Ibadah Minggu IFGF Palembang, 26 Juni 2016
IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
26 JUNI 2016
By: Ps. Trisna
Kedatangan Yesus yang kedua kali sudah sangat singkat. Tuhan datang menyambut mempelaiNya yang mengenal Dia secara benar, berjalan bersama Dia secara benar.
Setiap kita sudah ada destiny yang ditetapkanNya, dan ketika Tuhan datang, Tuhan akan melihat apakah kita sudah mencapai destiny Tuhan dalam hidup kita itu. Ketika kita melalaikan satu kata atau satu panggilan Tuhan, itu akan sangat fatal akibatnya.
Bagaimana kita mengenal Tuhan yang kita sembah?
Di Kejadian 18 ketika Yakub melarikan diri dari Esau, lalu dia sampai di Betel (rumah Tuhan), dia melihat tangga dari langit ke bumi dan malaikat turun naik.
1 Raja-Raja 6:8
8: Pintu tingkat bawah ada pada lambung kanan rumah itu, dan orang naik
dengan tangga-tangga pilin ke tingkat tengah dan dari tingkat tengah ke
tingkat yang ketiga.
Tangga Bait Allah Salomo seperti itu, dan itu pasti tidak berbeda jauh dengan yang dilihat Yakub. Arti dari Betel adalah rumah Allah, dan di dalam tabernakel yang artinya juga rumah Allah. Gambar DNA dari manusia juga seperti itu, seperti tangga berpilin. Artinya kita sebagai rumah Allah, Betel, tabernakel, kita membawa DNA dari Tuhan sendiri, kita harusnya membawa surga terbuka kemanapun kita melangkah.
1 Korintus 3:16
16: Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Kita adalah Betel, kita adalah tabernakel, ketika Tuhan ada di rumahNya dan kita berjalan, seharusnya surga terbuka, kuasa dan kebesaran Tuhan dinyatakan, dan itu adalah hal yang normal, justru kalau tidak terjadi apa-apa, itu sesuatu yang tidak wajar.
Di ruang maha kudus ditutupi oleh papan-papan, kiri 20, kanan 20, di belakang tabutnya 6 papan, totalnya 46 dan kromosom manusia juga 46. Kita benar-benar ditetapkan menjadi tabernakel / rumah Tuhan.
Kita ditetapkan untuk memiliki hubungan keintiman dengan Tuhan. Tuhan mau kita mempunyai keintiman, karena di Bait Allah ada suatu keintiman bersama dengan Tuhan. Orang yang masuk dalam tabernakel itu bertemu dengan Tuhan face to face. Saat itu Musa disuruh keluar oleh Tuhan dan dalam bahasa aslinya Tuhan mau memberikan semua karunia untuknya untuk menduduki Tanah perjanjian, tapi Musa mengenal Tuhannya, dia berkata jangan suruh kami pergi kalau Tuhan sendiri tidak pergi.
Di Tabut Perjanjian, ada tutup pendamaian, dan di atasnya ada kerub yang menghadap ke bawah.
Wahyu 5:9-10
9: Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak
menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena
Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka
bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
10: Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi
imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di
bumi."
Yang dilihat oleh kerub ini adalah tutup pendamaian, mezizit, yang mengubah hukum taurat menjadi hukum anugrah yang diubah oleh darah Tuhan Yesus yang dicurahkan. Darah itulah yang membuat kita memiliki destiny yang ujungnya untuk memerintah bersama dengan Tuhan di bumi. Panggilan kita adalah membawa surga dan membuat itu menetap di muka bumi. Kemanapun kita bekerja dll, kita membawa otoritas kerajaan untuk memerintah atas bumi, bukan hanya satu pulau, satu kerajaan dll, tapi sebagai raja dan imam di atas bumi.
Apakah dalam kehidupan sehari-hari kita sudah membawa Kerajaan Allah di atas bumi? Ketika Yesus menyatakan diri setelah di kayu salib, yang Dia khtobahkan adalah mengenai Kerajaan Tuhan, Kerajaan surga. Sadari bahwa kita membawa kerajaan Allah atas bumi ini.
Ada sesuatu yang sangat penting yang Tuhan mau, tidak hanya tinggal dan menyatakan kemuliaan Tuhan, tapi kita harus mengenal Tuhan dengan benar.
Bilangan 17:9
9: Kemudian Musa membawa semua tongkat itu keluar dari hadapan TUHAN kepada
seluruh orang Israel; mereka melihatnya lalu mengambil tongkatnya
masing-masing.
Tuhan memerintahkan 12 tongkat dari masing-masing suku dimasukkan ke dalam tabernakel. Ketika kita hidqup di dalam keintiman dengan Tuhan, hidup kita itu penuh dengan miracle,san dari hidupmu akan memancar mujizat bahkan hal sekecil apapun. Tapi seringkali mujizat kecil seperti itu kita tidang
dianggap
Mazmur 91:1-2
1: Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa
2: akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
Perlindungan Tuhan akan terjadi ketika engkau mau mengenalanya secara pribadi. Keintiman menghasilkan anugrah, perkenanan, favor of God dan favor of man.
Bagaimana untuk masuk dalam keintiman?
1. Penyembahan
Bilangan 28:1-2
1: TUHAN berfirman kepada Musa:
2: "Perintahkanlah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Dengan setia dan pada waktu yang ditetapkan haruslah kamu mempersembahkan persembahan-persembahan kepada-Ku sebagai santapan-Ku, berupa korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi-Ku.
1: TUHAN berfirman kepada Musa:
2: "Perintahkanlah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Dengan setia dan pada waktu yang ditetapkan haruslah kamu mempersembahkan persembahan-persembahan kepada-Ku sebagai santapan-Ku, berupa korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi-Ku.
Tuhan memerintahkan melalui Musa agar mereka mempersembahkan persembahan sebagai santapan Tuhan. Ketika engkau bawa penyembahan kepada Tuhan, itu seperti menjadi santapan Tuhan. Seringkali kita tidak pernah bertanya pada Tuhan apa yang Dia mau, apa yang jadi seleraNya setiap harinya. Seringkali kita datang ke Tuhan dengan sesuatu hal yang sama terus-menerus.
Di dalam Roma 12 dikatakan persembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, artinya penyembahanmu. sehari-hari adalah penyembahan, worship. Keluargamu, pekerjaanmu, bisnismu, itu semua adalah worship kepada Tuhan. Kehdiupan sehari-hari kita adalah worship. Apapun yang engkau lakukan untuk Tuhan, itulah worship. Worship membawa kita dalam keintiman. Kehidupan kita membawa kita kepada Tuhan.
Mazmur 73:23
23: Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.
2. Sadari keberadaan dan hadirat Tuhan ada di dalam hidup kita
Mulai biasakan kehadiranNya. Sadari kita berada bersama dengan Tuhan. Sadari kalau Tuhan bersama dengan kita.
3. Menanti-nantikan Tuhan
Yesaya 40:31
31: tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru:
mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya;
mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi
lelah.
Kebanyakan anak-anak Tuhan tidak memiliki dan memberikan waktu ekstra untuk menantikan Tuhan, hanya memuji dan berdoa, selesai. Berikan waktu yang cukup kepada Tuhan, nantikan Dia. Menantikan Tuhan bagaimana? Bukan berdoa menyembah, tapi diam, perhatikan Tuhan. Kehidupan yang berkua adalah kehidupan di dalam Roh. Nama Yesustidak berkuasa kalau kita gunakan dalam kedagingan. Doa puasa kita juga tidak berkuasa kalau kita lakukan dengan kedagingan. Nama Yesus hanya berkuasa ketika engkau hidup di dalam Roh, masuk dalam alam Roh.
Di Kisah Para Rasul ada yang mencoba mengusir setan dengan nama Yesus, setannya tidak keluar, justru dia menelanjangi orang tersebut. Semua orang yang lain berdoa, tapi apakah berkuasa? Belum tentu. Berdoa yang berkuasa adalah berdoa yang dikuasai oleh Roh Kudus. Kehidupan dalam Roh ini hanya bisa didapatkan ketika engkau memiliki keintiman dengan Tuhan. Kebanyakan dari kita mengutip sebuah ayat dan mengambilnya untuk kita, tapi itu tidak akan berkuasa kalau tidak ada gerakan Roh Kudus atau rhema dari Tuhan.
Banyak orang yang kecewa ketika sudah berdoa dan berpuasa karena seperti tidak ada hasilnya. Tidak semua apa yang kita inginkan itu Tuhan berikan di dalam logos. Logos itu akan menjadi dahsyat ketika kita menerima rhema dari Tuhan. Semuanya dihasilkan tidak hanya dari doa puasa saja, tapi dair keintiman dalam menanti-nantikan Tuhan. Keitka kita menanti-nantikan Tuhan, Tuhan akan mengangkat kita dengan sayapNya dan masuk dalam alam roh. Daud, Habakuk mengerti mengenai hal ini, mendengar dan menantikan Tuhan. Kita bisa mendengar suara Tuhan dengan sangat jelas ketika engkau menantikan Tuhan.
4. Jiwa-jiwa
Kalau engkau merindukan untuk masuk lebih dalam, cari apa yang jadi keinginan hatiNya, apa yang jadi jantung hatiNya, yaitu jiwa-jiwa. Kalau kita menarik garis dari semua perabotan yang ada di Bait Allah, itu akan membentuk Salib. Semuanya berbicara mengenai Yesus. Apa yang jadi jantung hati Tuhan? Ketika ditarik garis lurus, yang berada tepat di tengah dari salib itu adalah mezbah dupa. Selain berbicara mengenai pujian penyembahan, juga berbicara tentang doa syafaat, jiwa-jiwa. Ketika kita masuk di dalam ladang jiwa-jiwa, kita masuk dalam detak jantung Tuhan, dan kita akan dibawa untuk semakin mengenal apa yang Dia mau, apa yang jadi seleraaNya, dll.
Ketika kita masuk dalam pelayanan jiwa-jiwa, Tuhan akan memperkuat sayap rajawali kita. Misalkan sekalipun tidak bisa pergi, engkau bisa ikut terlibat dengan investasi, atau minimal berdoa. Mari miliki dan latih setiap hari pengenalan kita kepada Tuhan.
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
0 komentar: