Ibadah Minggu IFGF Palembang, 16 November 2014
IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
16 NOVEMBER 2014
By: Ps. Pendy Sofian
Awesome God itu tidak hanya berbicara mengenai Tuhan memegang perjanjianNya, tapi juga Ia menunjukkan kasih setiaNya pada umatNya. Tidak hanya mengenai engkau mendengar kesaksian orang lain, melihat mujizat, tapi dari hatimu sendiri yang mengatakan kalau Dia adalah Awesome God. Akan muncul kekaguman dari hidupmu kalau Dia Allah yang dahsyat.
Maximum Miracle Explosion tidak akan pernah terjadi kalau kita hanya mementingkan diri kita sendiri. Sama seperti Awesome God juga seperti itu, biar kita yang akan menjadi alat Tuhan untuk membuat orang lain memiliki kekaguman akan Tuhan. Ada satu tanggungjawab, kemanapun kita pergi, apapun pelayanan yang kita lakukan, harus memuliakan nama Tuhan. Standar pelayanan kita adalah pelayanan Tuhan Yesus. Life character ministry same like Jesus.
Bagaimana Tuhan Yesus melayani selama di dunia itu sangat luar biasa.
Lukas 17:11-19
11: Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
12: Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
13: dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
14: Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
15: Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
16: lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
17: Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
18: Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
19: Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Kalau engkau lihat ayat ini, mengapa Tuhan Yesus melakukan banyak mujizat dalam pelayananNya, itu agar orang memuliakan nama Allah. Namun ketika ini, Tuhan melakukan ini juga agar semua orang itu bisa memuliakan nama Tuhan, tapi 9 orang itu tidak ada yang kembali dan memuliakan Tuhan.
Matius 15:31
31: Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.
Lukas 18:43
43: Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.
Ini seharusnya yang menjadi standar ketika kita melayani Tuhan dan orang lain, yaitu hingga semua orang memuliakan Allah.
Matius 9:8
8: Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia.
Yang jadi fokus kemuliaannya itu bukan kepada Yesus, tapi kepada Allah Israel. Saat itu bangsa Israel itu tidak memuji Tuhan Yesus, tapi memuji Allah Israel, dan orang-orang kagum karena Allah Israel memberikan karunia dan kuasa sebesar itu kepada seorang manusia.
Tuhan Yesus berhasil melakukan hal yang luar biasa, yaitu kekaguman yang keluar itu kepada Allah Israel, bukan kepada Tuhan Yesus.
Nabi-nabi di perjanjian lama itu hampir tidak ada yang melakukan mujizat kesembuhan, karena nabi Tuhan dari zaman dulu hanya mengalirkan Firman Tuhan kecuali beberapa kasus khusus pada Elia dan Elisa, dan ketika Yesus melakukan kesembuhan ini, inilah keajaiban yang terjadi di Israel saat itu, dan respon hati orang-orang lain ketika melihat semuanya itu justru memuliakan Tuhan.
Apa yang jadi respon orang ketika engkau melayani? Kita harus naik ke level selanjutnya, sehingga ketika engkau melayani, orang lain itu terkagum-kagum kepada Tuhan, bukan kepada hamba Tuhan. Kalau engkau tidak punya mentalitas seperti ini, tinggal tunggu waktunya saja kita bisa jatuh karena orang kagumnya kepada kita, bukan kepada Tuhan.
Ketika ada pelayanan malaikat, semuanya mengejar hal itu juga, tapi pertanyaannya, bagi kemuliaan siapa? Engkau kejar begitu banyak pelayanan malaikat itu untuk kemuliaan siapa? FOR WHOSE GLORY? Untuk membuat tarianmu lebih hebat, untuk kepentingan pribadimu, atau untuk kepentingan Tuhan?
Bagaimana Tuhan Yesus bisa melakukan pelayanan seperti itu?
2 Tawarikh 7:6
6: Para imam telah siap berdiri pada tempat mereka. Begitu pula orang-orang Lewi telah siap dengan alat-alat musik untuk memuliakan TUHAN, yakni alat-alat musik yang dibuat raja Daud untuk mengiringi nyanyian syukur bagi TUHAN: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" setiap kali mereka ditugaskan Daud menyanyikan puji-pujian. Dalam pada itu para imam berdiri berhadapan dengan mereka sambil meniup nafiri, sedang segenap orang Israel berdiri.
Ada kata yang begitu kuat di ayat ini, yaitu "Begitu pula orang-orang Lewi telah siap dengan alat-alat musik untuk memuliakan TUHAN,". Kenapa kemuliaan Tuhan bisa turun ketika melakukan ibadah? Karena ketika itu mereka siap untuk memuliakan Tuhan dalam ibadah mereka. Kesiapanmu dalam melayani akan menentukan kadar kemuliaan Tuhan. Setiap orang Lewi itu sudah siap berdiri dengan alat musik mereka untuk memuliakan Tuhan. Mulai naikkan standarmu, seberapa siap engkau, karena itu akan menentukan seberapa kadar kemuliaan yang akan Tuhan nyatakan. Yang jadi fokusnya imam itu, mereka sudah mempersiapkan dirinya sungguh-sungguh dari beberapa hari sebelumnya hanya untuk memuliakan Tuhan.
Ketika engkau tidak siap, kemuliaan Tuhan tidak akan dinyatakan dalam pelayananmu ini. Kesiapanmu akan menentukan kemuliaan Tuhan. Para imam berdiri di tempat yang tepat. Ketika engkau siap, datang untuk memuliakan Tuhan, kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dalam hidupmu. Kenapa seringkali tidak mengalami kemuliaan Tuhan? Karena kurang persiapan. Paling tidak dari pagi hari engkau sudah mempersiapkan dirimu. Kesiapanmu menentukan berapa kadar kemuliaan yang akan Tuhan nyatakan dalam kehidupanmu.
Butuh kesiapan hati untuk diri kita, yaitu kita tidak akan bisa ngapa-ngapain tanpa Tuhan. Lalu perlu juga persiapan secara teknis. Hati yang siap untuk memuliakan nama Tuhan itu engkau siap untuk melakukan apapun yang disuruh oleh Tuhan sekalipun aneh dan resikonya besar, sekalipun itu di luar logika. Hati seperti inilah yang akan menentukan kadar kemuliaan yang akan dinyatakan oleh Tuhan. Seringkali ketaatan kita pun masih berpikir sekali dua kali baru lakukan, tpai bisakah ketaatanmu menjadi reflek?
Miliki hati yang siap untuk memuliakan Tuhan. Siapkan hatimu untuk pelayanan, siapkan hatimu, karena itu akan menentukan seberapa kemuliaan Tuhan yang akan dinyatakan. Hal simple yang engkau bisa lakukan, yaitu jangan telat ketika datang untuk ibadah.
Matius 5:16
16: Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Posisimu bukan di bawah, tapi harus di atas, karena engkau itu seperti pelita dan harus bercahaya. Bagaimana agar engkau bisa memuliakan Bapa di sorga? Kalau engkau melakukan perbuatan baik. Memang bukan perbuatan baik yang menyelamatkan kita, tapi bukan berarti kita tidak perlu melakukan perbuatan baik. Ketika engkau masuk lebih dalam tanpa perbuatan baik yang engkau lakukan, bagaimana orang lain bisa memuliakan Tuhan? Orang lain bisa memuliakan Tuhan kalau engkau itu berbuat baik!
Seperti orang Samaria yang menolong orang yang hampir mati, bagaimana kalau misalnya engkau mau pelayanan dan melihat orang lain kecelakaan? Apakah engkau seperti orang Lewi atau para imam yang lewat saja ketika melihat orang yang hampir mati itu, atau engkau seperti orang Samaria yang menolong? Ketika engkau memuji menyembah di tempat ini, berapa banyak yang sungguh-sungguh ingin membawa setiap umat Tuhan untuk bisa merasakan dan melihat Tuhan? Bukan hanya gerakan yang enak dilihat, formasi yang keren, tapi bagaimana efeknya kepada umat Tuhan.
Selama ini engkau melayani, apa yang menjadi motivasi dan fokus hatimu? Biar sikap hati kita itu melalui hidup kita, orang lain mengagumi kebesaran Tuhan. Kita adalah terang dan garam dunia, harus bercahaya dan melakukan perbuatan baik agar orang lain bisa memuliakan Bapa di surga. Tuhan Yesus turun ke dunia untuk orang lain, Dia melakukan pelayanan untuk orang lain, bukan untuk membuat diriNya sendiri menjadi terkenal. Biar kita menjadi alat Tuhan supaya melalui hidup kita, nama Tuhan dipermuliakan.
Awesome God itu tidak hanya berbicara mengenai Tuhan memegang perjanjianNya, tapi juga Ia menunjukkan kasih setiaNya pada umatNya. Tidak hanya mengenai engkau mendengar kesaksian orang lain, melihat mujizat, tapi dari hatimu sendiri yang mengatakan kalau Dia adalah Awesome God. Akan muncul kekaguman dari hidupmu kalau Dia Allah yang dahsyat.
Maximum Miracle Explosion tidak akan pernah terjadi kalau kita hanya mementingkan diri kita sendiri. Sama seperti Awesome God juga seperti itu, biar kita yang akan menjadi alat Tuhan untuk membuat orang lain memiliki kekaguman akan Tuhan. Ada satu tanggungjawab, kemanapun kita pergi, apapun pelayanan yang kita lakukan, harus memuliakan nama Tuhan. Standar pelayanan kita adalah pelayanan Tuhan Yesus. Life character ministry same like Jesus.
Bagaimana Tuhan Yesus melayani selama di dunia itu sangat luar biasa.
Lukas 17:11-19
11: Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
12: Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
13: dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
14: Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
15: Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
16: lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
17: Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
18: Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
19: Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Kalau engkau lihat ayat ini, mengapa Tuhan Yesus melakukan banyak mujizat dalam pelayananNya, itu agar orang memuliakan nama Allah. Namun ketika ini, Tuhan melakukan ini juga agar semua orang itu bisa memuliakan nama Tuhan, tapi 9 orang itu tidak ada yang kembali dan memuliakan Tuhan.
Matius 15:31
31: Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.
Lukas 18:43
43: Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.
Ini seharusnya yang menjadi standar ketika kita melayani Tuhan dan orang lain, yaitu hingga semua orang memuliakan Allah.
Matius 9:8
8: Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia.
Yang jadi fokus kemuliaannya itu bukan kepada Yesus, tapi kepada Allah Israel. Saat itu bangsa Israel itu tidak memuji Tuhan Yesus, tapi memuji Allah Israel, dan orang-orang kagum karena Allah Israel memberikan karunia dan kuasa sebesar itu kepada seorang manusia.
Tuhan Yesus berhasil melakukan hal yang luar biasa, yaitu kekaguman yang keluar itu kepada Allah Israel, bukan kepada Tuhan Yesus.
Nabi-nabi di perjanjian lama itu hampir tidak ada yang melakukan mujizat kesembuhan, karena nabi Tuhan dari zaman dulu hanya mengalirkan Firman Tuhan kecuali beberapa kasus khusus pada Elia dan Elisa, dan ketika Yesus melakukan kesembuhan ini, inilah keajaiban yang terjadi di Israel saat itu, dan respon hati orang-orang lain ketika melihat semuanya itu justru memuliakan Tuhan.
Apa yang jadi respon orang ketika engkau melayani? Kita harus naik ke level selanjutnya, sehingga ketika engkau melayani, orang lain itu terkagum-kagum kepada Tuhan, bukan kepada hamba Tuhan. Kalau engkau tidak punya mentalitas seperti ini, tinggal tunggu waktunya saja kita bisa jatuh karena orang kagumnya kepada kita, bukan kepada Tuhan.
Ketika ada pelayanan malaikat, semuanya mengejar hal itu juga, tapi pertanyaannya, bagi kemuliaan siapa? Engkau kejar begitu banyak pelayanan malaikat itu untuk kemuliaan siapa? FOR WHOSE GLORY? Untuk membuat tarianmu lebih hebat, untuk kepentingan pribadimu, atau untuk kepentingan Tuhan?
Bagaimana Tuhan Yesus bisa melakukan pelayanan seperti itu?
2 Tawarikh 7:6
6: Para imam telah siap berdiri pada tempat mereka. Begitu pula orang-orang Lewi telah siap dengan alat-alat musik untuk memuliakan TUHAN, yakni alat-alat musik yang dibuat raja Daud untuk mengiringi nyanyian syukur bagi TUHAN: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" setiap kali mereka ditugaskan Daud menyanyikan puji-pujian. Dalam pada itu para imam berdiri berhadapan dengan mereka sambil meniup nafiri, sedang segenap orang Israel berdiri.
Ada kata yang begitu kuat di ayat ini, yaitu "Begitu pula orang-orang Lewi telah siap dengan alat-alat musik untuk memuliakan TUHAN,". Kenapa kemuliaan Tuhan bisa turun ketika melakukan ibadah? Karena ketika itu mereka siap untuk memuliakan Tuhan dalam ibadah mereka. Kesiapanmu dalam melayani akan menentukan kadar kemuliaan Tuhan. Setiap orang Lewi itu sudah siap berdiri dengan alat musik mereka untuk memuliakan Tuhan. Mulai naikkan standarmu, seberapa siap engkau, karena itu akan menentukan seberapa kadar kemuliaan yang akan Tuhan nyatakan. Yang jadi fokusnya imam itu, mereka sudah mempersiapkan dirinya sungguh-sungguh dari beberapa hari sebelumnya hanya untuk memuliakan Tuhan.
Ketika engkau tidak siap, kemuliaan Tuhan tidak akan dinyatakan dalam pelayananmu ini. Kesiapanmu akan menentukan kemuliaan Tuhan. Para imam berdiri di tempat yang tepat. Ketika engkau siap, datang untuk memuliakan Tuhan, kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dalam hidupmu. Kenapa seringkali tidak mengalami kemuliaan Tuhan? Karena kurang persiapan. Paling tidak dari pagi hari engkau sudah mempersiapkan dirimu. Kesiapanmu menentukan berapa kadar kemuliaan yang akan Tuhan nyatakan dalam kehidupanmu.
Butuh kesiapan hati untuk diri kita, yaitu kita tidak akan bisa ngapa-ngapain tanpa Tuhan. Lalu perlu juga persiapan secara teknis. Hati yang siap untuk memuliakan nama Tuhan itu engkau siap untuk melakukan apapun yang disuruh oleh Tuhan sekalipun aneh dan resikonya besar, sekalipun itu di luar logika. Hati seperti inilah yang akan menentukan kadar kemuliaan yang akan dinyatakan oleh Tuhan. Seringkali ketaatan kita pun masih berpikir sekali dua kali baru lakukan, tpai bisakah ketaatanmu menjadi reflek?
Miliki hati yang siap untuk memuliakan Tuhan. Siapkan hatimu untuk pelayanan, siapkan hatimu, karena itu akan menentukan seberapa kemuliaan Tuhan yang akan dinyatakan. Hal simple yang engkau bisa lakukan, yaitu jangan telat ketika datang untuk ibadah.
Matius 5:16
16: Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Posisimu bukan di bawah, tapi harus di atas, karena engkau itu seperti pelita dan harus bercahaya. Bagaimana agar engkau bisa memuliakan Bapa di sorga? Kalau engkau melakukan perbuatan baik. Memang bukan perbuatan baik yang menyelamatkan kita, tapi bukan berarti kita tidak perlu melakukan perbuatan baik. Ketika engkau masuk lebih dalam tanpa perbuatan baik yang engkau lakukan, bagaimana orang lain bisa memuliakan Tuhan? Orang lain bisa memuliakan Tuhan kalau engkau itu berbuat baik!
Seperti orang Samaria yang menolong orang yang hampir mati, bagaimana kalau misalnya engkau mau pelayanan dan melihat orang lain kecelakaan? Apakah engkau seperti orang Lewi atau para imam yang lewat saja ketika melihat orang yang hampir mati itu, atau engkau seperti orang Samaria yang menolong? Ketika engkau memuji menyembah di tempat ini, berapa banyak yang sungguh-sungguh ingin membawa setiap umat Tuhan untuk bisa merasakan dan melihat Tuhan? Bukan hanya gerakan yang enak dilihat, formasi yang keren, tapi bagaimana efeknya kepada umat Tuhan.
Selama ini engkau melayani, apa yang menjadi motivasi dan fokus hatimu? Biar sikap hati kita itu melalui hidup kita, orang lain mengagumi kebesaran Tuhan. Kita adalah terang dan garam dunia, harus bercahaya dan melakukan perbuatan baik agar orang lain bisa memuliakan Bapa di surga. Tuhan Yesus turun ke dunia untuk orang lain, Dia melakukan pelayanan untuk orang lain, bukan untuk membuat diriNya sendiri menjadi terkenal. Biar kita menjadi alat Tuhan supaya melalui hidup kita, nama Tuhan dipermuliakan.
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -
0 komentar: