AoC Bandung, 6 Maret 2017

AOC BANDUNG
6 MARET 2017

By: Ev. Daniel Krestianto

Ada waktunya untuk kita membangun hubungan dengan Tuhan kita. Ada waktunya. Kenapa? Firman Tuhan berkata, cawan sebelah dalam pun harus bersih, jangan sampai cawan sebelah luar saja bersih tapi yang sebelah dalam kotor. Kita benar-benar berdoa, ketika kita menyembah dan memuji Tuhan, kita itu sedang dibenahi, sedang diajar, sedang dibenahi cawan hidup kita. Dimanapun kita berada, ayo cari Tuhan, kita tidak bisa lepas dari Tuhan. Firman Tuhan berkata kalau ranting itu lepas dari pokoknya, sepertinya ranting itu tidak ada apa-apa, tapi tunggu saja beberapa hari, ranting itu akan kering. Jangan pernah lepas dari pokokmu.

Apa artinya lepas dari pokokmu? Kita merasa kita mampu, kita bisa sendiri, kita tidak butuh Tuhan. Kadang kita tidak sadar kita lepaskan Tuhan karena kita merasa mampu. Kita bertindak sendiri tanpa tanya Tuhan karena kita merasa sudah mampu. Semua karena anugrah, bukan karena kita bisa. Biar di hati kita ada kerinduan untuk terus melekat dengan Tuhan, jangan pernah izinkan untuk hidupmu meninggalkan Tuhan. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, tapi seringkali kita yang meninggalkan Tuhan, contoh karena kecewa, apa yang diinginkan belum tercapai, lalu meninggalkan Tuhan. Jangan sampai kita ada di sini tapi tidak berada di jalan yang kudus itu. Seringkali banyak yang memilih untuk keluar dari jalan yang kudus itu.

Beresi hidupmu. Jangan kecewa. Semua yang ada di hidup ini hanya sementara, tapi yang kekal itu akan terjadi. Terus cari Tuhan sampai engkau temui Tuhan, hingga bukan hanya ketemu, tapi engkau utuh mengenal Tuhan sehingga engkau tidak pernah kecewa dengan Tuhan. Kalau engkau masih ada keinginan, biasanya akhirnya bisa kecewa.

Bilangan 32:1-5
1: Adapun bani Ruben dan bani Gad ternaknya banyak, bahkan sangat banyak sekali. Ketika mereka melihat tanah Yaezer dan tanah Gilead, tampaklah tempat itu tempat yang baik untuk peternakan.
2: Lalu datanglah bani Gad dan bani Ruben dan berkata kepada Musa, imam Eleazar dan para pemimpin umat itu:
3: "Atarot, Dibon, Yaezer, Nimra, Hesybon, Eleale, Sebam, Nebo dan Beon,
4: negeri yang telah dikalahkan oleh TUHAN untuk umat Israel, itulah suatu negeri yang baik untuk peternakan dan hamba-hambamu ini memang ada ternaknya."
5: Lagi kata mereka: "Jika kami mendapat kasihmu, biarlah negeri ini diberikan kepada hamba-hambamu ini sebagai milik; janganlah kami harus pindah ke seberang sungai Yordan." 

Padahal Tuhan janji kepada mereka, mereka akan mendapatkan suatu tanah dimana susu dan madu itu berkelimpahan, dimana terjadi yang namanya Firman jadi kenyataan. Tapi apa yang terjadi? Suku Ruben dan Gad melihat suatu tanah yang baik. Apa yang dia pandang baik, dia pikirkan, dan akhirnya dia berkata cukuplah mereka di sana, jangan suruh mereka pindah dan jangan biarkan mereka menerima janji Tuhan dengan menyebrang Sungai Yordan. Selama orang masih mengasihani diri sendiri dan fokusnya pada diri sendiri daripada Tuhan, 99% dia tidak akan meraih janji Tuhan, tanah Kanaan.

HINENI. Artinya apa? Nurut saja pada Tuhan, kalau Tuhan berkata A, ya A, biarpun banyak godaan dan itu merupakan suatu kenikmatan dan sesuatu yang menyenangkan. Apakah engkau tetap bisa memilih Tuhan? Kalau engkau memiliki perhitungan luar biasa tapi tidak bisa menundukkan diri, kebanyakan akan terbuai dengan apa yang dilihatnya. Tapi kalau engkau ambil keputusan seperti Bani Ruben dan Gad, sebenarnya orang itu tidak sejalan dengan Tuhan, keluar dari "the holy road". Mereka terbuai akhirnya mereka memilih dunia daripada janji Tuhan. Ini sesuatu yang tipis perbedaannya. Banyak orang beralasan mau menyenangkan Tuhan, tapi hidupnya di luar jalan yang kudus itu, karena mereka tidak mau dibentuk. Orang yang masuk dalam holy road itu orang yang siap untuk dibentuk. Memang tidak enak, tapi ujungnya engkau akan berkata, kalau tahu ujungnya seperti itu, tidak mungkin sedih dan kecewa, tapi lebih lagi membayar harganya, karena di ujungnya ada surga yang luar biasa.

Perkataan Bani Ruben itu seperti perkataan orang-orang zaman sekarang, membuat teori sendiri, dan mereka ingin mendapatkan upah atas apa yang mereka telah perbuat. Kalau engkau ada pemikiran sudah melakukan ini, sudah berbuat baik, tidak berbuat dosa, tapi kok belum diberkati, apa bedanya dengan bani Ruben dan Gad? Tuhan itu tidak pernah berhutang kepada kita, tapi Dia tunggu waktu yang tepat, sehingga berkat itu tidak menghancurkan pribadi itu, tapi dipakai untuk kemuliaan nama Tuhan, tidak ada ikatan dan tidak terikat dengan berkat. Orang yang siap dan mampu dipercaya, orang itu akan bertanggungjawab.

Bulan ini Tuhan akan bagikan berkat yang luar biasa, tingkap-tingkap berkat itu sudah terbuka, tapi Tuhan tanya, "siapa yang mau jadi bendaharaKu?"

Banyak orang yang tidak mau melewati Yordan, karena Sungai Yordan punya arti kematian. Banyak orang tidak mau melewatinya, padahal Tuhan bilang, hineni, mati daging. Kenikmatan yang asli itu hanya Tuhan yang punya. Potong yang Tuhan tidak suka dalam hidupmu. Ketika bangsa Israel melewati Yordan, para imam memasukkan kaki di Sungai, airnya terbelah, dan bangsa Israel berjalan di tempat yang kering. Sign and wonder, mujizat itu terjadi ketika orang berjalan dan hidup dalam ketaatan. Jangan hanya jadi penonton saja, justru yang tidak mungkin jadi mungkin.

Glorious time itu apa? Masalah datang, kita bisa keluar sebagai pemenang, dan nama Tuhan dipermuliakan. Kita punya Tuhan yang lebih besar dari apapun, lebih ajaib, lebih dahsyat. Kapan glorious time dalam hidup Daud? Ketika Goliat datang dan menghujat, dan Daud datang dengan nama Tuhan dan hanya dengan satu batu, Goliat dikalahkan. Bangkit, jangan ketika ada masalah. Justru masalah itu akan membuat glorious time dalam hidupmu.

Jangan pernah batasi Tuhan dengan pikiranmu, karena itu yang membuat mujizat Tuhan tidak berlaku dalam hdiupmu. Tidak ada sesuatu yang membatasi Dia. Orang boleh berkata tidak, tapi ketika Tuhan ya, semua ya. 

Zaman bapaknya Abraham itu mujizat sangat real. Istilahnya orang dipotong, menyatu lagi. Zaman Henokh, dia tidak perlu pesawat terbang, tapi dia punya kuda terbang. Firman jelas berkata, menjelang keatangan Tuhan yang kedua kalinya, akan dicurahkan segala sesuatunya dengan tidak terabtas, bahkan yang dulu sudah ada, sekarang akan terjadi dan lebih besar. Kalau dahulu bisa, kita juga harusnya bisa. Kalau otak kita, pikiran kita berkata bisa, yakin, maka hal itu akan terjadi. Jangan batasi Tuhan. Kita sudah hidup di alam supranatural. Jangan untuk diri sendiri, jangan memuaskan untuk dirimu sendiri. Sesuatu karunia dan hal yang luar biasa, tanpa karakter yang benar, itu mengerikan. Tuhan tunggu karakter kita siap baru Tuhan berikan.

Belajar dan rindukan. Ketika wadahmu cukup, Tuhan akan berikan. Tuhan tuntut tiap pribadi itu berbeda-beda. Salibkan kedaginganmu. Pencurahan segala-galanya (minimal) 2x lipat itu akan terjadi. Setiap orang yang taat dan masuk dalam jalur itu akan mengalaminya. Ini waktunya, jangan keluar dari holy road itu. Kalau merasa sombong, merasa mampu, tidak sepakat dengan pemimpin, sama saja engkau keluar dari tudung, dari perjanjian dengan Tuhan.

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: