Ibadah Minggu IFGF Palembang, 20 September 2015
IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
20 SEPTEMBER 2015
By: Ev. Yohan
Perjalanan dengan Tuhan itu bukan perjalanan yang hanya teori, tapi semuanya real. Kita adalah keluarga imam. Sebelum ada raja di bangsa Israel, yang Pertama kali Tuhan nyatakan adalah sebuah keimaman, imamat, dan di perjanjian baru dikatakan royal priesthood, imamat yang rajani. Kerajaan berbicara tentang dominion, menguasai, wilayah, menaklukkan, memperbesar kapasitas, dan sebenarnya ini adalah mandat yang Tuhan berikan kepada Adam untuk beranak cucu dan menaklukkan bumi.
Ketika perjanjian disepakati kedua pihak, itu menjadi sah dan menjadi sebuah hukum yang harus dilakukan yang mengikat kedua belah pihak. Ketika perjanjian mengenai imamat yang rajani, maka kita harus sepakat dengan apa yang Tuhan katakan itu. Kenapa hukum itu harus terjadi? Misal mengenai hukum gravitasi. Tapi ketika Petrus berada di atas air, kenapa bisa? Dia sepakat, percaya, dan melakukan dengan iman apa yang Tuhan katakan, di saat itu Petrus tidak tunduk dalam hukum dunia, tapi dia masuk dalam hukum yang supranatural.
Yobel besar ini Tuhan akan buat perbedaan antara orang yang beribadah kepada Tuhan dengan yang tidak, yang sungguh-sungguh pada Tuhan dengan yang tidak. Ketika perkataan Tuhan itu dikeluarkan, itu akan menjadi hukum. Yobel besar itu perkataan Tuhan. Perjanjian itu bisa mengatasi hukum yang ada, hukum khusus bisa mengesampingkan hukum yang umum. Hukum yang khusus, spesifik, bisa mengabaikan hukum yang khusus. Banyak perjanjian dan kekhususan yang luar biasa yang Tuhan berikan pada kelompok imam, misal ketika dupa dinyalakan, Tuhan akan melihat engkau dan Tuhan akan berkenan dalam hidupmu. Ketika engkau minta ampun, berdiri di atas perjanjian darah Anak Domba, pendamaian itu terjadi. Kalau pendamaian Tuhan terjadi, Tuhan berkenan, Kerajaan Tuhan itu turun di atas tempat itu. Dimanapun engkau ditempatkan Tuhan, bisnis, sekolah, dll, bawa hadirat Tuhan!
Omnipresence itu berbicara tentang hadirat Tuhan melingkupi seluruh bumi, dan salah satunya melalui seorang imam. Ada perjanjian khusus yang Tuhan nyatakan di dalam tabut, Tuhan bersemayam di atas mercy seat, tutup pendamaian. Tongkat pengusung tabut tidak boleh dilepaskan dari tabut, karena tabut Tuhan itu tidak didesain untuk diam di tempat tertentu, tapi ditentukan untuk diusung di atas bahu imam. Raja tidak bisa, tapi kita kelompok imam, memiliki anugrah untuk bisa mengusung tabut itu, mengusung hadirat Tuhan dimanapun kita berada. Tutup pendamaian atau tahta kasih karunia, dan seharusnya yang mengalir keluar adalah belas kasihan Tuhan, kasih Tuhan, lawatan, pertobatan, pembalikkan keadaan. Kita dilengkapi di tempat ini, bawa keajaiban itu keluar! Tapi seringkali kita membatasi semua pekerjaan Tuhan dengan pikiran kita sendiri. Sangat menyedihkan kalau anak-anak Tuhan tidak percaya dan tidak mengalami apa yang Tuhan janjikan.
Tanpa sadar ketika kita melihat orang mengalami keajaiban, pemulihan, dll, dan kita iri, lalu kita merasa kita lebih setia dari orang itu, merasa lebih baik menurut pikiran kita sendiri, akhirnya membayar harga dan mencoba menjadi seperti orang lain, dan akhirnya keluar dari jalur yang sebenarnya sudah Tuhan tentukan dalam hidupnya.
Korah itu sebenarnya orang yang "gila" di hadapan Tuhan. Ketika Harun membuat lembu emas, dan ketika Musa berkata untuk memisahkan diri untuk yang memihak Tuhan dan membantai semuanya yang tidak meihak Tuhan, pimpinannya adalah Korah! Dia tidak ambil pusing, Tuhan nomor 1. Tapi akhirnya dia memberontak pada Harun, dan sebenarnya Korah adalah sepupu dari Harun dan Musa, dia berkata kalau Harun tidak layak, imam besar tapi membuat lembu emas, dan akhirnya dia memberontak. Korah adalah seseorang yang memiliki panggilan sebagai pemazmur, di kitab Mazmur ada Mazmur dari bani Korah. Anak-anak bani Korah tidak ambil pusing, dia memilih Tuhan sekalipun Korah memberontak, sehingga akhirnya anak-anak Korah tidak mati seperti Korah.
Seringkali ketika kita melihat orang sedih, kita bisa ikut sedih, tapi ketika Tuhan berkati orang lain, kita bisa dengan mudahnya iri. Panggilan Korah tidak second level, tidak second grade, tapi semuanya adalah sejajar, di hadapan Tuhan semua sejajar. Daud dipanggil sebagai raja tapi dia juga melewati proses. Setia, bayar harga yang jadi bagianmu! Mari kembali ke tempat yang benar, ke jalur destiny yang Tuhan sudah tetapkan, dan kalau seseorang masuk dalam jalur yang benar, otomatis berkat itu akan mengalir dalam hidup kita. Genapi cawan kita, lakukan bagian kita. Berkat itu akan mengalir. Kapan? Belum tahu, tapi tunggu saja karena itu pasti mengalir.
You shall know the truth, sesuatu yang khusus, unik, istimewa yang terjadi di kondisi tertentu, situasi tertentu, dan kebenaran itu akan memerdekakan engkau, the truth that you know shall make you free. The truth, perkataan Tuhan. Itu harus turun ke hati menjadi sebuah pewahyuan, revelation. Tetapi kenapa seringkali perkataan Tuhan tidak menjadi pewahyuan? Ya itu, karena kecewa kepada Tuhan, kepahitan, iri, marah, tidak membayar harga, tidak setia, ingin jatah orang lain, dll.
Di tahun yang ke-50 setelah 7 tahun sabat, engkau harus memaklumkan hari raya pendamaian dengan meniup sangkakala. Ini qdalah sebuah hukum yang pasti terjadi, Yobel besar! Yang jadi masalah, engkau ada di dalam hukum itu atau tidak? Hari raya pendamaian, perkenan Tuhan turun. Yobel besar adalah hak kita, jangan sampai tertinggal dan jangan menganggap remeh momen ini! Ini tahun dimana berkat Tuhan itu akan cukup bahkan hingga 3 tahun ke depan. Setiap firman yang dikatakan, tangkap, jadikan rhema, dan lakukan.
Submission and commitment. Submission adalah ketaatan yang teruji. Komitmen adalah kesetiaan yang teruji. Kesetiaan saja tanpa ada ujian itu belum adikatakan komitmen, ketaatan tanpa ujian, itu belum dikatakan submission.kalau engkau taat dan setia ketika nyaman, fondasimu itu belum tertancap dengan dalam. Submission dan commitment itu dimana engkau punya 1000 alasan untuk meninggalkan semua hal, tidak ada alasan untuk taat dan setia, tapi engkau tetap bertahan dan tidak mencari yang lain. Ketika engkau mungkin disakiti pemimpinmu, disitulah dimana engkau akan terlihat apakah engkau setia dan taat yang sesungguhnya. Pemimpin juga manusia, bisa punya salah, tapi bisakah engkau tetap taat dan setia pada pemimpinmu? Untuk mengukir yang di dalam hatimu itu, untuk engkau mengenal Tuhan yang engkau sembah, akan tiba masanya dimana engkau akan diuji. Seberapa dewasamu, seberapa dasarmu tertanam dengan dalam, itu akan terlihat ketika engkau tidak melihat sisi keajaiban dari pemimpinmu, tapi engkau lihat sisi kemanusiaan pemimpinmu, dan itulah ujian yang sesungguhnya, dan ketika engkau menang, akan terjadi breakthrough. If you want to have a breakthrough, you have to break something and go through it.
Daud tidak lebih baik dari Saul, Petrus tidak lebih baik dari Yudas. Petrus menyangkal Yesus 3x dan akhirnya dia hancur hati dan menangis. Lalu ketika Tuhan bertanya pada Petrus apakah dia agape pada Tuhan, kasih yang tidak bersyarat, kasih yang tanpa alasan. Petrus pertama kali menjawan dia phileo Tuhan, dan pada akhirnya dia berkata Tuhan mengerti kalau dia hanya punya phileo, dia tidak punya agape. Seringkali kasih kita juga tidak agape pada Tuhan, karena ingin diberkati, takut masuk neraka, bukan karena mengasihi Tuhan. Bagaimana kita bisa mengasihi Tuhan? Salib itu harus menjadi pewahyuan dalam hidup kita! Seringkali kita iri pada orang lain karena awalnya kita tidak percaya kalau Tuhan mengasihi kita, karena kita melihat Tuhan mengasihi orang lain.
Kesetiaan yang teruji, ketaatan yang teruji. Sadrakh Mesakh dan Abednego adalah contoh orang yang teruji. Bahkan mereka berkata sekalipun Tuhan mereka tidak sanggup menolong mereka, mereka tetap tidak mau menyembah yang lain, dan ini warisan Bani Korah, sekalipun dagingnya dan hatinya habis lenyap, dia tetap memilih Tuhan. Kelemahan manusia itu ada di 4 area, harta, tahta, seks, atau juga keluarga. Apakah engkau bisa mengesampingkan keluargamu untuk Tuhan?
Jangan kecil hati, jangan kecewa. Yobel besar itu pasti terjadi, yang jadi persoalan apakah engkau ada di dalam jalur hukum itu atau tidak? Bereskan hatimu, bayar harga, dan penuhi cawanmu, masuk dalam jalurmu, maka engkau akan mengalami Yobel besar itu!
By: Ps. Robert Lie
Sebenarnya kalau Korah masuk dalam panggilannya dan tidak keluar dari panggilannya itu, seharusnya Mazmur Korah akan lebih terkenal daripada Mazmur Daud. Dia yang melenceng seperti itu saja masih ada Mazmur Bani Korah, apalagi ketika dia masuk dalam panggilannya dan tidak keluar dari panggilannya itu.
Maleakhi 3:16
16: Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya."
Kalau engkau takut Tuhan, menghormati Tuhan, ada buku yang akan ditulis tentang kita.
17: Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.
18: Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
18: Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Ayin Vav, the year of covenant. Bagi orang yang berdiri di atas perjanjian Tuhan, akan terlihat perbedaan yang sangat nyata antara yang beribadah dengan Tuhan dengan yang tidak.
Malachi 3:18 (The message)
18: Once more you’ll
see the difference it makes between being a person who does the right
thing and one who doesn’t, between serving God and not serving him.”
Tuhan akan buat perbedaan antara orang yang melayani Tuhan dengan yang tidak melayani Tuhan. Pelayanan bukan hanya di mimbar, tapi apa yang engkau lakukan yang ujungnya untuk memuliakan Tuhan, itu adalah pelayanan.
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -
0 komentar: