Sekolah Minggu dan Kultur Gereja

07:47:00 0 Comments

http://minyakcadangan.blogspot.com/2011/12/sekolah-minggu-dan-kultur-gereja-petrus.html

Sekolah Minggu dan Kultur Gereja – Petrus Agung 8 Desember 2011

Mezbah Keluarga - Gathering Leaders
Lobby HS 8 Des 2011 19:00
Sekolah Minggu dan Kultur Gereja” - Petrus Agung

P. Bambang Budianto – pendiri PESAT (ketua yayasan Compassion wilayah asia) – sharing dengan p Agung pada minggu sore tentang Sekolah Minggu, disertai data dan hasil penelitian, yang membuat mata rohani p Agung tercelik dan mengerti bahwa yang selama ini JKI lakukan sudah tepat. Riset p Bambang adalah Sekolah Minggu. Sharing ini menjawab beberapa pertanyaan di hati p Agung

Pertanyaan di hati p Agung
  1. Banyak gereja yang setelah membangun gereja besar – movement-nya turun, terhenti, seperti hilang. Sebelum ada fasilitas kegerakan maju dengan pesat. Setelah ada gedung malah surut. P Agung tahu ini, sehingga saat membangun HS, ada ketakutan bahwa pembangunan HS adalah akhir/ujung dari segalanya.
  2. Mengapa jika ada gereja baru/ movement baru, tantangan terbesar muncul dari gereja ? Apakah anak Tuhan begitu jahat?

History of Sunday School
Sekolah Minggu dimulai th 1780
Pada era tahun itu ada revolusi industri di Inggris – dunia mulai menemukan mesin untuk mempermudah pekerjaan manusia. Sejak saat itu jumlah penemuan mesin sangat banyak
Mesin meningkatkan efisiensi dan produktifitas secara sangat significan.

Contoh: semula butuh 100 orang untuk mengerjakan suatu proyek, jadi hanya perlu 10 orang. Akibatnya ada 90 orang yang job-less

Terjadi oversupply tenaga kerja, akibatnya upah pekerja semakin rendah karena supply tenaga kerja berlebihan. Muncul kelas pekerja/buruh, penghasilan ayah tidak lagi memadai. Dampaknya istri dan anak-anak harus bekerja juga
Karena anak-anak bekerja, maka tidak bisa sekolah, timbul generasi tidak terdidik, dan semua hal ini meresahkan, menimbulkan banyak dilema dan kepahitan

Menghadapi masalah-masalah di atas, ada 2 orang yang memberikan solusi:
  1. Karl Marx – komunis – memicu gerakan Bolsevik di Rusia yang akhirnya menggulingkan Tsar Nicholas
  2. Robert Reiss – Kristen Injili - Robert melihat bahwa saat pabrik libur pada hari minggu banyak anak-anak berkeliaran. Kemudian Robert membuat langkah kecil : sunday school.

Bentuk Sekolah Minggu
  1. Mengajari anak-anak yang berkeliaran tadi untuk: membaca, menulis, berhitung, budi pekerti, perilaku, hidup bersih, pelajaran Alkitab, ketrampilan, dll. Ternyata “sekolah minggu” menjadi solusi dan berkembang sangat pesat. Bentuk ini menghasilkan banyak pemimpin bangsa: politikus, birokrat, jendral, ilmuwan, dll
  2. Ketika ekonomi membaik, anak-anak bisa sekolah dan tidak harus kerja, kemudian gereja mengambil alih sekolah minggu, kemudian menghilangkan semua unsur yang lain, dan fokus hanya pada mengajarkan Alkitab. Bentuk sekolah minggu berubah jadi seperti pos PI. Bentuk ini menghasilkan banyak pendeta dan penginjil
  3. Kondisi keuangan gereja membaik, gedung-gedung besar dibangun. Sekolah minggu kemudian ditarik dari rumah-rumah dan masuk di dalam gereja. Bentuk ini yang ada sekarang, dan nyaris tidak menghasilkan apa-apa.
Kultur/ Budaya Gereja
Mengapa sekolah minggu bentuk ke-3 hampir tidak menghasilkan apapun? Itu karena munculnya “kultur gereja”
Budaya gereja adalah semua yang dikerjakan gereja secara terus menerus dalam kehidupan gereja.
Contoh budaya gereja yang saat ini ada: ada pendeta, WL, singer, usher, kolektan, liturgi, musik, departemen-departemen (diakonia, PI, wanita, pria, kaum muda)

Selama ber abad-abad kultur inilah yang dikejar orang Kristen, yaitu merasa belum melayani jika belum naik mimbar, atau belum terlibat/terhisap dalam “pelayanan” di salah satu ministri gereja.

Survey membuktikan bahwa orang-orang yang terlibat “pelayanan” seperti di atas, dalam waktu 3 tahun tidak lagi punya teman-teman orang-orang dunia, karena setiap hari di gereja. Akibatnya tidak bisa bergaul dengan orang lain, dan tidak punya teman lain di luar teman gereja. Dalam maksimal 3 tahun mereka tidak bisa lagi membawa jiwa baru sama sekali. Hubungan denga orang luar terputus sehingga tidak bisa membawa orang yang belum kenal Tuhan untuk masuk kenal Tuhan. Jadi, kultur ini diam-diam mematikan.

Ini adalah jawaban mengapa ketika gereja punya fasilitas malah berhenti bergerak, karena kultur/cara pikir bahwa pelayanan harus di gereja, dan jika bukan di gereja – itu bukan pelayanan.

Kultur JKI Injil Kerajaan
Ternyata selama ini JKI sudah menerapkan kultur gereja yang berbeda:
  • Rumah singgah : seperti sekolah minggu bentuk 1
  • Pasar rakyat
  • Agro : belum berhasil secara bisnis, tapi di pihak lain memenangkan hati petani
  • The School of Life
  • Sekolah sepak bola
  • Dream Center

Bentuk-bentuk di atas TIDAK BOLEH hilang, karena bersentuhan dengan mereka yang belum kenal Tuhan Yesus.

Mezbah Keluarga diharapkan seperti sekolah minggu bentuk pertama, yaitu punya hubungan dengan orang-orang di luar. Karena jika hanya mengarah ke dalam – akhirnya akan mematikan lagi. Fellowship di antara MK perlu, tetapi jangan sampai membuat pintu/ hubungan kita dengan orang di luar tertutup. Gereja lebih berfungsi sebagai pom bensin – tempat kita re-charge hingga full, kemudian keluar lagi, memberkati orang di luar.

Kultur Gereja tidak relevan dengan Non - Gereja
Begitu jadi budaya, kultur gereja jadi tidak relevan dengan budaya non-gereja. Budaya gereja hanya relevan dengan sesama gereja: kita hanya dikitari oleh yang “sejenis”.
Contoh: iklan KKR – ada “untuk kalangan sendiri” - ini tidak akan menarik bagi orang non-Gereja, tapi menarik bagi anggota gereja lain

Akibatnya kegiatan di satu gereja seringkali meresahkan gereja yang lain karena iklan tersebut hanya “laku” di “kalangan sendiri”. Sehingga saling menarik jemaat.
Dampaknya timbul persaingan: mengundang artis, pelawak, pendeta luar negeri, dll
> Pertengkaran dan ketegangan antar gereja mudah terjadi

Saat gereja tidak relevan bagi orang non-gereja, kita tidak bisa bicara kepada mereka tentang anugrah Tuhan.

Akibat berikutnya, gereja melakukan:
  1. Fair campaign : dengan iklan/ brosur
  2. Black campaign : dengan gosip, tuduhan, fitnah, dll

Yang membuat gereja bisa tetap dalam kegerakan Tuhan adalah tidak masuk dalam “kultur gereja” , tapi menjangkau keluar – membuat jembatan-jembatan dengan komunitas non-gereja: bezoek lansia dan orang terlantar, rumah singgah, sekolah sepakbola, urban farming, dll

Hal ini adalah kebutuhan kita hari ini. Jika kita bisa bertahan mengerjakannya, maka kita akan terus berada dalam movement Tuhan dan tidak akan pernah berhenti.
Sebaliknya jika masuk dalam kultur gereja, maka kita tidak lagi relevan bagi orang luar dan movement terhenti


link MP3 rekaman:
http://www.4shared.com/audio/SxFfNC_6/20111209_Sekolah_Minggu_-_Petr.html

0 komentar:

Catatan Khotbah Ev. Nany Susanty (7 Pilar yang harus dibangun)

20:17:00 0 Comments

Seminar di AoC Bandung, 5 Desember 2011


Tahun depan adalah tahun dimana 12 pintu gerbang terbuka lebar.. Tahun kelimpahan terjadi..
Tahun penuaian besar-besaran baik secara jasmani dan rohani..

Dan kalau kita mau dapet sesuatu yang luar biasa, kita harus punya persiapan.. Misal kalo mau panen, harus ada lumbung..

Yg perlu dipersiapkan utk tahun dpn: Hati yang harus SIAP menerima dan harus bisa MENGELOLAnya sesuai dengan apa yg Tuhan mau..

Apa sih persiapan agar kita bisa menyelesaikan sampai garis akhir? Dan gimana biar tetap strong sampai akhir?
Bu nany dpt 1 kata, yaitu HIKMAT..

Amsal 9:1
Hikmat telah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya,

Tuhan mau kita mulai mendirikan penampungan utk bisa menampung semua anugrah yg akan Tuhan beri tahun depan.
7 tiang » hikmat yg kita bangun ini harus sempurna.. Kalau tidak sempurna, berkat yg diterima akan rubuh karena tiangnya tidak sempurna..


7 pilar itu adalah:

1. Amsal 9:10
Permulaan himat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.

Pilar pertama: Takut akan Tuhan dan Mengenal akan Tuhan

Bagaimana bisa punya? Jika orang itu punya gelora cinta..
Sehingga walaupun tidak disuruhpun pasti dilakukan, tidak dibayar pun tetap dilakukan

Contohnya itu seperti Rut:
Rut 1:16-17
Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
di mana engkau bermalam, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan.
Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selaun dari pada maut!"

Di kidung agung tertulis kalau cinta itu seperti maut.
Banyak org mengasihi Tuhan karena ada embel2nya..
Cinta seperti Rut ini adalah cinta yg agape. Dia tidak mengharapkan apa2 karena dia kenal Allahnya Naomi karena dia tahu kalau Allahnya Naomi adalah Allah yang benar..
Tidak ada yang bisa buat kita kuat hingga akhir kalau tidak ada gelora cinta..
Tetap punya gelora cinta dalam keadaan apapun..
Lawatan Tuhan itulah yang membawa sukacita yang luar biasa..


2. Amsal 11:25
Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.

Pilar kedua: KEMURAHAN HATI
Itu teori Tuhan (banyak memberi, diberi kelimpahan), kalau teori manusia banyak memberi bisa bangkrut., Tapi Tuhan mau agar kita bisa bermurah hati..

Contoh:
Lukas 10:25-37
Kalau kita memberi hanya sekedarnya, itu bukan murah hati.. Tapi orang Samaria ini berbeda.. Kenyamanan yang dia punya itu dia berikan kepada orang lain.. Murah hati itu bukan sekedar belas kasihan atau cuma di mulut, tetapi itu adalah sesuatu yang keluar dari dalam dan dengan pengorbanan sekalipun itu kenikmatan di dalam hidup kita.
Org Samaria ini membalut luka, menyirami dgn minyak dan anggur, menaikkan org itu di atas keledai, membawa ke tempat penginapan dan merawatnya..


3. Amsal 9:6-8
buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutlah jalan pengertian."
Siapa mendidik seorang pencemooh, mendatangkan cemooh kepada dirinya sendiri, dan siapa mengecam orang fasik, mendapat cela.
Janganlah mengecam seorang pencemooh, supaya engkau jangan dibencinya, kecamlah orang bijak, maka engkau akan dikasihinya,

Amsal 12:1
Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.

Pilar ketiga: RELA DIAJAR dan RELA DIKOREKSI

Banyak org yang gampang tersinggung ketika ditegur.. Kalau mau strong sampai garis akhir dan bisa menampung semua berkat Tuhan hingga akhir, harus rela diajar dan rela dikoreksi..
Kita harus rela diremukkan agar jadi bejana yang bentuknya sesuai sama keinginan si pejunannya..
Seperti di Sion, Tuhan didik terus menerus..
Bu Nany sbnrny prnh dapet nubuat dari Tuhan lewat Bu Iin, yaitu: Sudah waktunya engkau menegakkan hukum di kotamu.. Sudah waktunya masuk ke pemerintahan2.. Pertama kali Bu Nany ndak ngerti, tapi akhirnya ngerti kalau dia sebenarnya terlalu cuek dan tidak mau bersosialisasi, karena dia hanya duduk diam di bawah kaki Tuhan terus menerus (ini memang perlu dan harus), dan ketika diajak rapat di bupati, dll, ia tidak mau datang karen berpikir kalau hal itu tidak ada guna.. Tetapi sekarang dengan kejadian yang sering dialami di Sion, jadi bu Nany sudah mengerti dan mulai masuk ke pemerintahan..


4. Amsal 9:9
berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.

Pilar keempat: KEBIJAKSANAAN
Kebijaksanaan itu perlu biar berkat yang sudah dikasih tidak habis seketika ataupun karunia yang diberi tidak membuat dia jatuh.

Contoh: Yusuf, Sadrakh, Mesakh dan Abednego.

Ulangan 34:9
Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya. Sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

Kebijaksanaan itu diterima ketika ada impartasi. Kebijaksanaan itu adalah hikmat dari Tuhan.. Ketika didoakan, itu ada transfer..

Bagaimana cara jadi bijaksana?
Mazmur 90:12
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

Menghitung hari-hari » mengadakan evaluasi setiap hari.. Biasakan mengevaluasi diri tiap malam, buat neraca, apa yg gagal kita lakukan, apa yg berhasil kita lakukan.. Dari yang gagal, apa yang dapat kita pelajari? Kalau kita gagal terus menerus, maka namanya bukan belajar..

(bersambung...)

0 komentar:

Ibadah JKI Injil Kerajaan 4 Desember 2011 (Malam)

21:51:00 1 Comments

http://www.4shared.com/audio/D4if-V6W/4_Desember_2011__Malam_.html

1 komentar:

Ibadah Persekutuan Doa Windu 3 Desember 2011

21:06:00 0 Comments

http://www.4shared.com/audio/6QRpSmF8/ibadah_PD_Windu_3_Desember_201.html

0 komentar: