AoC Bandung, 7 September 2015

AOC BANDUNG
7 SEPTEMBER 2015

By: Ev. Daniel Krestianto

Kalau kita menyanyi dan kita tidak mengalami apa yang kita katakan ketika pujian, itu sebenarnya seperti tong kosong nyaring bunyinya. Tapi kalau apa yang engkau nyanyikan pernah engkau alami, akan ada kekuatan / power yang keluar ketik bernyanyi. Ketika Gideon akan berperang melawan Midian, banyak yang ikut berperang, tapi Tuhan berkata tidak semua segenap hati, sehingga ketika diberi kesempatan untuk pulang, banyak yang pulang. Di hadapan Tuhan tidak ada yang tersembunyi, manusia boleh ditipu, tapi Tuhan tidak bisa ditipu. Ketika itu Tuhan inginkan untuk dikurangi lagi yang ikut bersama Gideon dan akhirnya yang tersisa hanya 300 orang yang jika dibandingkan, itu tidak bisa dibayangkan, karena bangsa Midian seperti pasir di pantai, begitu banyak. Tapi Tuhan berkata cukup dengan 300 orang untuk maju. Periksa hati kita, jangan sampai kita maju, kita melayani, tapi sebenarnya hati kita tidak di situ, karena Tuhan tahu, sekalipun manusia bisa ditipu.

Jangan hidup dari kebiasaan.

Yehezkiel 47:
1: Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.
2: Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.
3: Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.
4: Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.
5: Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.
6: Lalu ia berkata kepadaku: "Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia?" Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai.

Ada 4 keadaan, yang pertama sepergelangan kaki, yang kedua selutut, yang ketiga sepinggang, yang keempat itu melebihi tinggi manusia. 4 keadaan ini sebenarnya mencerminkan kondisi / keadaan setiap manusia. Setiap kita diizinkan memilih, kita memiliki satu pilihan, bisa hanya sepergelangan kaki, bisa selutut, bisa sepinggang, bisa hingga berenang. Hari-hari ini kita sedang menuju pada Yobel besar, hari-hari ini sebenarnya kita harus sadar, mari lakukan, mari bayar, berusahalah untuk bisa menyelesaikan apa yang menjadi bagian kita, karena kita hidup di dalam perjanjian.

Dalam perjanjian akan selalu kedua belah pihak dilihat, jika keduanya menggenapi bagiannya, maka perjanjian itu akan terjadi. Contoh perjanjian jual beli rumah, si penjual tugasnya melepaskan rumah dan menerima uang, si pembeli melepaskan uang menerima rumah. Kalau si penjual tidak mau melepaskan rumah, ya perjanjian itu tidak akan terjadi. Kalau pembeli tidak mengeluarkan uang, tetap juga tidak jadi. Setiap bagian harus melakukan bagiannya. Dalam kita menghadapi Yobel Besar, setiap pribadi dituntut berbeda-beda, yang ke surga pun tidak gandeng-gandengan.

Setiap pribadi untuk masuk ke Yobel besar, harus menyelesaikan apa yang dituntut untuk pribadi itu selesaikan. Tuhan siapkan sesuatu yang besar, berkat yang tidak pernah dipikirkan. Yang mengasihi Tuhan itu apa? Yang melakukan perintah-perintahnya Tuhan, bukan dengan keinginannya sendiri atau apa yang dia pandang benar, tapi berdasarkan apa yang Tuhan mau untuk kita lakukan dengan ketaatan. Ketika seseorang tidak mengalami tantangan dan berkenaan dengan harga diri, rasa malu, apakah tetap berkata Yesus tetap juru selamatku?

Seringkali kita tidak berani karena kita malu, seringkali harga diri kita terlalu tinggi sehingga kita malu, dan mementingkan kesombongan daripada kita memilih Tuhan. Ketika engkau berkata harus tuntas, berapapun harga yang harus dibayar tapi engkau tetap memilih untuk menuntaskan, maka di situ sesuatu yang dahsyat akan terjadi. Ketika seseorang tidak mementingkan dirinya sendiri, melakukan semua dengan ketaatan, di situ mujizat akan terjadi. Setiap orang hidup penuh dengan pilihan, tapi ketika engkau melakukan sesuatu bagi Kristus, apapun harganya engkau mau bayar demi menyukakan hati Tuhan, dan ketika bagianmu penuh, Yobel besar itu akan terjadi!

Jangan pernah senang ketika bagianmu diambil orang lain, karena itu sebuah kerugian! Ini waktunya kita jadi pemain! Kalau engkau cuma jadi penonton, jangan pernah bermimpi kalau engkau akan mendapatkan piala dan kemenangan, dan jangan pernah bermimpi kalau tahun Yobel itu akan terjadi dalam hidupmu.

Sepergelangan kaki berbicara tentang kehidupan yang diubah, yang dibayar oleh Tuhan Yesus. Perjalanan seseorang yang benar-benar diubah oleh Tuhan karena orang itu menerima Yesus sebagai Juru selamat.

Selutut berbicara tentang doa, kehidupan yang berkomunikasi terus dengan Roh Kudus. Agamamu tidak menjamin engkau masuk surga, tapi hubunganmu dengan Tuhan yang akan menjamin engkau. Doa itu artinya komunikasi dengan Tuhan. Ayo komunikasi lebih dalam dengan Tuhan. Jangan hanya ingin menerima berkat, tapi terus berkomunikasi dengan Tuhan!

Sepinggang artinya menjadi kekasih-kekasih Tuhan, hidupmu mulai dipegang oleh Tuhan, hidupmu bukan kehendakmu yang jadi, tapi kehendak Tuhan yang jadi. Belajar berkorban, belajar menyalibkan daging, belajar untuk melakukan sekalipun engkau tidak suka tetapi Tuhan suka. Belajar untuk terus memilih Kristus! Setiap orang pasti akan diperhadapkan dengan lembah penentuan, apakah engkau memilih Kristus, hidup dalam proses Tuhan, atau engkau memilih dunia yang mungkin begitu menggiurkan karena uang berkelimpahan, nama terkenal. Ada batas yang tidak bisa dilampaui manusia, yaitu kehendak Tuhan. Semakin engkau naik, engkau akan sadar, anginnya makin kencang, angin kejatuhan, angin kesombongan itu makin kencang. Saat ini belajar kenal siapa Yesus, jangan puas hanya di pergelangan kaki, tapi kita harus belajar mengerti hati Tuhan, berkomunikasi, belajar untuk sayang Tuhan bukan dari mulut, tapi perbuatan. Belajar menjadi kekasih Tuhan, seseorang yang saling mengasihi akan selalu mencoba untuk mengasihi kekasihnya, melepaskan harga dirinya demi kekasihnya sukacita. Jangan bangga dengan pelayanan apapun, tapi berbahagialah kalau engkau dipuji Tuhan.

Tenggelam artinya total bagi Kristus, hidup bagi Kristus, dan mati adalah keuntungan. Turun ke bawah, matikan dagingmu, maka Tuhan akan angkat engkau tinggi. Tuhan tidak pernah ingkar janji, tapi setiap Dia berbicara, Dia pasti akan menggenapkan bagianNya. Tahun Yobel akan terjadi, siap tidak siap ini saatnya. Hari ini setiap pribadi akan pengurapan untuk tiket masuk tahun Yobel. Kalau engkau lakukan bagianmu, sudah genapi bagianmu, engkau akan masuk. Keadaan dimana yang tidak ada jadi ada, yang terkutuk jadi termulia, yang tidak mungkin jadi mungkin! Tuhan tidak pernah ingkar janji, hari ini tiket itu dibagikan, penentuan ada di depanmu. Pengurapan di kaki, karena itu untuk masuk tahun Yobel.


- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: