Super Sunday IFGF Palembang, 1 Oktober 2017

SUPER SUNDAY IFGF PALEMBANG
1 OKTOBER 2017

By: Ps. Robert Lie

PART 2 - REQUIREMENTS FOR ENTERING THE NEW SEASON

Kalau engkau mau masuk ke musim yang baru, ada syaratnya. Tidak ada yang gratis kecuali keselamatan, itupun engkau harus mengaku Tuhan Yesus dengan mulutmu.

III. Syarat masuk musim yang baru
1. Covenant
2. Mengkhususkan diri
3. Sunat
4. Kesetiaan
5. Never complain

1. Covenant
Mefiboset adalah anak dari Yonatan (cucu dari Saul) dan dia adalah orang yang cacat kakinya (timpang).

Nama Mefiboset artinya pembasmi berhala / menghilangkan dewa kekejian. Saat itu Baal adalah dewa yang disembah oleh orang-orang Kanaan, dewa alam yang diharapkan dapat memberi kesuburan, merupakan dewa kekejian bagi orang Israel.

Mungkin saja Mefiboset diberi nama seperti itu untuk membasmi Baal, dll.

Ketika Mefiboset berumur 5 tahun, Saul dan Yonatan mati. Jika seorang raja kalah dalam peperangan, pewaris tahta akan dibunuh oleh raja yang baru. Lalu inang pengasuh Mefiboset berlari terburu-buru membawanya dan terjadi kecelakaan yang menyebabkan Mefiboset pincang.

2 Samuel 4:4 (TB) 
4: Yonatan, anak Saul, mempunyai seorang anak laki-laki, yang cacat kakinya. Ia berumur lima tahun, ketika datang kabar tentang Saul dan Yonatan dari Yizreel. Inang pengasuhnya mengangkat dia pada waktu itu, lalu lari, tetapi karena terburu-buru larinya, anak itu jatuh dan menjadi timpang. Ia bernama Mefiboset.

Sejak saat itu nama Mefiboset tidak pernah disebutkan lagi di Alkitab hingga dia diajak masuk ke Istana Daud. Sebelum itu, dia tinggal di rumah Makhir bin Amiel yangntinggal di Lodebar.

2 Samuel 9:3-4 (TB)
3: Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya." 
4: Tanya raja kepadanya: "Di manakah ia?" Jawab Ziba kepada raja: "Dia ada di rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar."

Lodebar memiliki arti tanpa harapan. Kita itu seperti Mefiboset, hidup kita seperti tanpa harapan, tapi ketika Daud angkat Mefiboset, itu menggambarkan seperti kita yang tidak punya harapan namun tiba-tiba Tuhan Yesus angkat kita hingga bisa semeja denganNya. Kita harus sadar, tanpa Tuhan kita tidak mungkin bisa ada di tempat ini. Sekalipun kita mengalami ini itu yang ajaib, itu bukan karena kita bayar harga. Memang kita harus bayar harga, tapi yang membawa kita masuk adalah covenant. Setelah itu, baru kita bayar harga.

Perjanjian selalu ditandai dengan darah, dan perjanjian Tuhan yang sangat dahsyat adalah darah Yesus.

Seperti Daud mau menunjukkan kasih Allah pada Mefiboset, Yesus pun berkata bahwa Dia mau menunjukkan kasih Bapa di surga untuk kita.

Nama lain Mefiboset adalah Meribaal.

1 Tawarikh 8:34 (TB)
34: Anak Yonatan ialah Meribaal dan Meribaal memperanakkan Mikha.

Ada yang mengatakan bahwa nama ini adalah nama samaran untuk menghilangkan jejak pewaris tahta Saul agar orang tidak mengetahui bahwa Meribaal adalah Mefiboset.

Meribaal artinya berjuang melawan baal, perusak berhala (baal).

2 Samuel 9:6-7 (TB) 
6: Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud, ia sujud dan menyembah. Kata Daud: "Mefiboset!" Jawabnya: "Inilah hamba tuanku."
7: Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."
8: Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: "Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?"

Mefiboset diangkat untuk bisa semeja dengan Daud karena ada covenant antara Daud dan Yonatan.

Kita itu seperti Mefiboset yang bukan apa-apa, orang cacat, pengemis, tanpa harapan, "anjing mati", tanpa pengharapan.

Semua usaha melawaan baal seperti Meribaal tidak akan bisa membawa kita masuk lebih dekat kepada Raja, kecuali raja itu sendiri yang memanggil kita.

Namun karena adanya covenant dengan Tuhan Yesus, kita bisa dilayakkan untuk bisa mendekat bahkan semeja dengan raja segala raja.

2. Mengkhususkan diri
Setelah kita masuk ke dalam istana, kita harus tahu diri. Contoh: Daniel. Daniel ketika masuk dalam istana, dia tetap mengkhususkan dirinya dari santapan-santapan raja sekalipun sebenarnya dia mendapatkan hak untuk itu.

Daniel 1:8 (TB)
8: Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.

Kalau engkau semeja dengan raja, engkau itu pasti harus selaras dengan keinginan raja. Lalu juga ada etikanya ketika engkau semeja dengan raja, tidak bisa cara makanmu dibawa ketika engkau makan semeja dengan raja.

Ketika engkau masuk dalam level raja-raja, cara hidupmu juga harus berubah, harus mengkhususkan dirimu.

Hana mengkhususkan Samuel untuk menjadi nazir. Dari masa kecilnya dia dikhususkan di Bait Allah hingga dia menjadi nabi besar di Israel.

1 Samuel 1:11 (TB)
11: Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." 

3. Sunat
Harus ada sunat sebelum masuk musim yang baru.

Kejadian 17:12, 15 (TB) 
12: Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
15: Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.

- Di tengah jalan, dia harus melakuak sunat, jadi artinya harus ada yang dipotong.
- Setelah perintah sunat diberikan untuk setiap laki-laki dan anak-anak, lalu nama Sarai diubah menjjmadi Sara.
- Ketika suami bertobat sungguh-sungguh, keluarga itu akan berubah!

4. Kesetiaan
- Ketika engkau setia dengan perkara yang kecil, Tuhan akan percayakan hal yang lebih besar lagi.
- Ketika engkau setia di musim yang lama sekarang, maka Tuhan akan percayakan padamu musim yang baru yang lebih bedar lagi'

Lukas 16:10 (TB) 
10: "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

5. Never complain

Roma 9:20 (TB)
20: Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"

Bangsa Israel tidak masuk tanah perjanjian karena mulutnya. Musa pun juga, tidak bisa masuk ke tanah perjanjian karena mulutnya. Banyak yang karena mulutnya kehilangan hal-hal yang besar yang seharusnya dia terima.

Ketika sebuah periuk dibentuk, kalau periuk itu tidak bisa dibentuk lagi (selalu komplain, kenapa begini begitu dll), maka tukang periuk itu akan stop mengerjakan periuk tersebut, dan artinya periuk itu tidak akan masuk ke dalam destinynya yang sesungguhnya.

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -

0 komentar: