Ibadah Minggu IFGF Palembang, 20 September 2015

21:04:00 0 Comments

IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
20 SEPTEMBER 2015

By: Ev. Yohan

Perjalanan dengan Tuhan itu bukan perjalanan yang hanya teori, tapi semuanya real. Kita adalah keluarga imam. Sebelum ada raja di bangsa Israel, yang Pertama kali Tuhan nyatakan adalah sebuah keimaman, imamat, dan di perjanjian baru dikatakan royal priesthood, imamat yang rajani. Kerajaan berbicara tentang dominion, menguasai, wilayah, menaklukkan, memperbesar kapasitas, dan sebenarnya ini adalah mandat yang Tuhan berikan kepada Adam untuk beranak cucu dan menaklukkan bumi.

Ketika perjanjian disepakati kedua pihak, itu menjadi sah dan menjadi sebuah hukum yang harus dilakukan yang mengikat kedua belah pihak. Ketika perjanjian mengenai imamat yang rajani, maka kita harus sepakat dengan apa yang Tuhan katakan itu. Kenapa hukum itu harus terjadi? Misal mengenai hukum gravitasi. Tapi ketika Petrus berada di atas air, kenapa bisa? Dia sepakat, percaya, dan melakukan dengan iman apa yang Tuhan katakan, di saat itu Petrus tidak tunduk dalam hukum dunia, tapi dia masuk dalam hukum yang supranatural.

Yobel besar ini Tuhan akan buat perbedaan antara orang yang beribadah kepada Tuhan dengan yang tidak, yang sungguh-sungguh pada Tuhan dengan yang tidak. Ketika perkataan Tuhan itu dikeluarkan, itu akan menjadi hukum. Yobel besar itu perkataan Tuhan. Perjanjian itu bisa mengatasi hukum yang ada, hukum khusus bisa mengesampingkan hukum yang umum. Hukum yang khusus, spesifik, bisa mengabaikan hukum yang khusus. Banyak perjanjian dan kekhususan yang luar biasa yang Tuhan berikan pada kelompok imam, misal ketika dupa dinyalakan, Tuhan akan melihat engkau dan Tuhan akan berkenan dalam hidupmu. Ketika engkau minta ampun, berdiri di atas perjanjian darah Anak Domba, pendamaian itu terjadi. Kalau pendamaian Tuhan terjadi, Tuhan berkenan, Kerajaan Tuhan itu turun di atas tempat itu. Dimanapun engkau ditempatkan Tuhan, bisnis, sekolah, dll, bawa hadirat Tuhan!

Omnipresence itu berbicara tentang hadirat Tuhan melingkupi seluruh bumi, dan salah satunya melalui seorang imam. Ada perjanjian khusus yang Tuhan nyatakan di dalam tabut, Tuhan bersemayam di atas mercy seat, tutup pendamaian. Tongkat pengusung tabut tidak boleh dilepaskan dari tabut, karena tabut Tuhan itu tidak didesain untuk diam di tempat tertentu, tapi ditentukan untuk diusung di atas bahu imam. Raja tidak bisa, tapi kita kelompok imam, memiliki anugrah untuk bisa mengusung tabut itu, mengusung hadirat Tuhan dimanapun kita berada. Tutup pendamaian atau tahta kasih karunia, dan seharusnya yang mengalir keluar adalah belas kasihan Tuhan, kasih Tuhan, lawatan, pertobatan, pembalikkan keadaan. Kita dilengkapi di tempat ini, bawa keajaiban itu keluar! Tapi seringkali kita membatasi semua pekerjaan Tuhan dengan pikiran kita sendiri. Sangat menyedihkan kalau anak-anak Tuhan tidak percaya dan tidak mengalami apa yang Tuhan janjikan.

Tanpa sadar ketika kita melihat orang mengalami keajaiban, pemulihan, dll, dan kita iri, lalu kita merasa kita lebih setia dari orang itu, merasa lebih baik menurut pikiran kita sendiri, akhirnya membayar harga dan mencoba menjadi seperti orang lain, dan akhirnya keluar dari jalur yang sebenarnya sudah Tuhan tentukan dalam hidupnya.

Korah itu sebenarnya orang yang "gila" di hadapan Tuhan. Ketika Harun membuat lembu emas, dan ketika Musa berkata untuk memisahkan diri untuk yang memihak Tuhan dan membantai semuanya yang tidak meihak Tuhan, pimpinannya adalah Korah! Dia tidak ambil pusing, Tuhan nomor 1. Tapi akhirnya dia memberontak pada Harun, dan sebenarnya Korah adalah sepupu dari Harun dan Musa, dia berkata kalau Harun tidak layak, imam besar tapi membuat lembu emas, dan akhirnya dia memberontak. Korah adalah seseorang yang memiliki panggilan sebagai pemazmur, di kitab Mazmur ada Mazmur dari bani Korah. Anak-anak bani Korah tidak ambil pusing, dia memilih Tuhan sekalipun Korah memberontak, sehingga akhirnya anak-anak Korah tidak mati seperti Korah.

Seringkali ketika kita melihat orang sedih, kita bisa ikut sedih, tapi ketika Tuhan berkati orang lain, kita bisa dengan mudahnya iri. Panggilan Korah tidak second level, tidak second grade, tapi semuanya adalah sejajar, di hadapan Tuhan semua sejajar. Daud dipanggil sebagai raja tapi dia juga melewati proses. Setia, bayar harga yang jadi bagianmu! Mari kembali ke tempat yang benar, ke jalur destiny yang Tuhan sudah tetapkan, dan kalau seseorang masuk dalam jalur yang benar, otomatis berkat itu akan mengalir dalam hidup kita. Genapi cawan kita, lakukan bagian kita. Berkat itu akan mengalir. Kapan? Belum tahu, tapi tunggu saja karena itu pasti mengalir.

You shall know the truth, sesuatu yang khusus, unik, istimewa yang terjadi di kondisi tertentu, situasi tertentu, dan kebenaran itu akan memerdekakan engkau, the truth that you know shall make you free. The truth, perkataan Tuhan. Itu harus turun ke hati menjadi sebuah pewahyuan, revelation. Tetapi kenapa seringkali perkataan Tuhan tidak menjadi pewahyuan? Ya itu, karena kecewa kepada Tuhan, kepahitan, iri, marah, tidak membayar harga, tidak setia, ingin jatah orang lain, dll.

Di tahun yang ke-50 setelah 7 tahun sabat, engkau harus memaklumkan hari raya pendamaian dengan meniup sangkakala. Ini qdalah sebuah hukum yang pasti terjadi, Yobel besar! Yang jadi masalah, engkau ada di dalam hukum itu atau tidak? Hari raya pendamaian, perkenan Tuhan turun. Yobel besar adalah hak kita, jangan sampai tertinggal dan jangan menganggap remeh momen ini! Ini tahun dimana berkat Tuhan itu akan cukup bahkan hingga 3 tahun ke depan. Setiap firman yang dikatakan, tangkap, jadikan rhema, dan lakukan.

Submission and commitment. Submission adalah ketaatan yang teruji. Komitmen adalah kesetiaan yang teruji. Kesetiaan saja tanpa ada ujian itu belum adikatakan komitmen, ketaatan tanpa ujian, itu belum dikatakan submission.kalau engkau taat dan setia ketika nyaman, fondasimu itu belum tertancap dengan dalam. Submission dan commitment itu dimana engkau punya 1000 alasan untuk meninggalkan semua hal, tidak ada alasan untuk taat dan setia, tapi engkau tetap bertahan dan tidak mencari yang lain. Ketika engkau mungkin disakiti pemimpinmu, disitulah dimana engkau akan terlihat apakah engkau setia dan taat yang sesungguhnya. Pemimpin juga manusia, bisa punya salah, tapi bisakah engkau tetap taat dan setia pada pemimpinmu? Untuk mengukir yang di dalam hatimu itu, untuk engkau mengenal Tuhan yang engkau sembah, akan tiba masanya dimana engkau akan diuji. Seberapa dewasamu, seberapa dasarmu tertanam dengan dalam, itu akan terlihat ketika engkau tidak melihat sisi keajaiban dari pemimpinmu, tapi engkau lihat sisi kemanusiaan pemimpinmu, dan itulah ujian yang sesungguhnya, dan ketika engkau menang, akan terjadi breakthrough. If you want to have a breakthrough, you have to break something and go through it.

Daud tidak lebih baik dari Saul, Petrus tidak lebih baik dari Yudas. Petrus menyangkal Yesus 3x dan akhirnya dia hancur hati dan menangis. Lalu ketika Tuhan bertanya pada Petrus apakah dia agape pada Tuhan, kasih yang tidak bersyarat, kasih yang tanpa alasan. Petrus pertama kali menjawan dia phileo Tuhan, dan pada akhirnya dia berkata Tuhan mengerti kalau dia hanya punya phileo, dia tidak punya agape. Seringkali kasih kita juga tidak agape pada Tuhan, karena ingin diberkati, takut masuk neraka, bukan karena mengasihi Tuhan. Bagaimana kita bisa mengasihi Tuhan? Salib itu harus menjadi pewahyuan dalam hidup kita! Seringkali kita iri pada orang lain karena awalnya kita tidak percaya kalau Tuhan mengasihi kita, karena kita melihat Tuhan mengasihi orang lain.

Kesetiaan yang teruji, ketaatan yang teruji. Sadrakh Mesakh dan Abednego adalah contoh orang yang teruji. Bahkan mereka berkata sekalipun Tuhan mereka tidak sanggup menolong mereka, mereka tetap tidak mau menyembah yang lain, dan ini warisan Bani Korah, sekalipun dagingnya dan hatinya habis lenyap, dia tetap memilih Tuhan. Kelemahan manusia itu ada di 4 area, harta, tahta, seks, atau juga keluarga. Apakah engkau bisa mengesampingkan keluargamu untuk Tuhan?

Jangan kecil hati, jangan kecewa. Yobel besar itu pasti terjadi, yang jadi persoalan apakah engkau ada di dalam jalur hukum itu atau tidak? Bereskan hatimu, bayar harga, dan penuhi cawanmu, masuk dalam jalurmu, maka engkau akan mengalami Yobel besar itu!


By:  Ps. Robert Lie

Sebenarnya kalau Korah masuk dalam panggilannya dan tidak keluar dari panggilannya itu, seharusnya Mazmur Korah akan lebih terkenal daripada Mazmur Daud. Dia yang melenceng seperti itu saja masih ada Mazmur Bani Korah, apalagi ketika dia masuk dalam panggilannya dan tidak keluar dari panggilannya itu.

Maleakhi 3:16
16: Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya."

Kalau engkau takut Tuhan, menghormati Tuhan, ada buku yang akan ditulis tentang kita.

17: Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia. 
18: Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

Ayin Vav, the year of covenant. Bagi orang yang berdiri di atas perjanjian Tuhan, akan terlihat perbedaan yang sangat nyata antara yang beribadah dengan Tuhan dengan yang tidak.

Malachi 3:18 (The message)
18: Once more you’ll see the difference it makes between being a person who does the right thing and one who doesn’t, between serving God and not serving him.”

Tuhan akan buat perbedaan antara orang yang melayani Tuhan dengan yang tidak melayani Tuhan. Pelayanan bukan hanya di mimbar, tapi apa yang engkau lakukan yang ujungnya untuk memuliakan Tuhan, itu adalah pelayanan.

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -

0 komentar:

AoC Bandung, 14 September 2015

AOC BANDUNG
14 SEPTEMBER 2015

By: Pdt. Petrus Hadi Santoso

Di KKR Yobel Besar Juni kemarin, kita dikatakan berada di tangga ke-4. Kalau dipikir, Yobel Besar itu untuk Bangsa Israel dan baru dibuka di September ini. Kita dikatakan di tangga ke-4, kurang 3 tangga lagi, artinya 3 bulan lagi. Lalu dikatakan ada air dan api, air berbicara pentahiran dan pengudusan, api itu selama 3 hari di Holy Stadium itu sebenarnya kita diberikan api Yobel. Pertahankan api itu, harusnya makin lama makin besar, dan api itu juga membuat kita bisa masuk dalam Yobel besar. Yobel Besar Israel September, untuk Indonesia 1 Oktober. Kenapa 1 Oktober? Karena ada siklus di Indonesia. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit mencoba mempersatukan bangsa Indonesia dan berhasil, tapi di tahun ke-70 itu mereka terpecah-belah. Siklus kita dimulai 1945, dan ditambah 70 artinya 2015. Kalau kita tidak berdoa, tidak bertahan, ini akan menjadi siklus yang ketiga untuk kehancuran Indonesia. Tapi Tuhan berbeda, Tuhan cinta bangsa Indonesia, Tuhan tidak ingin kehancuran itu terjadi, sehingga ada solusinya. Yang pertama G30S/PKI tahun 1965, tahun ini 2015, itu 50 tahun, dan ini adalah pijakan untuk Yobel, dan tahun ini Indonesia merdeka yang ke-70.

Yobel Besar ini seperti pesta Tuhan. Kalau engkau membuka hati, mengizinkan Dia masuk, Dia akan membuat pesta di dalam hidupmu, hal-hal yang ajaib akan terjadi! Senjata orang Kristen kalau dilingkupkan kecil, ada 3, iman, pengharapan, dan kasih. Yang sering dikhotbahkan adalah iman dan kasih. Kalau mengampuni secara ucapan memang mudah, tapi mengampuni dengan segenap hati tidak mudah. Tapi di tengah kedua hal itu ada pengharapan. Untuk bangsa kita, ada pengharapan yang tidak mengecewakan.

Imamat 25:8-11
8: Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun.
9: Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.
10: Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.
11: Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kamu petik buahnya.

Dari sekian ayat, Tuhan seringkali katakan harus, harus, harus, dan itu artinya sebuah ketetapan yang tidak bisa tidak terjadi. Tidak bisa dimajukan, tidak bisa dimundurkan, itu sebuah siklus. Setan punya siklus, karena dia melihat Tuhan punya siklus. Siklus yang dari Tuhan membawa hidup yang berkelimpahan, yang dari setan itu mencuri, membunuh, dan membinasakan. Yobel adalah sebuah ketetapan! Umur manusia hanya berkisar 70 tahun, kalau kuat 80 tahun, artinya setiap orang minimal bisa menikmati sekali.

Di ayat tersebut dikatakan kalau bangsa Israel harus meniupkan shofar dimana-mana, dan kalau kita lihat, dimana-mana sedang terjadi fenomena suara sangkakala dari surga, dan itu sebenarnya sangkakala dari Tuhan dan mengingatkan kalau Yobel Besar akan segera terjadi. Namun tidak semua orang Israel senang tentang Yobel, karena kalau mereka baru saja membeli budak tapi mereka harus melepaskannya di Yobel, sehingga ada majikan yang menyekap budaknya, dan menutup matanya dan terutama telinganya agar budak itu tidak mendengar tentang Yobel Besar, dan setan juga melakukan itu agar orang-orang tidak mendengar dan tidak mengetahui mengenai Yobel Besar. Di zaman akhir akan terjadi pemulihan segala sesuatu, hujan awal hujan akhir, anggur baru yang dicurahkan, dan itu adalah jenis pesta, dan yang ajaib adalah Yobel. Bagi yang matanya ditutup, pasti akan bertanya karena tidak ada ayatnya mengenai Yobel besar. Yobel besar ini tidak bisa ditunda, tidak bisa dipercepat, dan memang harus terjadi dan berbeda dari Yobel biasa, karena itu ini dikatakan Yobel Besar.

Setelah Yobel Besar terjadi, Tuhan mau seharusnya terjadi 7 tahun kelimpahan, keselamatan. Kelimpahan itu efeknya, tapi tujuan utamanya adalah keselamatan! Apa yang engkau tarikan dan nyanyikan, jangan hanya engkau lakukan secara biasa, tapi harus benar-benar masuk dalam Yobel Besar!

Yesaya 30:18
18: Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!

Ini bukan keselamatan biasa, tapi ini yang menyeluruh, khusus, dan ini momen yang berbeda. Ini bukan kasih yang biasa, karena ada perhitungannya, karena ada momen yang sudah Tuhan tetapkan, tidak bisa sembarangan. Tuhan sendiri menanti-nantikan saatnya ini! Dari pihak Tuhan menantikan, tapi dari pihak kita juga harus menantikan. Kita harus menyambar apa yang menjadi hati Tuhan itu, baru kita akan mendapatkannya. Kalau engkau tidak benar-benar menginginkannya, kita tidak akan menikmatinya secara maksimal.

Maleakhi 3:13-18
13: Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?"
14: Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?
15: Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga."
16: Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya."
17: Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.
18: Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

Judul perikopnya yaitu kemenangan terakhir bagi orang benar. Yobel itu tidak untuk dunia, tapi untuk orang benar! Tuhan sedang mentahirkan kita agar kita semakin sadar kalau banyak yang masih belum bersih dan karena itu kita perlu dibersihkan terus-menerus untuk bisa masuk ke Yobel Besar. Menjelang hari Tuhan, itulah masa Yobel besar, pemulihan segala sesuatu. Kalau hari ini belum terjadi, tidak akan ada perbedaan antara kita dengan orang dunia.

Daniel 9:24
24: Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.

Tuhan sudah menetapkan, tidak bisa maju, tidak bisa mundur, dan ini bukan untuk dunia, dan sebenarnya ditujukan untuk Israel yang jasmani. Tidak semua orang Israel percaya janji ini, dan saat mereka tidak percaya, ini sebenarnya akan dipindahkan ke Israel rohani. Mata Tuhan itu tertuju pada manusia! 70x7 masa telah ditetapkan untuk melenyapkan kefasikan, mengakhiri dosa, menghapuskan kesalahan, mendatangkan keadilan kekal. Ayin Vav salah satu artinya itu menjadi manusia, alam roh menjadi daging. Semua janji Tuhan yang belum digenapi tidak bisa tidak untuk tidak digenapi, semua harus digenapi, tuaian jiwa-jiwa dan kekayaan!

Ini adalah Yobel terakhir. 2015 adalah Yobel terakhir, untuk membedakan kita sebut Yobel Besar, karena belum tentu dunia masih ada 50 tahun lagi. Ini adalah Yobel yang ke-70, dan Indonesia merdeka yang ke-70. Ayat di Daniel 9:24 ini haya tertuju pada Yobel terakhir, Yobel besar! Bulan depan pintunya ini dibuka, nanti ke Israel, lalu Israel rohani mengambil haknya karena orang Israel jasmani banyak yang menolak, lalu dibawa ke Indonesia, dan itu sah! 2015 adalah Yobel ke-70, Yobel terakhir, Yobel besar, ini tidak bisa ditunda, tidak bisa mundur. Tuhan Yesus bangkit di antara Yobel ke-29 dan Yobel ke-30, atau Yobel ke 29.5. Daud memerintah itu 40,5 tahun, dan itu lambang Yobel. 29,5+40,5=70. Yobel ke-70 adalah puncak dari 40,5 tahun pemerintahan Tuhan di bumi yang lama. Kalau engkau percaya Tuhan, kita tidak hanya melakukan yang Yesus lakukan, tapi bahkan lebih! Kalau pintu itu sudah dibuka, Tuhan sanggup stop dan habiskan semua kelemahanmu, dosamu!

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -

0 komentar:

Ibadah Minggu IFGF Palembang, 13 September 2015

IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
13 SEPTEMBER 2015

By: Ps. Pendy Sofian

Omnipresence adalah sifat Tuhan sendiri. Malaikat, setan, dan orang kudus pun tidak bisa omnipresence. Contohnya ketika Gabriel mau membawa pesan kepada Daniel tapi dihadang oleh penguasa Persia pada saat itu dan kalau misalnya malaikat bisa omnipresence, Malaikat Gabriel tinggal mengeluarkan sifatnya itu dan membaa pesan kepada Daniel. Tapi malaikat dan setan tidak bisa omnipresence, hanya Tuhan yang omnipresence. Tuhan yang omnipresence itu tidak dibatasi oleh ruang, dan juga bahkan Tuhan tidak dibatasi oleh waktu, misalnya ketika Tuhan maju ke masa depan Abraham dan menetapkan dia menjadi bapa segala bangsa, dan kemudian Tuhan kembali ke masa sekarang dan mengatakan kepada Abraham kalau di masa depan dia sudah ditetapkan Tuhan akan menjadi bapa segala bangsa, akan jadi berkat bagi segala bangsa. Misalnya juga ketika Tuhan menetapkan jodohmu di 2 tahun lagi, itu artinya Tuhan sudah maju ke masa depanmu dan menetapkan jodohmu, tinggal engkau sabar menunggu sekalipun sekarang engkau belum melihat jodohmu itu, kecuali kalau engkau tidak sabar menunggu dan engkau menetapkan jodohmu sendiri.

Di gereja mungkin orang bisa merasa kalau Tuhan hadir, namun tidak merasakan kalau Tuhan itu ada di rumahmu, ada ketika engkau sedih dan juga bahkan ketika engkau jatuh dalam dosa sekalipun. Kenapa seringkali kita tidak merasakan kehadiran Tuhan? Karena seringkali kita tidak bisa melihat Tuhan secara fisik sehingga kita tidak tahu kalau sebenarnya Tuhan pun ada dimana engkau berada.

Yusuf berhasil menang dari keadaan ketika dia digoda Istri Potifar, tapi Daud gagal ketika dia melihat Betsyeba dan akhirnya dia menghampirinya bahkan dia merencanakan pembunuhan Uria. Memang sebenarnya saat itu dia sebagai raja bisa memiliki hak untuk mendapatkan istri siapa saja, tapi kesalahannya yaitu ketika Dia merencanakan pembunuhan Uria. Tapi yang mungkin jadi pertanyaannya, kenapa Tuhan tidak mencegah Daud menghampiri Betsyeba? Dan juga kenapa Tuhan tidak mencegah Daud dengan mengirim Uria kembali dan menghampiri Betsyeba sehingga sepertinya Anak yang dikandung Betsyeba adalah anak Uria? Dan kenapa Tuhan mengirim nabinya beberapa saat setelah kematian Uria? Kalau Dia Allah yang omnipresence, kenapa Dia tidak mencegah Daud? Dan juga kenapa Tuhan tidak mencegah Adam dan Hawa melakukan dosa? Karena sekalipun Dia Allah yang omnipresence, Dia tidak menyatakan diriNya dalam segala waktu, segala tempat, ataupun segala situasi apapun sekalipun Dia Allah yanag Maha Hadir. Lalu bagaimana caranya agar Tuhan berkenan untuk menyatakan diriNya pada kita?

2 Tawarikh 16:1-10
1: Pada tahun ketiga puluh enam pemerintahan Asa majulah Baesa, raja Israel, hendak berperang melawan Yehuda. Ia memperkuat Rama dengan maksud mencegah lalu lintas kepada Asa, raja Yehuda.
2: Lalu Asa mengeluarkan emas dan perak dari perbendaharaan rumah TUHAN dan dari perbendaharaan rumah raja dan mengirimnya kepada Benhadad, raja Aram yang diam di Damsyik dengan pesan:
3: "Ada perjanjian antara aku dan engkau, antara ayahku dan ayahmu. Ini kukirim emas dan perak kepadamu. Marilah, batalkanlah perjanjianmu dengan Baesa, raja Israel, supaya ia undur dari padaku."
4: Lalu Benhadad mendengarkan permintaan raja Asa; ia menyuruh panglima-panglimanya menyerang kota-kota Israel. Dan mereka memukul kalah Iyon, Dan, Abel-Maim dan segala tempat perbekalan kota-kota di Naftali.  
5: Segera sesudah Baesa mendengar hal itu, ia berhenti memperkuat Rama; ia menghentikan usahanya itu.
6: Tetapi raja Asa mengerahkan segenap orang Yehuda, yang harus mengangkat batu dan kayu yang dipergunakan Baesa untuk memperkuat Rama itu. Ia mempergunakannya untuk memperkuat Geba dan Mizpa.
7: Pada waktu itu datanglah Hanani, pelihat itu, kepada Asa, raja Yehuda, katanya kepadanya: "Karena engkau bersandar kepada raja Aram dan tidak bersandar kepada TUHAN Allahmu, oleh karena itu terluputlah tentara raja Aram dari tanganmu.
8: Bukankah tentara orang Etiopia dan Libia besar jumlahnya, kereta dan orang berkudanya sangat banyak? Namun TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, karena engkau bersandar kepada-Nya.
9: Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan."
10: Maka sakit hatilah Asa karena perkataan pelihat itu, sehingga ia memasukkannya ke dalam penjara, sebab memang ia sangat marah terhadap dia karena perkara itu. Pada waktu itu Asa menganiaya juga beberapa orang dari rakyat.

Ada kejadian dimana Raja Asa Yehuda mau diserang oleh Raja Baesa Israel. Lalu Asa memberikan persembahan emas kepada raja Aram untuk melepaskan perjanjiannya dengan Israel dan justru berbalik menyerang Israel dan Yehuda menjadi lebih kuat dari Israel. Namun setelah itu pelihat itu datang, berkata kalau dahulu tentara Etiopia dan Libia jauh lebih besar dari Yehuda dan raja Asa ini mengandalkan Tuhan, tapi kenapa sekarang ini Raja Asa justru mengandalkan manusia. Lalu dikatakan kalau mata Tuhan itu menjelajah seluruh bumi.

Memang Dia melihat dan menjelajah seluruh bumi, tapi tidak di semua tempat Tuhan mau menyatakan dirinya. Ketika di awal Raja Asa menghadapi musuhnya yang pertama, dia datang kepada Tuhan dan akhirnya Tuhan membantunya sehingga menang. Namun di saat yang kedua kali ini, kenapa Tuhan tidak menyatakan dirinya kepada Asa, padahal Tuhan itu omnipresence dan tahu semua hal, dan setelah semua kejadian terjadi baru Tuhan berbicara kepada pelihatnya untuk menyatakannya kepada Asa. Namun kalau engkau melihat ayat 9, Tuhan itu sebenarnya menyatakan kuasanya kepada orang yang bersungguh hati kepada Tuhan. Detik ketika Asa tidak mengandalkan Tuhan, dan mengandalkan manusia, Tuhan tidak menyatakan diriNya. Ketika sebuah gereja tidak bersungguh hati kepada Tuhan dan menjadikan Tuhan satu-satunya pengarapan, itu yang akan menghalangi kemaha hadiranya Tuhan. Dia tetap melihat semuanya, tetapi ketika kita tidak bersungguh hati kepada Tuhan, itu yang akan menghalangi Tuhan untuk menyatakan diriNya dalam hidup kita. Ketika mengalami masalah dan seseorang mengandalkan Tuhan, di situ Tuhan akan tolong dan nyatakan diriNya kepadamu, tapi ketika engkau mengandalkan manusia, saat itu juga engkau menghalangi Tuhan untuk bekerja di dalam hidupmu. Kenapa dalam suatu penyembahan atau di dalam gereja ada yang bisa mengalami hadirat Tuhan tapi ada yang biasa saja? Bukannya Tuhan tidak adil, bukannya Tuhan pilih kasih, tapi Tuhan itu adil, Tuhan akan menyatakan diriNya pada siapa yang bersungguh hati kepadaNya.

2 Tawarikh 16:9 (BIMK)
9: Tuhan mengawasi seluruh bumi untuk memberikan kekuatan-Nya bagi orang-orang yang setia kepada-Nya. Engkau telah bertindak bodoh, karena itu mulai sekarang engkau selalu akan mengalami peperangan.”

Di sini bukan dikatakan mengenai bersungguh hati, tapi mengenai kesetiaan. Tuha hanya mencurahkan kekuatanNya pada orang yang bersungguh hati, setia.

2 Chronicles 16:9 (The Message)
9: God is always on the alert, constantly on the lookout for people who are totally committed to him. You were foolish to go for human help when you could have had God’s help. Now you’re in trouble—one round of war after another.”

Komitmen itu bukan berarti memegang perjanjian, tapi komitmen itu lebih kepada menyerahkan diri pada sesuatu, melepaskan haknya untuk masuk dalam sesuatu itu. 

Bersungguh hati, setia, commit pada Tuhan.

Jangan salahkan Tuhan kalau ketika disuatu ibadah engkau melihat orang lain dilawat Tuhan tapi engkau tidak. Maka dari itu cek dirimu, apakah engkau bersungguh hati dalam ibadah, apakah engkau setia dalam ibadah, dan apakah engkau commit dalam ibadah?

Keluaran 19:10-20
10: Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya.
11: Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga TUHAN akan turun di depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai.
12: Sebab itu haruslah engkau memasang batas bagi bangsa itu berkeliling sambil berkata: Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki gunung itu atau kena kepada kakinya, sebab siapapun yang kena kepada gunung itu, pastilah ia dihukum mati.
13: Tangan seorangpun tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari dengan batu atau dipanahi sampai mati; baik binatang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan hidup. Hanya apabila sangkakala berbunyi panjang, barulah mereka boleh mendaki gunung itu."
14:  Lalu turunlah Musa dari gunung mendapatkan bangsa itu; disuruhnyalah bangsa itu menguduskan diri dan merekapun mencuci pakaiannya.
15: Maka kata Musa kepada bangsa itu: "Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan."
16: Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan.
17: Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung.
18: Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat.
19: Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh.
20: Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas.

Tuhan tidak menyatakan diriNya di semua tempat, di semua waktu, dan tidak di sembarang keadaan. Pertama kali Tuhan berkata untuk mempersiapkan Musa untuk menguduskan dirinya dan bangsa Israel selama 3 hari, lalu gunung itu dipagari sekelilingnya dan tidak boleh ada yang menyentuhnya sekalipun binatang, dan akhirnya Tuhan datang secara nyata. Tuhann tidak datang secara sembarangan, tapi ada kondisi-kondisi yang membuatNya datang.

2 Tawarikh 5:1,11-14
1: Maka selesailah segala pekerjaan yang dilakukan Salomo untuk rumah TUHAN itu. Kemudian Salomo memasukkan barang-barang kudus Daud, ayahnya, dan menaruh perak, emas dan barang-barang itu dalam perbendaharaan rumah Allah.
11: Lalu para imam keluar dari tempat kudus. Para imam yang ada pada waktu itu semuanya telah menguduskan diri, lepas dari giliran rombongan masing-masing.
12: Demikian pula para penyanyi orang Lewi semuanya hadir, yakni Asaf, Heman, Yedutun, beserta anak-anak dan saudara-saudaranya. Mereka berdiri di sebelah timur mezbah, berpakaian lenan halus dan dengan ceracap, gambus dan kecapinya, bersama-sama seratus dua puluh imam peniup nafiri.
13: Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan,
14: sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.

2 Tawarikh 6:18-20
18: Tetapi benarkah Allah hendak diam bersama dengan manusia di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidaklah dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini.
19: Maka berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu ini!
20: Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan akan menjadi kediaman nama-Mu --dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.

2 Tawarikh 7:1-6
1: Setelah Salomo mengakhiri doanya, apipun turun dari langit memakan habis korban bakaran dan korban-korban sembelihan itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi rumah itu.
2: Para imam tidak dapat memasuki rumah TUHAN itu, karena kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.
3: Ketika segenap orang Israel melihat api itu turun dan kemuliaan TUHAN meliputi rumah itu, berlututlah mereka di atas lantai dengan muka mereka sampai ke tanah, lalu sujud menyembah dan menyanyikan syukur bagi TUHAN: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."
4: Lalu raja bersama-sama seluruh bangsa mempersembahkan korban sembelihan di hadapan TUHAN.
5: Sebagai korban sembelihan raja Salomo mempersembahkan dua puluh dua ribu ekor lembu sapi dan seratus dua puluh ribu ekor kambing domba. Demikianlah raja dan seluruh bangsa mentahbiskan rumah Allah.
6:  Para imam telah siap berdiri pada tempat mereka. Begitu pula orang-orang Lewi telah siap dengan alat-alat musik untuk memuliakan TUHAN, yakni alat-alat musik yang dibuat raja Daud untuk mengiringi nyanyian syukur bagi TUHAN: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" setiap kali mereka ditugaskan Daud menyanyikan puji-pujian. Dalam pada itu para imam berdiri berhadapan dengan mereka sambil meniup nafiri, sedang segenap orang Israel berdiri.

Yang pertama ketika Tuhan mau bertemu Musa, Tuhan menyuruh untuk Musa mengkhususkan tempat dan menyuruh bangsa Israel menguduskan diri mereka. Lalu kalau kita lihat Salomo, dia membangun sebuah tempat khusus untuk Tuhan sedetail dan sebagus-bagusnya, dan tempat itu hanya dikhususkan untuk Tuhan. Ketika semua sudah siap dan imam mau beribadah, tapi tiba-tiba awan Tuhan turun, lalu ketik mereka mau mempersembahkan korban, tiba-tiba api turun. Ada pola yang sama, yaitu yang pertama ada tempat yang dikhususkan untuk Tuhan, yang kedua semua dikuduskan, menguduskan diri, dan yang ketiga semuanya siap. Salomo tidak meminta awan kemuliaan atau api Tuhan turun, Salomo tidak meminta itu, Salomo hanya mempersiapkan semuanya dengan sangat siap hingga semuanya sangat sempurna, mengkhususkan tempat, menguduskan diri.

Tuhan tidak hadir di sembarang tempat dan sembarang situasi. Tuhan hanya akan menyatakan diriNya di tempat yang engkau khususkan dan waktu yang engkau khususkan untuk Tuhan. Ketika Salomo mempersiapkan semua untuk mendedikasikan rumah Tuhan, engkau juga akan lihat 3 hal, bersungguh hati, setia, commit. Tuhan itu tidak sembarangan. Kalau engkau sungguh mau mengalami Tuhan saat ibadah, dimulai dari hatimu, apakah engkau sungguh-sungguh mengkhususkan dirimu untuk Tuhan,dan kalau engkau lakukan semua itu, tanpa engkau minta pun Tuhan akan menyatakan diriNya padamu! Seberapa besar, seberapa serius engkau mempersiapkan diri untuk pelayanan dan hidupmu, sebesar itulah juga yang Tuhan akan kerjakan dalam hidupmu.

Tuhan itu sudah sungguh-sungguh sangat adil. Kalau engkau sungguh-sungguh mempersiapkan dirimu pada Tuhan, sebatas itulah juga Tuhan akan menyatakan diriNya. Mungkin ada yang berkata Salomo kan banyak uang, dia bisa membangun tempat yang khusus dan mempersiapkan semuanya. Tapi siapa yang mempersiapkan semua bahan pembuatan Bait Suci? Daud! Salomo hanya mengerjakannya. Kalau engkau ingin dengan sungguh, sebenarnya Tuhan akan menyediakan bahan-bahan yang engkau perlukan itu.

Di Kitab Hagai, dikatakan kalau kemegahan Bait Suci kedua itu akan lebih megah, padahal saat di masa Hagai itu bangsa Israel sedang di dalam perbudakan, dalam masa perekonomian yang sangat-sangat parah, sangat miskin.Tapi apa yang dikatakan Tuhan? Pergi ke gunung, ambil kayu, lalu bangun Bait Suci. Zaman Musa ketika membangun Kemah Pertemuan, mereka juga kaya, Masa Salomo mereka juga kaya, tapi zaman Hagai ini mereka disuruh naik ke gunung, dan sebenarnya mereka disuruh menebang kayu dan membawanya dari gunung. Saat itu memang mereka tidak memiliki keuangan yang kuat, tapi mereka memiliki tenaga, dan ketika mereka melakukan semuanya, Tuhan katakan kalau Dia akan mengguncangkan bangsa-bangsa dll. Mereka hanya bermodal dengkul untuk membangun Bait Allah, bukan dengan emas perak, tapi ketika mereka bersungguh hati mau membuatnya, akhirnya rumah Aklah itu pun jadi.

Tuhan itu lihat kesungguhan hatimu, Tuhan lihat semuanya, dan keitka engkau bersungguh hati mau mengkhususkan tempat atau waktu untuk Tuhan, Tuhan pasti akan beri kekuatan untuk dirimu, Tuhan bisa supply apapun untuk engkau melakukan semuanya.

Bait Allah tidak berbicara tentang gedung lagi, tapi tubuh kita adalah Bait Allah saat ini. Mungkin engkau tidak bisa lakukan seperti Musa ataupun Salomo, tapi engkau bisa membangun Bait Allah dengan tubuhmu, dengan cara seperti di Kitab Roma.

Roma 12:1
1: Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Ketika di dalam ibadah, engkau tidak bisa hanya dengan hati, tapi tubuhmu juga diperhitungkan oleh Tuhan, tubuh jasmanimu, dan itu adalah persembahan yang hidup kudus dan berkenan dan adalah ibadahmu yang sejati. Ketika engkau berani mengkhususkan dan menguduskan tubuhmu untuk berjumpa dengan Tuhan, di titik itulah juga engkau akan bisa mengalami Tuhan. Titik dimana engkau bisa mengkhususkan dan menguduskan dirmu selama ibadah, di titik itulah Tuhan akan sungguh-sungguh hadir dan menjawab segala pergumulanmu sekalipun mungkin engkau tidak minta.

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -

0 komentar:

AoC Bandung, 7 September 2015

AOC BANDUNG
7 SEPTEMBER 2015

By: Ev. Daniel Krestianto

Kalau kita menyanyi dan kita tidak mengalami apa yang kita katakan ketika pujian, itu sebenarnya seperti tong kosong nyaring bunyinya. Tapi kalau apa yang engkau nyanyikan pernah engkau alami, akan ada kekuatan / power yang keluar ketik bernyanyi. Ketika Gideon akan berperang melawan Midian, banyak yang ikut berperang, tapi Tuhan berkata tidak semua segenap hati, sehingga ketika diberi kesempatan untuk pulang, banyak yang pulang. Di hadapan Tuhan tidak ada yang tersembunyi, manusia boleh ditipu, tapi Tuhan tidak bisa ditipu. Ketika itu Tuhan inginkan untuk dikurangi lagi yang ikut bersama Gideon dan akhirnya yang tersisa hanya 300 orang yang jika dibandingkan, itu tidak bisa dibayangkan, karena bangsa Midian seperti pasir di pantai, begitu banyak. Tapi Tuhan berkata cukup dengan 300 orang untuk maju. Periksa hati kita, jangan sampai kita maju, kita melayani, tapi sebenarnya hati kita tidak di situ, karena Tuhan tahu, sekalipun manusia bisa ditipu.

Jangan hidup dari kebiasaan.

Yehezkiel 47:
1: Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.
2: Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.
3: Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.
4: Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.
5: Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.
6: Lalu ia berkata kepadaku: "Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia?" Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai.

Ada 4 keadaan, yang pertama sepergelangan kaki, yang kedua selutut, yang ketiga sepinggang, yang keempat itu melebihi tinggi manusia. 4 keadaan ini sebenarnya mencerminkan kondisi / keadaan setiap manusia. Setiap kita diizinkan memilih, kita memiliki satu pilihan, bisa hanya sepergelangan kaki, bisa selutut, bisa sepinggang, bisa hingga berenang. Hari-hari ini kita sedang menuju pada Yobel besar, hari-hari ini sebenarnya kita harus sadar, mari lakukan, mari bayar, berusahalah untuk bisa menyelesaikan apa yang menjadi bagian kita, karena kita hidup di dalam perjanjian.

Dalam perjanjian akan selalu kedua belah pihak dilihat, jika keduanya menggenapi bagiannya, maka perjanjian itu akan terjadi. Contoh perjanjian jual beli rumah, si penjual tugasnya melepaskan rumah dan menerima uang, si pembeli melepaskan uang menerima rumah. Kalau si penjual tidak mau melepaskan rumah, ya perjanjian itu tidak akan terjadi. Kalau pembeli tidak mengeluarkan uang, tetap juga tidak jadi. Setiap bagian harus melakukan bagiannya. Dalam kita menghadapi Yobel Besar, setiap pribadi dituntut berbeda-beda, yang ke surga pun tidak gandeng-gandengan.

Setiap pribadi untuk masuk ke Yobel besar, harus menyelesaikan apa yang dituntut untuk pribadi itu selesaikan. Tuhan siapkan sesuatu yang besar, berkat yang tidak pernah dipikirkan. Yang mengasihi Tuhan itu apa? Yang melakukan perintah-perintahnya Tuhan, bukan dengan keinginannya sendiri atau apa yang dia pandang benar, tapi berdasarkan apa yang Tuhan mau untuk kita lakukan dengan ketaatan. Ketika seseorang tidak mengalami tantangan dan berkenaan dengan harga diri, rasa malu, apakah tetap berkata Yesus tetap juru selamatku?

Seringkali kita tidak berani karena kita malu, seringkali harga diri kita terlalu tinggi sehingga kita malu, dan mementingkan kesombongan daripada kita memilih Tuhan. Ketika engkau berkata harus tuntas, berapapun harga yang harus dibayar tapi engkau tetap memilih untuk menuntaskan, maka di situ sesuatu yang dahsyat akan terjadi. Ketika seseorang tidak mementingkan dirinya sendiri, melakukan semua dengan ketaatan, di situ mujizat akan terjadi. Setiap orang hidup penuh dengan pilihan, tapi ketika engkau melakukan sesuatu bagi Kristus, apapun harganya engkau mau bayar demi menyukakan hati Tuhan, dan ketika bagianmu penuh, Yobel besar itu akan terjadi!

Jangan pernah senang ketika bagianmu diambil orang lain, karena itu sebuah kerugian! Ini waktunya kita jadi pemain! Kalau engkau cuma jadi penonton, jangan pernah bermimpi kalau engkau akan mendapatkan piala dan kemenangan, dan jangan pernah bermimpi kalau tahun Yobel itu akan terjadi dalam hidupmu.

Sepergelangan kaki berbicara tentang kehidupan yang diubah, yang dibayar oleh Tuhan Yesus. Perjalanan seseorang yang benar-benar diubah oleh Tuhan karena orang itu menerima Yesus sebagai Juru selamat.

Selutut berbicara tentang doa, kehidupan yang berkomunikasi terus dengan Roh Kudus. Agamamu tidak menjamin engkau masuk surga, tapi hubunganmu dengan Tuhan yang akan menjamin engkau. Doa itu artinya komunikasi dengan Tuhan. Ayo komunikasi lebih dalam dengan Tuhan. Jangan hanya ingin menerima berkat, tapi terus berkomunikasi dengan Tuhan!

Sepinggang artinya menjadi kekasih-kekasih Tuhan, hidupmu mulai dipegang oleh Tuhan, hidupmu bukan kehendakmu yang jadi, tapi kehendak Tuhan yang jadi. Belajar berkorban, belajar menyalibkan daging, belajar untuk melakukan sekalipun engkau tidak suka tetapi Tuhan suka. Belajar untuk terus memilih Kristus! Setiap orang pasti akan diperhadapkan dengan lembah penentuan, apakah engkau memilih Kristus, hidup dalam proses Tuhan, atau engkau memilih dunia yang mungkin begitu menggiurkan karena uang berkelimpahan, nama terkenal. Ada batas yang tidak bisa dilampaui manusia, yaitu kehendak Tuhan. Semakin engkau naik, engkau akan sadar, anginnya makin kencang, angin kejatuhan, angin kesombongan itu makin kencang. Saat ini belajar kenal siapa Yesus, jangan puas hanya di pergelangan kaki, tapi kita harus belajar mengerti hati Tuhan, berkomunikasi, belajar untuk sayang Tuhan bukan dari mulut, tapi perbuatan. Belajar menjadi kekasih Tuhan, seseorang yang saling mengasihi akan selalu mencoba untuk mengasihi kekasihnya, melepaskan harga dirinya demi kekasihnya sukacita. Jangan bangga dengan pelayanan apapun, tapi berbahagialah kalau engkau dipuji Tuhan.

Tenggelam artinya total bagi Kristus, hidup bagi Kristus, dan mati adalah keuntungan. Turun ke bawah, matikan dagingmu, maka Tuhan akan angkat engkau tinggi. Tuhan tidak pernah ingkar janji, tapi setiap Dia berbicara, Dia pasti akan menggenapkan bagianNya. Tahun Yobel akan terjadi, siap tidak siap ini saatnya. Hari ini setiap pribadi akan pengurapan untuk tiket masuk tahun Yobel. Kalau engkau lakukan bagianmu, sudah genapi bagianmu, engkau akan masuk. Keadaan dimana yang tidak ada jadi ada, yang terkutuk jadi termulia, yang tidak mungkin jadi mungkin! Tuhan tidak pernah ingkar janji, hari ini tiket itu dibagikan, penentuan ada di depanmu. Pengurapan di kaki, karena itu untuk masuk tahun Yobel.


- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -

0 komentar:

Ibadah Minggu IFGF Palembang, 6 September 2015

IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
6 SEPTEMBER 2015

By: Ps. Robert Lie

Tema bulan ini: Omnipresence.

Ketika engkau percaya dan engkau perkatakan, itu akan jadi nyata, tidak ada lagi sisi gelap, tidak ada lagi kegelapan dalam kehidupan kita, keluarga kita, keuangan kita, dll.

Yesaya 60:1-3
1: Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
2: Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.
3: Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.

Kemuliaan Tuhan telah terbit atas kita, tidak ada lagi kegelapan dalam hidup kita kalau kita sungguh-sungguh dengan Tuhan, karena Tuhan akan buat perbedaan dalam hidup kita. Kalau ada kemuliaan Tuhan, semua harta kekayaan orang fasik akan masuk dalam hidup kita! Ini waktunya kita jadi berkat bagi bangsa-bangsa!

1. Mengenal salah satu sifat Tuhan, yaitu omnipresent
Dia bisa berada dimana saja, karena Dia Maha hadir, omnipresent God. Kita tidak bisa batasi Tuhan dengan otak kita, tapi yang jelas Dia bisa hadir di waktu yang sama dimanapun itu. Percaya bahwa Tuhan ada dimanapun!

Mazmur 139:1-10
1: Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;
2: Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
3: Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
4: Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.
5: Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku.
6: Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.
7: Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
8: Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.
9: Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,
10: juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.

Engkau tidak akan bisa lari dari Tuhan, karena Dia Tuhan, Dia ada dimanapun, karena Dia Tuhan yang Maha Hadir, Omnipresent God. Banyak orang yang hanya takut Tuhan ketika di gereja, padahal Dia ada dimana-mana, Dia omnipresent. Kalau engkau tahu Dia ada dimana-mana, engkau pasti akan berbuat semuanya dengan jujur. Tuhan akan menyiapkan berkat bagi orang jujur. Kemanapun engkau pergi, engkau harus bertanggungjawab agar Tuhan dimuliakan. Seringkali kita begitu mudah melepaskan janji, nazar kepada Tuhan, tapi ketika Tuhan tolong, kita lupa. Engkau harus hati-hati dengan perkataanmu, karena Dia omnipresent God. The real Christianity itu bukan ketika di gereja, tapi ketika di rumah atau di luar dan ketika engkau sendirian.

Amsal 20:20
20: Siapa mengutuki ayah atau ibunya, pelitanya akan padam pada waktu gelap.

Kalau engkau hormat dan respect orang tuamu, engkau pasti akan diberkati. Tapi kalau engkau tidak menghormati orang tua, pelitamu akan padam. Kalau orang Kristen mengerti mengenai omnipresent ini, kita tidak akan melakukan yang aneh-aneh, kehidupan kita akan seperti Kekristenan yang sebenarnya. Ketika engkau hormati dan berkati orang tua, Tuhan akan bukakan gerbang untuk berkat itu mengalir dalam hidupmu. Dia hadir sekalipun ketika engkau sedang berbuat yang tidak baik. Kenali Tuhanmu!

2. Apa yang membuat kita tidak bisa mengalami omnipresent?
Kenapa banyak orang Kristen sudah ke gereja tapi tindak mengalami Tuhan?

A. Karena orang itu tidak percaya kalau ada Tuhan dimana-mana, tidak percaya kalau Tuhan bisa menolong, Tuhan bisa buat mujizat, mengandalkan manusia daripada Tuhan.

Amsal 11:24
24: Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.

Hitunganmu tidak akan pernah masuk dalam hitungan Tuhan. Kalau engkau percaya, Tuhan akan perhitungkan semuanya dalam hidupmu itu.

B. Tidak pernah sungguh-sungguh mencari Tuhan, tidak fokus mencari Tuhan.
Kalau engkau sungguh-sungguh mencari Tuhan, engkau akan tahu kalau Dia itu ada, karena Dia adalah omnipresent God. Kalau engkau mengutamakan Tuhan, Tuhan pun juga akan mengutamakan engkau. Banyak yang hanya cari berkatNya, kesembuhan, breakthrough, dll, padahal seharusnya kita itu mencari Tuhan.

Matius 7:7-8
7: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
8: Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.


3. Bagaimana agar kita bisa mengalami / merasakan omnipresent di tengah-Tengah kita?

A. Percaya!
Kalau engkau percaya dan memberikan ruang untuk Roh Kudus bergerak, maka engkau pasti akan mengalami sesuatu dari Tuhan, Dia akan nyata dalam hidupmu.

B. Sikap hati
Kalau engkau benar-benar mau mengalami, engkau harus merendahkan dirimu dan mau melakukan apa yang Tuhan mau sekalipun awalnya engkau memiliki rencana untuk melakukan sesuatu. Kalau engkau nurut pada Tuhan pun sebenarnya itu tidak sebanding dengan apa yang telah Dia lakukan di kayu salib. Tidak cukup hanya percaya, harus merendahkan diri dan menanggalkan semua pikiran kita dan melakukan apa yang Tuhan mau.

C. Sangkal diri dan pikul salib
Sangkal diri dan pikul salib artinya engkau harus bayar harganya, lakukan apa yang Tuhan mau sekalipun itu sepertinya sulit dan tidak mungkin.


- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -

0 komentar: