now you’re in trouble—one round of war after another.”
Komitmen itu bukan berarti memegang perjanjian, tapi komitmen itu lebih kepada menyerahkan diri pada sesuatu, melepaskan haknya untuk masuk dalam sesuatu itu.
Bersungguh hati, setia, commit pada Tuhan.
Jangan salahkan Tuhan kalau ketika disuatu ibadah engkau melihat orang lain dilawat Tuhan tapi engkau tidak. Maka dari itu cek dirimu, apakah engkau bersungguh hati dalam ibadah, apakah engkau setia dalam ibadah, dan apakah engkau commit dalam ibadah?
Keluaran 19:10-20
10: Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya.
11: Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga TUHAN akan turun di depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai.
12: Sebab itu haruslah engkau memasang batas bagi bangsa itu berkeliling sambil berkata: Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki gunung itu atau kena kepada kakinya, sebab siapapun yang kena kepada gunung itu, pastilah ia dihukum mati.
13: Tangan seorangpun tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari dengan batu atau dipanahi sampai mati; baik binatang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan hidup. Hanya apabila sangkakala berbunyi panjang, barulah mereka boleh mendaki gunung itu."
14: Lalu turunlah Musa dari gunung mendapatkan bangsa itu; disuruhnyalah bangsa itu menguduskan diri dan merekapun mencuci pakaiannya.
15: Maka kata Musa kepada bangsa itu: "Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan."
16: Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan.
17: Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung.
18: Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat.
19: Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh.
20: Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas.
12: Sebab itu haruslah engkau memasang batas bagi bangsa itu berkeliling sambil berkata: Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki gunung itu atau kena kepada kakinya, sebab siapapun yang kena kepada gunung itu, pastilah ia dihukum mati.
13: Tangan seorangpun tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari dengan batu atau dipanahi sampai mati; baik binatang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan hidup. Hanya apabila sangkakala berbunyi panjang, barulah mereka boleh mendaki gunung itu."
14: Lalu turunlah Musa dari gunung mendapatkan bangsa itu; disuruhnyalah bangsa itu menguduskan diri dan merekapun mencuci pakaiannya.
15: Maka kata Musa kepada bangsa itu: "Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan."
16: Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan.
17: Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung.
18: Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat.
19: Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh.
20: Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas.
Tuhan tidak menyatakan diriNya di semua tempat, di semua waktu, dan tidak di sembarang keadaan. Pertama kali Tuhan berkata untuk mempersiapkan Musa untuk menguduskan dirinya dan bangsa Israel selama 3 hari, lalu gunung itu dipagari sekelilingnya dan tidak boleh ada yang menyentuhnya sekalipun binatang, dan akhirnya Tuhan datang secara nyata. Tuhann tidak datang secara sembarangan, tapi ada kondisi-kondisi yang membuatNya datang.
2 Tawarikh 5:1,11-14
1: Maka selesailah segala pekerjaan yang dilakukan Salomo untuk rumah TUHAN itu. Kemudian Salomo memasukkan barang-barang kudus Daud, ayahnya, dan menaruh perak, emas dan barang-barang itu dalam perbendaharaan rumah Allah.
11: Lalu para imam keluar dari tempat kudus. Para imam yang ada pada waktu
itu semuanya telah menguduskan diri, lepas dari giliran rombongan masing-masing.
12: Demikian pula para penyanyi orang Lewi semuanya hadir, yakni Asaf, Heman, Yedutun, beserta anak-anak dan saudara-saudaranya. Mereka berdiri di sebelah timur mezbah, berpakaian lenan halus dan dengan ceracap, gambus dan kecapinya, bersama-sama seratus dua puluh imam peniup nafiri.
13: Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan,
14: sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.
12: Demikian pula para penyanyi orang Lewi semuanya hadir, yakni Asaf, Heman, Yedutun, beserta anak-anak dan saudara-saudaranya. Mereka berdiri di sebelah timur mezbah, berpakaian lenan halus dan dengan ceracap, gambus dan kecapinya, bersama-sama seratus dua puluh imam peniup nafiri.
13: Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan,
14: sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.
2 Tawarikh 6:18-20
18: Tetapi benarkah Allah hendak diam bersama dengan manusia di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidaklah dapat memuat Engkau,
terlebih lagi rumah yang kudirikan ini.
19: Maka berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu ini!
20: Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan akan menjadi kediaman nama-Mu --dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.
19: Maka berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu ini!
20: Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan akan menjadi kediaman nama-Mu --dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.
2 Tawarikh 7:1-6
1: Setelah Salomo mengakhiri doanya, apipun turun dari langit memakan habis korban bakaran dan korban-korban sembelihan itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi rumah itu.
2: Para imam tidak dapat memasuki rumah TUHAN itu, karena kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.
3: Ketika segenap orang Israel melihat api itu turun dan kemuliaan TUHAN meliputi rumah itu, berlututlah mereka di atas lantai dengan muka mereka sampai ke tanah, lalu sujud menyembah dan menyanyikan syukur bagi TUHAN: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."
4: Lalu raja bersama-sama seluruh bangsa mempersembahkan korban sembelihan di hadapan TUHAN.2: Para imam tidak dapat memasuki rumah TUHAN itu, karena kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.
3: Ketika segenap orang Israel melihat api itu turun dan kemuliaan TUHAN meliputi rumah itu, berlututlah mereka di atas lantai dengan muka mereka sampai ke tanah, lalu sujud menyembah dan menyanyikan syukur bagi TUHAN: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."
5: Sebagai korban sembelihan raja Salomo mempersembahkan dua puluh dua ribu
ekor lembu sapi dan seratus dua puluh ribu ekor kambing domba.
Demikianlah raja dan seluruh bangsa mentahbiskan rumah Allah.
6: Para imam telah siap berdiri pada tempat mereka. Begitu pula orang-orang Lewi telah siap dengan alat-alat musik untuk memuliakan TUHAN, yakni alat-alat musik yang dibuat raja
Daud untuk mengiringi nyanyian syukur bagi TUHAN: "Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya!" setiap kali mereka ditugaskan Daud
menyanyikan puji-pujian. Dalam pada itu para imam berdiri berhadapan
dengan mereka sambil meniup nafiri, sedang segenap orang Israel berdiri.
Yang pertama ketika Tuhan mau bertemu Musa, Tuhan menyuruh untuk Musa mengkhususkan tempat dan menyuruh bangsa Israel menguduskan diri mereka. Lalu kalau kita lihat Salomo, dia membangun sebuah tempat khusus untuk Tuhan sedetail dan sebagus-bagusnya, dan tempat itu hanya dikhususkan untuk Tuhan. Ketika semua sudah siap dan imam mau beribadah, tapi tiba-tiba awan Tuhan turun, lalu ketik mereka mau mempersembahkan korban, tiba-tiba api turun. Ada pola yang sama, yaitu yang pertama ada tempat yang dikhususkan untuk Tuhan, yang kedua semua dikuduskan, menguduskan diri, dan yang ketiga semuanya siap. Salomo tidak meminta awan kemuliaan atau api Tuhan turun, Salomo tidak meminta itu, Salomo hanya mempersiapkan semuanya dengan sangat siap hingga semuanya sangat sempurna, mengkhususkan tempat, menguduskan diri.
Tuhan tidak hadir di sembarang tempat dan sembarang situasi. Tuhan hanya akan menyatakan diriNya di tempat yang engkau khususkan dan waktu yang engkau khususkan untuk Tuhan. Ketika Salomo mempersiapkan semua untuk mendedikasikan rumah Tuhan, engkau juga akan lihat 3 hal, bersungguh hati, setia, commit. Tuhan itu tidak sembarangan. Kalau engkau sungguh mau mengalami Tuhan saat ibadah, dimulai dari hatimu, apakah engkau sungguh-sungguh mengkhususkan dirimu untuk Tuhan,dan kalau engkau lakukan semua itu, tanpa engkau minta pun Tuhan akan menyatakan diriNya padamu! Seberapa besar, seberapa serius engkau mempersiapkan diri untuk pelayanan dan hidupmu, sebesar itulah juga yang Tuhan akan kerjakan dalam hidupmu.
Tuhan itu sudah sungguh-sungguh sangat adil. Kalau engkau sungguh-sungguh mempersiapkan dirimu pada Tuhan, sebatas itulah juga Tuhan akan menyatakan diriNya. Mungkin ada yang berkata Salomo kan banyak uang, dia bisa membangun tempat yang khusus dan mempersiapkan semuanya. Tapi siapa yang mempersiapkan semua bahan pembuatan Bait Suci? Daud! Salomo hanya mengerjakannya. Kalau engkau ingin dengan sungguh, sebenarnya Tuhan akan menyediakan bahan-bahan yang engkau perlukan itu.
Di Kitab Hagai, dikatakan kalau kemegahan Bait Suci kedua itu akan lebih megah, padahal saat di masa Hagai itu bangsa Israel sedang di dalam perbudakan, dalam masa perekonomian yang sangat-sangat parah, sangat miskin.Tapi apa yang dikatakan Tuhan? Pergi ke gunung, ambil kayu, lalu bangun Bait Suci. Zaman Musa ketika membangun Kemah Pertemuan, mereka juga kaya, Masa Salomo mereka juga kaya, tapi zaman Hagai ini mereka disuruh naik ke gunung, dan sebenarnya mereka disuruh menebang kayu dan membawanya dari gunung. Saat itu memang mereka tidak memiliki keuangan yang kuat, tapi mereka memiliki tenaga, dan ketika mereka melakukan semuanya, Tuhan katakan kalau Dia akan mengguncangkan bangsa-bangsa dll. Mereka hanya bermodal dengkul untuk membangun Bait Allah, bukan dengan emas perak, tapi ketika mereka bersungguh hati mau membuatnya, akhirnya rumah Aklah itu pun jadi.
Tuhan itu lihat kesungguhan hatimu, Tuhan lihat semuanya, dan keitka engkau bersungguh hati mau mengkhususkan tempat atau waktu untuk Tuhan, Tuhan pasti akan beri kekuatan untuk dirimu, Tuhan bisa supply apapun untuk engkau melakukan semuanya.
Bait Allah tidak berbicara tentang gedung lagi, tapi tubuh kita adalah Bait Allah saat ini. Mungkin engkau tidak bisa lakukan seperti Musa ataupun Salomo, tapi engkau bisa membangun Bait Allah dengan tubuhmu, dengan cara seperti di Kitab Roma.
Roma 12:1
1: Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
1: Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Ketika di dalam ibadah, engkau tidak bisa hanya dengan hati, tapi tubuhmu juga diperhitungkan oleh Tuhan, tubuh jasmanimu, dan itu adalah persembahan yang hidup kudus dan berkenan dan adalah ibadahmu yang sejati. Ketika engkau berani mengkhususkan dan menguduskan tubuhmu untuk berjumpa dengan Tuhan, di titik itulah juga engkau akan bisa mengalami Tuhan. Titik dimana engkau bisa mengkhususkan dan menguduskan dirmu selama ibadah, di titik itulah Tuhan akan sungguh-sungguh hadir dan menjawab segala pergumulanmu sekalipun mungkin engkau tidak minta.
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -
0 komentar: