Ibadah Minggu IFGF Palembang, 26 Maret 2017

IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG 
26 MARET 2017

By: Ps. Pendy Sofian

NAIK KE GUNUNG TUHAN

Ulangan 14:2
2: sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, dan engkau dipilih TUHAN untuk menjadi umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi."
 
Ayat ini berasal dari Keluaran 19:5-6. Kitab Ulangan ini ditulis Musa untuk generasi baru bangsa Israel yang akan masuk ke tanah perjanjian, karena generasi yang sebelumnya tidak bisa masuk ke tanah perjanjian.

Keluaran 19:5-6
5: Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
6: Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
 
Setelah kita mengakui bahwa Dia adalah Tuhan kita dan kita memegang perjanjian yang kita buat Minggu lalu, Tuhan berbicara mengenai ayat ini. Jangan anggap remeh perjanjian yang pernah engkau buat dengan Tuhan, karena ada berkat ajaib dari setiap perjanjian yang engkau buat.

Mengakui bahwa Dia Tuhan itu tidak hanya berkata-kata, tapi hingga orang lain itu memegang punca jubahmu, orang melihat engkau itu orang yang berbeda dari yang lainnya, bahwa Tuhan itu nyata melalui hidup kita.

Penglihatan:
Tuhan sedang menyemangati kita untuk terus naik ke gunung, dan ketika di atas gunung, Tuhan beri setiap kita masing-masing sebuah bingkisan, yaitu kantong yang di atasnya ada tali. Lalu ada yang diberi 2 talenta, 7 talenta, tidak sama besarnya antara satu dengan yang lain. Kalaupun engkau dapat yang paling kecil, itupun sudah sangat besar, karena 1 talenta 6000 dinar, 1 dinar adalah upah 1 hari. Lalu keesokan harinya Tuhan beri jubah yang baru ke kita, tapi kembali lagi jubahnya berbeda satu sama lain, ada yang bagus, ada yang biasa, ada yang enteng, ada yang berat. Setelah terima jubah, besoknya lagi Tuhan beri mimpi ke ama dan ada suara shofar yang sangat besar. Semua yang sudah terima jubah yang baru itu kebut-kebutan menggunakan jubah yang baru, lalu suara sangkakala itu sebagai tanda pengangkatan terjadi.


PENGERTIAN GUNUNG
 
Kenapa Tuhan menyatakan kemuliaan di gunung? Kenapa Elia mengajak bangsa Israel untuk mempersembahkan korban di atas gunung, dll. Abraham mempersembahkan korban (Ishak) di atas gunung, dll.

1. Gunung merupakan tempat rumah Tuhan
Yesaya 2:2-3
2: Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, 
3: dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Datang dalam ibadah, pertemuan-pertemuan ibadah bersama dengan Tuhan. Jangan kendorkan apimu, datang beribadah pada Tuhan. Ketika engkau naik ke gunung Tuhan, engkau akan menerima berkat Tuhan yang ajaib.

2. Gunung merupakan tempat Tuhan menyatakan kemuliaanNya
Keluaran 24:15-17
15: Pada hari itu juga haruslah engkau membayar upahnya sebelum matahari terbenam; ia mengharapkannya, karena ia orang miskin; supaya ia jangan berseru kepada TUHAN mengenai engkau dan hal itu menjadi dosa bagimu.
16: Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.
17: Janganlah engkau memperkosa hak orang asing dan anak yatim; juga janganlah engkau mengambil pakaian seorang janda menjadi gadai.

Lukas 9:28-29
28: Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
29: Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

Tuhan itu lebih rindu menyatakan kemuliaanNya, tapi kita tidak bisa lihat kemuliaan itu kalau kita tidak naik ke gunung.

3. Gunung merupakan tempat mempersembahkan korban
Kejadian 22:1-2
1: Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
2: Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Salomo mendirikan Bait Allah di atas Gunung Moria, di atas gunung yang sama Abraham mempersembahkan Ishak, dan juga Tuhan Yesus disalib di sana.


HAL-HAL MENGENAI NAIK GUNUNG

Gunung berbicara tentang teritorial, karena ini berbicara tentang supreme dimension. Siapa yang menguasai gunung, dia menguasai wilayah sekitarnya. Kota yang terakhir kali dikuasai Daud adalah kota Daud di Yerusalem, dan itu adalah daerah yang orang lain itu malas untuk menyerangnya. Bahkan ketika itu Daud harus mengalahkannya melalui saluran air (saluran pembuangan) karena dari atas pegunungan, semua strategi terlihat, apalagi ketika peperangan dengan panah, yang berada di atas gunung akan lebih kuat daripada yang dari bawah.

Ketika kita naik ke gunung, artinya kita memhtuskan untuk memisahkan diri dari dunia dan naik ke tempat yang lebih tinggi. Dibutuhkan kegigihan, daya tahan, stamina, perjuangan, skill, dan kerja sama. Kalau kita tahu mengenai naik gunung, tidak boleh sendirian, minimal bertiga, karena kalau salah satu jatuh atau bagaimanapun, satu orang bisa menunggu dan satu orang bisa mencari pertolongan.

Sama halnya dengan naik gunung, ketika kita sendirian, tidak masuk dalam kelompok kecil (iCare), engkau itu hanya akan berjuang sendiri, dan itu melelahkan ketika harus berjuang sendiri.

Sekalipun ada orang lain, kita tidak bisa mengandalkan kekuatan orang lain, tetap harus berjuang masing-masing, dan jalan naik gunung biasanya hanya muat untuk satu orang. Dibutuhkan teman itu untuk saling support satu sama lain, tapi masing-masing bertanggungjawab untuk dirinya masing-masing.

Naik gunung juga artinya meninggalkan keduniawian atau keakuan. Secara ilmiah, di atas gunung, oksigen akan semakin menipis dan tingkat IQ manusia dapat turun drastis setara dengan reptil. Ketika kita mendaki gunung, kita harus menanggalkan pola pikir yang lama, karena di atas gunung, IQ kita pun tidak berlaku.
Ketika engkau berhasil menaklukkan gunung, sebenarnya yang engkau taklukkan adalah dirimu sendiri, karena engkau berjuang dengan penuh kegigihan, menaklukkan keletihan kita dll.


PERSYARATAN NAIK KE GUNUNG

1. Bersih tangannya, murni hatinya, tidak menyerahkan diri pada penipuan, dan tidak bersumpah palsu
Mazmur 24:3-5
3: "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
4: "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
5: Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.

Bersih tangannya itu artinya perbuatan kita bersih, kelakuan kita bersih, yang ditampilkan itu bersih. Kalau tangannya tidak bersih, tidak mungkin hatinya bersih. Kalau perkataannya tidak bersih, tangannya suka mencuri, tidak jujur, tidak mungkin hatinya bersih. Orang yang tangannya bersih pun belum tentu hatinya murni. Yang terutama memang hati, tapi engkau tidak bisa naik ke gunung Tuhan dengan tangan yang kotor.
Setelah itu, baru dikatakan hati yang murni. Kita itu sedang dipersiapkan untuk naik ke gunung Tuhan, karena itu dari beberapa bulan lalu selalu dikatakan mengenai hati yang bersih, murni, dll.

2. Jangan tangan kosong
Ulangan 16:16-17
16: Tiga kali setahun setiap orang laki-laki di antaramu harus menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, ke tempat yang akan dipilih-Nya, yakni pada hari raya Roti Tidak Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun. Janganlah ia menghadap hadirat TUHAN dengan tangan hampa,
17: tetapi masing-masing dengan sekedar persembahan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu."

Tuhan tidak menuntut engkau lebih, Dia bukan Tuhan yang gila uang, tapi ketika engkau datang membawa ucapan syukur dengan korban yang terbaik, Tuhan itu pasti berkenan.

3. Menanggalkan beban
Ibrani 12:1
1: Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

Bagaikan awan yang mengelilingi kita, itu berbicara tentang naik gunung, karena di gununglah awan-awan mengelilingi kita. Orang yang naik ke gunung itu tidak pernah bawa hal-hal yang tidak dibutuhkan. Tanpa ada beban pun itu berat, apalagj kalau engkau bawa beban lagi. Seringkali bukan masalahnya yang membebani, tapi kekhawatiran atas hal itu yang membebani kita.

Bagaimana cara mencurahkan beban yang ada dalam hidup kita? Doa kepada Tuhan dengan jujur. Seringkali banyak yang tidak pernah jujur dengan Tuhan. Tuhan itu Bapa yang baik, Dia juga mau dengar kejujuranmu, tapi seringkali kita yang tidak jujur dengan Tuhan, menanggung beban kita sendiri dengan sok kuat. Belajar untuk jujur di hadapan Tuhan.

Selain beban, tanggalkan dosa. Untuk engkau naik ke gunung Tuhan, tanganmu harus bersih, tanggalkan dosa-dosamu. Seringkali yang mengikat kehidupan kita itu adalah dosa. Ketika kita berdosa, kita tidak bisa masuk dalam hadirat Tuhan. Belajar untuk berkata tidak, belajar untuk berkata cukup.


BERKAT DARI NAIK GUNUNG
 
Kejadian 22:14-17
14: Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
15: Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham,
16: kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
17: maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

Berkat Tuhan kepada Abraham tidak terjadi begitu saja, tapi sepertu di ayat 16, Abraham membawa anaknya sebagai korban karena dia percaya pada Tuhan, lalu dia naik ke gunung Tuhan. Tuhan itu sebenarnya sudah sediakan domba menggantikan Ishak dari awal, bukan ketika Abraham sudah mau menghujam pisau baru dombanya tiba-tiba ada, tapi sebenarnya semua sudah ada dari awalnya. Tapi karena kepercayaannya Abraham kepada Tuhan, kita bisa melihat berkat yang Tuhan berikan pada Abraham di ayat 16 dan 17.

Tuhan itu jauh lebih ingin memberkati kita dibanding kita ingin berkat dari Tuhan. Kalau Abraham tidak membawa Ishak ke atas gunung, janji Tuhan itu tidak akan bisa jadi. Masalahnya, berkat Tuhan itu ada di atas gunung, karena itu bahkan Tuhan sendiri yang menyemangati kita untuk terus naik ke gunung. Di atas gunung, Tuhan sediakan, Jehovah Jireh. Jehovah Jireh terjadi atas hidup Abraham di atas gunung, bukan di kaki gunung.

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: