Ibadah Minggu IFGF Palembang, 14 Mei 2017

IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG
14 MEI 2017


By: Ps. Pendy Sofian

Glorious exaltation. 3 syaratnya adalah kerendahan hati, kesetiaan, mau belajar. Tuhan mau angkat kita ke titik yang bahkan kita tidak pernah alami sebelumnya.
Janji Tuhan selalu ada syaratnya, tidak gratisan. Kita harus bijak untuk mengerti apa yang jadi syarat janji Tuhan.

1. KERENDAHAN HATI

1 Petrus 5:6 (TB)  
6: Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

Belajar merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat agar kita ditinggikan pada waktunya yang tepat. Kapan waktunya? NOW!!! sekarang! Bulan ini Tuhan berjanji glorious exaltation, inilah waktunya!

Lukas 18:10-14 (TB)  
10: "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
11: Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
12: aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
13: Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
14: Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."


Note: orang Farisi bukan berarti orang berdosa, tapi dia orang yang sangat memperhatikan dan melakukan Taurat. Dan juga pemungut cukai belum tentu orang berdosa. Tidak semua pemungut cukai orang berdosa. Zakheus itu pemungut cukai, tapi dia berani berkata setengah hartanya diberikan dan kalau ada yang dipungut lebih, dia kembalikan 4x lipat. Dia orang yang mengerti perhitungan, tidak mungkin dia mau merugikan dirinya sendiri, dan kalau dia berani berkata seperti itu artinya dia memang memungut pajak sesuai dengan yang seharusnya.

Orang Farisi itu memang berdoa dalam hati, dia "mengucap syukur" bisa melakukan pelayanan dan tidak seperti pemungut cukai, namun itu dianggap sebagai meninggikan diri karena dia membandingkan dirinya dengan pemungut cukai itu.

Definisi merendahkan diri:
* Jujur mengakui segala kelemahan dan kesalahan kita di hadapan Tuhan

2 Tawarikh 12:8 (TB)  
8: Tetapi mereka akan menjadi hamba-hambanya, supaya mereka tahu membedakan antara mengabdi kepada-Ku dan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan duniawi."


- Jujur dengan Tuhan, tapi jangan expose apa yang telah / pernah engkau lakukan, pelayanan yang pernah engkau lakukan, dll. Orang Farisi melakukan itu, dia "mengucap syukur" atas semua "pelayanan"nya, dan membandingkan dirinya pada pemungut cukai. Tapi pemungut cukai justru merendahkan diri, bertobat, bahkan memukul dirinya sendiri, tapi Tuhan angkat orang ini.
- Bukan terbuka atas apa yang pernah engkau lakukan, tapi sadari kelemahanmu, kesalahanmu, kekuranganmu di hadapan Tuhan

* Menyadari bahwa kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Tuhan dan kita membutuhkan Tuhan.
- Kerendahan hati bukan buah Roh, karena kalau itu buah Roh, ketika engkau dekat dengan Tuhan, engkau bisa dapatkan itu dengan otomatis
- Kerendahan hati itu harus dikejar! Harus dilatih!



2. MAU BELAJAR

Yesaya 50:4 (TB)  
4: Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.


* Belajar untuk melatih telinga dan lidah kita
- Belajar mendengarkan: lihat orangnya, fokus, beri respon, mencatat
- hear: mendengar;  listen: mendengarkan.
- mendengarkan itu perlu telinga dan hati untuk ke orang yang sedang berbicara. Bahasa Mandarin "mendengarkan" pun juga menggunakan huruf yamg terdiri dari telinga dan hati


* Cari mentor atau pengajar untuk percepatan
- Engkau memang bisa belajar sendiri, tapi itu akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding engkau belajar dengan orang lain
- Ketika engkau belajar dari orang lain, engkau bisa belajar lebih cepat, karena engkau tidak perlu menghabiskan waktu untuk mencoba segala cara yang tidak tepat.
- Ikuti satu atau dua orang yang mau engkau pelajari / jadi contoh



3. KESETIAAN

* Berpegang teguh pada janji, taat, konsisten
* Setia BUKAN berarti menghafal janji yang telah dibuat, tetapi komitmen untuk terus MELAKUKAN janji tersebut.
* Setia: faithful ; Percaya penuh: faithful


Ibrani 11:6 (TB)  
6: Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.


Tanpa percaya pada Tuhan, kita tidak akan bisa setia pada Tuhan.
Percaya apa?
1. Percaya bahwa Tuhan itu ada
Banyak yang tidak percaya Tuhan ada karena berpikir Tuhan jauh di surga, khawatir Tuhan mendiamkan kita. Seringkali kita tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, padahal tubuh kita adalah Bait Allah, dan Allah berdiam di dalam hidup kita.


2. Percaya bahwa Allah memberi upah pada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia
Kenapa orang tidak sungguh-sungguh mencari Tuhan? Karena mereka tidak terlalu percaya bahwa Tuhan akam memberi reward untuk setiap orang yang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh.


Hebrews 11:6 (Amplified)
6: But without faith it is impossible to please and be satisfactory to Him. For whoever would come near to God must [necessarily] believe that God exists and that He is the rewarder of those who earnestly and diligently seek Him [out].


* Belajar percaya penuh pada Tuhan. Kita tidak bisa setia pada Tuhan kalau kita tidak percaya penuh pada Tuhan.

!!! Ada tuntutan setan kalau engkau tidak mengikuti ibadah secara penuh, karena engkau dianggap tidak setia! Contoh datang terlambat, pulang lebih dulu, atau ketika ibadah pergi kemana-mana.

* Setia perkara waktu!
* Tuntutan setia itu 100%, bukan 99% sekalipun. Contoh satu karyawan sangat baik di pekerjaan selama 4 tahun 365 hari, tapi di satu hari karyawan ini mencuri. Ketika ini terjadi, karyawan ini pasti akan dicap tidak setia sekalipun dia baru melakukan kesalahan sekali.
* Di gunung setia, Tuhan sudah sediakan semuanya bahkan apa yang baru engkau pikirkan.


Roma 4:18-21 (TB)  
18: Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." 
19: Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. 
20: Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
21: dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.


Romans 4:18 (The Message)
18: When everything was hopeless, Abraham believed anyway, deciding to live not on the basis of what he saw he couldn't do but on what God said he would do. And so he was made father of a multitude of peoples. God himself said to him, "You're going to have a big family, Abraham! "


Abraham memilih untuk hidup tidak berdasarkan apa yang dia lihat atas ketidakmampuannya, tetapi berdasarkan Firman Tuhan akan apa yang Tuhan akan lakukan. When everything was hopeless, Abraham tetap percaya!

Kita harus LEBIH PERCAYA pada apa yang TUHAN KATAKAN dibanding apa yang engkau LIHAT. Baca Firman! Kalau tidak, apa yang engkau mau ingat dan percaya? Sistem kerja Roh Kudus itu mengingatkan Firman di saat engkau memerlukan Firman tersebut. Tapi kalau engkau tidak membaca Firman, apa yang mau Roh Kudus ingatkan? Jangan harap engkau bisa dengan suara Tuhan secara audibel kalau engkau saja tidak percaya bahwa Tuhan berbicara melalui Alkitab.

Romans 4:20  
20: But Abraham never doubted. He believed God, for his faith and trust grew ever stronger, and he praised God for this blessing even before it happened.


Bagaimana kalau kita tidak setia?
2 Timotius 2:11-13 (TB)  
11: Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia; 
12: jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita; 
13: jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."

Sekalipun kita tidak setia, Tuhan tetap setia. Namun bukan berarti kita tidak perlu setia, jangan mempermainkan Tuhan.

Pelajari kisah anak yang hilang:
Lukas 15:17-20 (TB)  
17: Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
18: Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
19: aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
20: Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.


* Kalau anak ini mati di kandang babi, bukan karena Tuhan yang tidak setia, tapi itu kesalahan anak tersebut, karena itu keputusannya sendiri yang tidak mau kembali
* Apa yang harus dilakhkan? Anak itu harus bertobat, bangkit, dan berjalan kembali kepada bapaknya sehingga dia masuk ke radius yang bisa dilihat oleh bapaknya
* Ketika bapaknya bisa melihat anak ini, bahkan anak ini tidak perlu berjalan lebih jauh lagi hingga mencapai bapaknya, justru bapak itu yang berlari mengejar anak tersebut.


# Untuk engkau bisa mengalami kasih setia atau kesetiaan Tuhan, engkau harus merendahkan diri, berbalik, dan berjalan kembali hingga engkau masuk dalam radius Bapa di surga
# Kasih setia Tuhan itu adalah tangan Tuhan yang selalu terbuka ketika engkau berbalik dan mengakui segala kesalahanmu
# Kalau engkau tidak kembali, itu bukan salah Tuhan, bukan karena Tuhan yang tidak setia
# Kalau engkau tidak mengalami janji Tuhan, itu bukan karena Tuhan yang tidak setia, tapi karena kita yang tidak setia.


- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -

Bobby Hartanto

I pray that the eyes of your heart may be enlightened, so that you will know what is the hope of His calling, what are the riches of the glory of His inheritance in the saints, (Ephesians 1:18)

0 komentar: