AoC Bandung, 2 November 2015
AOC BANDUNG
2 NOVEMBER 2015
By: Pdt. Lukas Kusuma
CERDIK DALAM KEUANGAN
Lukas 16:1-13
1: Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya.
2: Lalu
ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar
tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau
tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.
3: Kata
bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku
memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak
dapat, mengemis aku malu.
4: Aku
tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari
jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah
mereka.
5: Lalu
ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya.
Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku?
6: Jawab
orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu:
Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang
juga: Lima puluh tempayan.
7: Kemudian
ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu:
Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu,
buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.
8: Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.
9: Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi."
10: "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
11: Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
12: Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
13: Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan.
Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang
lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang
lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Kenapa tuannya seolah memuji bendahara yang tidak jujur padahal seharusnya tuannya marah pada hamba itu? Yang dipuji itu bukan tentang ketidakjujurannya, tapi tentang kecerdikannya.
8: Lalu
tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah
bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap
sesamanya dari pada anak-anak terang.
Yesus sedang mau berbicara kepada kita orang percaya, kita tidak boleh kalah cerdik dengan orang dunia. Siapapun kita, kita harus lebih cerdik dari orang dunia, kita harus hidup di atas rata-rata. Tetap yang jahat jelas tidak boleh diikuti. Setan itu tidak putus asa, tidak pernah menyerah, tidak pernah stress, kalau engkau stress, putus asa, malu dengan setan!
Di masa Yobel ini kita harus punya kecerdikan dalam soal keuangan agar hidup kita justru akan dipakai Tuhan, jadi berkat, jadi bendahara Kerajaan Surga yang memuliakan Tuhan.
5 rahasia cerdik dalam keuangan:
1. Mempunyai planning / perencanaan untuk masa depan
Lukas 16:3
3: Kata
bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku
memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak
dapat, mengemis aku malu.
Dari ayat ini kita bisa belajar, bahwa orang ini memiliki planning untuk masa depan. Memang kita yakin dan selalu percaya kalau Yesus akan datang, tapi yang tidak seimbang, orang berpikir "Untuk apa sekolah tinggi-tinggi, bisnis lebih maju, ngapain sungguh-sungguh bekerja, yang penting banyak beribadah saja, banyak berdoa saja, dll". Itu artinya tidak seimbang, karena kita tetap harus memiliki planning atau perencanaan seperti kita masih hidup 100 tahun lagi. Mempunyai planning untuk masa depan. Jangan seperti bendahara ini, ketika akan dipecat baru dia berpikir apa yang mau dilakukan di masa depannya.
Apa planning yang dilakukan untuk masa depan?
- Belajar banyak keahlian.
Bendahara itu sadar dia tidak bisa menjadi petani, hanya bisa menjadi bendahara. Pendidikan barat memang membuat orang fokus pada satu bidang, memang itu bagus, ada kelebihannya, tapi juga ada kekurangannya. Misalnya kalau belajar tentang IT, dia akan expert, tapi ketika bidang IT sedang drop, mereka akan mengalami kesulitan.
- Mempunyai asuransi jiwa dan rumah.
- Menjaga kesehatan.
Menjaga makanan, berolahraga, jangan ada kepahitan, dendam, sakit hati, hati yang gembira, sukacita.
- Membuat surat wasiat
- Mempunyai tabungan
- Investasi dengan tepat, jangan asal, jangan ngawur
- Mempunyai tabungan
- Investasi dengan tepat, jangan asal, jangan ngawur
- Mengumpulkan harta di surga
Kerjakan bagianmu, menabur, jadi berkat bagi yang membutuhkan, tuntaskan panggilanmu
- Mempersiapkan pemimpin penerus
Baik dalam bisnis, pelayanan, atau apapun, cari calon pengganti kita untuk memimpin.
2. Menggunakan kesempatan dengan baik
Lukas 16:4
4: Aku
tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari
jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah
mereka.
Indikasinya bendahara itu tidak langsung dipecat hari itu juga, tapia da beberapa waktu sebelum dipecat, sehingga masih ada waktu untuk dia menggunakan kesempatan yang ada. Jangan sia-siakan kesempatan. Apa itu arti kesuksesan? Perjumpaan antara persiapan dengan kesempatan. Ketika engkau mempersiapkan dirimu dengan baik dan kairos Tuhan itu datang, engkau akan menerima kesuksesan. Tapi seringkali anak-anak Tuhan ketika mengalami kairos Tuhan, tidak ada persiapan yang matang, sehingga tidak bisa menikmati apa yang disediakan itu. Kita harus mengerti, Tuhan sedang memberikan kairos-kairos dan kesempatan yang terbaik untuk kita. Salah satu dewa yang dipercaya orang Yunani adalah dewa kesempatan baik, yang berbentuk laki-laki gemuk dengan rambut depan yang gondrong, tapi belakangnya botak, artinya ketika kesempatan datang, bisa dengan mudah didapatkan, tapi ketika terlewat, itu akan habis, sia-sia, tidak bisa dipegang lagi. Kesempatan dalam hidup ini ketika datang, engkau akan dengan mudah mengambilnya, tapi kalau engkau lewat sedikit saja, akan susah. Jangan tunggu kesempatan spektakuler baru engkau ambil, tapi ambil kesempatan-kesempatan kecil, karena Tuhan kita yang spektakuler bisa membuat kesempatan kecil menjadi spektakuler.
3. Menabur banyak kebaikan
Lukas 16:5-7
5: Lalu
ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya.
Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku?
6: Jawab
orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu:
Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang
juga: Lima puluh tempayan.
7: Kemudian
ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu:
Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu,
buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.
Kalau orang berhutang dan kurangnya dikurangi, orang itu pasti akan senang. Apa yang sedang dia lakukan? Membuat orang lain berbahagia.
Lukas 16:9
9: Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi."
Jadi uang itu harus digunakan untuk mengikat persahabatan, membangun jembatan, bukan tembok pemisah. Semakin engkau diberkati, gunakan uang itu untuk membangun persahabatan, karena suatu hari itu akan jadi jalan pertolongan untuk kita. Menabur banyak kebaikan selagi ada kesempatan, dan engkau akan menuai dengan luar biasa! Tabur benih!
4. Memiliki integritas
Lukas 16:10-12
10: "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
11: Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
12: Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
Hidup benar, jujur, bisa dpercaya. Karena bendahara ini tidak setia, tidak jujur dengan harta tuannya, dia dipecat tuannya. Belajar bisa jujur, setia, bisa dipercaya, karena kalau engkau bisa dipercaya, engkau tidak hanya akan dipercayakan hal kecil, tapi juga hal besar! Integritas artinya adalah tetap melakukan apa yang benar, yang baik, walau tidak ada yang melihat. Jangan hanya ketika ada bos, ketika ada pemimpin engkau baru rajin, mati-matian, tapi ketika tidak ada, malas-malasan.
5. Menjadikan uang sebagai budak, bukan sebagai bos
Lukas 16:13
13: Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan.
Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang
lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang
lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Bendahara yang tidak jujur itu menjadikan uang sebagai tuannya, dia mengabdi kepada mamon, dia menghalalkan segala cara yang penting mendapatkan kekayaan, hingga akhirnya dia dipecat. Yang harus jadi bos, penguasa, dan raja kita adalah Yesus. Tapi berapa banyak orang hari-hari ini memberhalakan uang lebih dari segalanya? Uang bisa menjadi hamba yang paling menyenangkan, tapi bisa menjadi bos yang sangat jahat. Ciri-cirinya orang memberhalakan uang itu bisa mengorbankan semua hal untuk uang, menilai semuanya dengan uang. Jangan kejar uang, tapi kejar Yesus, karena kalau engkau dapat Yesus, engkau dapat segalanya. Jadikan Yesus lebih dari utama, He is more than enough, Dia yang akan jadi Jehovah Jireh dan memberikan Yobel Besar untuk hidup kita.
Jadilah cerdik dalam hal keuangan.
1. Mempunyai plannin guntuk masa depan
2. Menggunakan kesempatan dengan baik
3. Menabur kebaikan
4. Memiliki integritas
5. Menjadikan uang sebagai budak
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -
0 komentar: