AoC Bandung, 7 Oktober 2013
AoC Bandung7 OKTOBER 2013
By: Ev. Yusak Tjipto
Kita seringkali tidak bisa menjadi pelaku firman karena pikiran yang menguasai hidup kita, karena Firman itu selalu kita pikirkan, kita analisa..
Belajar menjadi pelaku Firman..
1 Tesalonika 5:18
18: Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Mengucap syukur itu gampang atau susah? Sebenarnya gampang kalau engkau tahu, tapi susah kalau engkau pikirkan.. Segala sesuatu itu ada di dalam Tuhan, karena itu yang dikehendaki Bapa dalam Yesus Kristus.. Kita harus belajar dari Tuhan Yesus, dalam menghadapi segala perkara, kita punya masalah, itu kalau kita mau pikirkan, boleh, tapi tanya dengan dirimu sendiri, "Kamu mikir, kamu takut, kamu kuatir, kamu bisa apa?" Ini tergantung kekristenanmu dengan Tuhan Yesus..
Berterima kasih dasarnya daging, mengucap syukur dasarnya Roh.
Pengalaman hidup dengan Tuhan itu berbeda dengan pengalaman hidup dalam daging dan pikiran..
Ketika dengan Tuhan, seringkali ketika kita mengucap syukur, terkadang malah tambah parah, tambah gawat.. Maka dari itu engkau harus punya pengalaman pribadi dengan Tuhan..
Kita kerapkali tidak mengenal diri kita sendiri.. Selama kita mengasihi diri kita, selama kita tidak mengenal pribadi kita, selama kita tidak mengenal pribadi Tuhan lebih dalam, Tuhan selalu membiarkan kita mengalami sesuatu hingga kita tidak punya jalan lagi. Kita harus kontrol jiwa kita! Di dalam Mazmur Daud juga berkata pada jiwanya, "hai jiwaku mengapa kamu gelisah, mengapa kamu gundah gulana?" Ini perlu, kita perlu berbicara pada jiwa kita, karena hasilnya bisa luar biasa! Kalau engkau tidak mengalami, engkau juga tidak akan tahu apa yang engkau katakan pada dirimu sendiri itu begitu berkuasa.. Ketika engkau mengalami penderitaan, sakit, ngomong dengan jiwamu! Banyak yang tidak mau, karena takut dianggap gila..
Mengucap syukur itu harus kita lakukan, kalau perlu kita paksa untuk mengucap syukur. Memang seolah-olah yang kita ucapkan itu tidak seperti yang kita harapkan.. Padahal kalau engkau mengucap syukur berterima kasih dengan Tuhan, itu hitungannya beda, kalau engkau mengucap syukur dengan segenap hati jiwa pikiran dagingmu, engkau itu memuliakan Tuhan.. Kalau engkau mengucap syukur agar ditolong Tuhan segera, itu salah! Mengucap syukur itu karena engkau mau menjadi pelaku Firman, bukan karena ingin yang lain! Yang dilakukan kambing dan domba itu sama, yang satu embel-embelnya upah, yang satu dasarnya menjadi pelaku Firman tanpa embel-embel hadiah ataupun upah.. Yang satu menjadi pelaku Firman tanpa embel-embel, yang satu menjadi pelaku Firman karena upah.. Lakukan saja Firman tanpa banyak dianalisa atau dipikirkan..
Orang yang sok pintar itu yang selalu mikir, selalu mencari untung.. Misalnya ketika kamu sakit, kamu mengucap syukur, terus engkau bilang, "iya nurut saja, ngucap syukur, biar nanti disembuhin Tuhan", itu tidak akan jadi! Tapi kalau engkau mengucap syukur tanpa ada embel-embel pengertian, itu dihitung Tuhan..
Kita seringkali ingin hasilnya.. Misalnya orang bertobat, langsung bertanya, "follow upnya gimana?".. Ini sok pintar, karena pertobatan itu anugrah Tuhan.. Firman logos menjadi rhema itulah yang harus engkau lakukan dan engkau imani..
Dalam segala perkara, latih dirimu, perhadapkan ke Tuhan, mengucap syukur, karena Dia mau turut ambil bagian hingga perkara terkecil dalam hidupmu, baik perkara kesehatan, keluarga, dagang, dll Tuhan ambil bagian..
Bereskan dirimu agar ketika engkau pulang, langsung masuk Surga, tidak usah diobati lagi, tidak usah nunggu lagi.. Tugas kita itu ya ngucap syukur, percaya.. Pengucapan syukur itu luar biasa, tapi pengucapan syukur itu bukan masa bodoh, tapi harus dari hati, jiwa, dan daging, harus sungguh-sungguh, rela dengan apapun yang dijadikan Tuhan..
Kalau engkau sungguh-sungguh mengucap syukur, semua yang dijanjikan Tuhan pasti digenapi.. Kenali Dia, baca Firman dengan setia, lakukan bagianmu dengan sungguh-sungguh, mengucap syukur dalam segala perkara, engkau akan melihat kemuliaan demi kemuliaan yang Tuhan sediakan buat engkau.. Dalam segala perkara, dilatih, harus bisa, tidak ada istilah tidak bisa, karena di dalam Yesus segala sesuatu bisa!
Mengucap syukur senantiasa dalam segala hal, maka engkau akan melihat tangan Tuhan beracara dalam hidupmu dan engkau bisa berkata semua dari Tuhan oleh Tuhan dan untuk Tuhan..
------------------------------------------
By: Ev. Daniel Tjipto
Kalau engkau sudah hidup di tingkat 5, jangan hidup dengan cara di tingkat 3! Jangan pakai cara berpikir, cara bertindak, dan kebiasaan di tingkat-tingkat yang lebih bawah.. Di tingkat ini kita harus masuk, dan mengerti semua karena anugrah, bukan kita, tapi Tuhan yang memampukan. Di tingkat ini kita harus berjalan dengan penuh ucapan syukur, dan tidak ada ikatan apapun karena semua milik Tuhan, semua anugrah.. Hidup dalam ketepatan, hidup bukan dari apa yang dilihat, hidup dari iman! Percaya, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.. Mari hidup dalam ketepatan.. Dalam segala aspek kehidupanmu, pandang Yesus.. Biar kita benar-benar bisa mengucap syukur, bukan cuma berterima kasih, masuk dalam kebenaran, hingga hatimu benar-benar mengucap syukur karena engkau sadar, bisa hidup pun karena anugrah..
Kalau cara hidupmu seperti tingkat yang di bawah, dengan sendirinya engkau menurunkan derajatmu sendiri.. Kalau Tuhan sudah angkat engkau ke level tertentu, mari bertingkah laku sesuai dengan level yang Tuhan angkat dalam hidupmu..
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
0 komentar: