Ibadah Minggu IFGF Palembang, 19 Januari 2014

13:19:00 0 Comments

IFGF PALEMBANG
19 JANUARI 2014

By: Ps. Pendy Sofian

Untuk kita sukses Together Glorious, Tuhan beri kita tema pertama yaitu berjalan bersama Tuhan..

Amos 3:3
3: Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?


Kalau kita mau berjalan bersama-sama, pasti perlu berjanji terlebih dahulu, dan mulanya berjanji mengenai tempat tujuan.. Mungkin memang awalnya sepertinya bisa sama, namun ujungnya belum tentu.. Satu hal yang perlu ditanamkan, yaitu sepakat, yang mana yang jadi tempat tujuannya.. Kalau tidak punya tujuan yang sama, tidak akan bisa berjalan bersama Tuhan sampai akhir walau awalnya seperti berjalan bersama Tuhan..

Untuk berjalan bersama-sama dengan Tuhan, perlu sepakat dengan Tuhan. Yang membuat keputusan itu engkau atau engkau mengizinkan Tuhan memimpin kehidupanmu untuk berjalan bersama-sama dengan Tuhan ke tujuan yang Tuhan tetapkan?
Kita yang harusnya mengikuti Tuhan, bukan Tuhan yang mengikuti kita..
Kita harus sepakat dengan Tuhan tujuannya kemana..

Tahap awal paling tidak engkau harus rendah hati, engkau harus menyerahkan kepada Tuhan kemana tujuan yang Dia mau, kita ikut dengan Tuhan.. Butuh kerendahan hati untuk kita berjalan bersama-sama dengan Tuhan..

Filipi 2:5-8
5: Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
6:  yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7: melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8: Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

The Message
Philippians 2:5-8
5: Think of yourselves the way Christ Jesus thought of himself.
6: He had equal status with God but didn't think so much of himself that he had to cling to the advantages of that status no matter what.
7: Not at all. When the time came, he set aside the privileges of deity and took on the status of a slave, became human!
8: Having become human, he stayed human. It was an incredibly humbling process. He didn't claim special privileges. Instead, he lived a selfless, obedient life and then died a selfless, obedient death--and the worst kind of death at that: a crucifixion.


Ketika Dia menjadi manusia, Dia tetap menjadi manusia, dan ini adalah proses merendahkan hati yang luar biasa dalam kehidupan Tuhan.. Buat seorang Allah, buat orang yang punya status yang sangat tinggi, yang punya kekayaan yang luar biasa, untuk meninggalkan ini bukan sesuatu yang gampang.. Mau tidak mau Dia harus melakukan ini..

Ada beberapa hal yang Tuhan lakukan ketika Dia menjadi manusia:

1. He didn't claim special privileges.
Tuhan tidak pernah meminta perlakuan khusus untuk hidupNya ketika menjadi manusia walaupun sebenarnya Dia bisa meminta hal itu.. Ketika Dia berada di bumi, Dia tidak meminta "special privilege", Dia merendahkan diriNya untuk lahir di kandang domba untuk menggenapkan Firman bahwa Dia akan jadi Anak Domba.. Tuhan tidak pernah meminta perlakuan khusus itu dalam pelayananNya..
Jangan pernah meminta perlakuan khusus dalam hidupmu sekalipun karuniamu, kemampuanmu, kekayaanmu luar biasa.. Tuhan tidak pernah klaim perlakuan khusus itu selama Dia di bumi.. Setinggi apapun engkau diangkat Tuhan, jangan pernah minta perlakuan khusus, dan tetap ingat darimana engkau diangkat oleh Tuhan.. Ketika engkau meminta perlakuan khusus, engkau tidak sedang merendahkan dirimu.. Jangan pernah mengeluh.. Engkau tidak akan pernah bisa belajar rendah hati kalau engkau meminta perlakuan khusus itu..

2. He lived a selfless
Dia hidup tidak mementingkan dirinya sendiri, tapi mementingkan orang lain..

Yakobus 3:16
16: Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

The Message
James 3:16
16: Whenever you're trying to look better than others or get the better of others, things fall apart and everyone ends up at the others' throats.


Ketika engkau berusaha untuk menjadi lebih baik daripada orang lain, semuanya akan hancur.. Belajar untuk tidak membuat dirimu lebih baik dari orang lain.. Pelayan panggung punya bahaya ini, mau engkau WL, singer, penari, pemusik, selalu ada keinginan untuk menjadi lebih baik daripada orang lain. Ketika ada perasaan seperti itu, tidak akan ada unity, bahkan akan terjadi benih perpecahan dalam gereja itu..
Pelayanan itu tidak harus di panggung, tidak harus dilihat, karena upahnya sama ketika engkau melayani di panggung ataupun yang tidak.. Ketika engkau di belakang, dan engkau ingin maju ke depan, berarti engkau ingin menjadi lebih baik dari orang lain.. Bukan berarti engkau tidak boleh memberi yang terbaik, tapi jangan berusaha menonjolkan dirimu agar terlihat lebih baik daripada orang lain.. Dalam setiap pelayanan, beri yang terbaik untuk Tuhan, tapi bukan untuk agar engkau terlihat lebih baik dari orang lain.. Jangan engkau berlatih habis-habisan tapi agar terlihat lebih baik dari orang lain..

3. Obedient life and then died a selfless, obedient death
Butuh yang namanya ketaatan.. Bahkan yang mengerikan, ketaatanNya harus hingga mati bahkan dengan cara kematian yang paling mengerikan di zaman itu.. Kita perlu ketaatan untuk bisa rendah hati..

Bilangan 12:3
3: Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.


The Message
Numbers 12:3
3: Now the man Moses was a quietly humble man, more so than anyone living on Earth.


Musa adalah orang yang paling rendah hati LEBIH dari semua orang yang pernah hidup di bumi..

NIV
Numbers 12:3
3: (Now Moses was a very humble man, more humble than anyone else on the face of the earth.)


Tidak ada orang yang paling rendah hati di dunia ini baik yang pernah ada atau yang belum ada, Musa adalah orang yang paling rendah hati di bumi ini..
Orang yang rendah hati tidak akan mengklaim "special privilege" dalam hidupnya.. Musa tidak meminta hal itu, bahkan berulang-ulang kali dia harus beradu argumen dengan bangsa itu di hadapan Tuhan..
Satu-satunya orang Israel yang tidak hidup dalam perbudakan Mesir saat itu adalah Musa.. Musa dididik dengan hikmat Mesir pada saat itu, dimana hikmat itu yang paling baik di zaman itu, dan dia pernah mencoba meminta "special privilege" dengan mencoba melerai kedua orang yang bertengkar itu namun dia datang dengan mentalitas sebagai orang yang berbeda dibanding bangsa Israel yang lain, namun akhirnya dia dibawa keluar dan diproses Tuhan hingga dia tidak lagi meminta "special privilege"..
Selain itu, Musa juga "selfless", bahkan hingga Musa berani berkata untuk menghapus namanya jika Tuhan tidak mengampuni bangsa Israel.. Dia bisa membela bangsanya mati-matian dan meminta ampun untuk kesalahan yang dia tidak buat.. Kalau dia tidak ada "selfless", tidak akan muncul perkataan itu dari kehidupannya..
Lalu ketika Tuhan sempat marah dengan bangsa Israel, Musa kembali membela mereka di hadapan Tuhan dengan berkata apa yang akan dikatakan bangsa Mesir jika melihat bangsa Israel dihabiskan Tuhan di padang gurun.. Kalau Musa mementingkan dirinya sendiri, dia akan keluar dari bangsa Israel dan Firman Tuhan itu jadi yaitu Musa jadi bangsa yang besar.. Tapi Musa memikirkan nama Tuhan yang akan jelek sekalipun di saat yang sama dia akan termahsyur dan jadi besar..
Sekalipun Tuhan sudah beri promosi yang dahsyat untuk Musa, tapi dia tidak ambil itu, karena Dia hidup "selfless"..
Setiap ada orang yang memberontak dalam kehidupan Musa, dia tidak mengklaim bahwa dia adalah pemimpin dari yang lain.. Yang pertama mengenai bani Korah, Musa tidak mengutuk mereka walaupun mereka ingin memberontak dari kepemimpinan Musa, tidak mengusir mereka, tidak mengangkat dirinya sendiri di hadapan bani Korah..
Ketika Musa mengambil perempuan Kus dan diejek Harun dan Miryam, Tuhan sendiri yang intervensi, Tuhan yang turun, sehingga Miryam yang terkena kusta.. Ketika Musa direndahkan orang lain, dia tidak berusaha meninggikan dirinya, karena peninggiannya selalu datang dari Tuhan..
Lalu ketika Musa melanggar kekudusan Tuhan, dan dia tidak bisa masuk ke tanah perjanjian.. Kalau engkau menjadi seperti Musa ketika itu, seorang pemimpin yang sudah membayar harga yang sangat besar, apa respon hatimu? Musa sekalipun tidak masuk dalam tanah perjanjian, tapi dia tetap menyelesaikan tugasnya, memimpin bangsa Israel hingga ke perbatasan tanah perjanjian.. Ketika Tuhan berjanji sesuatu dalam hidupmu dan Tuhan tidak menggenapi janjiNya, apa yang jadi respon hatimu? Musa mengalami hal ini, dia tidak mengalami apa yang dijanjikan Tuhan, dia tetap memimpin bangsa Israel dengan setia..

Untuk kita berjalan bersama-sama dengan Tuhan, bukan berarti semuanya akan baik-baik saja, bukan berarti itu akan jadi perjalanan yang mulus tanpa ada air mata ataupun luka.. Tapi Tuhan janji kalau engkau berjalan bersama-sama dengan Tuhan, Tuhan yang akan jamin kita selesaikan bagian kita hingga garis akhir..

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: