Ibadah Minggu IFGF Palembang, 4 September 2016

IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
4 SEPTEMBER 2016

By: Ps. Robert Lie
BUILD EXCELLENT

Untuk build excellent tidak mudah, tapi perfect blessing bisa datang ketika engkau mulai membangun kehidupanmu hingga excellent.

Titus 3:14
14: Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah.

Kita harus belajar untuk melakukan pekerjaan yang baik bahkan excellent agar dapat memenuhi kebutuhan hidup. The right man in the right place, the right place in the right salary. Office boy, karyawan, manager, semua salary berbeda. Tidak cukup hanya yang baik, tapi harus lebih lagi, excellent atau kata lain perfect. Upgrade yourself, karena Tuhan mau bawa dirimu jadi berkat bagi bangsa-bangsa. Upgrade skill bahasa Inggrismu, engkau mau ke bangsa-bangsa, bahasa Inggrisnya harus diupgrade. Skill yang bagus pasti akan menghasilkan sesuatu yang bagus. Belajar, stretching kapasitas, karena seberapa besar engkau upgrade capacity, sebesar itulah Tuhan akan tingkatkan pengaruhmu. Tuhan sudah beri kemampuan untuk kita, sudah beri skill bagi masing-masing orang, jangan lihat kelemahan, tapi ubah kelemahanmu jadi kekuatanmu dengan hikmat Tuhan. Jangan minder, kita diciptakan serupa segambar dengan Tuhan, bangun hidupmu lebih lagi.

Kebutuhan pokok itu sandang pangan, tapi bagaimana Tuhan mau percayakan banyak hal tapi engkau tidak punya kemampuan menangkap dan mengelola hal yang akan dipercayakan tersebut. Tuhan tidak percayakan uang bagi orang yang tidak bisa dipercaya dengan uang. Kalau engkau tidak ada sesuatu yang bisa diandalkan, dan ketika ada orang lain yang lebih hebat darimu datang dan engkau tidak terus belajar, engkau akan "tersisihkan" dan kalah bersaing.

Kita itu harus belajar setia, namun seringkali orang tidak sabar dan tidak setia dengan Tuhan, sehingga mereka kehilangan berkat yang Tuhan sudah siapkan untuknya. Berkat orang yang setia kepada tuannya itu akan ajaib, apalagi kalau engkau setia pada Bapa yang di surga, Dia sudah siapkan semuanya untuk kita. Alkitab berkata kepada kita untuk belajar dari semut, tidak boleh malas, kalau malas tidak boleh makan.

Kalau hidupmu itu permata, sekalipun ada di tong sampah, one day ketika ada yang menemukannya, pasti akan dibersihkan dan dipindahkan ke istana. Tapi kalau engkau sampah, sekalipun ada di kamar raja, pada akhirnya juga akan dibuang ke tong sampah. Perfect blessing perlu perfect cutting seperti berlian yang semakin banyak cutting akan semakin mahal harganya.

Percuma kalau engkau tahu tentang berkat tapi tidak tahu cara mengambil, menerima, dan mengelola berkat itu.

Mazmur 78:72
72: Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya.

Tuhan akan jadikan engkau berkat bagi bangsa-bangsa, tapi syaratnya harus ada ketulusan dan kecakapan tangan. Kalau engkau punya 2 hal ini, engkau akan menjadi pengaruh yang besar, di profesi manapun atau pekerjaan apapun.

Filipi 2:15
15: supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

Matius 5:14-16
14: Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
15: Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
16: Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Kita harus terus asah diri kita. Kita itu seperti permata yang belum diproses, namun ketika diproses, dibersihkan, akan jadi permata yang ajaib, ekita punya more value, punya nilai yang lebih mahal.

Kita diciptakan serupa dan segambar dengan Tuhan. Tapi ketika orang melihat diri kita, apakah orang tersebut benar-benar melihat ada Tuhan di dalam kita? The light of the world harusnya keluar dari pengakuan orang lain, buka hanya dari dirimu sendiri.

Indonesia seharusnya bisa lebih baik lagi, tapi kita harus menjadi pribadi dan memiliki hidup yang lebih baik lagi. Kalau Indonesia memiliki orang-orang yang takut akan Tuhan dan skillful san punya hidup yang excellent. Indonesia itu bisa jadi negara terbaik, karena sumber daya alam semua ada di Indonesia.

Mazmur 78:72 (HRB)
72: And he fed them in the integrity of his heart; and guided them in the skillfulness of his hands.

Ada 2 hal yang dimiliki Daud:
- Integrity of his heart
- Skillfulness


1. KETULUSAN HATI

Ketulusan hati
- bahasa hati yang hanya dapat dirasakan oleh hati karena apa yang berasal dari hati hanya skan sampai keada hati.
- ibarat seberkas cahaya yang memancar dalam jiwa
- tidak hanyak berkata-kata tetapi banyak bekerja nyata
- tidak banyak berjanji tapi memberikan bukti
- ketulusan harus dicukup dengan minyak ketulusan
- tidak suka pilih kasih
- berbuat tanpa pamrih
- tetap memberi walau tidak ada yang menghargai
- tetap setia menemani walau yang lain berpaling
- tetap mengasihi walau tidak dikasihi
- tetap memberi maaf walau berulang kali disakiti
- selalu memberi cinta dengan sepenuh cinta walau kadang tidak dicintai

Integrity
- integriy artinya an unimpaired condition (=sebuah kondisi yang tidak lemah / rusak)
- integrity dalam bahasa Ibrani adalah TOM yang memiliki arti to be complete / solid (=menjadi jujur dan dapat dipercaya)
- ketulusan hati dalat mengubah hidup seseorang

1 Samuel 22:1-2
1: Lalu Daud pergi dari sana dan melarikan diri ke gua Adulam. Ketika saudara-saudaranya dan seluruh keluarganya mendengar hal itu, pergilah mereka ke sana mendapatkan dia.
2: Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat ratus orang.

Ketulusan hati Daud saat mengembalakan para "pesakit" di Gua Adulam mengobati dan memulihkan hati mereka serta mengubah mereka dari sampai menjadi pahlawan. Melalui ketulusan hati dalam melayani sesama tanpa pamrih dapat melembutkan hati yang keras.

Hasil ketulusan hati Daud
2 Samuel 23:8-39
- Isybaal kepala triwira orang Hakhmoni
Dia menghabisi nyawa 800 orang dengan tombaknya dalam 1x pertempuran (ayat 8).
Triwira yang tidak memikirkan nyawanya, rela berkorban hanya untuk mengambil air perigi Betlehem yang menjadi kerinduan hati Daud (ayat 16).

- Eleazar anak Dodo orang Ahohi
Setia bersama Daud saat bangsa Israel lainnya mundur waktu melawan orang Filistin (ayat 9)
Membunuh banyak orang hingga tangannya lesu dan melekat pada pedangnya (ayat 10)
Triwira yang tidak memikirkan nyawanya, rela berkorban hanya untuk mengambil air perigi Betlehem yang menjadi kerinduan hati Daud (ayat 16)

- Sama, anak Age orang Harari
Memukul kalah orang Filistin saat tentara Israel lainnya melarikan diri (ayat 11-12)
Triwira yang tidak memikirkan nyawanya, rela berkorban hanya untuk mengambil air perigi Betlehem yang menjadi kerinduan hati Daud (ayat 16)

- Abisai, adik Moab anak Zeruya
Menghabisi nyawa 300 orang dengan tombakanya (ayat 18)

- Benaya bin Yoyada
Membunuh dua pahlawan besar dari Moab (ayat 20)
Turun ke lubang dan membunuh seekor singa pada hari bersalju
Membunuh orang Mesir dengan pedang orang Mesir itu sendiri walaupun dia hanya membawa tongkat

- Asael, saudara Moab (ayat 24)
- Elhanan bin Dodo dari Betlehem (ayat 24)
- Sama, orang Harod (ayat 25)
- Elika, orang Harod (ayat 25)

Karena ada satu orang yang tulus melayani dan menggembalakan, yaitu Daud, banyak orang "sampah" diubahkan dan jadi pahlawan yang sangat hebat.


2. KECAKAPAN TANGAN

1 Samuel 18:1 (TB)
1: Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri.

Dikatakan sehabis Daud berbicara dengan Saul. Sehabis Daud berbicara, jiwa Yonatan berpadu.

1 Samuel 18:1 (The Message)
1: By the time David had finished reporting to Saul, Jonathan was deeply impressed with David--an immediate bond was forged between them. He became totally committed to David. From that point on he would be David's number-one advocate and friend.



Dituliskan bahwa Yonatan sangat terpukau (deeply impressed) setelah Daud habis berbicara pada Saul dan TIBA-TIBA ada sebuah ikatan yang terjadi (immidiate bond was forged) antara Yonatan dan Daud. Setelah Daud ngomong sesuatu dengan Saul, Yonatan tiba-tiba seperti terikat, sepakat, konek, dll pada Daud.
 


Padahal di ayat sebelumnya Daud hanya berkata:

1 Samuel 17:58 (TB)
58: Kata Saul kepadanya: "Anak siapakah engkau, ya orang muda?" Jawab Daud: "Anak hamba tuanku, Isai, orang Betlehem itu."


Ketika dilihat di pasal-pasal sebelumnya, ternyata pola yang hampir sama juga terjadi pada Daud ketika dia berada di istana Saul.



1 Samuel 16:21-22 (TB)
21: Demikianlah Daud sampai kepada Saul dan menjadi pelayannya. Saul sangat mengasihinya, dan ia menjadi pembawa senjatanya.
22: Sebab itu Saul menyuruh orang kepada Isai mengatakan: "Biarkanlah Daud tetap menjadi pelayanku, sebab aku suka kepadanya."

1 Samuel 16:21-22 (The Message)
21:  David came to Saul and stood before him. Saul liked him immediately and made him his right-hand man.
22:  Saul sent word back to Jesse: "Thank you. David will stay here. He's just the one I was looking for. I'm very impressed by him. "

Dari 2 kejadian itu ada persamaan yang terjadi dari kisah Daud, yaitu:
- Daud - Yonatan: tiba-tiba terpukau setelah berbicara dengan Saul
- Daud - Saul: tiba-tiba terpukau hanya dengan berdiri di hadapan Saul

Orang yang punya kecapakan, walau dia baru tampil dan belum ngomong saja orang bisa terpukau. Dunia tidak hanya melihat engkau punya ketulusan, tapi harus punya kecakapan, dan juga good-looking. Ketika orang melihat anda, apakah kesan pertamanya?



Jika kita lihat lagi ke ayat-ayat sebelumnya, diceritakan bahwa Saul sering diganggu oleh roh jahat, dia mencari seorang pemain kecapi yang baik, tapi kita lihat bagaimana Daud tidak hanya pandai bermain kecapi.

1 Samuel 16:17-18 (TB)
17: Berkatalah Saul kepada hamba-hambanya itu: "Carilah bagiku seorang yang dapat main kecapi dengan baik, dan bawalah dia kepadaku."
18: Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia." 

Jika kita lihat dari satu ayat tersebut, kita bisa dapatkan karakteristik Daud:

- Pandai bermain kecapi
Skillful in playing (HRB) / plays skillfully (AMP), excellent musician (The Message), talented harp player (Living)

- Pahlawan yang gagah perkasa
Gagah berani dan pandai dalam segala perkara (TL), mighty warrior and a man of battle (Literal)

- Had good, solid judgment (Living)
Judgment = the ability to make considered decisions (kemampuan untuk membuat keputusan yang benar-benar sudah dipertimbangkan) or come to sensible conclusions (kemampuan untuk menjadikan kesimpulan yang bijaksana, arif, masuk akal)

- Pandai bicara
Skillful in speech (HRB), prudent (bijaksana, hati-hati, cermat) in speech (ESV), eloquent (fasih / pandai berpidato) (Holman), discerning the word (cerdas, tajam, arif dalam perkataan) (SLT), well spoken (The Message)

- Elok perawakannya
Handsome (Living), a man of good presence (ESV), berpenampilan baik (ILT), a man of form (HRB), fine-looking young man (NLT), a man of figure (SLT), an attractive person (AMP), Good looking (The Message)

- Tuhan menyertai dia
God is with him (The Message), Tuhan selalu menolongnya (BIMK)


Dunia tidak hanya perlu orang yang jujur, tapi juga harus pintar. Kalau memang engkau mengandalkan tampang, one day engkau bisa ditinggalkan kalau tampangmu berubah atau ketika engkau tua. Kalau engkau punya good speaking, good looking, skillful, engkau itu pasti akan bernilai jual sangat tinggi. Seringkali kita hanya mementingkan yang rohani, tapi tidak pernah upgrade skill, karena itu kita tidak bisa bersaing dengan orang dunia. Tapi hal yang juga jangan sampai terlupakan adalah Tuhan menyertai. Semua skill atau kecakapanmu kalau tidak atau Tuhan, engkau bisa jatuh dan sombong.

Yusuf sebelum jadi raja di Mesir, dia jadi raja di rumah Firaun, dia upgrade dan berhasil, lalu lalu dia diangkat jadi kepala penjara, dan pada akhirnya jadi orang yang sangat berpengaruh di Mesir. Orang akan ikut padamu kalau orang itu yakin bahwa ketika dia mengikutimu, hidupnya berubah. Upgrade dirimu agar engkau bisa jadi berkat yang lebih lagi. Tidak cukup cuma spirit yang kuat atau kecapakan yang kuat, tapi kita harus punya keduanya, spirit bagus, punya ketulusan dan kecakapan tangan yang luar biasa. Kalau engkau punya hal ini, engkau akan jadi raja di bidangmu masing-masing.

Setahun terakhir ini profesi yang paling menghasilkan adalah konsultan pajak, karena banyak pengusaha bingung bagaimana tax amnesty dll. Bayangkan kalau engkau dari dulu sudah mengerti tentang pajak, engkau bisa jadi orang kaya. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan, tapi kalau engkau tidak upgrade dirimu mulai dari sekarang, di masa depan engkau akan tersingkir dan "tidak laku". Upgrade dirimu!

Skill perlu, hikmat perlu, ketulusan perlu, takut akan Tuhan juga. Zaman dahulu ada Daniel, ada Yusuf, tapi di zaman sekarang sudah sangat jarang ada orang yang takut akan Tuhan namun memiliki kecakapan yang sangat luar biasa. Semua orang mencari orang yang punya integritas, karena hari-hari ini hal ini sudah sangat langka. Tapi seringkali hanya punya integritas tapi tidak ada skill. Orang yang punya skill tidak akan mati kelaparan. Lalu perlengkapi dirimu juga dengan ketulusan. Takdir dan destiny kita itu jadi kaya, Tuhan yang kaya rela jadi miskin agar kita jadi kaya, Dia datang memberi hidup dan hidup dalam berkelimpahan. Tapi kenapa kita belum kaya? Karena kita belum tulus dan belum memiliki kecakapan.

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: