Ibadah Minggu IFGF Palembang, 7 Desember 2014

IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
7 DESEMBER 2014

By: Ps. Pendy Sofian

Worship bukan berbicara mengenai lagu lambat, lagu cepat, worship intinya bukan berbicara mengenai lagu, karena itu hanya instrumen yang bisa digunakan untuk engkau masuk dalam penyembahan. Setiap penyembahan itu pasti melibatkan instrumen musik. Di tempat ibadah lain pun selalu ada musik yang membantu dalam penyembahan. Kenapa? Lucifer memang pada awalnya penyembah, seluruh tubuhnya adalah alat musik, sehingga dia sedikit saja bergerak tercipta musik. Yang membedakan lagu itu rohani atau bukan ya adalah liriknya. Worship is all about your heart, apa yang keluar dari hatimu itulah yang disebut worship. Penyanyi yang paling bagus sekalipun belum tentu dia menyembah Tuhan, karena apa yang keluar dari mulut belum tentu penyembahan, tapi apa yang keluar dari hatimu itulah yang disebut penyembahan.

Yohanes 4:21-24
21: Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
22: Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
23: Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
24: Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Ketika zaman itu kalau engkau ingin menyembah Tuhan, engkau harus masuk di Bait Allah, tidak bisa di tempat sembarangan, namun ketika Yesus ada, engkau bisa menyembah dimana saja. Pengenalanmu akan Tuhanmu akan menentukan level penyembahanmu. Kalau engkau tidak kenal Tuhanmu, tidak pernah mengalami Tuhanmu, level penyembahanmu akan berbeda ketika engkau sudah banyak mengalami Tuhan dan engkau kenal siapa yang engkau sembah itu. Semakin dalam pengenalanmu ke Tuhan, itu akan menentukan level penyembahanmu pada Tuhan.

Roma 12:1
1: Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Di ayat ini dikatakan ibadahmu yang sejati bukan ketika engkau menyanyi lagu cepat, lagu lambat, dll, tapi ketika engkau mempersembahkan hidupmu sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan. Memang menyembah Tuhan dilihat dari hati, tapi sikap tubuhmu itu sebenarnya berpengaruh dan penting dalam penyembahan! Sekalipun Tuhan lihat hati, tapi sikap tubuhmu itu penting.

Imam besar di zaman dulu sebelum masuk dalam ruang maha kudus, harus mempersiapkan dirinya, tubuh jiwa dan rohnya secara khusus. Dia hanya bisa masuk satu tahun sekali dan tidak bisa sembarangan masuk, dan itupun harus mempersiapkan dirinya, tidak hanya hatinya yang siap untuk bertemu Tuhan, karena imam sebelum ruang maha kudus tidak tidur semalam-malaman, karena jangan sampai ketika dia tidur dia menjadi najis. Sekalipun dia tidak berkehendak, tapi kalau sampai ketika tidur dia menjadi najis, ya tidak bisa juga, mati. Lalu dia mempersiapkan jiwanya, agar tidak ada yang jahat yang masuk dalam jiwanya. Selain itu, dia juga membaca taurat, sehingga ketika dia masuk dalam kemah pertemuan itu, pikirannya hanya berbicara tentang taurat dan bukan yang najis. Penting untuk kita mempersiapkan tubuh jiwa dan rohmu sebelum ibadah.

Daya imajinasi itu diperlukan untuk nonton tv, main game, baca komik, dll. Biasanya ketika engkau sudah terlalu lama menonton TV, dan engkau mau masuk dalam doa, engkau biasanya akan berimajinasi dengan apa yang engkau tonton sebelumnya, sehingga engkau sulit untuk menyembah Tuhan. Maka dari itu penting untuk kita mempersiapkan tubuh jiwa dan roh kita agar kita bisa masuk dalam penyembahan. Kita perlu daya imajinasi untuk menyembah Tuhan, engkau perlu membayangkan betapa baiknya Tuhan, karya salibNya Tuhan, dll. Namun ketika daya imajinasi kita "habis" di tempat lain, engkau tidak akan bisa menyembah Tuhan karena otakmu perlu "mengumpulkan" kembali daya imajinasi. Karena itu para imam besar sebelum dia masuk ke kemah pertemuan, dia membaca taurat, dia memaksakan semuanya masuk dalam pikirannya sehingga ia bia fokus kepada Tuhan ketika dia masuk.

Persiapkan tubuh jiwa dan rohmu sebelum engkau menyembah Tuhan. 

Markus 14:3-9
3: Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.
4: Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini?
5: Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu.
6: Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.
7: Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.
8: Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku.
9: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

Di sini dicatat apa yang dia lakukan akan diberitakan dimanapun injil diberitakan. Ia adalah wanita terakhir yang berada di penyaliban Tuhan dan wanita pertama di kebangkitan Tuhan, yang seharusnya Dia menghadap Bapa terlebih dahulu, tapi Yesus sampai seperti itunya untuk bertemu wanita ini terlebih dahulu.

Maria datang membawa minyak narwastu, dan dia sudah mempersiapkan minyak itu dari rumahnya. Dia tidak hanya datang di tengah jalan baru berpikir apa yang harus dibawa, membeli di pasar ketika akan datang ke Tuhan, dll, tapi dia sudah mempersiakan semuanya dari rumahnya, karena dia juga tahu kalau dia akan bertemu dengan Tuhan Yesus. Minyak narwastu itu seharga gaji orang yang bekerja selama setahun, dan dia hanya tumbuh di Himalaya, sehingga minyak ini mahal. Dalam zaman dahulu, setiap wanita yang belum menikah itu memiliki minyak narwastu yang diberikan oleh orang tuanya ketika memiliki anak perempuan dan hanya dipakai untuk mas kawin dan ketika malam pertama, minyak ini digunakan untuk mengurapi kaki suaminya.

Ketika Maria akan masuk ke rumah, dia dikenal oleh banyak orang di sekelilingnya karena dia seorang pendosa, pernah dirasuki 7 setan, dll. Ketika dia memutuskan untuk datang dan bertemu dengan Tuhan Yesus, semua orang yang melihatnya itu melihat dengan mata penghakiman dan dia menjadi ragu untuk bertemu dengan Tuhan. Tapi detik seperti itu, yang menentukannya adalah keputusannya. Sama seperti ketika engkau akan bertemu dengan Tuhan, seringkali engkau merasa tidak layak untuk datang ke Tuhan, mungkin latar belakangmu memang pernah jatuh dalam dosa, tapi yang menentukan semuanya ini adalah keputusanmu, apakah engkau berhenti dan pulang, atau engkau memilih berjalan dan maju menghampiri Tuhan? Yang "menyelamatkan" Maria ketika itu adalah tatapan mataNya Tuhan, dan ketika dia melihat Tuhan, dia melihat sepasang mata yang berbeda, mata yang bukan menghakimi, mata yang tahu semua yang sudah dilakukan Maria, dan ketika mata Tuhan melihatnya, barulah Maria memiliki keberanian untuk masuk.

Kalau engkau merasa minder, najis, merasa ini itu untuk bertemu dengan Tuhan, fokus kepada Tuhan, karena mataNya tidak akan pernah menghakimi engkau. Kalau Maria fokus kepada mata orang lain, dia tidak akan bisa datang kepada Tuhan! Karena itu kita itu sangat perlu untuk fokus selama ibadah, karena dibutuhkan fokus kepada Tuhan untuk engkau bisa sampai di hadapan Tuhan. Apakah engkau fokus kepada Tuhan atau tidak? Kita hanya bisa sampai di kakiNya Tuhan kalau kita fokus kepada Tuhan! Jangan fokus pada mata orang lain, tapi fokus kepada mataNya Tuhan, karena itu yang bisa membuat engkau kembali masuk dalam hadirat Tuhan.

Kaki itu termasuk bagian yang paling hina, dan rambut merupakan mahkota bagi wanita, tapi Maria mengurapi dan membasuh "bagian yang paling hina" dengan "mahkotanya", yaitu rambutnya sendiri. Ketika dia sudah melakukan itu, siapa yang membela? Tuhan Yesus sendiri yang membela penyembahannya. Detik penyembahan Maria itu diusik oleh orang lain, Tuhan Yesus sendiri yang membela penyembahan yang dilakukan Maria! Ketika engkau melakukan penyembahan yang terbaik, dan ketika orang lain melihat penyembahanmu itu, Tuhan yang akan membela engkau dan berurusan dengan yang mengusik penyembahanmu itu! Jangan malu untuk dilihat orang lain ketika engkau menyembah Tuhan, karena ketika engkau lakukan yang terbaik, detik itulah Tuhan yang akan menjadi pembelamu!

Apa yang dikatakan Tuhan saat itu? Dia menjawab Yudas, "kalau engkau mau berbuat baik, ya lakukanlah, tapi yang Maria lakukan ini, dia sedang mempersiapkan penguburanKu, mempersiapkan kematianKu". Penyembahan yang dilakukan Maria itu membuka jalan kepada destiny tertinggi Tuhan Yesus selama di dunia, yaitu mati di kayu Salib menebus semua manusia. Ketika engkau berhasil mendapatkan hati dan menyembah seperti Maria kepada Tuhan Yesus, itu seperti membukan dan mempersiapkan jalan bagi destiny terbesar dalam hidupmu!

Ketika zaman raja-raja, Daud tidak melakukan apapun bagi bangsanya, bahkan dia hanya penggembala domba dan pemaik kecapi, dia seorang worshipper, dan apa yang dia lakukan ini sebenarnya membuka pintu destiny terbesar dalam hidupnya, yaitu menjadi raja atas orang Israel. Penyembahanmu itu tidak main-main! Penyembahanmu yang benar, membuka pintu destiny terbesarmu, dan membawa engkau ke titik tertinggi dalam hidupmu, seperti Daud yang bahkan menjadi the man after His (God's) own heart, dan semuanya dipersiapkan dari satu hal, yaitu PENYEMBAHAN!

Penyembahan di tempat ini yang menyebabkan Tuhan bisa membuat banyak hal di tempat ini! Bukan apa yang keluar dari mulutmu, tapi apa yang keluar dari hatimu itu yang merupakan penyembahan di hadapan Tuhan. Penyembahan yang dilakukan Maria itu tidak ada musiknya sama sekali, bahkan tidak ada nyanyian sama sekali, tapi itu dikenal sebagai penyembahan yang paling ajaib di Alkitab. Yang ada hanya tetesan air mata Maria, hanya ada hatinya yang ingin dekat dengan Tuhan, dia sadar siapa dirinya, tidak layak di hadapan Tuhan, tapi detik itu ia memutuskan untuk datang kepada Tuhan, memberi yang terbaik di hadapan Tuhan.

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: